Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

THE ROLE OF RELIGIOUS EXTENDERS IN IMPROVING FAMILY RESILIENCE IN THE RELIGIOUS AFFAIRS OFFICE (KUA) PADANG CITY Fadil Maiseptian; Erna Dewita; Jasman Jasman
Alfuad: Jurnal Sosial Keagamaan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.824 KB) | DOI: 10.31958/jsk.v5i1.3208

Abstract

The high rate of divorce, especially in West Sumatra, is an important note for religious extension workers to increase their role and quality in providing counseling. Therefore, fast and progressive action is needed to overcome this. Another phenomenon revealed from the above data is that the divorce case is dominated by the wife's lawsuit. Therefore, it takes the role of religious counselors at the Office of Religious Affairs (KUA) to increase family resilience. The purpose of this study was to determine the role of religious instructors in increasing family resilience in the city of Padang from physical, social, and psychological aspects. Data collection techniques used interviews and were analyzed with the Miles and Huberman models following the stages of data reduction, data display, conclusion. The role of religious counselors in increasing family resilience has been carried out quite well, although not yet maximized because the raw materials are not yet available, the methods used are only advice and lectures and have not been evaluated continuously.
Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Cognitive Behavior Therapy (CBT) untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Remaja Fadil Maiseptian; Erna Dewita; Rosdialena Rosdialena
Jurnal Ilmiah Iqra' Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jii.v16i1.1873

Abstract

The Effectiveness of Group Guidance Services Using Cognitive Behavior Therapy (CBT) Techniques to Improve Adolescent Learning Independence. This study aims to determine the differences in the learning independence of adolescents in the experimental and control groups after being given group guidance services using cognitive behavior therapy techniques. This quantitative study used a quasi-experimental design with a non-equivalent control group design. The research subjects were teenagers from the Aisyiyah Orphanage Koto Tangah Ampang, Padang City. Determination of research subjects using the purposive sampling technique. The instrument used in this study was a learning independence scale with an average validity of 0.001 and reliability of 0.938. Data analysis used the Wilcoxon signed ranks test and the Kolmogorov Smirnov 2 independent sample. The results showed that there were differences in scores on the pretest and posttest of the experimental group after being given group guidance services using CBT techniques to increase adolescent learning independence. Then, there was no difference in scores in the pretest and posttest of the control group after being given group guidance services without the CBT technique. Furthermore, there are differences in the posttest scores of the experimental and control groups after being given group guidance services using CBT techniques.
Sosialisasi Kepada Masyarakat tentang Bahaya Perilaku LGBT di Kenagarian Lakitan Pesisir Selatan Thaheransyah Thaheransyah; Erna Dewita; Rosdialena Rosdialena; Azi Malaksar; Nurul Amami
Menara Pengabdian Vol. 1 No. 2 (2021): Vol. 1 No. 2 Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.283 KB) | DOI: 10.31869/jmp.v1i2.3023

Abstract

Perilaku LGBT merupakan salah satu perilaku berbahaya yang menggerogoti pergaulan generasi muda di Indonesia akhir-akhir ini, hal ini dibuktikan dengan adanya penyimpangan hubungan asmara antar individu. Misalnya mereka yang memiliki orientasi pada hubungan sejenis (homoseksual) seperti lesbian dan gay, hubungan ganda (dual sexual) atau biseksual serta mereka yang pindah status gender atau transgender yang lebih dikenal dengan nama LGBT. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan serta pemahaman bahaya munculnya LGBT dan seks bebas. Metode pengadian yang dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat. Hasil pengabdian yaitu kegiatan sosialisasi tahap pertama dengan materi sosialisasi memberikan informasi umum mengenai fenomena LGBT, tahap kedua dengan materi warga memperoleh pemahaman lanjutan tentang awal kemunculan, hingga terkait dampak negatif dan tahap ketiga atau terakhir, warga menerima informasi tentang langkah preventif terhadap bahaya kelompok LGBT dilingkungan sekitar terkhusus terkait perilaku menyimpang seperti seks bebas sejenis. Kesimpulan pengabdian ini yaitu warga kenagarian Lakitan Pesisis Selatan telah dapat mengetahui, memahami terhadap keberadaan kelompok homoseksual dan trangender pada lingkungan sekitarnya.
PENGUATAN KEPRIBADIAN REMAJA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI PANTI ASUHAN AISYIYAH KOTO TANGAH PADANG Erna Dewita; Jasman Jasman; Fadil Maiseptian; Sukma Safitri; Muhammad Efendi
Menara Pengabdian Vol. 1 No. 2 (2021): Vol. 1 No. 2 Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.133 KB) | DOI: 10.31869/jmp.v1i2.2976

Abstract

Panti asuhan berfungsi sebagai fasilitas sosial yang membantu dan membimbing anak asuh dalam mengembangkan kepribadinnya dan memiliki keterampilan untuk bekerja sehingga mereka memiliki masa depan yang baik dan penghidupan yang layak serta mampu bertanggung jawab terhadap diri, keluarga dan masyarakat. Pribadi yang efektif adalah pribadi yang mampu memberdayakan dirinya, menjadi pribadi yang berkualitas, dan mampu memenuhi tujuan hidupnya. Orang yang memiliki kepribadian efektif akan mampu bersikap luwes, disiplin bertanggung jawab, tekun, cermat, jujur, empati. Tujuan pengabdian ini untuk menguatkan kepribadian remaja melalui proses bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok merupakan suatu usaha untuk mengembangkan potensi diri individu dengan cara menganalisis sumber masalah, cara mengatasi masalah dan cara mengembangkan potensi diri melalui suasana diskusi dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Hasil pengabdian merujuk kepada proses pembentukan kelompok yang dilakukan dalam bentuk membagi remaja panti menjadi dua kelompok. Proses peralihan dilakukan untu kegiatan transisi dan pengenalan setiap kegiatan dan anggta kelompok. Proses kegiatan pemimpin kelompok membahasan permasalahan kepribadian dan upaya dalam meningkatkannya melalui dinamika kelompok. Proses pengakhiran dilakukan untuk menyimpulkan dan membuat komitmen dalam penguatan kepribadian remaja. Penguatan kepribadian remaja meningkat dengan bimbingan dan arahan positif yang diberikan oleh konselor melalui kegiatan aktif dan berdinamika. Berdasarkan hal tersebut diharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga proses bimbingan dapat terukur dan jelas dalam pencapaiannya.
Pengembangan LKPD Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) Terintegrasi Nilai Islam untuk Sekolah Dasar di Pekanbaru Yulia Septi Wahyuni; Fadil Maiseptian; Erna Dewita
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7619

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan pembelajaran kontekstual (CTL) dan lembar kerja siswa (LKPD) terpadu berbasis nilai-nilai Islam yang efektif dan praktis untuk siswa kelas 5 sekolah dasar Islam komprehensif di kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement and Develop). Penelitian dilakukan di tiga SD Islam Komprehensif, yaitu SDIT Madrasah Tiara, SDIT Fadhilah dan SDIT Madrasah Aulia Cendikia di Pekanbaru, Provinsi Riau. Dalam penelitian ini digunakan purposive sampling, yaitu untuk eksperimen kelompok diambil sampel sebanyak 9 siswa, terdiri dari 3 siswa SDIT Tiara Madrasah, 3 siswa SDIT Fadhilah, dan 3 siswa Madrasah Aulia Cendikia. Penelitian dilakukan dengan ahli materi dan media dari dosen dan guru serta siswa SDIT Tiara Madrasah, SDIT Fadhilah Pekanbaru dan Madrasah Aulia Cendikia di Pekanbaru Provinsi Riau. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil uji keefektifan, Lembar Kerja Siswa (LKPD) berbasis Contextual Teaching (CTL) dan nilai keislaman siswa secara komprehensif serta tingkat persentase keefektifan LKPD. Tes latihan respon siswa pada kategori “sangat bermanfaat” dan respon guru pada kategori “sangat bermanfaat”. Dapat disimpulkan bahwa Contextual Teaching (CTL) dan Lembar Kerja Siswa Berbasis Nilai Islam Terpadu (LKPD) SD Islam Terpadu Kota Pekanbaru sangat efektif dan sangat praktis sehingga cocok untuk siswa di SD 5. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT).
Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Remaja Menggunakan Bimbingan Kelompok Media Ular Tangga di Panti Asuhan Aisyiyah Erna Dewita; Fadil Maiseptian
Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/alqalb.v14i1.5043

Abstract

Sikap cinta tanah air ini dapat diwujudkan dalam sikap dan perbuatan sehari-hari dengan mencintai budaya, Bahasa, adat istiadat, dan produk dalam negeri. Tetapi kebanyakan remaja hari ini diduga kurang peduli terhadap sikap cinta tanah air, terutama yang berkaitan dengan sikap melestarikan budaya bangsa. Mereka lebih menyukai budaya negara lain dari pada budaya bangsa sendiri. Tujuan riset ini adalah untuk meningkatkan sikap cinta tanah air remaja melalui bimbingan kelompok dengan media ular tangga di Panti Asuhan Aisyiyah Balai. Metodologi yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan angket sikap cinta tanah air yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan prestest kemudian diberikan perlakuan bimbingan kelompok dengan metode ular tangga, dan di akhirir dengan posttest. Teknik analisis data menggunakan Wilcoxon signed rank test untuk membandingkan skor prestest dan posttest hasil dari tindakan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat meningkatan sikap cinta tanah air remaja sebelum dan sesudah diberikan bimbingan kelompok dengan media ular tangga.
Profile of Social Cohesion Ability of SDN 15 Pamatang Panjang Students, Sijunjung Regency Fadil Maiseptian; Erna Dewita; Mezia Kemala Sari; Dini Susanti; Nurhamsi Deswila
SOSHUM : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 13 No. 1 (2023): March 2023
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/soshum.v13i1.76-87

Abstract

The importance of developing students' social cohesion attitudes cannot be separated from the heterogeneous conditions of Indonesian society. Cultural diversity, ethnicity, language, race, religion, and customs can cause differences in understanding and perspective on an object so this has the potential to cause divisions between members of the community. The purpose of this study was to determine the social cohesion ability of elementary school students from the aspect of belonging, mutual openness, recognition/award, and participation/goal. This type of research uses a quantitative descriptive approach. The data collection technique used a social cohesion questionnaire with a total sampling of 53 people as research subjects. The data analysis technique used the percentage formula P=f/N x 100%. The condition of students' social cohesion from the aspect of belonging, mutual openness, recognition/award, and participation/goal is in the high category. Therefore, students need to develop themselves through various study group activities, to be able to take valuable lessons for their future. Student study groups will help hone various student abilities, including a sense of belonging, mutual openness, recognition/awards, and participation goal.
Fungsi Program Pesantren Terhadap Pengendalian Diri Narapidana Lubis Febrianto; Erna Dewita; Rosdialena Rosdialena
Jurnal Media Ilmu Volume 1 No. 2 Juni 2023
Publisher : MEDIA ILMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v1i2.4486

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ditemukan di Rutan Anak Air Kelas IIB Padang. Narapidana masuk ke dalam Rumah tahanan karena beberapa kasus, yaitu kasus narkotika, pembunuhan, pelecehan seksual, perampokan. Masalah yang ditemukan adalah kurangnya pengendalian diri sehingga melahirkan banyak perbuatan-perbuatan menyimpang dan tidak sesuai dengan norma yang berlaku seperti warga binaan melakukan penganiayaan kepada warga binaan yang lemah, stres yang berlebihan sehingga bunuh diri, adanya sikap saling tidak menghargai antara sesama warga binaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Fungsi Program Pesantren Terhadap Pengendalian Diri Narapidana dari aspek religius, sosial dan edukasi. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek penelitian ini adalah narapidana di Rutan Anak Air Kelas IIB Padang yang tergabung ke dalam program pesantren. Cara pengambilan pengambilan subjek menggunakan teknik nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling.Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah semua santri. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis flow chart analisis. Hasil penelitian dari aspek religius adalah dengan adanya program pesantren yang kegiatannya seperti salat berjamaah, membaca dan menghafal al-Qur’an, kultum yang menumbuhkan keyakinan dan kesadaran di dalam diri santri sehingga memunculkan perilaku dan sifat yang positif sehingga meningkatkan pengendalian diri santri tesebut. Adapun dari aspek sosial hubungan silaturahmi santri menjadi erat sehingga mengurangi munculnya hal-hal yang tidak diinginkan antara sesama santri seperti pembulian, pembunuhan dan lain sebagainya. Sedangkan dari aspek edukasi santri memperoleh wawasan yang cukup banyak sehingga dengan pengetahuan tersebut dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan segala aktivitas baik yang berhubungan dengan hablum minallah dan hablum minannas.
THE ROLE OF RELIGIOUS EXTENDERS IN IMPROVING FAMILY RESILIENCE IN THE RELIGIOUS AFFAIRS OFFICE (KUA) PADANG CITY Fadil Maiseptian; Erna Dewita; Jasman Jasman
Alfuad: Jurnal Sosial Keagamaan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31958/jsk.v5i1.3208

Abstract

The high rate of divorce, especially in West Sumatra, is an important note for religious extension workers to increase their role and quality in providing counseling. Therefore, fast and progressive action is needed to overcome this. Another phenomenon revealed from the above data is that the divorce case is dominated by the wife's lawsuit. Therefore, it takes the role of religious counselors at the Office of Religious Affairs (KUA) to increase family resilience. The purpose of this study was to determine the role of religious instructors in increasing family resilience in the city of Padang from physical, social, and psychological aspects. Data collection techniques used interviews and were analyzed with the Miles and Huberman models following the stages of data reduction, data display, conclusion. The role of religious counselors in increasing family resilience has been carried out quite well, although not yet maximized because the raw materials are not yet available, the methods used are only advice and lectures and have not been evaluated continuously.
Urgensi Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Islam Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Zuwirda Zuwirda; Thaheransyah Thaheransyah; Erna Dewita; Fadil Maiseptian
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Vol 18 No. 02 APRIL 2024
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v18i2.5311

Abstract

AbstrakAnak usia sekolah dasar perlu memiliki keterampilan sosial untuk mengoptimalkan tugas perkembangannya. Keterampilan sosial (sosial skill) adalah kemampuan dasar yang dimiliki individu untuk membangun hubungan yang efektif, mempertahankan dan menanagani konflik-konflik interpersonal secara efektif. Tujuan peneliltian ini untuk membahasa urgensi pelayanan bimbingan dan konseling Islam dalam mengembangkan kerjasama, relasi, tanggungjawab, empati, kontrol diri siswa sekolah. Berdasarkan kajian literature ditemukan bahwa keterampilan sosial sangat penting dikembangkan bagi siswa sekolah dasar. Hal ini disebabkan karena anak usia 6-12 merupakan titik awal mulai perkembangan keterampilan sosialnya di masyarakat. Kesimpulan dari kajian literature ini ketika berkembangnya kemampuan keterampilan sosial siswa sekolah dasar maka hal ini dapat menjadi pemicu dalam meningkatkan kecerdasan lainnya.Kata Kunci: Urgensi; Bimbingan dan Konseling Islam; Keterampilan Sosial