Claim Missing Document
Check
Articles

Found 51 Documents
Search
Journal : Jurnal Bahtera - Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NASKAH DRAMA NYONYA-NYONYA KARYA WISRAN HADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Desty Rachmawati; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.46 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) fungsi tindak tutur, dan (2) skenario pembelajaran tindak tutur dalam naskah drama Nyonya-Nyonya karya Wisran Hadi. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskripsi. Sumber data penelitian ini adalah naskah drama Nyonya-Nyonya. Objek penelitian yang digunakan berupa tindak tutur dalam naskah drama Nyonya-Nyonya. Dalam pengumpulan data ini digunakan teknik simak. Instrumen penelitian ini berupa nota pencatat dan alat tulis. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik padan.  Dalam  penyajian hasil analisis digunakan teknik informal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) fungsi tindak tutur meliputi (a) representatif (b) direktif  (c) ekspresif  (d) komisif (e) deklarasi, (2) Skenario pembelajaran tindak tutur representatif, deklarasi, ekspresi, komisif, dan deklarasi pada naskah drama Nyonya-Nyonya karya Wisran Hadi dapat diterapkan dalam pembelajaran drama/film dengan menggunakan metode Kuantum. Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan memberikan salam, memeriksa kehadiran peserta didik, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti yang dilakukan saat proses pembelajaran meliputi 6 langkah. Langkah pertama dilakukanmenumbuhkan pemahaman dan minat terhadap aspek kebahasaan dan tindak tutur dalam naskah drama. Kedua, pendidik mengajak peserta didik untuk mengalami pembelajaran. Ketiga, peserta didik menamai hasil identifikasi yang telah dilakukan peserta didik. Keempat,pendidik  mendemontrasikan pembelajaran. Kelima, pendidik dan peserta didik mengulangi pelajaran. Keenam, pendidik dan peserta didik merayakan hasil pengalaman belajar peserta didik. Kata kunci: tindak tutur, naskah drama, dan skenario pembelajaran.
ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL HUJAN KARYA TERE LIYE DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA PADA SISWA KELAS XII SMA Ririn Nurul Azizah; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 6, No 51 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.041 KB)

Abstract

ABSTRAK:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) gaya bahasa dalam novel Hujan Karya Tere Liye; (2) rencana pelaksanaan pembelajaran gaya bahasa novel Hujan karya Tere Liye pada siswa kelas XII SMA. Objek penelitian ini adalah novel Hujan karya Tere Liyedengan fokus penelitian gaya bahasa dalam novel Hujan karya Tere Liye. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi. Penyajian data disajikan dengan metode penyajian informal. Dari hasil penelitian terbukti bahwa (1) gaya bahasa dalam  novel Hujan karya Tere Liye meliputi (a) gaya bahasa perbandingan meliputi: depersonifikasi 4 data, metafora 1 data, personifikasi 10 data, simile 2 data; (b) gaya bahasa pertentangan meliputi: antitesis 15 data, hiperbola 4 data, kontradiksi interminus 1 data, paradoks 1 data; (c) gaya bahasa penegasan meliputi: antiklimaks 2 data, asindeton 2 data, klimaks 1 data, koreksio 1 data, pleonasme 10 data, polisindeton 1 data, repetisi 9 data, retorik 4 data; (2) rencana pelaksanaan pembelajaran gaya bahasa dalam novel Hujan karya Tere Liye dapat dilaksanakan pada siswa kelas XII SMA sesuai dengan KD 3.9 yaitu menganalisis isi dan kebahasaan novel dengan model pembelajaran Quantum yang terdiri atas penyampaian materi tentang jenis-jenis gaya bahasa,menganalisis unsur instrinsik dan gaya bahasa dalam novel Hujan Tere Liye; menyusun novel atau bagian cerita dalam novel dengan memperhatikan gaya bahasa; memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menukarkan hasil karyanya kepada teman sebangku; memberikan kesempatan peserta didik untuk melaporkan hasil pekerjaan, dan melakukan evaluasi pembelajaran. Katakunci: gaya bahasa, novel, rencana pelaksanaan pembelajaran  
ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Nurul Habibah; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 3, No 28 (2015): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.022 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kesalahan penggunaan tanda titik dan koma, (2) huruf kapital, (3) preposisi, (4) kata mubazir, (5) kalimat tanpa subjek pada hasil karangan siswa kelas X SMK Tamtama Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015, dan (6) skenario pembelajarannya di kelas X SMA. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Tamtama Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 12 kelas. Sampel penelitian satu kelas, yaitu kelas X AK 3 yang berjumlah 36 siswa. Dalam pengambilan sampel digunakan teknik simple random sampling. Peneliti dalam memperoleh data menggunakan teknik observasi dan teknik studi pustaka. Dalam analisis data digunakan metode agih dengan teknik lesap, teknik ganti, dan teknik sisip. Peneliti dalam menyusun hasil penelitian menggunakan metode informal. Hasil penelitian ini adalah (1) kesalahan penggunaan tanda baca titik 25 buah atau 11,4% dan kesalahan penggunaan tanda baca koma sebanyak 49 buah atau 20,9%; (2) kesalahan penggunaan huruf kapital sebanyak 67 atau 30,5% ; (3) kesalahan penggunaan preposisi sebanyak 46 buah atau 20,9%; (4) penggunaan kata mubazir sebanyak 25 atau 10,4%; (5) penggunaan kalimat tanpa subjek sebanyak 13 buah atau 5,9%; (6) skenario pembelajaran analisis kesalahan kebahasaan pada hasil karangan siswa kelas X SMK Tamtama Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015 terdiri dari kegiatan menginterpretasi, menanyakan, mengasosiasi, mengeksplorasi, dan mengomunikasikan. Hasil analisis dapat dijadikan bahan pembelajaran di kelas X SMA dalam kompetensi dasar 3.3 menganalisis teks laporan hasil observsai baik melalui lisan maupun tulisan dan 4.3 Menyunting teks laporan hasil observasi sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulis. Analisis dan menyunting bahasa tersebut sesuai dengan struktur kalimat, ejaan, dan tanda baca. Sistematika pembelajaran disajikan dalam bentuk RPP.Kata kunci: kesalahan kebahasaan, skenario pembelajaran
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Umi Fatonah; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 3, No 28 (2015): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.233 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye; (2) nilai pendidikan karakter dalam novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye; (3) skenario pembelajaran unsur intrinsik dan nilai pendidikan karakter dalam novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye di Kelas XI SMA. Objek penelitian ini adalah nilai pendidikan karakter yang berhubungan dengan unsur instrinsik dalam novel DYJTPMA. Fokus penelitian ini adalah nilai pendidikan karakter dalam novel DYJTPMA dan skenario pembelajarannya di kelas XI SMA. Sumber data penelitian ini novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka dan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan analisis isi. Teknik penyajian data dilakukan dengan menggunakan teknik informal. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, amanat. Unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam novel DYJTPMA tersebut saling berhubungan dan terpadu sehingga dapat membangun sebuah cerita; (2) nilai pendidikan karakter dalam novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah membenci Angin ada 18, yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab; (3) skenario pembelajaran novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah membenci Angin di kelas XI SMA dengan tahap pendahuluan guru mengkondisikan keadaan siswa agar siap untuk menerima materi pelajaran yang akan disampaikan, lalu pada tahap inti guru menerangkan materi tentang unsur-unsur intrinsik dan pendidikan karakter, kemudian guru meminta para siswa untuk mendiskusikannya, dalam tahap penutup guru merefleksi kegiatan pembelajaran sastra yang terdapat dalam novel untuk membangun karakter siswa.Kata Kunci : Unsur Intrinsik, Nilai Pendidikan Karakter, Skenario Pembelajaran
TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA DIALOG FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 SUTRADARA HANUNG BRAMANTYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA PADA SISWA KELAS XI SMA Anissa Nur Latifah; Mohammad Fakhrudin; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 6, No 53 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.741 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif, (2) mendeskripsikan relevansi tindak tutur direktif dalam dialog film Surga yang Tak Dirindukan 2 Sutradara Hanung Bramantyo dengan pembelajaran kete­rampilan mendengarkan tindak tutur direktif pada siswa kelas XI semester 2 SMA, dan (3) mendeskripsikan skenario pembelajaran keterampil­an mendengarkan tindak tutur direktif dengan media film Surga yang Tak Dirindukan 2 Sutradara Hanung Bramantyo pada siswa kelas XI semester 2 SMA.Objek penelitian ini adalah tuturan pada tokoh film Surga yang Tak Dirindukan 2 Sutradara Hanung Bramantyo, dengan fokus penelitian tindak tutur direktif menurut teori Ibrahim. Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data simak bebas libat cakap;teknik analisis data daya pilah pragmatis; dan penyajian hasil analisis data dengan menggunakan teknik penyajian hasil analisis informal.Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah (1) jenis dan fungsi tindak tutur direktif pada film Surga yang Tak Dirindukan 2 Sutradara Hanung Bramantyo; (2) relevansi tindak tutur direktif dalam dialog film Surga yang Tak Dirindukan 2 Sutradara Hanung Bramantyo dengan pembelajaran kete­rampilan mendengarkan tindak tutur direktif pada siswa kelas XI semester 2 SMA; (3) skenario pembelajaran keterampilan mendengarkan dengan media film dengan materi tindak tutur langsung dan tidak langsung pada film Surga yang Tak Dirindukan 2 Sutradara Hanung Bramantyo di kelas XI SMA menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Langkah-langkah pembelajarannya: (a) siswa mengamati materi mengenai tuturan langsung dan tidak langsung yang disampaikan oleh guru; (b) siswa mendengarkan tuturan yang terdapat dalam film Surga yang Tak Dirindukan 2 Sutradara Hanung Bramantyo; (c) siswa bertanya pada guru mengenai materi yang belum dipahami; (d) siswa mendiskusikan informasi yang diperoleh mengenai tuturan langsung dan tidak langsung berdasarkan jenis dan fungsinya yang terdapat dalam karya sastra; (e) siswa menulis dan menyiapkan hasil diskusi; dan (f) siswa mempresentasikan hasil diskusi mengenai tuturan langsung dan tidak langsung dan melakukan tanya jawab dengan kelompok lain.   Kata Kunci: tindak tutur direktif, film, skenario pembelajaran
NILAI PENDIDIKAN AKHLAK NOVEL CINTA DUA KODI KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANYA DI KELAS XII SMA Amir Salis Hidayat; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 6, No 54 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.775 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan  penelitian ini adalah  mendeskripsikan (1) unsur intrinsik, (2) nilai pendidikan akhlak, (3) unsur kebahasaan, dan (4) skenario pembelajaran  novel Cinta Dua Kodi karya Asma Nadia di kelas XII SMA. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Cinta Dua Kodi karya Asma Nadia. Objek penelitian ini adalah unsur instrinsik, nilai pendidikan akhlak, dan kebahasaan yang terdapat dalam novel Cinta Dua Kodi. Fokus penelitian ini adalah unsur instrinsik, nilai pendidikan akhlak, unsur kebahasaan, dan skenario pembelajaran novel Cinta Dua Kodi karya Asma Nadia di kelas XII SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan teknik catat. Instrumen penelitian menggunakan kartu pencatat data. Teknik analisis data dilakukan secara content analysis. Teknik penyajian hasil analisis adalah teknik informal. Hasil penilitian ini dapat disimpulkan: (1) unsur instrinsik novel Cinta Dua Kodi karya Asma Nadia meliputi: (a) tema: cobaan yang bertubi-tubi dalam berkeluarga, (b) tokoh utama: Kartika berwatak amanah ketika berjanji; tokoh tambahan Aryani, Bagya, Farid, Anton, Deni, Suci, Mak Ijah dan yang lainya (c) alur: maju, (d) latar tempat: Jakarta, rumah, kos Kartika, sekolah, dan masjid; latar waktu: September, malam hari, siang hari, dan sore hari;  latar sosial: kebiasaan hidup bekerja keras dan adat istiadat budaya Minang (e) amanat: hendaknya manusia selalu bertawakal kepada Allah; (2) nilai pendidikan akhlak meliputi: (a) akhlak kepada Allah: takwa, solat, ikhlas, syukur, dan taubat, (b) akhlak pribadi: shidiq (jujur), amanah, iffah (menjaga kehormatan diri), dan sabar, (c) akhlak dalam berkeluarga: birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua), hak, kewajiban dan kasih sayang suami istri, dan kasih sayang dan tanggung jawab orang tua terhadap anak; (3) unsur kebahasaan meliputi: (a) majas, (b) peribahasa, dan (c) ungkapan; (4) skenario pembelajaran dilaksanakan menggunakan model pembelajaran discovery learning, langkah-langkah pembelajaranya meliputi: (a) guru membuka pelajaran dengan salam, (b) guru memberi tugas siswa membaca novel Cinta Dua Kodi karya Asma Nadia, (c) guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk menganalisis unsur instrinsik, kebahasaan dan nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam novel Cinta Dua Kodi karya Asma Nadia, (d) guru memberikan kesempatan kepada perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil analisisnya, (e) guru memberikan kesempatan kepada siswa lainya untuk bertanya setelah kegiatan presentasi selesai, (f) guru mengomentari hasil presentasi yang telah dilakukan, (g) guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran. Kata kunci : nilai pendidikan akhlak, novel, skenario pembelajaran, dan model discovery learning.
ANALISIS NILAI MORAL NOVEL KIDUNG RINDUDI TAPAL BATAS KARYA AGUK IRAWAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE KUANTUM DI SMA Lili Susanti; Sukirno Sukirno; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 6, No 54 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.108 KB)

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik, (2) nilai moral, dan (3) rencana pelaksanaan pembelajaran. Sumber data penelitian ini adalah dialog kutipan langsung dan tidak langsung dalam novel. Objek penelitian ini adalah novel Kidung Rindu di Tapal Batas karya Aguk Irawan.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Instrumen penelitian ini adalah penulis selaku peneliti sebagai instrumen utama dengan bantuan kartu pencatat data dan alat tulis. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi. Teknik penyajian hasil analisis data digunakan teknik informal. Hasil penelitian ini yaitu: (1) unsur intrinsik, meliputi: (a) tema dalam novel tersebut  perjuangan hidup di daerah tapal batas yang penuh penderitaan,(b) tokoh dan penokohan terdiri dari Nanjan (pekerja keras, keras kepala), Iskandar (sabar dan bijaksana), Mawinei (setia), Pang Ukir (pasrah dan bijaksana), dan Hamdan (baik hati dan penurut). Alur berdasarkan urutan peristiwa, (c) menurut jenisnya termasuk alur maju, menurut cara mengakhirinya termasuk alur tertutup, menurut kualitasnya termasuk alur longgar, dan menurut kuantitasnya termasuk alur tunggal, (d) latar  terbagi menjadi latar tempat, latar waktu, dan latar suasana, dan latar sosial. Secara garis besar latar tempat terletak di Jagoi Babang, Kalimantan Utara, Indonesia, latar waktu  meliputi pagi, Selasa pagi, tanggal 5,7, 10 , dan malam hari, latar suasana meliputi suasana mencekam, ricuh, dan sedih, (e) sudut pandang orang ketiga pelaku utama, dan  (f) amanat dalam novel tersebut adalah cintailah negeri sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihannya; (2) nilai moral meliputi (a) nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri terdiri dari: keras kepala, bijaksana, dan kerja; (b) nilai moral manusia dengan manusia lain terdiri dari berbakti terhadap orang tua, toleransi, tolong menolong, setia, peduli; (c) nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan terdiri dari: bersyukur dan doa; (3) Rencana pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan KD 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel dengan menggunakan metode kuantum yang terdiri dari enam langkah pokok yaitu: tumbuhkan, alami, namai, demonstrasi, ulangi.   Kata kunci : nilai moral, rencana pelaksanaan pembelajaran, metode kuantum
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA DIALOG FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN SUTRADARA KUNTZ AGUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Vivi Kurniati; Mohammad Fakhrudin; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 6, No 51 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.29 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk tindak tutur direktif pada dialog film STD Sutradara Kuntz Agus, (2) bentuk tindak tutur ekspresif pada dialog film STD Sutradara Kuntz Agus, (3) Relevansi analisis tindak tutur dengan pembelajaran mendengarkan di kelas XI SMA, dan (4) skenario pembelajaran mendengarkan tindak tutur direktif dan ekspresif pada dialog film STD Sutradara Kuntz Agus di kelas XI SMA. Penelitian ini berupa deskriptif kualitatif. Film STD Sutra­dara Kuntz Agus digunakan sebagai sumber data. Data penelitian berupa tuturan para tokoh dalam film STD. Objek penelitian ini berupa TTD dan TTE. Teknik SBLC dan teknik catat digunakan dalam teknik pengumpulan data. Instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri dibantu dengan alat pencatat data. Metode analisis menggu­nakan meto­de padan. Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal. Dari hasil peneli­tian disimpulkan bahwa bentuk TTD dalam film STD terdiri dari: (1) permintaan meliputi fungsi meminta, memo­­­­hon, berdoa, dan mengajak, (2) pertanyaan meli­puti fungsi bertanya dan meng­inte­ro­gasi, (3) perin­tah meliputi fungsi menuntut, meng­­instruksi­kan, mensyarat­kan, menyuruh, dan meme­rintah, (4) larang­­an dengan fungsi mela­rang (5) pemberian izin meliputi fungsi menye­tujui, membo­leh­kan, memaafkan, memberi wewenang, dan mengabul­kan, serta (6) nasihat me­liputi fungsi mena­sihati, menya­ran­­­kan, memperingat­kan/mengi­ngatkan, mengu­sulkan, dan mendo­rong. Kemudian, bentuk TTE dalam film STD Sutra­dara Kuntz Agus yang terdiri dari: (1) mengucap­kan terima kasih, (2) mengucap­kan selamat, (3) meminta maaf, (4) memaafkan, (5) memuji dan menyan­jung, (6) menuduh dan menyalahkan, (7) salam, (8) berbelasungka­wa, (9) mengkritik, dan (10) mengeluh. Selanjutnya, relevansi TTD dan TTE dalam dialog film STD Sutra­dara Kuntz Agus dengan pembelajaran keterampilan mende­ngar­kan di kelas XI semes­ter 2 SMA dikaitkan dengan pembe­­lajaran men­dengar­kan yang merujuk pada Kurikulum 2013. Ske­nario pembelajaran film/drama dengan materi TTD dan TTE dalam dialog film STD Sutradara Kuntz Agus di kelas XI SMA dengan model pembelajaran Konteks­tual, meliputi: (a) me­nga­­mati dan mencatat percakapan yang berisi tuturan perintah dan ekspresi (b) menyaksiksan film STD; (c) mengi­dentifikasi dan mengana­lisis tuturan perintah dan ekspresi pada dialog film STD; (d) presentasi, (e) memberikan penguatan, simpulan, dan evaluasi. Kata kunci : tindak tutur, direktif dan ekspresif, film, skenario pembelajaran.
Analisis Perubahan Makna Program Acara Mata Najwa "Ujian Reformasi" dan Relevansinya Pembelajaran Mendengarkan Debat di Kelas X SMA Feba Ayuningtiyas; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) macam-macam jenis perubahan makna dalam program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi; (2) relevansi pembelajaran perubahan makna sebagai bahan pembelajaran keterampilan mendengarkan dalam program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi” di kelas X SMA; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran debat dalam program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi” di kelas X SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi”. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap (SLBC). Metode padan digunakan untuk menganalisis data. Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pada program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi” terdapat (1) macam-macam perubahan makna yang ditemukan oleh penulis meliputi: perubahan makna meluas ditemukan 11, perubahan makna total ditemukan 2, perubahan makna penghalusan ditemukan 3, dan perubahan makna pengasaran ditemukan 14. Jadi, keselurahan program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi” yang mengalami perubahan makna sebanyak 30;  (2) relevansi perubahan makna program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi” yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran keterampilan mendengarkan debat di kelas X SMA meliputi: (a) mendengarkan untuk belajar, (b) mendengarkan untuk mengapresiasi, (c) mendengarkan untuk mengevaluasi; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran debat dalam program acara Mata Najwa “Ujian Reformasi” di kelas X SMA disesuaikan dengan KD 3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak dan simpulan). Pembelajaran dilaksanakan dengan metode inkuiri, diskusi, dan tanya jawab. Model yang digunakan adalah jigsaw.  Kata kunci : perubahan makna, program Mata Najwa, dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Kajian Nilai Keislaman Novel Ketika Embun Merindukan Cahaya Karya Hadis Mevlana dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XII SMA Siti Masruroh; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.17 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik, (2) kebahasaan, (3) nilai keislaman dalam novel Ketika Embun Merindukan Cahaya karya Hadis Mevlana dan (4) rencana pelaksanaan pembelajaran nilai keislaman di kelas XII SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini adalah nilai keislaman pada novel Ketika Embun Merindukan Cahaya karya Hadis Mevlana dan rencana pelaksanaan pembelajarannya pada Siswa kelas XII di SMA. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, teknik baca, dan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan analisis isi.Dari hasil penelitian ini disimpulkan: (1) unsur intrinsik novel Ketika Embun Merindukan Cahaya karya Hadis Mevlana, meliputi: (a) tema: keteguhan iman dan keyakinan sepenuh hati pada Allah Swt. (b) tokoh utama: Sofyan (religius, bijaksana, pandai, dan penyayang), tokoh tambahan: Kiara, Felix, Fritz, Olivia, Emak, Aini, Mario, Eva, Om Thimoty, Paman Daud, Tante Anna, Hezron, dan Paman Gamaliel, (c) alur campuran; (d) latar tempat: Kanada, Kuantan, Regina, Universitas of Saskatchewan, lobi apartemen, taman, masjid, apartemen, dan Murray Library; latar waktu: malam, subuh, pagi, jumat; latar sosial: dakwah, tolong menolong, dan tradisi; (e) amanat: teruslah berikhtiar dan bertawakal kepada Allah Swt.; (2) kebahasaan meliputi: ungkapan, majas personifikasi, peribahasa perumpamaan; (3) nilai keislaman novel Ketika Embun Merindukan Cahaya karya Hadis Mevlana mencakup: (a) akidah meliputi: iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul, iman kepada hari kiamat, iman kepada   qada   dan   qadar;   (b)   akhlak   meliputi;   akhlak   mahmudah,   dan madzmumah; (c) syariah meliputi; menutup aurat, wudu, salat, doa, dan; (d) takwa meliputi; hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam; (4) rencana pelaksanaan pembelajaran novel Ketika Embun Merindukan Cahaya karya Hadis Mevlana di kelas XII SMA yang disesuaikan dengan KD 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel. Pembelajaran ini dilaksanakan dengan modelpembelajaran group investigation yang  dilakukan  dengan tahap  pendahuluan  guru  mengondisikan siswa, lalu pada tahap inti guru mengelompokkan siswa untuk berdiskusi, dan tahap penutup guru merefleksi kegiatan pembelajaran.   Kata Kunci: nilai keislaman, novel, rencana pelaksanaan pembelajaran.