Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

REALISASI TINDAK KESANTUNAN POSITIF DALAM WACANA AKADEMIK DI MEDIA SOSIAL BERPERSPEKTIF HUMANIS/POSITIVE POLITENESS OF ACADEMIC DISCOURSE TAKING PLACE IN SOCIAL MEDIA INTERACTION: A HUMANITY PERSPECTIVE Hari Kusmanto; Nadia Puji Ayu; Harun Joko Prayitno; Laili Etika Rahmawati; Dini Restiyanti Pratiwi; Tri Santoso
Aksara Vol 32, No 2 (2020): AKSARA, Edisi Desember 2020
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.174 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v32i2.454.323-338

Abstract

Abstrak Studi ini bertujuan mendeskripsikan wujud kesantunan berkomunikasi dalam media sosial WhatsApp antara mahasiswa dan dosen. Studi ini adalah kualitatif. Data dalam studi ini adalah kalimat-kalimat santun dalam wacana akademik di media sosial. Sumber data dalam studi ini adalah tuturan wacana akademik di media sosial. Pengumpulan data dalam studi ini menggunakan metode dokumentasi, simak, dan dilanjutkan dengan teknik catat. Analisis data dalam studi ini dilakukan dengan metode padan intralingual; padan pragmatis dan diperkuat dengan teknik analisis kesantunan Brown dan Levinson berperspektif humanis. Hasil studi ini menunjukkan tindak kesantunan positif meliputi: (1) mengucapkan terima kasih sebagai penghormatan kepada mitra tutur, 48%; (2) memberikan pertanyaan sebagai wujud perhatian kepada mitra tutur, 8%; (3) memberikan informasi kepada mitra tutur sebagai wujud kepedulian, 18%; (4) menunjukkan keoptimisan kepada mitra tutur supaya termotivasi, 4%; (5) memberikan hadiah kepada mitra tutur dengan memberikan dukungan, 4%; (6) mengucapkan salam kepada mitra tutur sebagai upaya mendoakan kebaikan kepada mitra tutur, 8%; dan (7) menggunakan penanda identitas sebagai wujud menjalin solidaritas antara penutur dan mitra tutur, 10%. Hal ini menunjukkan mahasiswa memiliki sikap penghormatan yang tinggi kepada dosen dengan menunjukkan komunikasi bernada positif. Tindak kesantunan mengucapkan terima kasih, memberikan informasi yang dibutuhkan mitra tutur, menunjukkan sikap percaya diri, mengucapkan salam merupakan wujud komunikasi yang berperspektif humanis, yakni menjunjung nilai-nilai kemanusian. Penelitian ini bermanfaat dalam membangun komunikasi pembelajaran yang berorientasi pada kesantunan berbahasa yang memartabatkan nilai-nilai humanitas dalam pembelajaran. Kata kunci: kesantunan positif, akademik, media sosial, humanis Abstract This study aims to describe the form of politeness in communicating on WhatsApp social media between students and lecturers. This study is qualitative. The data in this study are polite sentences in academic discourse on social media. The data source in this study is the speech of academic discourse on social media. Data collection in this study uses the documentation method, refer to it, and proceed with note taking technique. Data analysis in this study was carried out using the intralingual equivalent method; pragmatic equivalent and strengthened by Brown and Levinson’s politeness analysis techniques with a sweet perspective. The results of this study show positive politeness actions include: (1) Thank you for the speech partner observer 48%; (2) giving questions as a form of attention to the speech partners 8%; (3) providing information to the speech partners as a form of concern 18%; (4) showing optimism for the speech partners to be motivated 4%; (5) giving gifts to speech partners by giving support 4%; (6) greeting the speech partners in an effort to pray for the kindness of the speech partners 8%; and (7) using identity markers as a form of establishing solidarity between the speaker and the speech partner 10%.. ISSN 0854-3283 (Print), ISSN 2580-0353 (Online) , Vol. 32, No. 2, Desember 2020 323 Realisasi Tindak Kesantunan Positif dalam Wacana Akademik di Media Sosial Berperspektif Humanitas Halaman 323 — 338 (Hari Kusmanto, Nadia P. Ayu, Harun J. Prayitno, Laili E. Rahmawati, Dini R. Pratiwi, dan Tri Santoso) This shows students have a high attitude of respect for lecturers by showing positive communication. Actions of thanksgiving, giving information needed by the speech partner, showing self-con dence, greeting is a form of communication with a humanist perspective, namely upholding human values. This research is useful in building learning communication that is oriented towards language politeness that digni es human values in learning. Keywords: positive politeness, academic, social media, humanity 
CITRA PEREMPUAN DALAM LIRIK LAGU BOJO GALAK KARYA PENDHOZA Putri Haryanti; Tety Bekti Sulistyorini; Hari Kusmanto; Laili Etika Rahmawati
BAHASTRA Vol 38, No 2 (2018): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.67 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v38i2.11441

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan lirik lagu Bojo Galak dalam menggambarkan citra tokoh perempuan di mata pasangannya yang setia. Metode dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif untuk melihat lirik Bojo Galak sebagai salah satu bahasa yang menggambarkan citra perempuan menggunakan pendekatan semiotik dan linguistik kognitif. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa citra perempuan yang digambarkan dalam lirik lagu Bojo Galak karya Pendhoza menunjukkan citra perempuan yang memiliki superioritas tinggi. Citra seorang perempuan yang ditampilkan dalam lirik lagu Bojo Galak digambarkan, perempuan sebagai subjek superior yang memiliki kekuasaan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Atau singkatnya wanita sebagai kaum yang benar, sedangkan laki-laki sebagai kaum yang tertindas. Hal ini terlihat pada beberapa lirik lagu yang disajikan oleh pencipta. Selain itu, lirik-lirik yang membangun lagu Bojo Galak ini juga merepresentasikan bahwa masih ada laki-laki yang tetap setia dan berusaha mempertahankan rumah tangganya walaupun ia sering tersakiti. Karena sejatinya, bagaimanapun keadaannya laki-laki selalu membutuhkan seorang wanita.
Realisasi Literasi Lingkungan Melalui Workshop Mikro Organisme Lokal (MOL) Hari Kusmanto; Rohmad Darmawan; Bella Kisnaria; Yulianto Bambang Setiyadi
Buletin KKN Pendidikan Vol 1, No. 1, Juli 2019
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bkkndik.v1i1.9281

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mendekripsikan strategi, pengaruh, dan kelebihan serta kekurang MOL sebagai pupuk cair. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi: (1) persiapan meliputi (a) Persiapan Media; (b) Persiapan Tanaman. (2) Penanaman; (3) Pemberian MOL Bonggol Pisang Dan Buah; (4) Pemeliharaan; dan (5) Pemanenan. Hasil studi menunjukkkan (1) strategi yang dapat dilakukan untuk menekan biaya produksi pertanian dengan cara pemanfaatan MOL sebagai penguat pupu kimia; (2) meningkatkan kualitas tanaman Tanaman menjadi lebih kuat, sehat, daun tanaman menjadi lebih hijau sehingga tidak memerlukan pupuk daun; akar menjadi lebih kuat; memperbanyak jumlah bulir padi sehingga hasil panen lebih banyak; menyiapkan tanaman berbungan dan berbuah agar buah bagus (3) kelebihan MOL diantaranya (a) Meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki kondisi biologi, fisika dan kimia tanah sehingga unsur-unsur hara dalam tanah bisa dimanfaatkan tanaman secara maksimal; (b) Membantu peningkatan hasil panen 20-30% gabah kering per 100 bata; (c) Dapat menghemat penggunaan pupuk kima 25-50%; (d) Membantu penguraian racun dalam tanah; dan (e) Membantu meningkatkan kesuburan tanah. (4) Kekurangan mol diantaranya sebagai berikut (a) belum adanya penjual yang menjual MOL sehingga petani harus membuat sendiri; (b) Manfaat MOL dapat di peroleh setelah penggunaan mol secara bertahap artinya dalam satu kali penggunaan mol kemungkinan besar dampaknya atau pengaruhnya belum terlihat atau belum dapat dirasakan.
MAPPING OF HUMOR DISCOURSE IN SOCIAL MEDIA WITH ORIENTATION OF CHARACTER EDUCATION Hari Kusmanto; Atiqa Sabardila; Ali Imron Al-Ma’Ruf
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 11, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v11i2.2491

Abstract

Abstrak: Artikel ini bertujuan memetakan wacana humor di media sosial facebook yang berorientasi pendidikan karakter. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Datanya berupa wacana humor berkarakter di media sosial. Adapun sumber datanya berupa wacana humor di media sosial. Data-data penelitian ini dikumpulkan dengan teknik dokumentasi dan simak yang dilanjutkan dengan teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan referensial. Hasil penelitian menunjukkan terdapat delapan jenis humor di media sosial yang meliputi:  (1) humor bidang pendidikan, (2) transportasi, (3) keluarga, (4) kesehatan, (5) agama, (6) ekonomi, (7) politik, dan (8) fabel. Jenis-jenis humor tersebut dapat dijadikan sebagai sumber nilai pendidikan karakter. Adapun nilai pendidikan karakter dalam wacana humor tersebut meliputi karakter visioner, kedisiplinan, kebahagiaan, tanggung jawab, sikap saleh, daya usaha, dan karakter rendah hati. Hal ini menunjukkan wacana humor memiliki nilai pendidikan karakter yang beragam. Humor berkarakter tersebut berpotensi dijadikan sebagai sumber bahan ajar di sekolah.Abstract:  This article aims to map the discourse of humor on Facebook social media with orientation towards character education. The research approach is descriptive qualitative. The data is in the form of humorous discourse on the social media. The data source is humorous discourse found on the social media. The data of this study were collected through documentation and observation techniques followed by note taking. Data analysis utilizes referential identity method. The results showed that there were eight types of humor in social media which include: (1) humor in education, (2) transportation, (3) family, (4) health, (5) religion, (6) economy, (7) politics, and (8) fable. These types of humor can be used as a source of value for character education, including visionary character, discipline, happiness, responsibility, godly attitude, effort, and humble character. This shows that the discourse of humor has a diverse character education value. Humor with such character has the potential to be a source of teaching material in schools.
KONSEPTUALISASI METAFORA WACANA POLITIK: STUDI SEMANTIK KOGNITIF Hari Kusmanto
Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : PUSAT MPK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.797 KB) | DOI: 10.21776/ub.waskita.2019.003.02.3

Abstract

Utilization of linguistic features of metaphors in political communication leads to diverse interpretations and can lead to conflict. The purpose of this study is to describe the conceptualization of political metaphors in the headline. The data in this study are words, phrases and sentences of political discourse metaphors. The source of data in this study is the title of political news in tribunnews.com January-March edition 2019. The data collection technique in this study uses the documentation, listening and note-taking method. Data analysis in this study uses techniques for direct elements (BUL) and is sharpened by cognitive semantic analysis techniques. The results of this study indicate the use of metaphors in online media politics tribunnews.com covering structural metaphors, orientational metaphors, and ontological metaphors. The tendency of the metaphor used is the metaphor of ontology. This shows that speakers utilize metaphors based on their thoughts and experiences. 
The Politeness Comments on The Indonesian President Jokowi Instagram Official Account Viewed From Politico Pragmatics and The Character Education Orientation in The Disruption Era Harun Joko Prayitno; Hari Kusmanto; Yakub Nasucha; Laili Etika Rahmawati; Norliza Jamaluddin; Samsuddin Samsuddin; Awla Akbar Ilma
Indonesian Journal on Learning and Advanced Education (IJOLAE) Vol 1, No. 2, July 2019
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ijolae.v1i2.8785

Abstract

Politeness of expression and character education are both crucial aspects, in the current era of disruption, especially concerning sociopragmatic political purposes. The realization of politeness acts of language in the context of communication and global communication has now penetrated without limits on social distance, time, and goals. The problem is the act of language in electronic media, especially Instagram, giving space to the user to be more open in expressing his goals and objectives, including to the president in relation to specific goals and politics. This study aims to identify the forms of positive politeness acts of followers' comments on President Jokowi's official Instagram account and describe the intent of politico pragmatic power of positive politeness of followers of Jokowi's Instagram accounts. The data source of this study was the speech of followers on the official Instagram account of Indonesian President Jokowi #MenujuIndonesiaMaju managed by the President's Digital Communication Team for the period October-November 2018. The study data were in the form of comments from Jokowi's Instagram account followers who had positive politico pragmatic politeness. The data collection technique was carried out using documentation, note-taking techniques, and continued with heuristic listening techniques. Data analysis was performed with an intralingual equivalent technique which was strengthened by an extra lingual equivalent and sharpened with Levinson's politeness analysis technique based on the principle of harmony in Javanese culture. The results of the study showed that the form of positive politeness acts that were most used by followers was by giving attention to the speech partners. Political propaganda power of dominant followers’ comments was in the form of the power to ask and support rather than the power of praise, the power of influence, the power of motivation, and the power of suggestion. It shows that Instagram account followers have an optimistic attitude towards Jokowi's leadership. Jokowi's managerial, and leadership performance has a positive face among followers. This power of praise, motivation, and advice is an essential component in the formation of children's character education in the current era of disruption of education.
DIKSI DALAM WACANA HUMOR INDONESIA DI MEDIA SOSIAL (Diction in Indonesia Humor Discourse on Sosial Media) Hari Kusmanto; Atiqa Sabardila; Ali Imron Al-Ma'ruf
Kandai Vol 17, No 1 (2021): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v17i1.2186

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan diksi dalam wacana humor di media sosial facebook. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data-data penelitian ini adalah diksi dalam wacana humor di media sosial facebook. Sumber datanya berupa wacana humor di media sosial facebook. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi dan simak serta dilanjutkan dengan teknik catat. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode padan translasional dan teknik baca markah. Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan diksi pada wacana humor Indonesia di media sosial meliputi: (1) diksi sehari-hari; (2) kata serapan (Jawa dan Inggris); (3) kata sapaan; (4) kata konotatif; (5) kata konkret; dan (6) kata vulgar. Diksi sehari-hari dalam wacana humor Indonesia merupakan diksi yang paling banyak ditemukan. Temuan ini menunjukkan bahwa diksi keseharian dalam wacana humor berfungsi untuk menjalin keakraban dalam berkomunikasi.This study aims to describe diction in the discourse of humor on Facebook social media. This research approach is descriptive qualitative. The data of this study are diction in the discourse of humor on Facebook social media. The data source is in the form of humorous discourse on Facebook social media. The research data was collected using the documentation and listening method and continued with the note-taking technique. The data of this study were analyzed using translational equivalent methods and marking reading techniques. The results of this study indicate the use of diction in Indonesian humor discourse on social media including (1) daily diction; (2) absorption words (Javanese and English); (3) greetings; (4) connotative words; (5) concrete words; and (6) vulgar words. Daily diction in Indonesian humorous discourse is the most common diction. This finding shows that daily diction in humorous discourse serves to establish intimacy in communication.
REALISASI TINDAK KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR AKUN INSTAGRAM JOKOWI: STUDI POLITIKOPRAGMATIK (Realization of Language Courtesy on Jokowi's Instagram Account Comments: Politicopragmatic Study) Hari Kusmanto; Harun Joko Prayitno; Abdul Ngalim
Kandai Vol 15, No 1 (2019): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.763 KB) | DOI: 10.26499/jk.v15i1.1269

Abstract

Studi ini bertujuan mendeskripsikan strategi kesantunan berbahasa yang digunakan netizen dalam berkomentar pada akun Instagram Jokowi. Data dalam studi ini berupa kata, frasa, dan kalimat yang memiliki nilai kesantunan positif dan negatif komentar pada akun Instagram Jokowi. Sumber data dalam studi ini adalah komentar-komentar pada akun Instagram Jokowi. Pengumpulan data dalam studi ini menggunakan metode dokumentasi dan simak dilanjutkan teknik bebas libat cakap (SBLC). Analisis data dalam studi ini menggunakan padan intralingual dan padan pragmatis. Hasil studi ini menunjukkan bahwa strategi kesantunan netizen dalam berkomentar pada akun Instagram Jokowi irealisasikan dengan dua strategi yaitu strategi kesantunan positif dan negatif. Strategi kesantunan positif direalisasikan menjadi sembilan wujud, yaitu memberikan perhatian, menunjukkan sikap optimis, menggunakan penanda indentitas, memberikan pertanyaan, melibatkan penutur dalam komunikasi, mengintensifkan perhatian penutur dengan cara mendramatisasi peristiwadan fakta, memperhatikan keinginan mitra tutur, memberikan janji, dan menggunakan lelucon. Strategi kesantunan negatif direalisasikan menjadi tiga bentuk, yaitu meminta maaf, menunjukkan sikap pesimis; dan menggunakan bentuk impersonal. Hal ini menunjukkan bahwa netizen pada akun Instagram Jokowi memiliki kepercayaam terhadap kepemimpinan Jokowi.(This study aims to describe the language politeness strategy used by netizens in commenting Jokowi's Instagram account. The data in this study are in the form of words, phrases, and sentences that have the value of positive politeness and negative comments on Jokowi's Instagram account. The data sources in this study are comments on Jokowi’s Instagram account. Data collecting in this study using the documentation method,   skillful involvement free technique (SBLC). The data analysis in this study uses an intralingual and pragmatic equivalent. The results of this study show that the strategy of politeness of netizens in commenting on the Jokowi’s Instagram account is realized with two strategies, namely the strategy of positive and negative politeness. Positive politeness strategies are realized into nine forms which include  giving attention, showing optimism, using identity markers, giving question, involving speakers in communication, intensifying the attention of speakers by dramatizing events and facts, paying attention to the wishes of the speech partner, giving promises, and using jokes. Negative politeness strategies are realized into three forms which include apologizing, showing pessimism, using impersonal forms. This shows that netizens of Jokowi's Instagram account have confidence in Jokowi's leadership.)
Tindak Tutur Ilokusioner Ekspresif Plesetan Nama Kota di Jawa Tengah: Kajian Pragmatik Hari Kusmanto
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 4, No 2 (2019): VOLUME 4 NUMBER 2 SEPTEMBER 2019
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jp-bsi.v4i2.1036

Abstract

This study aims to explore the forms of expressive speech acts that play on the names of cities in Central Java. The data in this study is a play on the names of the cities in Central Java that are expressively valued. The data source in this study is a play on the names of Cities in Central Java. Data collection in this study uses the documentation method, and see continued recording techniques. Analysis of the data in this study uses the intralingual equivalent method. The results of this study indicate that the play on the names of Cities in Central Java is expressed with expressions of sadness, happiness, disappointment, complaining, convincing, hope, forgiveness, praise, and criticism. The most widely used expressive speech act is sadness expression. This shows that many speakers experience a sad experience.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA WACANA HUMOR KIAI Hari Kusmanto
SALINGKA Vol 17, No 1 (2020): SALINGKA, Edisi Juni 2020
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v17i1.234

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggali nilai-nilai pendidikan karakter pada wacana humor para kiai. Data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, kalimat, dan wacana humor bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku humor para kiai. Sumber data dalam penelitian ini adalah humor yang terdapat pada buku humor para kiai. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, simak dan dilanjutkan dengan teknik catat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan referensial. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai-nilai pendidikan karakter pada wacana humor para kiai meliputi: karakter teliti, cerdas, hati-hati, tolerensi, adil, amanah, bersyukur, rendah hati, percaya diri, menjaga persatuan, dan gigih. Nilai karakter yang paling banyak pada wacana humor para kiai bersumber dari olah pikir. Hal ini menunjukkan bahwa humor tersebut mendorong pembaca untuk giat belajar khususnya dalam menuntut ilmu.