Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Menggunakan Model Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 11 Singkawang Mardian Mardian; Suyatno Suyatno
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 1, No 1 (2016): Volume 1 Number 1 March 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.987 KB) | DOI: 10.26737/jp-bsi.v1i1.74

Abstract

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatkan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi menggunakan model kooperatif tipe think talk write pada siswa kelas VII B SMP Negeri 11 Singkawang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan hasil yang dicapai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunaan metode kualitatif deskripsif. Rancangan penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Data penelitian berupa proses pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dan hasil  belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write. Teknik pengumpulan data menggunakan pengukuran (tes), observasi, dan dokomentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model kooperatif tipe think talk write dapat meningkatkan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi siswa kelas VIIB SMP Negeri 11 Singkawang. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dan kegiatan partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembealajaran. Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran terus meningkat dari 78,77% pada siklus 1 menjadi 88,63% pada siklus 2. Nilai sikap siswa di kelas mengikuti proses pembelajaran pada siklus 1 mencapai 77,24% meningkat menjadi 86,37% pada siklus 2. Nilai aktiviatas siswa di kelas mengikuti proses pembelajaran pada siklus 1 mencapai 77,49% meningkat menjadi 87,81% pada siklus 2. Hasil pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe think talk write mengalami peningkatan, hal ini dapat diketahui setelah membandingkan hasil pratindakan, siklus 1, dan siklus 2. Nilai rata-rata siswa pratindakan adalah 57,03 berada dalam kategori cukup, pada siklus 1 rata-rata nilai 72,5 dalam kategori baik, dan pada siklus 2 nilai rata-rata 85,62 berada dalam kategori sangat baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write dalam penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi.
Gaya Bahasa Novel Assalamualaikum Beijing Karya Asma Nadia (Kajian Stilistika) Susan Neni Triani; Eti Sunarsih; Mardian Mardian; Desy Rahmawati
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 4, No 2 (2019): VOLUME 4 NUMBER 2 SEPTEMBER 2019
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.995 KB) | DOI: 10.26737/jp-bsi.v4i2.1233

Abstract

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskripstif analisis. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan stilistika. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, kalimat, maupun ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan bentuk-bentuk gaya bahasa retoris maupun gaya bahasa kiasan pada novel Assalamualaikum Beijing karya Asma Nadia. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik pustaka. Alat pengumpul data dalam penelitian ini yaitu peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan berupa ketekunan pembacaan, triangulasi data dan kecukupan referensi. Berdasarkan analisis dan pembahasan, ditemukan 47 kutipan gaya bahasa retoris dengan lima belas macam gaya bahasa. Serta, 64 kutipan gaya bahasa kiasan dengan dua belas macam gaya bahasa. Implementasi pembelajaran dilakukan pada sekolah tingkat SMA kelas XI semester satu, pada standar kompetensi: Membaca, memahami berbagai hikayat novel Indonesia/terjemahan. Kompetensi dasar 7.2 menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.
KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM NOVEL NYONYA JETSETKARYA ALBERTHIENE ENDAH Devi Novita; Mardian Mardian; Sri Mulyani
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 2, No 1 (2019): Volume 2 Number 1 July 2019
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v2i1.1297

Abstract

Tujuan penelitian ini  adalah mendeskripsikan Kekerasan Terhadap Perempuan dalam novel Nyonya Jetset karya Alberthiene Endah, yaitu masalah kekerasan fisik, kekerasan   nonfisik dan, implementasi terhadap pembelajaran  Bahasa dan Sastra Indonesia dalam novel Nyonya Jetset Karya Alberthiene Endah. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan dengan bentuk peneltian kualitatif. Penelitian ini menggunakan feminisme. Sumber data dalam penelitian ini yaitu novel Nyonya Jetset Karya Alberthiene Endah (2010). Data dalam penelitian ini yaitu kata, frasa dan kalimat atau pernyataan yang tersaji dalam sumber data dalam penelitian. Teknik pengumpul data menggunakan teknik studi dokumenter dengan alat pengumpul data yaitu peneliti sendiri sebagai instrumen kunci dan kertas pencatat data. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif. Pengecekan keabsahan data  dilakukan dengan membaca dengan cermat, triangulasi dan pemeriksaan teman sejawat dan kecukupan referensi. Berdasarkan hasil analisis terhadap novel Nyonya Jetset Karya Alberthiene Endah, maka dapat disimpulkan: (1) bentuk kekerasan fisik terhadap perempuan dalam novel Nyonya Jetset Karya Alberthiene Endah terdapat 9 kutipan yang meliputi 2 kutipan kekerasan fisik ringan dan 7 kutipan kekerasan fisik berat; (2) bentuk kekerasan nonfisik terhadap perempuan terdapat 23 kutipan yang meliputi kekerasan verbal 11 kutipan dan kekerasan fisik nonverbal 12 kutipan; (3) Implementasi hasil kajian dalam novel Nyonya Jetset Karya Alberthiene Endah dalan rencana pelaksanaan pembelajaran bahasa dan sastra indonesia akan mengacu pada tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan kompetensi dasar 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel dan 4.9 merancang novel atau novelet dengan memperhatikan isi dan kebahasaan.
Proses Morfologis Bahasa Dayak Ba‟dameo di Kelurahan Pajintan Kecamatan Singkawang Timur Alexsander Alexsander; Mardian Mardian; Lili Yanti
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 3, No 1 (2020): Volume 3 Number 1 July 2020
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v3i1.1951

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan penulisuntuk mengetahui proses morfologis Bahasa Dayak Ba‟dameo, yang meliputi proses afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Proses Morfologis Bahasa Dayak Ba‟dameo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses morfologis, yaitu proses afikasasi, reduplikasi, dan komposisi bahasa Dayak Ba‟dameo serta implementasi terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Teknik analisis menggunakan Teknik analisis teks deskriptif. Pengecekan keabsahan data ketekunan pengamat, trianggulasi, dan kecukupan referensial. Hasil penelitian proses morfologis bahasa Dayak Ba‟dameo, dapat disimpulkan: (1) afiksasi terdapat tiga macam yaitu prefiks, sufiks dan konfiks. (2) Reduplikasi terdapat dua macam, yakni reduplikasi keseluruhan dan reduplikasi berkombinasi dengan afiks. (3) Komposisi terdapat satu macam, yaitu diterangkan-menerangkan (D-M) adalah proses pembentukan kata baru.
BENTUK DAN FUNGSI KATA VERBA BAHASA DAYAK BAKATI’ DIALEK PALAYO DESA BANI AMAS KECAMATAN BENGKAYANG Yosua Yosua; Mardian Mardian; Safrihady Safrihady
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 2, No 1 (2019): Volume 2 Number 1 July 2019
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v2i1.1299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan verba bahasa Dayak Bakati’ dialek Palayo Desa Bani Amas Kecamatan Bengkayang. Tujuan sub masalah dalam penelitian ini meliputi, mendeskripsikan bentuk verba bahasa Dayak Bakati’ Desa Bani Amas Kecamatan Bengkayang, mendeskripsikan fungsi verba bahasa Dayak Bakati’ Desa Bani Amas Kecamatan Bengkayang, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dekriptif. Bentuk penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Bani Amas yang berjumlah 6 informan. Data dalam penelitian ini adalah tuturan antarmasyarakat yang terdapat verba bahasa Dayak Bakati’ dialek Palayo Desa Bani Amas Kecamatan Bengkayang. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa verba bahasa Dayak Bakati’ dialek Palayo memiliki dua bentuk, yaitu bentuk dasar berjumlah 27 data, bentuk turunan berjumlah 20 data. Fungsi verba terbagi menjadi 4, yaitu verba berfungsi predikat berjumlah 41 data, verba berfungsi sebagai subjek berjumlah 7 data, ve Bahasa Dayak Bakati’ dialek Palayo; Desa BaniAmas Kecamatan Bengkayangrba berfungsi sebagai objek 2 data, verba berfungsi sebagai keterangan berjumlah 8 data.
Fungsi dan Makna Mantra Urut pada Masyarakat Bentunai di Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas Hendra Hendra; Mardian Mardian; Sri Mulyani
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 2, No 2 (2019): Volume 2 Number 2 December 2019
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v2i2.1663

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi, makna mantra urut pada masyarakat Bentunai di Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas, dan mendeskripsikan hasil penelitian dalam rencana pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan bentuk penelitian kualitatif dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semiotik. Sumber data dalam penelitian ini adalah 1 informan. Data dalam penelitian ini adalah kutipan kata-kata mantra urut yang dituturkan oleh informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik teknik pengamatan langsung, teknik wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 fungsi sebagai proyeksi, 4 fungsi sebagai alat pendidikan, 13 fungsi sebagai pengesahan budaya, dan 7 fungsi sebagai alat pemaksa berlakunya nilai/norma masyarakat atau alat pengendali sosial, makna keagamaan (15 mantra), makna kemasyarakatan (6 mantra), makna kepribadian (4 mantra). Hasil analisis ini dapat diterapkan berdasarkan kurikulum 2013 pada pembelajaran tingkat SMP kelas VII semester genap dengan kompetensi dasar 3.10 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.
KOSAKATA PERALATAN RUMAH TANGGA DALAM BAHASA BATAK TOBA MARGA MARPAUNG DI KOTA SINGKAWANG Andri Faisal Marpaung; Heru Susanto; Mardian Mardian
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 3, No 1 (2020): Volume 3 Number 1 July 2020
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v3i1.1938

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kosakata peralatan rumah tangga dalam Bahasa Batak Toba marga Marpaung di Kota Singkawang sebagai berikut, (1) Komponen makna kosakata peralatan rumah tangga dalam Bahasa Batak Toba; (2) Jenis makna kosakata peralatan rumah tangga dalam Bahasa Batak Toba; (3) Fungsi kosakata peralatan rumah tangga dalam Bahasa Batak Toba; serta (4) Implementasi hasil penelitian dalam perencanaan pembelajaran di sekolah. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah tuturan bahasa Batak Toba yang dituturkan oleh penutur masyarakat minoritas Batak Toba di Kota Singkawang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa (1) Komponen makna kosakata peralatan rumah tangga dalam Bahasa Batak Toba Marga Marpaung di Kota Singkawang terdapat 40 leksem dikategorikan sebagai nomina, terdapat 8 alat rumah tangga terbuat dari kayu, 6 dari logam, 8 dari anyaman, 9 dari stainless, 7 dari plastik, dan 2 dari batu; (2) Jenis makna kosakata peralatan rumah tangga dalam Bahasa Batak Toba Marga Marpaung di Kota Singkawng terdapat 40 makna leksikal, dan 5 makna kolokatif; (3) Fungsi semantis kosakata peralatan rumah tangga dalam Bahasa Batak Toba Marga Marpaung di Kota Singkawang terdapat 40 peran semantik, (4) Implementasi penelitian iniditerapkan pada jenjang SMA kelas XI semester 1 pada kompetensi dasar (KD) 3.1 Menganalisis makna dan relasi makna antarkata bahasa Indonesia dan kompetensi dasar (KD) 4.1Mengevaluasi hasil analisis makna dan relasi makna antarkata bahasa Indonesia.