Arwinda Nugraheni
Department Of Public Health, Faculty Of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI NON IUD PADA AKSEPTOR KB WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN BANDARHARJO SEMARANG UTARA Saragih, Imelda Margaretha; Suharto, Suharto; Nugraheni, Arwinda
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.173 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21197

Abstract

Latar Belakang: Data Dinas Kesehatan Semarang Utara tahun 2012 menyatakan Kelurahan Bandarharjo memiliki peserta akseptor KB aktif terbanyak dan didominasi oleh akseptor non IUD sebesar 84,79 %. Diperlukan pengkajian lanjut mengenai faktor yang berhubungan dalam pemilihan kontrasepsi Non IUD pada wanita usia subur.Tujuan: Menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan pemilihan penggunaan metode kontrasepsi Non IUD.Metode penelitian: Observasional analitik dengan desain cross sectional pada sampel akseptor KB wanita usia subur di Kelurahan Bandarharjo bulan Juni-September 2017 dengan teknik sampling simple random sampling dan besar sampel minimal 66 sampel. Instrumen berupa kuesioner yang telah diuji validitasnya. Pengambilan data dengan cara angket dan wawancara, kemudian analisis hubungan dengan uji statistik Chi Square.Hasil: Analisis statistik diperoleh umur istri (p=0,045; 95%CI=0,98-1,855; PR=1,35), pengetahuan (p=0,049; 95%CI=0,99-1,79; PR=1,33), dan sikap istri (p=0,001; 95%CI=0,98-1,855; PR=1,35) memiliki hubungan signifikan terhadap pemilihan jenis kontrasepsi Non IUD pada akseptor KB wanita usia subur di Bandarharjo. Sedangkan faktor tingkat pendidikan (p=0,877; 95%CI=0,73-1,30; PR=0,98), status ekonomi (p=0,525; 95%CI=0,67-1,24; PR=0,91), budaya tradisi dan keyakinan (p=0,336; 95%CI=0,61-1,21; PR=0,86), pengalaman (p=0,842; 95%CI=0,76-1,40; PR=1,03), jumlah anak (p=1,000; 95%CI=0,73-1,41; PR=1,01), penerimaan informasi KB (p=0,120; 95%CI=0,96-1,64;  PR=1,25),  jamkesmas  (p=0,322;  95%CI=0,87-1,54;  PR=1,16), dan dukungan suami (p=0,670; 95%CI=0,71-1,25; PR=0,94) tidak memiliki hubungan signifikan dengan pemilihan jenis kontrasepsi Non IUD pada akseptor KB wanita usia subur.Kesimpulan: Faktor umur istri, pengetahuan, dan sikap istri mempunyai hubungan signifikan terhadap pemilihan jenis kontrasepsi Non IUD pada akseptor KB wanita usia subur. Disarankankan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap istri terhadap pemilihan kontrasepsi.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSI GARAM BERYODIUM PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA GEMBONG KECAMATAN GEMBONG KABUPATEN PATI Rini, Hesti Mustiko; Pramono, Dodik; Nugraheni, Arwinda
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.842 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18581

Abstract

Latar Belakang : Rendahnya konsumsi garam beryodium di daerah yang dekat dengan pantai serta menjadi salah satu tempat endemis GAKY. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi garam beryodium.Metode : Penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Sampel yang yang menjadi subjek penelitian yaitu semua ibu rumah tangga dengan metode Simple Random Sampling. Faktor yang mempengaruhi konsumsi garam beryodium dinilai melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di dalam kuesioner.  Hasil : Jumlah responden dalam penelitian ini yaitu 205 ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Gembong Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. Hasil analisis uji hubungan didapatkan hubungan yang signifikan antara pendidikan (p=0,04), pengetahuan (0,002), sikap (0,002) dengan tingkat konsumsi garam beryodium didapatkan hubungan yang signifikan. Sedangkan hasil analisis uji hubungan antara distribusi garam beryodium (p=0,999), harga garam beryodium (p=0,762), pendapatan keluarga (0,387) dan dengan konsumsi garam beryodium didapatkan hubungan yang tidak signifikan. Faktor yang berpengaruh dalam penelitian ini yaitu pendidikan, pengetahuan ibu dan sikap ibu dengan faktor yang paling dominan dalam penelitian ini yaitu faktor pengetahuan (p=0,002).Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan, pengetahuan, dan sikap ibu dengan tingkat konsumsi garam beryodium. Tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara distribusi garam beryodium, harga garam beryodium dan pendapatan keluarga per bulan dengan tingkat konsumsi garam beryodium. Faktor yang berpengaruh dalam penelitian ini yaitu pendidikan, pengetahuan ibu dan sikap ibu dengan faktor yang paling dominan dalam penelitian ini yaitu faktor pengetahuan.
Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap Status Karies Siswa SMP Negeri 1 Selogiri, Wonogiri Khulwani, Qumara W.; Nasia, Avina A.; Nugraheni, Arwinda; Utami, Aras
e-GiGi Vol 9, No 1 (2021): E-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.9.1.2021.32570

Abstract

Abstract: Oral health may affect the occurence of dental caries. Dental caries is a demineralization process in email, dentin, and cementum caused by metabolic activity of microorganisms. According to Bloom concept (1974), there were four main factors affecting oral health, as follows: environment, behaviour (knowledge and attitude), health facility, and heredity. This study was aimed to evaluate the correlation between knowledge, attitude, and behaviour of oral health and dental caries status among students of  SMPN 1 Selogiri (junior high school), Wonogiri. This was an observational and analytical study with a cross sectional design. There were 123 students as subjects in this study. Prior to participation, subjects were asked to fill in the questionairre and sign on the informed consent. Dental examination was carried  out by using oral sonde and oral glass. The Spearman test obtained a p-value of 0.001 for the correlation between knowledge, attitude, and behaviour of oral health and dental caries status. In conclusion, there was a significant relationship between knowledge, attitude, and behaviour of oral health and dental caries status among students of SMP 1 Selogiri, Wonogiri.Keywords: knowledge, attitude, behaviour, cariesAbstrak: Kesehatan atau kebersihan rongga mulut dapat memengaruhi terjadinya karies gigi. Karies adalah suatu proses demineralisasi pada email, dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas metabolik suatu mikroorganisme. Terdapat empat faktor utama yang memengaruhi kesehatan gigi menurut konsep Bloom tahun 1974 yaitu: lingkungan, perilaku (pengetahuan dan sikap), pelayanan kesehatan, dan keturunan (hereditas). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan gigi mulut terhadap status karies siswa SMPN 1 Selogiri Kabupaten Wonogiri. Jenis penelitian ialah analitik observasional dengan desain potong lintang. Sebanyak 123 siswa menjadi subjek penelitian. Sebelum berpartisipasi dalam penelitian, subjek diminta untuk mengisi kuesioner serta informed consent. Peneliti melakukan pemeriksaan karies gigi pada subjek dengan menggunakan sonde dan kaca mulut. Hasil uji Spearman mendapatkan nilai p=0,001 untuk hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku kesehatan gigi mulut terhadap status karies. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap, dan perilaku kesehatan gigi mulut terhadap status karies siswa SMP Negeri 1 Selogiri Kabupaten Wonogiri.Kata kunci: pengetahuan, sikap, perilaku, karies
PENGARUH PEMBERIAN KURMA AJWA (PHOENIX DACTYLIFERA) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA Prayoga, Edwin Agung; Nugraheni, Arwinda; Probosari, Enny; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 11, No 1 (2022): Januari
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v11i1.32573

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit kardiovaskuler dan menjadi salah satu beban kesehatan global yang paling penting. Kurma Ajwa memiliki kandungan flavonoid yang diketahui memiliki efek menurunkan tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian kurma Ajwa terhadap tekanan darah dengan mengetahui perbedaan penurunan tekanan darah setelah pemberian kurma Ajwa antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.Metode: Desain penelitian ini menggunakan Randomized Controlled Trial (RCT) dua kelompok dengan teknik systematic random sampling. Sebanyak 40 subjek berusia >60 tahun ikut dalam penelitian ini. Subjek secara acak dibagi menjadi dua kelompok: kelompok perlakuan yang menerima intervensi kurma Ajwa (20 sampel) dan yang lainnya adalah kelompok kontrol (20 sampel). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengukuran tekanan darah, dan pengukuran antropometri. Tekanan darah diukur sebelum, selama dan sesudah pemberian kurma Ajwa 100 g / hari selama 6 minggu. Data dianalisis dengan independent t test, uji Mann-Whitney, Wilcoxon, dan ANCOVA.Hasil: Terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistolik (p < 0,001) dan diastolik (p < 0,001) setelah pemberian kurma Ajwa antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol . Tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok perlakuan rata-rata turun sebesar 14 mmHg dan 8,5 mmHg. Tidak ada variabel perancu yang berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah dalam penelitian ini.Simpulan: Pemberian kurma Ajwa 100 g / hari selama 6 minggu berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah pada lansia.
OCCUPATIONAL HEALTH ANALYSIS IN MAMBAK VILLAGE, PAKIS ADJI SUB DISTRICT, JEPARA REGENCY Musdalifa Mafhatul; Saekhol Bakri; Arwinda Nugraheni; Diah Rahayu Wulandari; Dea Amarilisa; Aras Utami
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Proceeding International Seminar of Occupational Health and Medical Sciences (I-SOCMED) 2017 “
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.608 KB)

Abstract

Occupational health problems are still high in Indonesia. Mambak village located in Jepara Regency is an industrial area, with most of its people working as factory workers. This study aims to see the condition of occupational health in the village of Mambak, Sub District Pakis Adji, Jepara Regency. This was a descriptive research with cross sectional study design. Data collection was obtained by survey to work places in Mambak village. Research sample was taken by total sampling method. The research questionnaire used a control sheet from Puskesmas Pakis Adji, Regency of Jepara. There were 48 workplaces located in Mambak village, 60.4% of the largest businesses are furniture. workplaces with noise hazards were 87,5% and 100% without noise control. About 45.83% had no first aid infrastructure, all workers did not use a complete Personal Protective Equipment (PPE), Ear cover, clothes, and shoeswere not used. Occupational risk factors was 100%, work-related diseases was 68.75% due to eye irritation and wound. Handling first aid work accident by giving red medication and in rinse water were 50%. Occupational disease in Mambak Village is still high. Work environments are not appropriate and occupational risk factors are still high. Prevention and treatment of occupational health in Mambak village is not compatible.  Keywords: Occupational health, Occupational disease, work related disease, Personal Protective Equipment
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG Yayuk Dwi Novitasari; Firdaus Wahyudi; Arwinda Nugraheni
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.682 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23399

Abstract

Latar Belakang : Status gizi ibu hamil merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi kehamilan dan kesehatan janin. Proporsi KEK di Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 1.836 ibu hamil. Tujuan: Mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Metode Penelitian : Analitik observasional dengan desain case control di Rowosari bulan Juni – September 2018 dengan teknik total sampling untuk kelompok kasus dan simple random sampling untuk kelompok kontrol,dengan jumlah sampel yang berhasil terkumpul yaitu 18 kasus dan 58 kontrol. Instrumen berupa kuesioner yang telah diuji validitasnya. Pengambilan data dengan cara wawancara, kemudian analisis hubungan dengan uji statistic Chi square dan uji statistik multivariat dengan regresi logistik. Hasil : Analisis statistik diperoleh jarak kehamilan (p= 0,001, 95% CI= 1,974-24,354, OR= 6,93), status ekonomi (p= 0,012, 95% CI= 1,298-11,888, OR=3,929), dukungan keluarga (p= 0,000, 95%CI= 2,884-38,961, OR= 10,600), asupan zat gizi (p= 0,019,95% CI= 0,093-0,838, OR= 0,279), PHBS (p=0,002, 95%CI= 1,876-61,807, OR= 10,769) memiliki hubungan signifikan terhadap KEK. Sedangkan factor usia (p= 0,173,95% CI= 0,030-2,096,OR= 0,251), pendidikan ibu hamil (p= 0,097,95% CI= 0,831-7,608, OR =2,541),pengetahuan (p= 0,136, 95%CI= 0,759-6,950, OR= 2,296), gravida (p= 0,872, 95%CI= 0,277-2,973,OR= 0,907), pendidikan suami(p= 0,097,95%CI= 0,831-7,608,OR= 2,514), aksesibilitas layanan kesehatan (p= 0,577,95%CI =0,198-2,397,OR= 0,689). Analisis statistik multivariat diperoleh faktor yang paling dominan yaitu asupan zat gizi (p= 60,031, 95%CI= 1,184 – 35,539,OR= 6,488). Kesimpulan :Faktor jarak kehamilan, status ekonomi, dukungan keluarga, asupan zat gizi, dan PHBS memiliki hubungan signifikan dengan KEK. Faktor yang paling dominan penyebab KEK yaitu asupan gizi. Disarankan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai KEKKata kunci: KEK,karakteristik ibu hamil, sosial ekonomi,status gizi, PHBS.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SANTRI DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN DARUT TAQWA BULUSAN SEMARANG TAHUN 2016 Intan Pratama Naelanaviri Putri; Dhega Anindita Wibowo; Arwinda Nugraheni
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.225 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14481

Abstract

Latar belakang : Menurut WHO skabies merupakan salah satu penyakit yang perlu mendapatkan perhatian lebih karena merupakan kontributor yang substansial bagi morbiditas dan mortalitas global. Skabies sering terjadi di pondok pesantren. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan skabies adalah tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan seseorang.Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan santri dengan perilaku pencegahan skabies di pondok pesantren Darut Taqwa Bulusan Semarang.Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional. Responden penelitian diambil dengan purposive sampling dan didapat 250 santri pesantren Darut Taqwa Bulusan Semarang. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner yang telah diujicobakan. Data yang didapat berupa karakteristik responden, faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan skabies, dan faktor perancu yang berhubungan dengan perilaku pencegahan skabies. Data tersebut dianalisis dengan uji kolmogorov smirnov, Chi Square dan Regresi Logistik.Hasil : Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan skabies di pondok pesantren Darut Taqwa (POR=0,975, IK=0,568-1,672, p= 0,926) dengan dikendalikan faktor perancu sikap dan persepsi (POR=0,463, IK=0,276-0,777, p=0,004). Untuk faktor perancu kepercayaan tidak terdapat hubungan dengan perilaku pencegahan skabies di pondok pesantren Darut Taqwa (POR=0,650, IK=0,400-1,197, p=0,188).Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan santri dengan perilaku pencegahan skabies di pondok Pesantren Darut Taqwa Bulusan Semarang.
PENGARUH STIMULASI MEDIA INTERAKTIF TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK 2-3 TAHUN Wida Rahmawati; Arwinda Nugraheni; Farid Agung Rahmadi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.251 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15982

Abstract

Latar Belakang: Perkembangan bahasa merupakan indikator dari seluruh gangguan perkembangan. 80 % gangguan perkembangan disebabkan oleh kurangnya stimulasi. Media interaktif merupakan salah satu stimulasi di era digital ini. Media interaktif merupakan media audio visual yang diperkirakan dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak 2-3 tahun. Media ini dapat meningkatakan kosa kata, fonasi serta kemampuan anak untuk memahami warna, dan angka.Tujuan: Menganalisis perkembangan bahasa anak setelah pemberian stimulasi media interaktifMetode: Penelitian ini berjenis quasi eperimental dengan rancangan pre test dan post test design. Sampel dipilih dengan mengunakan teknik purposive sampling. Sampel merupakan siswa dari Toddller Setulus Hati dan Tadika Puri Kota Semarang (n=30). Pemberian intervensi media interaktif dilakukan selama 3 minggu (2 kali dalam satu minggu) dengan durasi 30 menit setiap pemberian intervensi. Perkembangan bahasa dinilai sebelum dan sesudah pemberian intervensi selama 3 minggu dengan menggunakan instrument Capute Scale.Hasil: Didapatkan peningkatan perkembangan yang bermakna sebelum dan sesudah pemberian intervensi media interaktf dengan nilai (P = 0,0001)Simpulan: Terdapat peningkatan perkembangan bahasa anak sesudah stimulasi media interaktif
GAMBARAN FAKTOR – FAKTOR KEPUTUSAN RUJUKAN ANTENATAL CARE PASIEN BPJS DI PUSKESMAS ROWOSARI Ivan Pratama Rusadi; Arwinda Nugraheni; Firdaus Wahyudi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.218 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25346

Abstract

Latar Belakang : Rujukan ibu hamil dan neonatus yang berisiko tinggi merupakan komponen yang penting dalam sistem pelayanan kesehatan maternal. faktor - faktor keputusan rujukan perlu diketahui agar keputusan rujukan dapat segera diambil dan keterlambatan rujukan dapat dicegah. Tujuan: Mengetahui gambaran faktor – faktor keputusan rujukan antenatal care (ANC) pasien BPJS di Puskesmas Rowosari. Metode Penelitian : Penelitian ini dengan metode observasional deskriptif dengan desain studi cross sectional di wilayah kerja Rowosari bulan Juli – Agustus 2019 dengan teknik multi stage cluster random sampling. Jumlah sampel sebanyak 37 sampel. Instrumen berupa kuesioner yang telah diuji validitasnya. Pengambilan data dengan cara wawancara. Variabel bebas yang diteliti yaitu karakteristik, penyakit / penyulit dalam kehamilan dan non kehamilan, jarak, sumber daya manusia, fasilitas dan alasan rujukan lain dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan rujukan ANC pada pasien BPJS di Puskesmas Rowosari. Pengolahan data menggunakan software.Hasil : Dalam penelitian ini diperoleh indikasi rujukan utama terbanyak dari faktor ibu adalah alasan rujukan lain yaitu 51.3% , yang kedua adalah rujukan dengan indikasi penyakit dan penyulit kehamilan yaitu sebanyak 33.3% kemudian yang ketiga adalah penyakit/ penyulit non kehamilan 2.85%. Indikasi rujukan terbanyak dari faktor fasilitas kesehatan adalah ketersediaan dokter spesialis obsgyn yaitu 100% dan bedah sesar yaitu 75%. Kesimpulan : Faktor - faktor yang menjadi indikasi utama dilakukan rujukan adalah penyakit penyulit kehamilan, alasan rujukan lain, penyakit non kehamilan.Kata kunci: Faktor faktor rujukan, Antenatal Care, BPJS.
EVALUASI DATA PELAKSANAAN RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIGALUH 2 KABUPATEN BANJARNEGARA Amita Maharani; Dodik Pramono; Arwinda Nugraheni
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.65 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14221

Abstract

Latar Belakang : Keberhasilan Desa Siaga Aktif dari komponen PHBS terlihat dari peningkatan terus-menerus Rumah Tangga ber-PHBS. Penigkatan tersebut tak lepas dari peran kader dalam penilaian atau pengambilan data Rumah Tangga ber-PHBS dilakukan setiap tahun dengan menggunakan Kartu PHBS. Data tersebut selanjutnya akan menentukan rencana intervensi berdasarkan data hasil PHBS. Kesalahan kader dalam melakukan pendataan sangat mempengaruhi intervensi yang akan direncanakan bagi rumah tangga di wilayahnya. Karena itulah diperlukan suatu evaluasi dalam penilaian Rumah Tangga ber-PHBS.Metode : Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional desriptif dengan metode penelitian cross sectional. Lokasi penelitian yaitu wilayah kerja Puskesmas Sigaluh 2, Kabupaten Banjarnegara. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara oleh peneliti. Data yang diperoleh akan dibandingkan dengan data sekunder Puskesmas Sigaluh 2 pada tahun sebelumnya kemudian didekripsikan keadaan yang terjadi oleh peneliti.Hasil : Pengambilan sampel di Puskesmas Sigaluh 2 sudah tepat untuk alat pengambilan, waktu, petugas, cara penilaian, besar sampel dan kategori strata PHBS, terdapat indikator PHBS yang tidak sesuai dengan kriteria indikator.Kesimpulan : Pengambilan data oleh Puskesmas Sigaluh 2 sudah berjalan dengan baik, namun yang perlu diperhatikan adalah dalam pencatatan oleh kader dan penyesuaian indikator PHBS dengan kriteria indikator.