Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Implikasi Program Kegiatan Keagamaan dalam Pembiasaan Solat Duha dan Baca Al-Qur'an Luthfan Amna Sya'ban Faturrohman; A. Mujahid Rasyid; Huriah Rachmah
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.7070

Abstract

Abstract. The background of this research is where educators see students who are not accustomed to praying Duha and reading the Qur'an, therefore educators and schools from SMPN 36 Bandung want to implement a program of religious activities in the habit of praying Duha and reading the Qur'an. and for the students. The purpose of this religious activity program is to familiarize and apply it in everyday life for all students. This research uses a qualitative descriptive method to analyze the data use data collection, data reduction and data presentation. Based on the results of data processing, planning is carried out based on evaluation, namely the person in charge of this religious activity program forms an implementing team or often referred to as PPK, the formation of the SMPN 36 Character School Team is tasked with making PPK-based curriculum development documents, implementing quality assurance for the implementation of KDP Jagar is going well in the future, the implementation of this religious activity program is neatly arranged, namely online through software such as Zoom, for the final evaluation of this religious activity program all students are required to write down all religious activities that have been carried out through an assignment book and fill out the final evaluation through the google form that has been provided by the person in charge of the program.Abstrak. Kajian penelitian ini dilatar belakangi pendidik melihat kondisi peserta didik yang belum terbiasa melaksanakan sholat duha dan baca Al-Qur’an, maka dari itu pendidik dan pihak sekolah dari SMPN 36 Bandung ingin menerapkan program kegiatan keagamaan dalam pembiasaan sholat duha dan baca Al-Qur’an bagi peserta didiknya. Tujuan dari program kegiatan keagamaan ini yaitu bertujuan untuk membiasakan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari bagi semua peserta didiknya. Untuk penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, untuk menganilisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data. Berdasarkan hasil dari pengolahan data, perencanaan yang dilakukan berdasarkan evaluasi, yaitu penanggung jawab dari program kegiatan keagamaan ini membentuk Tim pelaksana atau sering disebut dengan PPK, terbentuknya Tim Sekolah Karakter SMPN 36 ini bertugas untuk membuat dokumen pengembangan kurikulum berbasis PPK, melaksanakan penjaminan mutu pelaksanaan PPK jagar terlaksana dengan baik kedepannya , pelaksanaan dari program kegiatan keagamaan ini tersusun dengan rapi yaitu secara online melalui perangkat lunak seperti zoom, untuk evaluasi akhir dari program kegiatan keagamaan ini semua peserta ddik diwajibkan menulis semua kegiatan keagamaan yang sudah dilaksanakan melalui buku tugas dan mengisi evaluasi akhir melalui google form yang sudah disediakan oleh penanggung jawab dari program tersebut.
Pelatihan Pembuatan Black Garlic pada Pendamping Pasien Kanker di Yayasan Rumah Pejuang Kanker Ambu, Bandung Huriah Rachmah; Mentari Luthfika Dewi; Lasmanah Lasmanah; Alma Khusnu Tazkia; Muhammad Lucky Fahrezi; Septiani Melawati Dewi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i1.6971

Abstract

Siklus pengobatan kanker yang panjang, tidak hanya berpengaruh pada kondisi kesehatan mental dan fisik pasien secara menyeluruh, namun juga pada kondisi kesehatan fisik dan mental para pendamping pasien. Dukungan moril sangat dibutuhkan tidak hanya bagi pasien kanker namun juga bagi pendamping pasien. Pendamping pasien tetap membutuhkan aktivitas sosial bersama yang dapat memotivasi mereka untuk lebih produktif dan memiliki kepercayaan diri selama mendampingi pasien. Berdasarkan pada permasalahan tersebut, dilakukan program pengabdian kepada masyarakat dengan tema pelatihan dan pendampingan pembuatan black garlic dengan sasaran kepada para pendamping pasien kanker di Rumah Pejuang Kanker Ambu (RPKA). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan suatu kegiatan bersama yang berarti kepada para pendamping pasien sehingga mereka memiliki keterampilan sosial dan dapat lebih produktif. Pelatihan dan pendampingan pembuatan black garlic dilaksanakan pada Agustus 2022. Pelatihan dan pendampingan dilakukan dengan metode pemberian materi dan pendampingan kelompok untuk praktek pembuatan black garlic secara langsung. Evaluasi pelatihan dilakukan dengan mengadakan pretest dan posttest serta evaluasi terhadap produk black garlic yang dihasilkan. Dari hasil pelatihan dan pendampingan ini diketahui terjadi peningkatan pengetahuan peserta pelatihan terkait black garlic sebelum dan sesudah pelatihan yaitu dari 59,2% menjadi 72,8%. Semua kelompok peserta pelatihan berhasil membuat black garlic yang siap dikonsumsi. The long cycle of cancer treatment affects the patient's mental and physical health and the caregiver's physical and mental health. Moral support is needed not only for cancer patients but also for patient caregivers. Patient caregivers still need to engage in social activities that motivate them to be more productive and self-confident while accompanying patient treatment. Based on these problems, a community service program was carried out with the theme of training and mentoring in making black garlic with the target of cancer patient caregivers at the Rumah Pejuang Kanker Ambu (RPKA). This activity aims to provide a meaningful social activity for patient caregivers so that they have social skills and can be more productive. The training and mentoring are carried out through lectures on general knowledge about black garlic and group assistance to practice making black garlic. The evaluation of the training was carried out by conducting a pre-test and post-test as well as an evaluation of the black garlic produced. From the results of this training and mentoring, it was found that there was an increase in the knowledge of the training participants regarding black garlic before and after the training, from 59.2% to 72.8%. All groups of trainees succeeded in making ready-to-eat black garlic. 
Implementasi Pengasuhan Bahasa Cinta dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak Usia 4-5 Tahun Hasna Marwah; Enoh; Huriah Rachmah
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v3i1.1753

Abstract

Abstract. Common problems with children's emotional intelligence are caused by parenting and incorrect communication interactions. One aspect that significantly affects children's growth and development is emotional development. The upbringing of love languages is used as an improvement competency for teachers in Raudatul Atfal Al-Mukaromah to improve children's emotional intelligence. In the application of love language parenting, there is a rule where teachers are prohibited from being angry, forbidding, commanding, and pointing at students. This study uses a qualitative approach with a case study method. The purpose of this study is to determine the planning and the implementation of the results of the implementation of love language parenting in developing the emotional intelligence of children aged 4-5 years and find out the supporting factors and inhibiting factors. Based on the findings of the research data, it was concluded that planning emphasizes the process of character education. Love language parenting at RA Al-Mukaromah is carried out in learning activities and parenting training. The results of the implementation of love language parenting on children's emotional intelligence are found in the report on children's learning outcomes. The supporting factor lies in the self-upgrading of the teacher while the inhibiting factor lies in the environment. Teachers use positive words and lighter sentences in the application of love language upbringing Solutions to further improve the effectiveness of love language parenting are: (1) there needs to be a benchmark in love language parenting planning for teachers to see the appropriateness in the application of love language parenting activities (2) the use of media in love language parenting such as visual images pasted in the classroom that show affection, and various emotions (3) the creation of Standard Operating Procedures (SOPs) specifically for love language parenting methods (4) implementation training activities that need to be carried out twice to see the development. Abstrak. Permasalahan umum tentang kondisi kecerdasan emosional anak disebabkan pola asuh dan interaksi komunikasi yang salah. Salah satu aspek yang sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak ialah aspek perkembangan emosional. Pengasuhan bahasa cinta dijadikan kompetensi peningkatan bagi guru di Raudatul Atfal Al-Mukaromah dalam upaya meningkatkan kecerdasan emosional anak. Penerapan pengasuhan bahasa cinta terdapat sebuah aturan dimana guru dilarang untuk marah, melarang, memerintah, dan menunjuk kepada peserta didik. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui perencanaan pelaksanaan hasil implementasi pengasuhan bahasa cinta dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak usia 4-5 tahun, dan mengetahui faktor pendukung serta faktor penghambat. Berdasarkan hasil temuan data penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa perencanaannya menekankan pada proses pendidikan karakter. Pengasuhan bahasa cinta di RA Al-Mukaromah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan training parenting. Hasil implementasi pengasuhan bahasa cinta terhadap kecerdasan emosional anak terdapat pada laporan capaian pembelajaran anak. Faktor pendukung terletak pada self-upgrading guru sedangkan faktor penghambat terdapat pada lingkungan. Guru menggunakan kata positif dan kalimat pemantik dalam penerapan pengasuhan bahasa cinta. Solusi untuk lebih meningkatkan efektivitas pengasuhan bahasa cinta ini adalah: (1) perlu adanya tolok ukur dalam perencanaan pengasuhan bahasa cinta terhadap guru melihat kesesuian dalam penerapan pengasuhan bahasa cintakegiatan (2) penggunaan media dalam pengasuhan bahasa cinta seperti gambar visual yang ditempelkan dalam kelas yang menunjukkan kasih sayang, dan macam-macam emosi (3) pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) khusus untuk metode pengasuhan bahasa cinta (4) pelaksanaan kegiatan training yang perlu dilaksanakan dua kali guna melihat perkembangannya.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Model Discovery Learning Isna Ayu Nurmaidah; Dedih Surana; Huriah Rachmah
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpai.v3i1.1952

Abstract

Abstract. The research was conducted at SDN Babakan Sukamulya class IV with the aim of knowing whether there was an increase in student learning outcomes through model discovery learning on Islamic Religious Education subjects and Budi Pekerti (PAIBP). This study uses a quantitative approach, method quasi experiment with a design shape Nonequivalent Control Group Design. The results of research in the experimental class (IVB) and control class (IVA) shows 1) The learning process in the experimental class seen from the preparation of the Learning Implementation Plan (RPP) of 92.30% components are complete, while 7.69% sub components are incomplete. Implementation learning results in a percentage of 90.4% in the very category satisfactory out of 19 sub-indicators with a score of 95, while 2 sub-indicatorsothers get a score of 10 with a percentage of 9.52%; 2) Learning outcomes students experienced an increase after being given the model treatment discovery learning including cognitive with an average before (58.23) after (90.77), affective before (71.9) after (92.45), psychomotor before (73.8) after (86.68). Differences in learning outcomes between control classes and experimentally proven by test analysist, cognitive t count (6,874) > t table (2.018), affective t count (10,145) > t table (2.018), psychomotor t count (3,002) > t table (2.018), so it is concluded that the model discovery learning can improve student learning outcomes PAIBP lessons in class IV; 3) Factors supporting the learning process influenced by school factors, RPP, LKPD, assessment instruments, model sused. The inhibiting factor is the need for adaptation regarding the model learning used as well as field conditioning is required separation between the experimental class and the control class. Abstrak. Penelitian dilakukan di SDN Babakan Sukamulya kelas IV bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui model discovery learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode quasi eksperimen dengan bentuk desain Nonequivalent Control Grup Desain. Hasil penelitian di kelas eksperimen (IVB) dan kelas kontrol (IVA) menujukkan 1) Proses pembelajaran di kelas eksperimen dilihat dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebesar 92,30 % komponen sudah lengkap, sedangkan 7,69% sub komponen belum lengkap. Pelaksanaan pembelajaran mengahasilkan persentase sebesar 90,4% dengan kategori sangat memuaskan dari 19 sub indikator dengan skor 95, sedangkan 2 sub indikator lainnya mendapatkan skor 10 dengan peresentase sebesar 9,52%; 2) Hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan model discovery learning diantaranya kognitif dengan rata-rata sebelum (58,23) setelah (90,77), afektif sebelum (71,9) setelah (92,45), psikomotor sebelum (73,8) setelah (86,68). Perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan eksperimen dibuktikan dengan analisis uji t, ranah kognitif t hitung (6,874) > t tabel (2,018), ranah afektif t hitung (10,145) > t tabel (2,018), ranah psikomotor t hitung (3,002) > t tabel (2,018), jadi, disimpulkan bahwa model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAIBP di kelas IV; 3) Faktor pendukung proses pembelajaran dipengaruhi oleh faktor sekolah yaitu RPP, LKPD, Instrument penilaian, model yang digunakan. Faktor penghambat yaitu perlunya adaptasi mengenai model pembelajaran yang digunakan serta pengkondisian lapangan diharuskan adanya pemisahan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Implementasi Pengasuhan Bahasa Cinta dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak Usia 4-5 Tahun Hasna Marwah; Enoh; Huriah Rachmah
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v3i1.1753

Abstract

Abstract. Common problems with children's emotional intelligence are caused by parenting and incorrect communication interactions. One aspect that significantly affects children's growth and development is emotional development. The upbringing of love languages is used as an improvement competency for teachers in Raudatul Atfal Al-Mukaromah to improve children's emotional intelligence. In the application of love language parenting, there is a rule where teachers are prohibited from being angry, forbidding, commanding, and pointing at students. This study uses a qualitative approach with a case study method. The purpose of this study is to determine the planning and the implementation of the results of the implementation of love language parenting in developing the emotional intelligence of children aged 4-5 years and find out the supporting factors and inhibiting factors. Based on the findings of the research data, it was concluded that planning emphasizes the process of character education. Love language parenting at RA Al-Mukaromah is carried out in learning activities and parenting training. The results of the implementation of love language parenting on children's emotional intelligence are found in the report on children's learning outcomes. The supporting factor lies in the self-upgrading of the teacher while the inhibiting factor lies in the environment. Teachers use positive words and lighter sentences in the application of love language upbringing Solutions to further improve the effectiveness of love language parenting are: (1) there needs to be a benchmark in love language parenting planning for teachers to see the appropriateness in the application of love language parenting activities (2) the use of media in love language parenting such as visual images pasted in the classroom that show affection, and various emotions (3) the creation of Standard Operating Procedures (SOPs) specifically for love language parenting methods (4) implementation training activities that need to be carried out twice to see the development. Abstrak. Permasalahan umum tentang kondisi kecerdasan emosional anak disebabkan pola asuh dan interaksi komunikasi yang salah. Salah satu aspek yang sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak ialah aspek perkembangan emosional. Pengasuhan bahasa cinta dijadikan kompetensi peningkatan bagi guru di Raudatul Atfal Al-Mukaromah dalam upaya meningkatkan kecerdasan emosional anak. Penerapan pengasuhan bahasa cinta terdapat sebuah aturan dimana guru dilarang untuk marah, melarang, memerintah, dan menunjuk kepada peserta didik. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui perencanaan pelaksanaan hasil implementasi pengasuhan bahasa cinta dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak usia 4-5 tahun, dan mengetahui faktor pendukung serta faktor penghambat. Berdasarkan hasil temuan data penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa perencanaannya menekankan pada proses pendidikan karakter. Pengasuhan bahasa cinta di RA Al-Mukaromah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan training parenting. Hasil implementasi pengasuhan bahasa cinta terhadap kecerdasan emosional anak terdapat pada laporan capaian pembelajaran anak. Faktor pendukung terletak pada self-upgrading guru sedangkan faktor penghambat terdapat pada lingkungan. Guru menggunakan kata positif dan kalimat pemantik dalam penerapan pengasuhan bahasa cinta. Solusi untuk lebih meningkatkan efektivitas pengasuhan bahasa cinta ini adalah: (1) perlu adanya tolok ukur dalam perencanaan pengasuhan bahasa cinta terhadap guru melihat kesesuian dalam penerapan pengasuhan bahasa cintakegiatan (2) penggunaan media dalam pengasuhan bahasa cinta seperti gambar visual yang ditempelkan dalam kelas yang menunjukkan kasih sayang, dan macam-macam emosi (3) pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) khusus untuk metode pengasuhan bahasa cinta (4) pelaksanaan kegiatan training yang perlu dilaksanakan dua kali guna melihat perkembangannya.
Analisis Pengelolaan Pembelajaran Hadis pada Anak Usia Dini di TK X Nada Safira Zahra; Huriah Rachmah; Nurul Afrianti
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v3i1.1781

Abstract

Abstract. Education is currently experiencing rapid development, this is because education is one of the character building blocks for every child. At present the provision of education is not only devoted to children aged over seven years but also children from birth to the age of five or early childhood.(1) Some literature says that the most effective education is through example.(2)Exemplary itself can be given or exemplifield through the behavior of Rasulullah SAW where this behavior in enshrined in the hadith.(3) Providing hadith learning for early childhood is of course very much needed because it has important benefits for children.(4) The benefits of learning hadith for early childhood include a role in spiritual intellingece in early childhood which is firmly entrenched in one’s soul as long as the soul is accustomed to doing commendable deeds and leaving despicable deeds.(5) The purpose of this research is to see the correct teaching of hadith given to children at an early age at Panatagama Cendekia Kindergarten in Subang.(6) This study uses qualitative methods using field studies using interview for data collection.(7) The result of this study indicate that the teaching of hadith conducted by the Panatagama Cendekia Kindergarten Subang has had a good impact on early childhood so that they can gradually pratice the hadith being taught.(8) For future researchers, this can be done by examining comparisons between learning hadith in several kindergartens in certain areas or by adding variables that have never been associated with learning hadith in early childhood.(9) Abstrak. Pendidikan saat ini terus mengalami perkembangan yang pesat, hal tersebut karena pendidikan menjadi salah satu pembentuk karakter bagi setiap anak.(1) Saat ini pemberian pendidikan bukan hanya dikhususkan kepada anak usia diatas tujuh tahun melainkan juga anak sejak lahir hingga usia lima tahun atau anak usia dini.(2) Beberapa literatur mengatakan bahwa pendidikan yang paling efektif adalah melalui keteladanan.(3) Keteladanan itu sendiri bisa diberikan atau dicontohkan melalui perilaku Rosulullah SAW yang mana perilaku tersebut diabadikan dalam hadis.(4) Memberikan pembelajaran hadist bagi anak usia dini tentunya sangat dibutuhkan kerena memiliki manfaat yang penting bagi anak.(5) Manfaat pembelajaran hadist bagi anak usia dini diantaranya berperan terhadap kecerdasan spiritual pada anak usia dini yang tertanam kuat di dalam jiwa seseorang selama jiwa itu dibiasakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan terpuji dan meninggalkan perbuatan tercela.(6) Tujuan penelitian ini untuk melihat pengajaran hadis yang tepat diberikan kepada anak usia dini di Taman Kanak-Kanak Cendekia Panatagama Subang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan studi lapangan menggunakan wawancara untuk pengambilan data.(7) Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan adanya pengajaran hadis yang dilakukan oleh Taman Kanak-Kanak Cendekia Panatagama Subang telah memberikan dampak yang baik terhadap anak usia dini sehingga mereka bisa sedikit demi sedikit mengamalkan hadis yang diajarkan.(8) Bagi peneliti selanjutnya dapat dilakukan dengan meneliti perbandingan antara pembelajaran hadis di beberapa Taman Kanak-Kanak di daerah tertentu atau dengan menambahkan variabel yang belum pernah dikaitkan dengan pembelajaran hadis pada anak usia dini.(9)
Penerapan Metode Sorogan dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning Santri Mahasiswa Muhammad Yusuf Maulana Reksa; Huriah Rachmah
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpai.v2i2.1484

Abstract

Abstract. X Islamic Boarding School is an Islamic boarding school that prioritizes yellow learning, using the bandongan method, besides that X Islamic Boarding School uses the sorogan method to improve the ability of students to read the yellow book. Therefore, the authors are interested in conducting research on "Application of the Sorogan Method in Improving Reading Ability of the Yellow Book of Santri Students of X Dago Islamic Boarding School Bandung". To achieve maximum results, it is necessary to have an effective yellow book learning, because the method is one of the most important factors in the success of a yellow book learning, without the right method of course it will make the goal of improving the ability to read the yellow book less than optimal. Therefore, the yellow book learning was chosen in the best way. The method used is the method of observation, documentation and interviews. Meanwhile, for data analysis, the author uses a qualitative approach Abstrak. Pondok Pesantren X merupakan Pesantren yang memprioritaskan pembelajaran kuning, dengan menggunakan metode bandongan, selain itu juga Pondok Pesantren X menggunakan metode sorogan guna meningkatkan kemampuan santri membaca kitab kuning. Untuk mencapai hasil yang maksimal perlu adanya pembelajaran kitab kuning yang efektif, karena metode merupakan salah satu faktor terpenting dalam keberhasilan suatu pembelajaran kitab kuning, tanpa metode yang tepat tentu saja akan membuat tujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu pembelajaran kitab kuning dipilih dengan cara yang terbaik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa metode sorogan merupakan salah satu yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kemampuan santri dalam hal membaca kitab kuning, karena metode sorogan didasari dengan tujuan pokok yaitu ketepatan dalam membaca yang tentunya harus sesuai dengan kaidah nahwu-shorof, kepemahaman isi dan mampu mengungkapkan isi bacaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan metode sorogan di pondok Pesantren X sangat membantu santri dalam meningkatkan kemampuannya membaca kitab kuning.
Analisis Dampak Negatif Gadget terhadap Interaksi Sosial Anak Usia 5-6 Tahun di Daerah X Mediyana Samrotul Puadah; Huriah Rachmah; Dewi Mulyani
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v2i2.1258

Abstract

Abstract. This research is based on the phenomenon of gadget addiction in children aged 5-6 years, this will actually cause various negative impacts on children, at this age known as the golden age period where children are in the most important phase in their development period. The purpose of this study was to describe: 1) the pattern of gadget use, 2) the attitude of parents towards gadget avid behavior in children and 3) the negative impact of using gadgets on the development of social interaction of children aged 5-6 years in the village of X. This study uses a descriptive method with a qualitative approach. Techniques Data collection is done by interview, observation and document study. The results of this study indicate that in the X area, children are introduced to gadgets at the age of 2-3 years, and what is often accessed is YouTube, games and social media. Parents supervise and make regulations regarding the pattern of gadget use. The negative impacts caused by gadget avid behavior include their children becoming angry and aggressive, lazy to study, lazy to socialize with friends and family, lazy to get along and become more closed to others. Abstrak. Penelitian ini bertolak pada fenomena keranjingan gadget pada anak usia 5-6 tahun, hal ini sejatinya akan menimbulkan berbagai dampak negatif pada anak, pada usia ini dikenal dengan periode golden age dimana anak ada pada fase terpenting dalam periode perkembangannya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) pola penggunaan gadget, 2) Sikap orang tua terhadap perilaku keranjingan gadget pada anak dan 3) Dampak negatif penggunaan gadget terhadap perkembangan interaksi sosial anak usia 5-6 tahun di Desa Saguling Panjang Kawalu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi dokumen. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah catatan lapangan, kamera dan alat perekam percakapan. Analisis data berupa unitisasi data, kategorisasi dan penafsiran data serta uji keabsahan data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di daerah saguling panjang anak mulai dikenalkan pada gadget di usia 2-3 tahun, dan yang sering di akses adalah youtube, game dan media sosial. Orang tua melakukan pengawasan dan membuat regulasi berkenaan pola penggunaan gadget. Dampak negatif yang ditimbulkan dari perilaku keranjingan gadget antara lain anak-anak mereka menjadi pemarah dan agresif, malas belajar, malas bersosialisasi baik dengan teman maupun keluarga, malas bergaul juga menjadi lebih tertutup pada orang lain.
Peran Orang Tua dalam Menanamkan Perilaku Prososial Anak Usia 4-5 Tahun Siti Nurjanah; Huriah Rachmah; Arif Hakim
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v2i2.1429

Abstract

Abstract. Socio-emotional development in children aged four to five years is divided into three parts, one of which is prosocial behavior. There is one surah that contains a strict command for a Muslim to behave prosocially is surah al-Ma'un, which clearly means that we must help with useful things. Therefore, one's prosocial behavior must be instilled from an early age. Parental involvement is very important for the growth and development of children, because parents are the closest model to children. Therefore, parental involvement is indispensable in the growth and development of children. The purpose of this study was to find behaviors and causes and to overcome prosocial behavior in children aged 4-5 years. This study uses qualitative research with case study methods on three children aged 4-5 years who attend RA X. Apparently, the environment is very influential on the development of children's prosocial behavior because it has an influence on children to interact with local residents so that when there is interaction, the child's social development will be honed. Through these activities prosocial attitudes will be learned and applied by children to the surrounding community. Abstrak. Perkembangan sosial emosional pada anak usia empat sampai lima tahun dibagi menjadi tiga bagian, salah satunya adalah perilaku prososial. Ada salah satu surah yang memuat perintah keras bagi seorang Muslim untuk berperilaku prososial adalah surah al-Ma’un, yang secara menjelaskan berarti kita harus menolong dengan barang-barang yang berguna. Maka dari hal tersebut perilaku prososial seseorang harus ditanamkan sejak usia dini. Orang tua merupakan pendidik pertama dalam hidup anak, maka peran keluarga dalam mengasuh anak memegang peranan utama. Keterlibatan orang tua sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, karena orang tua adalah model yang paling dekat dengan anak. oleh karena itu, keterlibatan orang tua sangat diperlukan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan penelitian ini untuk menemukan perilaku serta penyebab dan untuk mengatasi perilaku prososial pada anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus pada tiga orang anak yang berusia 4-5 tahun yang bersekolah di RA X. Ternyata, lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan prilaku prososial anak karena memiliki pengaruh terhadap anak untuk berinteraksi dengan warga sekitar sehingga ketika adanya interaksi tersebut perkembangan sosial anak akan terasah. Melalui kegiatan tersebut sikap prososial akan dipelajari dan diaplikasikan oleh anak kepada masyarakat sekitar.