Sigmawan Tri Pamungkas
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Optimasi Pemerataan Tingkat Terang Cahaya pada Rancangan Ruang Kelas Bangunan Pendidikan Nonformal di Kota Malang Danis Tria Kurnia; Beta Suryokusumo; Sigmawan Tri Pamungkas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan dunia pendidikan nonformal di Kota Malang hingga tahun 2014 tercatat terdapat 225 Lembaga Pendidikan nonformal yang berdiri. Berdasarkan hasil analisa data dari instansi-instansi terkait, 68% lembaga pendidikan nonformal menempati bangunan yang belum memenuhi standar. Hal ini dikarenakan belum adanya bangunan pendidikan terencana khusus untuk pendidikan nonformal di Kota Malang. Rancangan bangunan pusat pendidikan nonformal merupakan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam bangunan pendidikan, pencahayaan ruang kelas merupakan faktor penting, karena dapat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar. Kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung di ruang kelas tidak tergantung cuaca, sehingga membutuhkan bantuan pencahayaan buatan untuk memenuhi kenyamanan kebutuhan visual. Dibutuhkan perencanaan kondisi pencahayaan yang tepat antara pencahayaan alami dan buatan, agar keberadaan cahaya buatan bersinergi dengan kondisi cahaya alami. Kajian perancangan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan dalam proses evaluasi pencahayaan ruang kelas dengan metode simulasi menggunakan software DIALux 4.12. Hasilnya untuk menghadirkan kondisi pencahayaan yang optimal pemerataan tingkat terang/illuminance setiap waktu, diwujudkan dengan perencanaan sistem kontrol cahaya pasif dan aktif.Kata kunci: Optimasi pencahayaan, ruang kelas, bangunan pendidikan nonformal
Morfologi Spasial Kompleks Perumahan Karyawan Pabrik Gula Wonolangan, Probolinggo Rachma Nita Sunarto; Sigmawan Tri Pamungkas; Noviani Suryasari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompleks Perumahan Karyawan Pabrik Gula Wonolangan merupakan salah satu perumahan yang memiliki tatanan khas kolonial Belanda. Perumahan ini sudah berumur lebih dari 50 tahun dan terletak di Jl. Raya Dringu yang menyebabkan perumahan karyawan pabrik gula ini memiliki ciri khas yang berbeda jika dibanding perumahan yang lain. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui morfologi spasial kompleks perumahan karyawan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan morfologi sinkronik. Variabel yang dikaji meliputi morfologi spasial kompleks berupa tata guna lahan, tata letak massa, tata kavling dan tata sirkulasi. Diperoleh kesimpulan bahwa antar variabel memiliki saling keterkaitan dan mempengaruhi pola spasial kompleks yang ada pada Perumahan Karyawan Pabrik Gula Wonolangan. Pola spasial kompleks yang dapat digunakan untuk pengembangan kompleks perumahan.Katakunci: morfologi, spasial, kompleks
Bangunan Pusat Konvensi sebagai Landmark Kawasan Tenggara Kota Malang Daniel Tria Pramono; Triandriani Mustikawati; Sigmawan Tri Pamungkas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaaan landmark sebagai titik acuan pengamat terhadap suatu lokasi spasial telah dipertimbangkan Karsten dalam perencanaan Malang pada masa kolonial (Handinoto,1996). Kepadatan kota saat ini menuntut adanya perkembangan ke arah Malang Tenggara, sebuah kawasan luas yang masih minim keistimewaan. Berdasar pada RDTR Kota Sub Pusat Malang Tenggara 2012-2032, kawasan tersebut direncanakan untuk pembangunan sebuah Pusat Konvensi yang saat ini menjadi fasilitas paling dibutuhkan untuk memajukan sektor pariwisata kota. Kepentingan sebuah pusat konvensi ini dapat menjadikannya sebuah titik acuan baru Malang, khususnya kawasan Malang Tenggara. Dalam pencapaiannya membentuk sebuah ciri khas landmark pada bangunan pusat konvensi, cara utama adalah dengan menyesuaikan aspek-aspek pembentuk landmark pada tipologi bangunan pada konteks kawasan terkait. Kepentingan sudut pandang dan kepentingan bentuk (Appleyard dalam Broadbent, 1980) merupakan aspek utama yang harus diolah untuk membentuk sebuah keistimewaan yang menonjol. Kepentingan sudut pandang membentuk sebuah keistimewaan lokasi dimana bangunan dapat terlihat dengan jelas. Pada kasus konteks kawasan ini, bentuk dan tekstur pada kepentingan bentuk merupakan aspek utama yang dapat menguatkan keberadaan landmark.Kata kunci: landmark, keistimewaan, bentuk, sudut pandang
Morfologi Spasial Fasilitas Penginapan PTPN XII Kebun Blawan dan Kalisat Jampit – Bondowoso Annisa Paramitha; Sigmawan Tri Pamungkas; Noviani Suryasari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.275 KB)

Abstract

PTPN XII memiliki salah satu Objek Wisata Agro yang sedang berkembang, diantaranya adalah Kebun Blawan dan Kalisat Jampit di Kabupaten Bondowosodengan komoditas utama kopi arabika. Masing-masing kebun memiliki fasilitaspenginapan yaitu Catimor Homestay di Kebun Blawan dan Arabica Homestay diKalisat Jampit. Pada kedua fasilitas penginapan tersebut perkembangan yang terjadidi spasial tapak maupun bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui morfologi spasial tapak dan bangunan pada fasilitas penginapanCatimor Homestay dan Arabica Homestay. Metode yang digunakan adalah kualitatifdengan pendekatan sinkronik. Variabel yang dikaji meliputi morfologi spasial tapakberupa tata guna lahan, tata letak massa, dan sirkulasi serta morfologi spasialbangunan berupa tata letak ruang dan sirkulasi. Kesimpulan yang didapatkan adalahbahwa tiap-tiap indikator dalam variabel saling mempengaruhi satu sama lain dankondisi spasial kedua penginapan memiliki karakteristik yang hampir sama.Kata kunci: morfologi, spasial, penginapan
Pola Pemanfaatan Taman Lansia Jalan Gubeng Surabaya Oleh Pengunjung Lansia Alifiardo Akhmad Habib Aliandi; Sigmawan Tri Pamungkas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola Spasial Pelabuhan Batu Ampar, Batam Dessy Anggraini; Subhan Ramdlani; Sigmawan Tri Pamungkas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelabuhan Batu Ampar adalah pelabuhan bongkar muat terbesar yang digunakan untuk memasok barang-barang manufaktur serta sangat diandalkan dalam mendukung perkembangan industri dan perdagangan di Kota Batam. Namun kondisi Pelabuhan Batu Ampar saat ini terdapat ketidakjelasan pola pemanfaatan lahan dan sirkulasi manusia dan barang, yang berakibat ketidakmampuan menampung pergerakan laju barang yang terus meningkat setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pola spasial Pelabuhan Batu Ampar dalam masa pengembangan pelabuhan yang sesuai standar yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk memaksimalkan fungsinya sebagai pelabuhan utama. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif melalui pendekatan teori pola spasial dari Carmona (2003), yaitu tata guna lahan dan pola sirkulasi. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kondisi tata guna lahan dan pola sirkulasi sangat berhubungan erat dalam membentuk pola spasial Pelabuhan Batu Ampar dan mempengaruhi masing-masing indikator variabel.Kata kunci: pola spasial, pelabuhan barang, terminal peti kemas
Kualitas Kawasan Wisata Bunga Sidomulyo Kota Batu Berdasarkan Preferensi Masyarakat Adelia Ayu Astrini; Jenny Ernawati; Sigmawan Tri Pamungkas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak dicanangkan sebagai kota wisata, Kota Batu terus mengembangkan potensiwisatanya terutama pada aspek agrowisata. Subsektor pertanian seperti bunga potongdan bunga hias menjadi potensi wisata yang kini mulai dimanfaatkan oleh petanisetempat. Melihat fenomena ini, Pemerintah Kota Batu menyusun Rencana IndukPengembangan Desa Wisata yang memuat rencana pengembangan desa-desa denganpotensi wisata tinggi di Kota Batu menjadi desa wisata. Hal ini dijadikan sebagai bahanpenelitian mengenai preferensi masyarakat akan pengembangan desa wisata kedepannya. Penelitian ini berlokasi di Desa Sidomulyo, yang telah dikenal sebagaikawasan wisata bunga namun belum banyak dikenal oleh wisatawan. Dengan menelitikualitas kawasan sesuai preferensi masyarakat, yang meliputi petani lokal danpengunjung lokasi studi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dankeinginan masyarakat mengenai desa wisata. Pengukuran preferensi dilakukan denganalat kuesioner menggunakan Skala Likert, dan dianalisis menggunakan weighted meanscore. Pernyataan kuesioner berdasarkan aspek pembentuk pariwisata yaitu attraction,facilities, transportation, infrastructure dan hospitality. Hasil pengukuran preferensimenunjukkan penilaian kualitas yang berbeda-beda menurut tiap kelompok responden,yang kemudian dikelompokkan menjadi nilai positif dan negatif, sehingga dapatdiketahui aspek mana yang paling membutuhkan perbaikan sesuai kebutuhankelompok pengguna kawasannya.Kata kunci: preferensi, wisata bunga, kualitas kawasan
PASAR IKAN DENGAN KONSEP ARSITEKTUR LOKAL TANGGAP IKLIM DI PPN BRONDONG, LAMONGAN Rizki Astri Apriliani; Beta Suryokusumo; Sigmawan Tri Pamungkas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.293 KB)

Abstract

PPN Brondong memiliki peranan yang sangat strategis dalam usaha pengembangan perikanan tangkap yaitu sebagai pusat kegiatan perikanan laut di Kabupaten Lamongan. Kecamatan Brondong masuk dalam Wilayah Pengembangan II yang direncanakan menjadi kawasan minapolitan tangkap, sehingga dibutuhkan penambahan fasilitas yang disesuaikan dengan standar kawasan minapolitan. Aktivitas perdagangan saat ini meningkat seiring meningkatnya hasil tangkapan ikan yang menyebabkan kondisi PPN Brondong menjadi tidak tertata dengan baik. Menyikapi permasalahan tersebut maka dibutuhkan perancangan fasilitas fisik pasar ikan yang baik sesuai standar pasar sehat (Kepmenkes/519/SK/VI/2008) untuk menjual belikan ikan secara eceran serta rancangan bangunan yang dapat menyesuaikan iklim dan arsitektur lokal setempat. Metode perancangan yang digunakan ialah deskriptif kualitatif, programatik dan pragmatik. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat kondisi tapak secara langsung dengan penggunaan teori yang dipaparkan secara kualitatif. Tahapan analisis dan sintesis dilakukan dengan metode programatik yang merupakan metode penyelesaian suatu masalah secara sistematis dan berurutan, sedangkan konsep arsitektur lokal tanggap iklim dikembangkan melalui metode pragmatik. Objek komparasi yang digunakan ialah komparasi bangunan dengan fungsi pasar ikan dan bangunan dengan fungsi pasar yang menerapkan konsep arsitektur lokal tanggap iklim. Hasil dari kajian menunjukkan bahwa konsep arsitektur lokal tanggap iklim yang diterapkan pada bangunan dengan fungsi utama pasar ikan melalui parameter dan kriteria desain yang telah ditetapkan dapat memberikan kenyamanan di dalam ruang sehingga dapat menurunkan suhu di dalam ruangan serta dapat mengalirkan angin dengan baik ke dalam ruangan di pasar ikan.Kata kunci: PPN Brondong, pasar ikan, arsitektur lokal, tanggap iklim
Penggunaan Material Serat Alam pada Interior Ruang Pamer Galeri Seni Kerajinan di Salamrejo-Yogyakarta Ayu Pandansari; Rinawati P Handajani; Sigmawan Tri Pamungkas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri kreatif kerajinan serat alam di Desa Salamrejo-Yogyakarta mengalami penurunan omset penjualan. Untuk mempromosikan produk kerajinan agar kembali diminati maka diperlukan tempat untuk memamerkan hasil kerajinan yaitu galeri. Saat ini Desa Salamrejo belum memiliki wadah yang representatif untuk memamerkan hasil kerajinan. Perancangan ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan interior galeri di sentra kerajinan Desa Salamrejo-Yogyakarta yang menggunakan material serat alam, sehingga potensi serat alam sebagai elemen interior dapat digali. Metode yang digunakan dalam perancangan adalah metode pragmatik, yaitu dengan mengeksplorasi setiap kemungkinan pengembangan dari konsep perancangan untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Dari hasil perancangan dapat disimpulkan bahwa sebagai elemen interior, serat alam dapat diaplikasikan pada lantai, dinding, dan plafon. Penggunaan serat alam pada lantai lebih terbatas dibandingkan dengan penggunaan di dinding dan plafon, karena serat alam memiliki keterbatasan dari segi kekuatan.Kata kunci: kerajinan, penggunaan material, serat alam, elemen interior
Aplikasi Teknologi Smart Seating System pada Ruang Main Hall Gedung Olahraga di Kota Malang Sukinsi Sukawruh; Heru Sufianto; Sigmawan Tri Pamungkas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Malang memiliki 139 fasilitas olahraga, diantara fasilitas tersebut terdapat 5gedung olahraga. Menurut Standar Pelayanan Minimal (SPM) KementerianPermukiman dan Prasarana Wilayah (2001), setiap 1 fasilitas olahraga merupakankebutuhan 3000 penduduk. Berdasarkan standar tersebut dapat disimpulkan KotaMalang belum memenuhi kebutuhan fasilitas olahraga. Selain itu perkembangangedung olahraga di Kota Malang juga kurang memenuhi kriteria perancangangedung olahraga khususnya fleksibilitas ruang. Oleh karena itu dibutuhkanpenambahan gedung olahraga yang memiliki fleksibilitas ruang. Fleksibilitas ruangpada gedung olahraga dapat dicapai dengan penerapan teknologi smart seatingsystem pada ruang utama yaitu main hall. Terdapat 4 tipe smart seating system yaitumutasub, mutaflex, telescopic riser, dan rotation. teknologi tersebut dipilihberdasarkan variabel kecepatan transformasi, gerak transformasi, ruangpenyimpanan, dan efisiensi ruang. Dari keempat variabel tersebut rotation systemmemiliki keunggulan dibandingkan sistem lainnya. Penerapan rotation system akanmenghasilkan 10 modul pada ruang main hall yang dapat digunakan untuk kegiatankombinasi seperti latihan dengan pertandingan, pertandingan dengan pertandingan,pertandingan dengan kegiatan lain, dan latihan dengan kegiatan lain.Kata Kunci : gedung olahraga, fleksibilitas, smart seating system.