Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERILAKU PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK HDPE (HIGH DENSITY POLYETHYLENE) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON SSN. Banjarsanti; Sujiati Jepriani; Hendro Wardono; Rosidah Ria Safitri
JURNAL INERSIA Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang umum digunakan untuk bangunan gedung, struktur jalan, jembatan dan lainnya. Penelitian ini menggunakan limbah botol plastik HDPE (High Density Polyethylene) yang dipotong secara manual sebagai pengganti sebagian agregat kasar (batu pecah 1/2”). Material lain yang digunakan adalah semen Tonasa, pasir Palu dan batu pecah Palu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah plastik HDPE terhadap kuat tekan beton pada mutu beton K-175 dengan variasi penambahan HDPE 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2%. Benda uji yang digunakan sebanyak 25 buah sampel dengan masing-masing variasi 5 buah. Botol HDPE dipotong sesuai rencana bentuk p = 50 mm dan l = 2 mm. Pengujian dilakukan 28 hari dengan metode pencampuran beton menggunakan SNI 03-2834-2000. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, nilai kuat tekan beton maksimum terdapat pada variasi penambahan limbah plastik HDPE 0,5% dengan nilai kuat tekan 23,68 MPa dari beton normal. Sedangkan nilai kuat tekan beton minimum terdapat pada variasi penambahan limbah plastik HDPE 2% dengan nilai kuat tekan 15,54 MPa dari beton normal.
Analisa Desain PC I Girder Pada Section Overpass STA 52+174 Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Willy Susanto; Sujiati Jepriani; Joko Suryono
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan adalah suatu struktur yang berfungsi menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah, sungai, laut, jurang, drainase, jalan, dan sebagainya. Proyek Jalan Tol Balikpapan - Samarinda mengaplikasikan jembatan dengan sistem beton prategang. Sistem beton prategang diaplikasikan di struktur atas yaitu pada gelagar atau girder. Girder adalah bagian dari struktur atas yang berfungsi menyalurkan beban yang diterimanya menuju struktur bawah untuk selanjutnya diteruskan ke pondasi. Bentuk girder beton prategang memiliki banyak jenis diantaranya PC I Girder, PC U Girder, Box Girder dan Voided Slab dimana setiap bentuk memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menganalisa desain PC I girder yang digunakan pada jembatan di Section Overpass STA 52+174 Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Objek penelitian ini adalah PC I girder dengan panjang span 25,80 m dan 16,80 m. Dari hasil analisis diketahui tegangan yang terjadi akibat kombinasi pembebanan adalah aman dengan perilaku penampang beton prategang dikategorikan sebagai kelas U dengan asumsi perilaku penampang prategang utuh atau tidak retak. Namun dibeberapa kombinasi pembebanan diketahui terdapat perilaku penampang beton prategang yang dikategorikan sebagai kelas C (f > 1,0√f’c) dengan asumsi perilaku penampang prategang retak dan kelas T (0,62√f’c < f < 1,0√f’c) dengan asumsi perilaku penampang prategang peralihan antara utuh dan retak. Bila penampang prategang merupakan kelas C dan kelas T, maka dibutuhkan tulangan tarik non prategang pada daerah lentur terjadinya retak untuk mengakomodir tegangan tarik yang terjadi
Kuat Tekan Beton Self Compacting Concrete (SCC) Dengan Penambahan Kapur Gamping Dan Viscocrete Sujiati Jepriani; Salma Alwi; Widia Nilam Sari
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self-Compacting Concrete (SCC) merupakan beton inovatif yang tidak memerlukan getaran untuk penempatan dan pemadatannya. SCC dapat mengalir dengan beratnya sendirinya, mengisi bekisting sepenuhnya dan mencapai pemadatan penuh bahkan pada struktur dengan tulangan yang sesak. Beton SCC yang telah mengeras padat, homogen dan memiliki sifat dan daya tahan yang sama dengan beton konvensional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kuat tekan dari beton Self Compacting Concrete (SCC) dengan penambahan Sika Viscocrete 8030S yang berperan sebagai water reducer dikombinasikan dengan kapur gamping yang berperan sebagai pengganti semen. Beton dirancang dengan metode ACI Modifikasi 211.1-91 dengan kuat tekan 20 MPa. Benda uji berupa silinder beton berukuran 10 cm x 20 cm sebanyak 30 buah dan diuji tekan pada umur beton 7 hari dan 28 hari. Viscocrete yang digunakan sebanyak 0,85% dari berat semen sedangkan kapur gamping 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7% dari berat semen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Sika viscocrete sebanyak 0.85% dan kapur gamping sebanyak 5% dari berat semen, menghasilkan kuat tekan yang optimum yaitu sebesar 17.66 MPa pada umur 7 hari dan sebesar 26.28 MPa pada umur 28 Hari.
Studi Eksperimental Batang Tarik Pada Sambungan Pelat Baja Terhadap Tegangan – Regangan Joko Suryono; Ashadi Putrawirawan; Sujiati Jepriani; Reno Rivaldy Allo
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sambungan batang tarik pada sambungan pelat baja memiliki bermacam-macam tipe kegagalan. Tipe kegagalan pada sambungan pelat baja ditentukan berdasarkan beberapa parameter, diantaranya profil dan mutu batang tarik, tebal dan mutu pelat penyambung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui beban maksium (Pmax) nilai tegangan – regangan dari hasil pengujian tarik pelat baja pada 3 variasi sampel uji di Laboratorium berdasarkan tipe kegagalan geser baut dengan ukuran pelat baja 500x43x5 mm dan baut penyambung diameter 6 mm. Hasil pengujian tarik, hasil uji eksperimen 3 sampel pelat baja di laboratorium dengan rata-rata beban sebesar 114,395 MPa dengan waktu uji 140 detik. Tegangan leleh (Fy) rata-rata sebesar 346,849 MPa pada regangan 0,02% dan tegangan putus (Fu) rata-rata sebesar 534,582 MPa pada regangan 0,09%.
Karakteristik Marshall pada Perkerasan Aspal AC-WC menggunakan Susbtitusi Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) Sri Ayu Winarti; Sujiati Jepriani; Budi Nugroho
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.978

Abstract

Pemanfaatan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) sebagai lapis perkerasan masih jarang dilakukan khususnya di Provinsi Kalimantan Timur. Material RAP tentulah mengalami penurunan kualitas selama masa layannya sehingga diperlukan pemeriksaan untuk mengetahui kelayakannya sebagai material penyusun perkerasan jalan baru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar maksimum RAP pada campuran AC-WC dan nilai Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Dalam penelitian ini dilakukan pengujian Marshall terhadap RAP dengan subtitusi agregat baru dari Palu dengan komposisi RAP sebesar 30%, 35%, dan 40%. RAP diperoleh dari hasil pengelupasan perkerasan jalan pada beberapa titik yang berlokasi di STA 3+400 jalan Simpang 3 Lempake -Simpang 3 Sambera dan Santan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kadar maksimum penggunaan RAP adalah sebesar 35% dengan stabilitas sebesar 1335kg; flow sebesar 3,10mm; VIM sebesar 2,7%; VMA sebesar 14,40%; VFA sebesar 78%; MQ 425%. Indeks Kekuatan Sisa (IKS) 92,79% dengan waktu perendaman 30 menit dan 24 jam, nilai KAO 6,15% di ambil dari pengujian RAP 40% masih memenuhi spesifikasi dan mendapatkan nilai indeks kekuatan sisa.
Abu Daun Bambu Sebagai Bahan Subtitusi Semen Terhadap Kinerja Beton Normal Arkham Iskandar; Hidayat Mohammad; Sujiati Jepriani
JURNAL INERSIA Vol. 14 No. 2 (2022): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v14i2.1034

Abstract

Hasil pembakaran daun bambu akan menghasilkan abu yang mengandung silika (SiO2) yaitu suatu bahan yang juga ada pada semen. Silika berfungsi sebagai pengikat material penyusun beton. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik beton yang optimal dengan variasi penambahan abu daun bambu. Beton dirancang dengan mutu beton fc’20 MPa dengan variasi penambahan abu daun bambu 0%, 8%, 12%, dan 16% dari campuran semen. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7 dan 28 hari berbentuk silinder ukuran 10 cm x 20 cm dan pengujian kuat lentur beton dilakukan pada umur 28 hari berbentuk balok ukuran 15 cm x 15 cm x 60 cm. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa beton yang optimal terdapat pada variasi penambahan abu daun bambu 8% dengan kuat tekan dan kuat lentur beton sebesar 11,51 MPa dan 2,12 MPa.