Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Peran orang tua dan guru dalam memotivasi peserta didik sekolah dasar di masa pandemi Yosi Fimala; Neviyarni S; Irda Murni
JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia) Vol 6, No 1 (2021): JPGI
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/02927jpgi0005

Abstract

Pendidikan merupakan aspek yang terpenting pada kehidupan. Namun saat ini proses pendidikan mendapatkan rintangan yang berat karena dengan adanya pandemi COVID – 19 ini sistem pembelajaran awalnya tatap muka beralih menjadi tatap maya/ virtual. Dalam pembelajaran seperti saat sekarang ini motivasi dibutuhkan peserta didik dari orang tua dan guru. Orang tua dan guru berperan dalam memotivasi siswa belajar. Motivasi adalah dorongan untuk melakukan suatu kegiatan. Penelitian ini menggunakan metode study literatur research atau studi kepustakaan dengan mengkaji jurnal yang memiliki kaitan atau hubungan dengan strategi atau upaya orang tua dan guru dalam meningkatkan motivasi peserta didik di sekolah dasar. Hasil penelitian adalah peran guru dan orang tua dalam rangka memotivasi peserta didik belajar di rumah. Kesimpulannya yaitu dengan cara komunikasi persuasif, pendekatan personal, mengatur waktu belajar, cara belajar anak, mengawasi perkembangan anak, melakukan pendampingan, memfasilitasi sarana prasarana belajar, membangun kolaborasi antara orang tua dan guru, memaksimalkan peran sebagai fasilitator dan motivator, melengkapi program atau aturan terstruktur dalam belajar dirumah, menyiapkan media belajar yang inovatif dan mudah diakses serta mudah digunakan, memberikan dukungan untuk mengerjakan tugas, memberi kesempatan bagi anak untuk menemukan minat dan bakat yang ada pada dirinya, serta memfasilitasi sarana dan prasarana kelengkapan belajar anak, serta membantu anak jika mendapat kesulitan belajar.
Peran orang tua dan guru dalam mengembangkan moral peserta didik sekolah dasar di era revolusi industri 4.0 Marsen C; Neviyarni S; Irda Murni
JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia) Vol 6, No 1 (2021): JPGI
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/02928jpgi0005

Abstract

Moral merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat yang juga bisa didapat melalui proses pendidikan. Kenyataannya saat ini moral peserta didik sekolah dasar mengalami yang namanya degradasi moral yaitu lunturnya nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu diperlukan peran dari orang tua dan guru untuk mengembangkan dan meningkatkan kembali moral peserta didik tersebut. Pada artikel ini akan dipaparkan mengenai peran orang tua dan guru dalam mengembangkan moral peserta didik sekolah dasar di era revolusi industri 4.0. Tujuannya adalah untuk mengetahui peran orang tua dan guru dalam mengembangkan moral peserta didik SD. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode study literatur research atau studi kepustakaan dengan mengkaji berbagai jurnal yang memiliki kaitan atau hubungan dengan peran orangtua dan guru dalam mengembangkan moral peserta didik sekolah dasar di era revolusi industri 4.0. Berdasarkan hasil penelitian peran guru dan orangtua dalam mengembangkan karakter peserta didik sekolah dasar pada masa pandemic adalah teladan yang ditiru oleh anak dalam bersikap dan berkepribadian, mengarahkan pembentukan moral dan karakter, pembiasaan hal- hal positif, penyisipan nilai moral dalam pembelajaran. Selain itu perlu dilakukan control dan bimbingan, pengawasan, evaluasi dan tindak lanjut dari perilaku moral anak tersebut.
Reading Study Model for Dyslexia Children Based on Mingle Technique Irda Murni
Journal of ICSAR Vol 1, No 2 (2017): July
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.157 KB) | DOI: 10.17977/um005v1i22017p109

Abstract

The education problem in Padang, based on research by Irdamurni (2013), 41.74% of dyslexia children have difficulty in learning, this problem has caused the increase of Elementary School children who have trouble in reading. Elementary School teachers do not have the competence to resolve the children problem, therefore it is necessary for a guide to assist the teachers in teaching children with dyslexia in reading. The purpose of this research is to develop a reading study model for children with dyslexia based on mingle technique. This research uses research and development (R & D) by Borg and Gall (2003). The subjects were dyslexia children who study in Padang high-class Elementary School. The research produces the reading study model to children with dyslexia that consists of (1) identification and assessment format, (2) learning programs plan, (3) guidebook for teachers, (4) guidebook for students, (5) the module on dyslexia and mingle technique
PENGARUH METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR AKhmad Badrul Lubis; Nelfiarni Nelfiarni; Irda Murni
Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 6, No 1, April (2019)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.937 KB) | DOI: 10.37598/pjpp.v6i1, April.592

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model Everyone Is A Teacher Here terhadap motivasi dan hasil belajar IPS siwa kelas IV SDN 20 Kurao Pagang, dengan mengunakan metode penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini  adalah seluruh siswa SDN 20 Kurao Pagang, dengan menggunakan sampling purvosive sampel  dari penelitian ini adalah kelas IV B sebagai kelas eksperimen dan kelas IV A sebagai kelas kontrol. Setelah dilaksanakannya tes akhir pada kedua kelas dengan kelas eksperimen mengenakan model Everyone Is A Teacher Here dan kelas kontrol dengan menggunakan model konvesional maka diperoleh nilai rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen 78,27, kelas kontrol sebesar 68,62, Hasil perhitungan uji-t tersebut didapat harga  dan pada taraf nyata 0,05 didapat harga . Dengan demikian H1 diterima karena dan H0 ditolak karena , sehingga H1  diterima. Pada motivasi belajar kelas eksperimen mendapat skor jenis motivasi intrinsik adalah 81,42 merupakan kategori yang sangat kuat. Diperoleh kesimpulan akhir yaitu terdapat pengaruh model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here terhadap motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 20 Kurao Pagang  Kota Padang .
INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Rahma Taher; Irda Murni; Nevi Yarni
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 1 (2023): Volume 08, Nomor 01, Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v8i1.7488

Abstract

Education in schools is the development of the potential of students, with this a person will become a human being who has the skills to carry out his life optimally character education, namely; forming the child's personality, so that he becomes a good human being, a citizen, and a good citizen, so that he is able to anticipate symptoms of a moral crisis and play a role in fostering the younger generation. Character education is the main key that must be applied to learning so that students have good morals. Good morals really have a big role in the survival of each individual. This character education is a bridge to manage and control the emotions of students. Natural Sciences (IPA) is one of the fields of study taught in elementary schools (SD). By learning Science, students can get to know the surrounding environment and everything in it, through various activities carried out by students in learning activities. Through learning Science, students can be included the values of character education by integrating the material in the science learning. This study aims to find out how the integration of character education in learning science in elementary schools.
KECANDUAN GADGET OLEH REMAJA DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI Sri Wahyuni; Irda Murni; Nevi Yarni
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 1 (2023): Volume 08, Nomor 01, Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v8i1.7588

Abstract

Gadget addiction is considered to be quite worrying in the current era of globalization, especially in the younger generation, which is detrimental to national development, especially at the city, provincial, regional and even village levels. Meanwhile, the laws and regulations regarding gadgets for oneself and others have been explained in Article 30 paragraph (1) of the ITE Law, namely that every person intentionally and without rights or unlawfully accesses another person's computer and/or electronic system in any way. Article 27 paragraph 3 of the ITE Law states that it prohibits everyone intentionally and without rights from distributing and/or transmitting and/or making Electronic Information and/or Electronic Documents accessible that contain insults and/or defamation. Seeing other people's cellphones without permission is an illegal act that cannot be justified. Based on Article 30 paragraph 1 of the ITE Law, the legal rule of viewing another person's cellphone without permission can be Article 32 paragraph (1): "Every person intentionally and without rights or against the law in any way changes, adds, subtracts, transmits, destroys, removes , move, hide electronic information and/or electronic documents belonging to other people or public property." causing the said person to be imprisoned or given sanctions according to his actions. The reasons why teenagers use gadgets are low self-control, feeling lonely, and sensation-seeking behavior. The role of parents, teachers, government agencies and society determines the future of adolescents, such as roles: parents; Teaches right/wrong and good/bad behavior standards and shows exemplary behavior standards. Teacher's Role; the teacher has the duty to encourage, guide, and provide learning facilities for students to achieve goals.
EFEKTIVITAS PROSEDUR PENGUKUHAN NEGATIF UNTUK MENGURANGI PERILAKU MENYIMPANG ANAK AUTIS Putri Sari Farepi; Irda Murni
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 1 No. 4 (2019): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development (August
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.812 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ditemukan dilapangan pada anak autis yang berinisial X, yang mana anak berprilaku menyimpang suka memasukkan tangan kedalam celana pada saat pembelajaran di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prosedur pengukuhan negatif dapat mengurangi perilaku menyimpang anak autis di SLB N 1 Padang. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen single subject research (SSR), dengan desain A-B-A dan subjek penelitiannya anak autis. Pengukuran veriabel menggunakan frekuensi. Kondisi A1 yaitu kondisi baseline anak sebelum diberikan intervensi. Kondisi B adalah intervensi atau pemberian perlakuan dengan pemberian prosedur pengukuhan negatif. Kondisi A2 pada kondisi baseline merupakan dimana kondisi anak tidak lagi diberikan intervensi. Target behavior dalam penelitian ini adalah perilaku menyimpang memasukkan tangan kedalam celana. Teknik analisis data yaitu menggunakan teknik analisis visual grafik. Hasil penelitian yang dianalisis, mencakup jumlah pengamatan pada kondisi baseline (A1) sebanyak lima kali pengamatan dengan nilai stabil pada posisi 9, intervensi (B) sebanyak delapan kali dengan nilai terendah 3, dan pada kondisi baseline (A2) sebanyak lima kali dengan nilai terendah 2. Bedasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa prosedur pengukuhan negatif ini efektif dalam mengurangi perilaku menyimpang anak autis memasukkan tangan kedalam celana pada saat jam pembelajaran di sekolah. Dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru dan peneliti, selanjutnya jika ditemui masalah sama pada anak autis lainnya
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA DI SEKOLAH DASAR Elfi Indriani; Neviyarni; Irda Murni
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 1 (2023): Volume 08, Nomor 01, June 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v8i1.8154

Abstract

The purpose of this study was to analyze the increase in the intellectual mathematical ability of fourth grade elementary school students by applying an open-ended learning approach. This research was conducted at SD Negeri 20 Pahambatan Balingka and involved 20 students as the research sample. Preliminary observations made at SD Negeri 20 Pahambatan Balingka showed that the students' mathematical ability in that class was low. One of the reasons for this low math ability may be due to the use of an inappropriate or ineffective learning approach. In order to answer this question, researchers conducted research using an open-ended learning approach. The data collected in this study includes students' mathematics learning outcomes. The results of the study show that the use of an open-ended learning approach has a positive effect on increasing students' intelligence in mathematics. By using this approach, students in class IV SD Negeri 20 Pahambatan Balingka experienced an increase in their math skills.
Kurikulum Merdeka dan Pengaruhnya pada Perkembangan Moral Anak SD : Sebuah Kajian Literatur Chairul Azmi; Irda Murni; Desyandri Desyandri
Journal on Education Vol 6 No 1 (2023): Journal On Education: Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i1.3283

Abstract

The Merdeka Curriculum can play an important role in the moral development of students. By giving students the freedom to manage the course of learning, this curriculum encourages students to become individuals who are responsible for their own learning. In the process, students can be invited to consider the moral consequences of the actions and decisions they take. They can learn to understand the impact of their actions on themselves, others, and the environment. The purpose of writing this article is to provide information about the independent curriculum and its influence on the moral development of elementary school children. The writing method is a literature review taken from various articles related to the discussion. Through a literature review, it was found that in the implementation of an independent curriculum, they can develop a wider moral awareness and become responsible and moral members of society.
PENERAPAN KONSEP SOSIOLOGIS DALAM PENDIDIKAN DASAR Ricky Gustiawan; Neviyarni; Irda Murni
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 9 No. 2 (2023): Volume 09 No 02, Juni 2023
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v9i2.893

Abstract

The aim of this study is to find out the philosophical foundation system in applying sociological concepts in the basic education environment. The research method used in this research is literature study which relies on bibliographic sources from books and articles in scientific journals related to the subject matter, reading data with the thoughts of experts with a constructive and interpretive approach. The results of research from the results of a literature study to be able to carry out the Application of Sociological Concepts in Basic Education require careful preparation to run as the concept of education in carrying out its role which must have sociological foundational implications in education as well as self-development through a sociological basis which is also required to make the latest breakthroughs in the process of curriculum innovation or what is often known as curriculum revision in order to significantly adjust the philosophical foundations and accuracy in applying the sociological foundations in the basic education environment.