Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Penyuluhan Tentang Cegah Stunting Menuju Kelurahan Sehat Agustin Rahayu; Diah Merdekawati Surasno; Suryani Mansyur; Andiani; Musiana
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.86

Abstract

Latar belakang: Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan tentang stunting pada ibu hamil dan ibu yang memiliki balita di Kelurahan Rum Balibunga. Metode: dilakukan penyuluhan yang kemudian untuk melihat indikator keberhasilan yang dicapai maka, dalam penyuluhan ini menggunakan pre-test dan post-test. Hasil: Rerata nilai pengetahuan peserta tentang stunting mengalami peningkatan yaitu semula hasil pre-test sebesar 5,20 menjadi sebesar 7,60 saat post-test (p = 0.000).  Nilai pengetahuan ibu tentang stunting yang mengalami peningkatan menunjukan bahwa materi yang diberikan melalui penyuluhan dapat diterima dan dipahami dengan baik. Kesimpulan: kegiatan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan stunting. Direkomendasikan kepada tenaga kesehatan untuk terus memberikan edukasi terkait stunting dan pencegahannya sehingga masyarakat dapat lebih berperan aktif dalam mencegah stunting pada anak. Kata Kunci: pengetahuan, penyuluhan, stunting ______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a lack of nutrition for a long time, thus causing growth retardation in children, namely the child's height is lower or shorter (dwarf) than the standard age. Objective: To increase knowledge about stunting in pregnant women and mothers with toddlers in Rum Balibunga Village Method: counseling with pre-test and post-test to see indicators of success achieved. Result: The average value of participants' knowledge about stunting increased, namely the pre-test result was 5.20 to 7.60 during the post-test (p=0.000). The value of the mother's knowledge about stunting which has increased shows that the material provided through counseling can be well received and understood. Conclusion: extension activities can increase knowledge about stunting prevention. It is recommended that health workers continue to provide education regarding stunting and its prevention so that the community can play a more active role in preventing stunting in children.   Keywords:  knowledge, counseling, stunting
EDUKASI CEGAH STUNTING DENGAN PROTEIN HEWANI MELALUI GAMES KARTU PADA ANAK USIA SEKOLAH DI KELURAHAN KALUMPANG KOTA TERNATE Andiani Andiani; Suryani Mansyur; Agustin Rahayu; Diah Merdekawati Surasno
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 7 (2023): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Juli 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v1i7.1133

Abstract

School-age children are the next generation of the nation who need to receive nutrition education from an early age to form good eating habits regarding nutrition and health. One of the important nutrients in school-age children is a protein useful for growth and replacement of damaged tissue. This community service aims to provide information on balanced nutrition and animal protein to prevent stunting. The method used is by giving lectures and playing nutrition cards with pictures of food ingredients in groups and distributing processed food rich in animal protein in the form of grilled fish cake , boiled eggs, and milk. Participants were 45 elementary school children aged 7-11 years. The results of this activity showed that participants enthusiastically participated in the training and were able to classify food ingredients based on their nutritional function. Suggestions that can be recommended are the need for knowledge and support from parents, especially mothers in terms of preparing high-protein foods to prevent stunting.
Analisis Intervensi Sensitif dan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Soasio Kota Tidore Kepulauan Tahun 2022 Erna Rustam; Agustin Rahayu; Diah Merdekawati Surasno; Norma B. Toduho
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 5 No 2 (2023): Jurnal BIOSAINSTEK
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v5i2.1648

Abstract

Stunting menurut WHO adalah gangguan tumbuh kembang yang di alami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.anak-anak di defenisikan terhambat gizinya jika tinggi badan mereka terhadap usia lebih dari dua standar devisiasi. Berdasarkan data UNICEF tahun 2018 menunjukan pravelensi stunting di dunia sebesar 21,9%. Hasil data riset kesehatan dasar menunjukan prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 36,8% mengalami kenaikan pada tahun 2013 menjadi sebesar 37,2% dan pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 30,8%,prevalensi kejadian stunting tahun 2018 sebesar 32,3%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepemilikan jaminan kesehatan, kepemilikan jamban, kualitas air minum, dan pengetahuan ibu terhadap intervensi senstitiv kejadian stunting. Metode penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan case control. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang stunting di Puskesmas Soasio Kota Tidore Kepulauan. Jumlah sampel 70 balita dengan 35 kasus dan 35 kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan kepemilikan jaminan kesehatan dengan kejadian stunting dengan nilai p =0,000 < α (0,01) sedangkan yang tidak berhubungan adalah kepemilikan jamban dengan nilai p=0,429>α (0,01), tidak ada hubungan kualitas air minum dengan nilai p =0,493>α (0,01) dan tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan nilai =0,326. Oleh sebab itu, perlunya kesadaran masyarakat terkait pentingnya memiliki kartu Jaminana Kesehatan, bagi masyarakat yang kurang mampu. Dan perlunya kesadaran pola hidup sehat yang meliputi, kesehatan lingkungan, penyediaan air minum dan sanitasi, Pentingnya pengetahuan dan, ikut berpartisipasi dalam program-program yang dilakukan pemerintah seperti kelas ibu hamil, kelas ibu balita, dalam upaya penurunan stunting.
EDUKASI CEGAH ANEMIA DALAM MENINGKATKAN KONSENTRASI DAN PRESTASI PADA SISWA SMP SE KOTA TERNATE Agustin Rahayu; Andiani Andiani; Diah Merdekawati Surasno; Suryani Mansyur; Tati Sumiati; Tutik Lestari
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Januari 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v2i1.2176

Abstract

Teenagehood is a vulnerable period for nutritional problems, especially anemia (a condition where the number of red blood cells is below standard). According to the Riskesdas (2018), the prevalence of anemia in adolescent girls is 27.2%, while in adolescent boys, it is 20.3%. Data from the North Maluku Health Office for adolescent girls in Ternate City identified a 20.11% prevalence of anemia. This Community Service activity aims to educate teenage students about the importance of avoiding anemia. Nutritional education is provided using lecture methods, conducting pre and post-tests, and measuring nutritional status. There were 36 junior high school students participating in this activity, representing each public and private junior high school in Ternate City. After the lecture, it was found that the average knowledge score of the students increased from 5.18 before the lecture to 6.26 after the lecture, indicating that nutritional education on anemia using the lecture method is quite effective in improving participants' knowledge. With increased knowledge, it is hoped that students can improve their behavior in preventing anemia by consuming iron-rich foods and regularly taking iron tablets