Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial

PENDIDIKAN KARAKTER MANDIRI MELALUI BLENDED LEARNING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Rinita Rosalinda Dewi; Edi Suresman; Cik Suabuana
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v10i1.7846

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter mandiri melalui blended learning di sekolah menengah pertama. SMP IT Matahati merupakan salah satu sekolah yang telah berupaya untuk menanamkan pendidikan karakter mandiri melalui blended learning untuk mengatasi permasalahan dari pembelajaran secara daring. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif analisis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu pedoman wawancara, pedoman observasi dan studi dokumentasi. Data dianalisis melalui reduksi data, display data, dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah, 1) perencanaan pendidikan karakter mandiri melalui blended learning di SMP IT Matahati telah disiapkan dalam silabus dan RPP yang telah dimodifikasi, 2) proses pelaksanaan pendidikan karakter mandiri melalui blended learning di SMP IT Matahati yaitu proses pelaksanaan pembelajaran telah menggunakan metode, media pembelajaran dan sumber belajar yang beragam, mengintegrasikan karakter mandiri dalam kegiatan pembelajaran, serta evaluasi pendidikan karakter mandiri melalui raport evaluasi sikap/karakter yang berisi deskripsi penilaian sikap spiritual dan sosial selama satu semester, 3) Hasil pendidikan karakter mandiri melalui blended learning di SMP IT Matahati yaitu terjadi perubahan kemandirian belajar dan kemandirian dalam perilaku sehari-hari yaitu siswa sudah menunjukkan tidak bergantung terhadap orang lain, memiliki kepercayaan diri, berperilaku disiplin, memiliki rasa tanggung jawab, berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri, dan dapat melakukan kontrol diri.Kata Kunci: Karakter Mandiri, Blended Learning, Sekolah Menengah Pertama ABSTRACTThis research aims to find out the implementation of independent character education through blended learning in junior high schools. SMP IT Matahati is one of schools that instill the independent character education through blended learning to solve problems of online learning. This research used descriptive analysis method. Data were collected through interview, observation, and documentation. Data were analyzed through data reduction, data display, and verification/drawing conclusions. Results of this study are: 1) the planning of independent character education through blended learning at SMP IT Matahati has been prepared well in the modified syllabus and lesson plans, 2) the implementation process of independent character education through blended learning at SMP IT Matahati i.e. the learning process has implemented the various methods, learning media, and learning resources; integrated the independent character in learning activities as well; also evaluation of independent character education with an attitude/character evaluation report card containing the description of spiritual and social attitudes assessment for one semester, 3) the results of independent character education through blended learning at SMP IT Matahati i.e. changes in independent learning and in daily behavior, students shown that they are not dependent on others, have self-confidence, behave in a disciplined manner, have a sense of responsibility, behave based on their own initiative, and can control themselves.Keywords: Independent Character, Blended Learning, Junior High School
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI Rinita Rosalinda Dewi; Edi Suresman; Lidya Mustikasari
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v9i1.6144

Abstract

AbstrakAbad 21 merupakan abad globalisasi, artinya kehidupan manusia pada abad ini mengalami perubahan yang fundamental dan berbeda dengan tata kehidupan dalam abad sebelumnya. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang pendidikan yang menghadapi tantangan pada abad ini yaitu daya saing, kualifikasi dan kompetensi dosen, peningkatan infrastruktur pendidikan, dan technology readiness. Selain itu timbul juga permasalahan yaitu meningkatnya kasus tawuran antar pelajar dan mahasiswa, mabuk-mabukan, narkoba, kasus pemerasan hingga kekerasan diantara pelajar dan mahasiswa, tingginya tingkat kepercayaan dosen kepada mahasiswa untuk bisa mengurus dirinya sendiri yang seringkali disalahgunakan serta plagiasi karya ilmiah. Oleh karena itu, pada abad ini diperlukan pembangunan insan berkarakter dan bermartabat yakni dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dalam seluruh kegiatan di perguruan tinggi. STIT Qurrota A’yun adalah salah satu perguruan tinggi yang berusaha membangun kampus yang religius, berkarakter dan bermartabat. Salah satu strategi yang dilakukan oleh STIT Qurrota A’yun adalah dengan kebijakan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai pendidikan karakter di perguruan tinggi. PKn merupakan mata kuliah yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak serta kewajibannya untuk menjadi warga negara yang berkarakter seperti yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pengintegrasian PKn sebagai pendidikan karakter di perguruan tinggi ini dilakukan dengan memasukkan nilai-nilai karakter dalam perencanaan (silabus dan RPP), bahan ajar dan media, implementasi di kelas, penilaian, monitoring, dan evaluasi kegiatan secara keseluruhan.Kata kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Karakter, Perguruan TinggiAbstract The 21st century is a century of globalization, meaning that human life in this century underwent fundamental changes and is different from the order of life in the previous century. Higher Education is one of the levels of education that faces challenges in this century, namely competitiveness, qualifications and competence of lecturers, improvement of educational infrastructure, and technology readiness. Besides, problems also arise, namely increased cases of brawls between students and students, drinking, drugs, cases of extortion to violence between students and students, the high level of lecturer trust in students to be able to take care of themselves that is often misused and plagiarism of scientific work. Therefore, in this century, it is necessary to build character and dignified human beings that can integrate character education in all activities in higher education. STIT Qurrota A’yun is one of the tertiary institutions that strive to build a religious, character and dignified campus. One of the strategies carried out by STIT Qurrota A’yun is with the Civic Education (PKn) policy as character education in tertiary institutions. Civic is a course that focuses on the formation of citizens who understand and can carry out their rights and obligations to become citizens of character as mandated by the Pancasila and the 1945 Constitution. Integrating Civic Education as character education in these tertiary institutions can be done by incorporating character values in planning (syllabus and lesson plans), teaching materials and media, implementation in class, assessment, monitoring, and evaluation of overall activities.Keywords: Civic Education, Character Education, College