Claim Missing Document
Check
Articles

Politik Keshalehan Personal dalam Pemilihan Presiden 2014 dalam Media Sosial Twitter Nurul Hasfi
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol 4, No 2 (2017): Merangkai Kebhinnekaan Indonesia
Publisher : Departemen Sosiologi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1540.316 KB) | DOI: 10.22146/jps.v4i2.28580

Abstract

Ekspresi beragama seringkali problematis, terutama saat berhadapan dengan dilema antara agama yang seringkali berseberangan dengan nilai demokrasi. Di area abu-abu seperti ini agama rentan disalahgunakan dalam kontestasi politik. Studi ini bertujuan mengeksplorasi peran agama dalam dalam proses komunikasi politik mengenai konstruksi kepemimpinan politik (political leadership) capres 2014 di Twitter. Dengan menggunakan analisis wacana kritis studi ini menunjukkan adanya praktik sosial berupa politisasi agama yang bekerja melalui mekanisme politik keshalehan personal (politics of personal piety). Hal ini tersebut dilandasi temuan penggunaan nilai agama mayoritas (Islam) sebagai alat legitimasi kepemimpinan politik ideal dan sebaliknya penggunaan nilai-nilai agama/keyakinan minoritas untuk mengkonstruksi kepemimpinan politik tidak ideal. Hal ini menyiratkan bagaimana hegemoni agama dimanfaatkan secara sistematis untuk meraih kekusaaan politik. Dengan demikian peran agama dalam kontestasi politik di Twitter cenderung bersifat degradatif terhadap proses demokrasi. Hal ini disebabkan karena proses komunikasi politik gagal mendiskusikan nilai agama dengan prosedur dialog netral.
UNDERSTANDING THE ONLINE MOVEMENT FOR #HARIPRABANGSANASIONAL Amida Yusriana; Nurul Hasfi; Sunarto Sunarto; Luz Rimban
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 7, No 1 (2021): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 36/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/bricolage.v7i1.2232

Abstract

Hari Prabangsa Nasional with hashtag (#) symbol had took over twitter during early February 2019. This trending topic was popularized by AJI Indonesia to protest against the government’s policy that has the possibility of threatening the press freedom. Prabangsa is the name of a journalist that was murdered by I Nyoman Susrama. This movement arised because of the policy to grant remission to the murderer. Hari Prabangsa Nasional or shortened as HPN has the similar abbreviation to Hari Pers Nasional (HPN). The aim of this research is to understand how Twitter as social media is employed as the new form of the press freedom protest. This research will be analyzed by The Logic of Connective Action Theory by Bennett and Segerberg . The Logic of Connective Action Theory argues for a more expansive path to concerted actions through the selfmotivated sharing of personalized content on social media. This research uses the Critical Discourse Analysis Method. This method will analyze the phenomenon from three different levels, such as the producer of social movement, the twitter text and the consumer of the social movement. The merit of this research is to add depiction that social media is effective way for conducting a social movement. The finding shows that to employ the Twitter for such movement, offline and online combination are still needed.
Pembuatan Web Series “WFH: Webseries From Home” Bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Semarang Nadya Nadya; Nurul Hasfi
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada saat situasi pandemi Covid-19, Pemerintah menjadi garda terdepan untuk berbagai penyelesaian pandemi termasuk juga informasi pandemi Covid-19 bagi masyarakat Indonesia. Pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 membuat banyak sekali perubahan dalam kehidupan sosial. Kebiasaaan-kebiasaan yang pada akhirnya tidak dapat dilakukan terlebih dahulu, seperti berkerumun dan pembatasan-pembatasan bersosial tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat luas. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Semarang pada bagian Dinas Komunikasi dan Informatika berupaya untuk selalu memberikan informasi yang fresh dan akurat mengenai pandemi Covid-19. Dalam berjalannya waktu, perlunya dilakukan pembaharuan dalam proses penyampaian informasi untuk dapat memberikan rasa aman dan nyaman untuk masyarakat dalam menerima informasi tersebut. Kemajuan teknologi yang ada pada saat ini merupakan hal yang dapat menolong namun juga perlu dengan keawasan dalam menggunakannya, terlebih dalam situasi dan kondisi yang tidak biasa. Pandemi Covid-19 membuat banyak sekali misinformasi yang terjadi ditengah masyarakat. Hal ini perlu sekali menjadi concern bagi seluruh pihak, juga Pemerintah. Karya Bidang ini selaras dengan tujuan dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Semarang dalam memberikan informasi dan arahan terkait dengan pandemi Covid-19 dengan bentuk media yang lebih baru. Karya Bidang ini merupakan hasil dari mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro yang bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Semarang. Karya Bidang ini berbentuk Webseries dengan Judul “WFH: Webseries From Home” dan diupload dalam laman Youtube Semarang Pemkot, youtube channel milik Pemerintah Kota Semarang. Dalam prosesnya, penulis mempunyai beberapa jobdesk dari pembuatan Webseries From Home, diantaranya, Produser, Sutradara, Penulis Naskah, Director of Photography dan Editor Video. Dikerjakan dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun, Webseries From Home telah rilis sebanyak 20 episode dalam 2 seasons. Dalam setiap episodenya Webseries From Home mempunyai durasi sekitar 15 menit sampai dengan 20 menit. Tema yang diangkat dalam Webseries From Home tentunya bermacam-macam dengan dikaitkan mengenai situasi Pandemi Covid-19.
Potret Figur Publik Sebagai Korban COVID-19 di Media Online Detik.com Rafika Thalia Utami; Nurul Hasfi
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini informasi yang diperoleh dari media online cukup beragam dimana terdapat sumber-sumber krusial yang bersifat memikat serta kredibel untuk dikonsumsi public, secara berkesinambungan hal ini yang mengakibatkan adanya pembetuk opini public sehingga berpengaruh terhadap pergesaran minat untuk membaca informasi dari media cetak seperti Koran, majalah dan artikel sehingga berubah menjadi media online seperti, Detik.com. Secara berkesinambungan, para jurnalistik mengkhawtirkan adanya berita atau informasi hoax kepada penerima pesan dikarenakan kemudahan aksesn informasi yang diikuti oleh kemajuan teknologi. Ditambah lagi adanya kasus COVID-19, informasi terkait hal ini disebarkan dengan luas kepada publik, sehingga dapat mempengaruhi persepsi dan tindakan strategis dari masyarakat selama masa pandemi. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti melakukan penelitian di media DetikNews.com. Kemudian, muncul pertanyaan, bagaimana Framing yang dilakukan oleh media online Detik terhadap pemberitaan korban COVID-19 khususnya public figure di Indonesia? Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan model deksriptif. Model deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi actual secara rinci yang mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau evaluasi, dan menganalisis praktekpraktek yang berlaku dalam penelitian. Selanjutnya, teori yang digunakan peneliti adalah teori konstruksi sosial dengan menggunakan konsep analisis framing, model Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki. Pada dasarnya analisis framing digunakan untuk menganalisis bagaimana media membingkai fakta mengenai korban COVID-19 dalam sebuah berita. Selain itu, dapat mengetahui apakah berita sudah ideal sebagai orientasi kepentingan masyarakat. Peneliti menemukan empat unsur utama, yaitu unsur struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris. Pertama, dalam penulisan berita terdapat bagian yang penting dalam menyampaikan informasi yaitu lead, ini merupakan bagian berdasarkan faktafakta dari tubuh berita dimana berita COVID-19 ditunjukkan dengan framing negative pada masyarakat, kedua, kurangnya kelengkapan unsur 5W+1H, sehingga penerima informasi public terjadinya kesalahpahaman terhadap suatu peristiwa. Ketiga, adanya konotasi berita yang netral dan cenderung positif, namun terdapat keberimbangan negative pada korban COVID-19. Keempat, penyajian gambar dalam berita tidak diambil peristiwa sebenarnya, sehingga dapat menggiring opini public kea rah lebih positif pada kasus COVID-19.
Pembuatan Web Series “WFH: Webseries From Home” Bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Semarang Raihan Triaffandra; Nurul Hasfi; Tandiyo Pradekso
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 menerpa seluruh dunia secara cepat dan masif, terkhusus juga di Kota Semarang. Dengan situasi yang penuh dengan ketidakpastian akan bertambahnya kasus COVID-19, Pemerintah Kota Semarang perlu melakukan tindakan pencegahan, dan penanganan akan penyebaran COVID-19 yang bertujuan untuk menurunkan meningkatkan kepedulian atas kesehatan diri sendiri dan orang lain yang akan berdampak pada turunnya kasus masyarakat yang terinfeksi virus. Tentunya peran dari berbagai aspek baik itu dari Pemerintah hingga masyarakat menjadi sangat penting dalam menangani pandemi COVID-19 saat ini. Penyampaian informasi tersebut perlu untuk selalu diperbaharui, dengan dukungan teknologi yang ada saat ini sebagai salah satu bentuk dari komunikasi publik yang efektif. Komunikasi publik adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak yang lain. Karya Bidang ini mengakomodasi pada tujuan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Semarang dalam menyampaikan informasi, ajakan, dan tindakan yang sesuai pada saat kondisi pandemi COVID-19. Objek karya bidang penulis adalah membuat webseries berjudul “WFH: Webseries From Home” yang bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Semarang. Webseries ini berhasil rilis yang berjumlah 20 episode yang terbagi menjadi 2 season, dimana setiap 1 season memiliki 10 episode. Durasi yang dimiliki setiap episodenya adalah 15 menit hingga 20 menit. Program ini tayang melalui platform youtube milik Pemerintah Kota Semarang yang channelnya bernama “Semarang Pemkot”. Channel youtube tersebut dikelola langsung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Semarang. Dalam pelaksanaanya terdapat 5 jobdeks yang menjadi inti dalam proses pra produksi, produksi hingga pasca produksi yaitu: Produser, Sutradara, Penulis Naskah, Director of Photography dan Editor Video.
OPINI PUBLIK DALAM GERAKAN TAGAR #PERCUMALAPORPOLISI DI MEDIA SOSIAL TWITTER Inny Aisyah; Nurul Hasfi
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebelum adanya media baru, opini kepada lembaga negara umumnya hanya bisa disampaikan oleh orang yang memiliki akses kepada lembaga yang dituju, Kini dengan adanya media sosial seperti Twitter, masyarakat bisa menyampaikan opininya dengan mudah tanpa perlu memiliki akses khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kecenderungan opini publik kepada pihak kepolisian setelah terjadinya kasus pemerkosaan anak di bawah umur di Luwu Timur. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dan konsep opini publik yang dikategorisasikan menjadi positif dan negatif, kategorisasi data diuji reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Holsti, di mana data dianggap reliabel bila koefisien reliabilitasnya adalah 0,7 atau lebih. Hasil kategorisasi yang sudah diuji reliabilitasnya kemudian dideskripsikan secara kualitatif dengan analisis sintaksis. Data yang digunakan adalah dokumentasi 100 opini dengan tagar #PercumaLaporPolisi yang disampaikan pada periode 06-12 Oktober 2021. Analisis isi yang dilakukan menunjukkan bahwa kecenderungan opini publik kepada kepolisian dalam tagar #PercumaLaporPolisi adalah negatif, dengan presentase jumlah opini negatif sebesar 83%. Opini positif berisi narasi dengan sentimen pemberian saran, dukungan , serta harapan untuk polisi. Sedangkan opini negatif berisi narasi dengan sentimen simpati kepada korban, sindiran, dan kemarahan kepada pihak kepolisian.
Pengelolaan Manajemen Privasi Dalam Penggunaan Akun Finsta (Fake Instagram) Raina Arundati Putri; Triyono Lukmantoro; Nurul Hasfi
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Munculnya fenomena Finstagram yang dijadikan platform oleh anak muda, khususnya Gen-Z, untuk terbuka mengenai hal-hal yang personal dan sensitif di media sosial, dapat menjadi ancaman terhadap privasi mereka. Walaupun akun Finsta bersifat privat dan anonim, tetap tidak menutup kemungkinan akan terjadinya kebocoran privasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman pengguna finsta mengelola privasi dalam mengekspresikan persoalan privat yang mereka alami dalam hal problem sosial maupun psikologis. Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah metode penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam yaitu indepth interview dengan jumlah informan sebanyak lima orang. Teori yang digunakan sebagai acuan pada penelitian ini adalah Communication Privacy Management Theory. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa seluruh informan pernah mengekspresikan persoalan privatnya di finsta terkait problem sosial dan psikologis yang mereka alami. Hal privat tersebut biasanya mereka ungkapkan dengan fitur story yang ada di Instagram. Pengguna Finsta merasa bahwa mereka memiliki hak untuk mengontrol siapa saja yang memiliki akses terhadap informasi privat yang telah mereka bagikan pada akunnya. Dalam mengontrol dan memastikan privasinya terjaga di finsta, pengguna memiliki batasan-batasan privasi tertentu, serta melakukan berbagai strategi sosial seperti menahan diri untuk tidak melakukan pengungkapan, atau melakukan seleksi terhadap followers, dan juga menerapkan strategi teknologi dengan memanfaatkan fitur Instagram berupa close friend, private account, remove followers, dan hide story. Dalam melakukan manajemen privasi pengguna juga dipengaruhi oleh beberapa kriteria yaitu kriteria konteks, motivasi, serta risiko dan manfaat.
Analisis Faktor Penyebab Infotembalang Berhenti Beroperasi Yudhistira Dwiputra Handoko; Nurul Hasfi
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan internet sudah semakin pesat menyebabkan menjamurnya media online di Indonesia. Diantara banyaknya persaingan yang terjadi di antara media online, tidak sedikit media harus gulung tikar karena kalah bersaing. Penelitian ini digunakan untuk menyetahui faktor penyebab Infotembalang berhenti beroperasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif dengan analisis arus komunikasi dan POAC. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah in-depth interview dan observasi langsung. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa arus komunikasi Infotembalang tidak berjalan dengan baik sehingga penerapan fungsi manajemen tidak berjalan. Mulai dari tahap planning Infotembalang mengambil langkah untuk merencakan suatu tujuan tanpa memperhatikan caracara dalam pelaksanaannya. Pada tahap organizing Infotembalang menggunakan pendekatan komunikasi dengan tim divisi, selanjutnya pada tahap actuating Infotembalang tidak menggunakan komunikasi yang efektif untuk menggerakan tim divisi, terakhir pada tahap controlling Pimpinan Redaksi Infotembalang tidak mengawasi semua hasil agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan pada tahap planning. Dari analisis teori manajemen POAC tersebut dapat dilihat bahwa hasil penelitian penerapan fungsi manajemen di Infotembalang menjelaskan bahwa Planning, Organizing, Actuating dan Controlling merupakan poin penting dalam manajemen komunikasi suatu perusahaan. Selain itu pimpinan redaksi Infotembalang juga tidak memegang penuh tanggung jawab untuk bersaing dengan media online kompetitor.
The Voice of Academics on Omnibus Law on YouTube: Undermining Public Transparency Nurul Hasfi; Ahsani Taqwim Aminuddin
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/jkiski.v7i1.665

Abstract

Agenda-building is concerned with negotiating interests in social systems and forces structured and carried out by a group of people. This study explores the agenda-building of the academics to intervene in the Job Creation Act (UUCK) policies that are delivered through YouTube. UUCK is an omnibus law, regulations made based on the compilation of rules with different substances and levels. UUCK in Indonesia was passed on October 5, 2020, with the main aim of simplifying regulations to improve the investment climate in Indonesia. However, the law has been opposed by many groups of people, starting from workers, students, academics, NGOs, and environmental activists, because the law is considered to be not pro-people. This study analysed dialogue texts about UUCK using agenda-building theory in 12 dialogue videos with a total duration of 25 hours and 40 minutes on YouTube uploaded in 2020. This research shows that YouTube facilitates public voices represented by academics amid positive narratives about UUCK that are spread in the mass media and the internet. The study has found four significant narratives within the pros and cons discussions of UUCK on YouTube that were built by academics. These four significant narratives are employment issues, regulatory issues, investment, economy and business and environmental issues. The UUCK sentiment was dominated by the rejection of UUCK, as mentioned above. The findings of this study indicate a firm rejection of UUCK, with scientific arguments from academics showing that the government has not built a transparent discussion regarding UUCK. This study recommends a more transparent, open and argumentative discussion from all UUCK stakeholders to minimise community friction.
KOMUNIKASI POLITIK DI ERA DIGITAL Nurul Hasfi
Politika: Jurnal Ilmu Politik Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Program Magister Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.29 KB) | DOI: 10.14710/politika.10.1.2019.93-111

Abstract

In the last two decades Internet has influenced aspects of human life including democracy. In Indonesian context, since the arrival of Internet in the last 1990s, it was creating new phenomenon known as online political communication. It dramatically have been changing the practice of traditional political communication mediated by convensional media. This article try to provide discussion theoretically and practically relating to the issue. Theoreticaly it explores of how internet has modified classical  political communication theory; how new character of Internet has potential effect for producing better quality and quantity of political communication as well as how  it has  arised problematic issues on the process. Furthermore, this discussion briefly conclude that political communication in the future might never separate from this new medium. It may become most intriguing 'live laboratory' for researcher of the potential roles of the Internet in the political communication process.