HM Mozard B Darus
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Published : 41 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI PT EASTERN SUMATERA INDONESIA, KEBUN BUKIT MARADJA ESTATE (Kabupaten Simalungun) Hermanto William William; HM Mozart B Darus, Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol. 2 No. 2 Februari 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.341 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pola kegiatan panen, produktivitas tenaga kerja, pengaruh faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, pengalaman kerja, umur, dan pengaruh insentif terhadap produktivitas tenaga kerja di PT Eastern Sumatera Indonesia, Kebun Bukit Maradja Estate. Metode analisis data dengan menggunakan metode Cobb Douglas untuk menguji pengaruh dan untuk melihat produktivitas dan pola kegiatan panen dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kegiatan panen dilakukan dengan menggunakan tenaga kerja tambahan, produktivitas tenaga kerja tinggi, faktor yang berpengaruh secara nyata adalah tingkat pendidikan, sedangkan umur dan pengalaman kerja tidak berpengaruh secara signifikan, insentif berpengaruh secara nyata terhadap produktivitas. Kata kunci: tenaga kerja, produktivitas, dan insentif
STRATEGI PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI PADI SAWAH ( Studi Kasus : Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal,Kabupaten Deli Serdang) Novi Susanti; Mozart B Darus, Salmiah
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 4 (2013): Vol 2 No. 4 April 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.086 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi peningkatan nilai tukar petani padi sawah, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Diantaranya dengan  menghitung nilai tukar petani untuk mengetahui tingkat kesejahteraan petani dan menganalisis stratei peningkatan nilai tukar petani padi sawah. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari petani melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Petani responden diambil dengan menggunakan metode slovin sehingga ditentukan besar sampel petani padi sawah sebanyak 42 orang yang mengusahakan usahatani padi sawah. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis dengan rumus matematis NTP = IT/IB . 100, indikator NTP dengan kriteria ntp>100 mengalami surplus, ntp=100 mengalami impas , ntp<100 mengalami defisit dan metode analisis Swot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata Nilai Tukar Petani sebesar 91% (NTP<100) yang artinya petani ,mengalami defisit. Rata-rata tingkat kesejahteraan petani pada suatu priode mengalami penurunan dibanding tingkat kesejahteraan petani pada priode sebelumnya. Di dalam strategi peningkatan nilai tukar petani dengan metode Swot adalah strategi agresif ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Kata Kunci : Nilai Tukar Petani, SWOT, Padi Sawah
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA JAGUNG PIPIL DITINGKAT PRODUSEN SUMATERA UTARA Michael Novranda Surbakti; HM Mozart B Darus; Diana Chalil
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 8 (2013): Vol 2 No 8 Agustus 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.299 KB)

Abstract

ABSTRAK Di Sumatera Utara jagung merupakan komoditi yang selalu diimpor dari waktu ke waktu. Harga jagung impor tersebut selalu lebih murah apabila dibandingkan dengan harga jagung lokal. Hal tersebut dapat berdampak pada perkembangan harga jagung pipil ditingkat produsen Sumatera Utara. Untuk menganalisis kondisi tersebut digunakan data bulanan dari tahun 2009 -2012. Data tersebut kemudian di estimasi dengan menggunakan metode regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga jagung ditingkat produsen Sumatera Utara dipengaruhi oleh produksi jagung, harga jagung periode sebelunya, harga jagung Indonesia periode sebelumnya dan harga jagung impor. Produksi jagung dan harga jagung pipil Indonesia berpengaruh negatif, sementara harga jagung Sumatera Utara dan harga jagung impor berpengaruh positif.   Kata kunci: Jagung pipil, harga jagung pipil produsen,  impor jagung
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL KELAPA SAWIT RAKYAT (Studi Kasus: Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau) Dionica Putri; H M Mozart B Darus; Luhut Sihombing
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 8 (2013): Vol 2 No 8 Agustus 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.266 KB)

Abstract

  ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi besar biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani kelapa sawit rakyat menurut umur tanaman, untuk mengidentifikasi tingkat pendapatan petani kelapa sawit rakyat per tahun menurut umur tanaman, dan untuk menganalisis tingkat kelayakan finansial kelapa sawit rakyat di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Metode analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi besar biaya produksi adalah dengan rumus TC=FC+VC, untuk mengidentifikasi tingkat pendapatan adalah dengan rumus I=TR-TC, dan dan untuk menganalisis tingkat kelayakan finansial adalah dengan analisis NPV, IRR, dan B/C. Metode penentuan sampel adalah metode accidental. Besarnya sampel penelitian adalah sebanyak 57 sampel. Metode pengumpulan data adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan pada bulan September tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha perkebunan kelapa sawit rakyat di daerah penelitian memiliki biaya rata-rata produksi per hektar selama setahun adalah Rp 10.013.643,- yang terbesar adalah biaya sarana produksi sebesar  Rp5.521.838,- yang kedua ialah biaya tenaga kerja sebesar Rp 4.334.894,- dan yang terakhir biaya penyusutan hanya sebesar Rp 156.911,-. Rata-rata pendapatan petani sampel per hektar dalam setahun adalah Rp 8.939.940,- dan Rata-rata pendapatan per petani selama setahun adalah sebesar Rp 124.382.567,-. Secara finansial, usaha Perkebunan kelapa sawit rakyat di daerah penelitian dikatakan layak untuk diusahakan dengan nilai NPV 28.692.267, IRR sebesar 24,034%dan B/C sebesar 2,815   Kata kunci:     Kelapa Sawit Rakyat, Biaya Produksi, Pendapatan, Analisis.
ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN Arini Pebristya Duha; HM Mozart B. Darus; Luhut Sihombing
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 8 (2013): Vol 2 No 8 Agustus 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.251 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis marketing bill komoditi cabai merah di Kota Medan. Diantaranya dengan  menganalisis tingkat konsumsi nilai transaksi dan margin pemasaran yang terdapat pada petani dan pedagang perantara cabai merah didaerah penelitian. Lokasi penelitian dilakukan secara purposive, pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode snowball sampling. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari petani yang di Kabupaten Karo, pedagang besar dan pedagang pengecer yang di Kota Medan melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dan data sekunder diperoleh dari Badan Ketahanan Pangan Kota Medan, Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, dan Dinas Perhubungan Sumatera Utara. Responden diambil dengan menggunakan metode snowball Sampling sehingga ditentukan besar sampel untuk keseluruhan sebanyak 30 orang yang mengusahakan dan menyalurkan cabai merah ke Kota Medan . Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif mengenai Tingkat Konsumsi, Volume dan Nilai Transaksi, dan Marketing Bill dianalisis dengan Marketing Margin, Price Spread dan Share Margin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi cabai merah meningkat tahun 2010 sebesar 4.761,8 ton/tahun,  dan pada tahun 2011 sebesar 23.480 ton/tahun, total volume cabai merah sebesar 9.827 ton dengan total nilai transaksi Rp.241.698.699. Marketing Bill diperoleh sebesar Rp. 5.400 dimana share cost tertinggi terdapat pada pedagang besar sebesar 54,06% dan share profit tertinggi terdapat pada pedagang pengumpul sebesar 84,2%. Terdapat perbedaan biaya dan keuntungan setiap pelaku pemasaran.   Kata Kunci : Cabai Merah, Konsumsi, Marketing Bill, Margin Pemasaran
ANALISIS TINGKAT KETIMPANGAN PENDAPATAN DAN KEMISKINAN PETANI PADI (Studi Kasus: Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang) Sri Rahayu; HM Mozart B Darus; Hasman Hasyim
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 10 (2013): Vol 2 No 10 Oktober 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.798 KB)

Abstract

ABSTRAK Di Indonesia beras merupakan bahan makanan pokok dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi makanan konsumsi lain. Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis tingkat ketimpangan pendapatan, untuk mengetahui keragaman sumber pendapatan, tingkat pendapatan dari usahatani padi sawah serta kontribusinya terhadap total pendapatan, serta untuk menganalisis tingkat kemiskinan petani padi sawah didaerah penelitian. Metode penelitian untuk penentuan daerah dilakukan dengan metode Purposive. Sedangkan untuk penarikan sampel dilakukan dengan metode Proportionate Stratified Random Sampling. Metode analisis data yaitu dengan Gini Ratio (dilengkapi dengan Kurva Lorenz), analisis pendapatan dan kriteria World Bank serta indikator tingkat kemiskinan menurut BPS (2011) dan Upah Minimum Regional (2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan petani padi sawah berdasarkan nilai Gini Ratio sebesar 0,32 berada dalam kategori rendah, dan menurut kriteria World Bank juga berada dalam kategori rendah. Sumber pendapatan petani padi sawah diluar usahatani padi sawah cukup beragam dimana pendapatan dari usahatani padi sawah memberikan kontribusi terbesar terhadap total pendapatan yaitu, sebesar 67,56%. Tingkat kemiskinan menurut kriteria BPS (2011) tidak terdapat petani padi sawah yang berada pada kategori miskin, dan petani padi sawah yang berada pada kategori miskin menurut UMR (2012) sebanyak 37,21%. Kata Kunci : Padi sawah, Gini Ratio, World Bank, Pendapatan, Ketimpangan
ANALISIS KONTRIBUSI EKSPOR KOPI TERHADAP PDRB SEKTOR PERKEBUNAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR KOPI SUMATERA UTARA Wilda Kartika; HM Mozart B Darus; Sri Fajar Ayu
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 10 (2013): Vol 2 No 10 Oktober 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.408 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan ekspor komoditi kopi Sumatera Utara, bagaimana  kontribusi ekspor kopi terhadap PDRB sektor perkebunan Sumatera Utara dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekspor kopi Sumatera Utara. Metode penelitian menggunakan alat bantu SPSS dengan menggunakan Model Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linier Regression) dan dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Daerah penelitian ini dipilih secara purposive (sengaja) dengan mempertimbangakan bahwa Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu sentra produksi perkebunan kopi rakyat yang potensial. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari tahun 1989-2012 yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Dinas Perkebunan Sumatera Utara, Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) wilayah Sumatera Utara dan berbagai sumber lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan ekspor kopi berfluktuatif setiap tahunnya, ekspor kopi berkontribusi positif terhadap peningkatan PDRB sektor perkebunan Sumatera Utara dengan persentase terendah pada tahun 1992 sebesar 3,59% dan tertinggi pada tahun 2011 sebesar 43%. Variabel kurs nominal (nilai tukar Rupiah terhadap Dollar) memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai ekspor kopi Sumatera Utara, volume ekspor kopi dan nilai produksi kopi Sumatera Utara memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai ekspor kopi Sumatera Utara. Kata Kunci: PDRB, Kurs, Ekspor, Nilai Produksi
ANALISIS PERMINTAAN DAGING SAPI DI KOTA MEDAN Dionica Putri; HM Mozart B. Darus; Tavi Supriana
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 11 (2013): Vol 2 No 11 November 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.73 KB)

Abstract

  ABSTRAK Permintaan daging sapi dipengaruhi oleh harga daging sapi dan faktor lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bagaimana pengaruh faktor-faktor harga daging sapi, harga barang substitusi, harga barang komplementer, dan PDRB per kapita terhadap permintaan daging sapi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan alat bantu SPSS 16. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive. Teknik pengambilan data dengan metode time series dengan jumlah sampel 22 tahun. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juli tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan variabel bebas yaitu harga daging sapi, harga barang substitusi, harga barang komplementer, dan PDRB per kapita tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah permintaan daging sapi. Secara parsial harga daging sapi, harga barang substitusi, harga barang komplementer, dan PDRB per kapita tidak memberikan pengaruh nyata terhadap permintaan daging sapi.   Kata kunci:     Permintaan daging sapi, harga barang substitusi, harga barang komplementer, PDRB per kapita
ANALISIS KOMPARASI NILAI TAMBAH DALAM BERBAGAI PRODUK OLAHAN KEDELAI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KOTA MEDAN Sitri Sorga; HM Mozart B Darus; Sri Fajar Ayu
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 12 (2013): Vol 2 No. 12 Desember 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.806 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui proses pengolahan kedelai menjadi tahu, pengolahan kedelai menjadi tempe, dan pengolahan kedelai menjadi susu kedelai di daerah penelitian, (2) untuk menganalisis besarnya nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan kedelai menjadi tahu, pengolahan kedelai menjadi tempe, dan pengolahan kedelai menjadi susu kedelai di daerah penelitian, dan    (3) untuk menganalisis perbandingan nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan kedelai menjadi tahu,  pengolahan kedelai menjadi tempe, dan pengolahan kedelai menjadi susu kedelai di daerah penelitian. Metode yang digunakan untuk mengetahui proses pengolahan tahu, tempe, dan susu kedelai adalah metode deskriptif, untuk menghitung nilai tambah digunakan metode Hayami, dan untuk membandingkan nilai tambah digunakan metode friedman. Hasil penelitian diperoleh (1) proses pengolahan kedelai menjadi tahu sangat rumit dan membutuhkan tenaga kerja yang banyak, proses pengolahan kedelai menjadi tempe tidak terlalu rumit, dan proses pengolahan kedelai menjadi susu kedelai sangat mudah dan membutuhkan sedikit tenaga kerja, (2) nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan kedelai menjadi tahu sebesar Rp 8.340,37,- dengan rasio nilai tambah 50,64%, nilai tambah  pengolahan kedelai menjadi tempe sebesar Rp 8.886,82,- dengan rasio nilai tambah 50,76%, dan nilai tambah pengolahan kedelai menjadi susu kedelai sebesar  Rp 30.970,61,- dengan rasio nilai tambah 56,73%, dan (3) nilai tambah pada usaha pengolahan kedelai menjadi susu kedelai, lebih tinggi dari usaha pengolahan kedelai menjadi tahu dan pengolahan kedelai menjadi tempe.   Kata Kunci: Tahu, Tempe, Susu Kedelai, Nilai Tambah,  
ANALISIS PEMASARAN KENTANG DAN KUBIS UNTUK TUJUAN EKSPOR PADA TINGKAT GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) KABUPATEN KARO Ronny Ontama Sihaloho; Satia Negara Lubis; HM. Mozart B. Darus
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 3, No 1 (2014): Vol 3 No. 1 Januari 2014
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.737 KB)

Abstract

ABSTRAK Ronny Ontama Sihaloho (070304051) dengan judul skripsi ”Analisis Pemasaran Kentang Dan Kubis Untuk Tujuan Ekspor Pada Tingkat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kabupaten Karo“. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec sebagai ketua komisi pembimbing dan Bapak H.M. Mozart B. Darus, MSc sebagai anggota komisi pembimbing. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui saluran pemasaran kentang dan kubis oleh gapoktan bermitra dan gapoktan tidak bermitra untuk tujuan ekspor, untuk mengetahui fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran sayur kentang dan kubis untuk tujuan ekspor, untuk mengetahui perbedaan biaya pemasaran, margin tata niaga dan distribusinya pada masing-masing lembaga pemasaran sayur kentang dan kubis untuk tujuan ekspor, dan untuk mengetahui efisiensi pemasaran untuk setiap saluran pemasaran di daerah penelitian. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive. Metode pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling dengan sampel sebanyak 60 petani. Lembaga pemasaran yang terlibat ditentukan dengan metode penelusuran dimana terdapat 4 sampel gapoktan, 8 sampel pedagang pengumpul, dan 2 sampel eksportir. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa saluran pemasaran dimana saluran pemasaran kentang dan kubis untuk gapoktan bermitra adalah dari petani kepada Gapoktan dan dipasarkan kepada eksportir. Sedangkan saluran pemasaran kentang dan kubis untuk gapoktan tidak bermitra dimulai dari petani kepada pedagang pengumpul dan dipasarkan kepada eksportir. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gapoktan sebagai penerima margin keuntungan terbesar pada pemasaran kentang gapoktan bermitra sedangkan pada pemasaran kubis pada gapoktan bermitra, eksportir menerima nisbah margin keuntungan terbesar. Pada permasaran kentang oleh gapoktan tidak bermitra, nisbah margin keuntungan terbesar diperoleh pedagang pengumpul sedangkan untuk pemasaran kubis eksportir margin keuntungan terbesar diperoleh eksportir. Saluran pemasaran kubis dan kentang untuk tujuan ekspor pada tingkat gapoktan bermitra dan tidak bermitra di daerah penelitian sudah efisien. Kata kunci : kentang, kubis, pemasaran, gapoktan, efisiensi