Triandriani Mustikawati
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Lingkungan Ramah Anak pada Sekolah Taman Kanak-Kanak Diyanti, Ayu Oktira; Amiuza, Chairil Budiarto; Mustikawati, Triandriani
RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies) Vol 12, No 2 (2014)
Publisher : RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.824 KB) | DOI: 10.21776/ub.ruas.2014.012.02.6

Abstract

Physical environment (in this case is kindergarten) needs to be considered because it has a frequent contact either physically or mentally with children. Based on this issue, kindergarten should provides facilities that appropriate to children’s growth and development process, and also to their characteristic. The purpose of this research was identifying child-friendly environment criterias. The method used was literature comparation about child-friendly criterias in kindergarten. The result showed that child-friendly criterias in kindergarten were three factors: safety, comfort, and stimulation either in exterior element or interior element of kindergarten environment.Keywords: children, kindergarten, exterior, interior
Variabel Aspek Kepuasan Berhuni Di Lingkungan Hunian Perkotaan, Kota Malang Mustikawati, Triandriani; Ernawati, Jenny
RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies) Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.995 KB) | DOI: 10.21776/ub.ruas.2014.012.01.1

Abstract

The satisfaction and perception on neighborhood is one of the most basic topic in Environmental Psychology. This research aims at exploring subjectif indicators of the urban neighborhood quality viewed through the perception of the residents on their neighborhood. The quality of the neighborhood is seen through 4 aspects: architecture and city planning, sosial relationship, public service and contextual aspect. 40 respondent were choosen from the newest telephone book by simple random sampling method. They respresent 5 districts in Malang city. The respondent were asked to answer the self-administered questioner that consist of semi-open questions about residential quality aspect, qualitatively. The method of analysis is descriptive statistic. The result showed 77 variables of residential satisfaction according to the residents perspective. These variables are divided into 4 aspects of the quality of neighborhood (architecture and city planning, sosial relationship, public service and contextual). It showed that beside physical aspects of environment, the residents also determine supportive non physical aspects as important aspects for their neighborhood.Keywords:residential satisfaction, urban neighborhood
Integrasi Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif Dalam Penilaian Estetika Fasade Bangunan Di Koridor Jalan Kayutangan, Malang Santosa, Herry; Suryasari, Noviani; Mustikawati, Triandriani
RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies) Vol 13, No 2 (2015)
Publisher : RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.852 KB) | DOI: 10.21776/ub.ruas.2015.013.02.9

Abstract

Urban streetscape is a reflection of the visual appearance of urban space that represents the character of the City Image as well as an architectural embodiment of the cultural heritage of the city that are essential to be preserved, maintained continuity and sustainability with the architecture civilization of the past, present and future. Due to the rapid growth of trade and service area in kayutangan corridor as one of the conservation streetscape, the strict control of the visual appearance in Kayutangan corridor is indispensable. Building facade is one of the keys to an architectural visual that can be used as a conservation guidance for the visual order of kayutangan corridor. The efforts to control the building facade can be performed by study on aesthetic evaluation. The aesthetic evaluation can be performed in two studies approaches, namely a qualitative and quantitative research methods. This study utilizes a combination of the use of qualitative methods through preferences people method and a quantitative method through Interface Aesthetic Measurement (IAM) software. The utilization of both methods is intended to produce an accurate study of visual evaluation of the building facade and a reference for the development of Interface Aesthetic Measurement (IAM) software in assessing the aesthetic element of building visual in similar cases.Keywords: Aesthetic, Facade, Visual Evaluation, Conservation
The Visual Mechanisms of Seeing in Experiencing the Interior Sengke, Maria M. C.; Mustikawati, Triandriani
Interiority Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Department of Architecture Faculty of Engineering Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.452 KB) | DOI: 10.7454/in.v2i2.67

Abstract

This paper discusses the visual mechanisms of seeing and their significance in experiencing an interior space. The discussion investigates what the observers can obtain from seeing activities. The aim is to emphasise on the role of seeing as a way of constructing the relation between human and the interior environment. The paper explores the mechanisms of seeing by focusing on two different ways, which are seeing in a static position from a point of observation, and seeing while moving through a path of observation. The exploration in a hospital setting finds out that seeing from a point of observation gave a visual range determined by the body's shaft motion, head motion, and eye movement. This way of seeing produces visual information on interior space, which consists of vertical and horizontal fields. Seeing while moving will create a path of observation that gave an optical flow containing dynamic and continuous visual information. The understanding of seeing mechanisms in interior environment can generate a design with better human-interior relation.
Bangunan Pusat Konvensi sebagai Landmark Kawasan Tenggara Kota Malang Daniel Tria Pramono; Triandriani Mustikawati; Sigmawan Tri Pamungkas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaaan landmark sebagai titik acuan pengamat terhadap suatu lokasi spasial telah dipertimbangkan Karsten dalam perencanaan Malang pada masa kolonial (Handinoto,1996). Kepadatan kota saat ini menuntut adanya perkembangan ke arah Malang Tenggara, sebuah kawasan luas yang masih minim keistimewaan. Berdasar pada RDTR Kota Sub Pusat Malang Tenggara 2012-2032, kawasan tersebut direncanakan untuk pembangunan sebuah Pusat Konvensi yang saat ini menjadi fasilitas paling dibutuhkan untuk memajukan sektor pariwisata kota. Kepentingan sebuah pusat konvensi ini dapat menjadikannya sebuah titik acuan baru Malang, khususnya kawasan Malang Tenggara. Dalam pencapaiannya membentuk sebuah ciri khas landmark pada bangunan pusat konvensi, cara utama adalah dengan menyesuaikan aspek-aspek pembentuk landmark pada tipologi bangunan pada konteks kawasan terkait. Kepentingan sudut pandang dan kepentingan bentuk (Appleyard dalam Broadbent, 1980) merupakan aspek utama yang harus diolah untuk membentuk sebuah keistimewaan yang menonjol. Kepentingan sudut pandang membentuk sebuah keistimewaan lokasi dimana bangunan dapat terlihat dengan jelas. Pada kasus konteks kawasan ini, bentuk dan tekstur pada kepentingan bentuk merupakan aspek utama yang dapat menguatkan keberadaan landmark.Kata kunci: landmark, keistimewaan, bentuk, sudut pandang
Aspek Konservasi dalam Penyediaan Fasilitas Wisata di Candi Sumberawan Priska Annastasya A.K. Wardhani; Subhan Ramdlani; Triandriani Mustikawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyediaan fasilitas wisata pada kawasan Candi Sumberawan ini dilatarbelakangioleh kurang terolahnya atraksi wisata dan tidak adanya sarana untuk menunjangkeberadaannya sehingga membuat kawasan ini kurang dikenal dan kurangberkembang. Sebagai kawasan wisata yang baik diperlukan fasilitas pendukungkawasan wisata yang dapat menunjang pengembangan wisata situs candiSumberawan. Kawasan Candi Sumberawan berada pada area konservasi cagarbudaya yang areanya dilingkupi oleh fungsi LDTI (Lahan dengan tujuan istimewa)yang merupakan lahan yang diberikan untuk tujuan istimewa dan berfungsi untukperlindungan situs ekologi dan budaya. Proses kajian ini dilakukan denganmengungkapkan potensi eksisting yang dapat dikembangkan dan menganalisispermasalahan lingkungannya, dan membagi area berdasar aspek zonasi cagarbudaya yang telah ditentukan. Zonasi konservasi cagar budaya ini akanmempengaruhi dan menentukan peletakan fungsi dan fasilitas yang direncanakanpada tapak. Hasil yang diperoleh adalah tata ruang kawasan yang ditentukanberdasarkan analisis potensi dan permasalahan tapak yang di overlay dengan hasilpembagian zonasi konservasi cagar budaya. Proses overlay ini akan menghasilkanarea yang dapat dibangun fasilitas penunjang atau possible area, yang akan menjawabsejauh mana perencanaan fasilitas penunjang melalui aspek konservasi cagar budayaakan dapat memenuhi kebutuhan fungsional bangunan dan permasalahan sertapotensi lingkungan tapak.Kata kunci: kawasan wisata, fasilitas wisata, konservasi cagar budaya
Kriteria Desain Kemudahan dan Kenyamanan Pergerakan Pelaku pada Perancangan Terminal Penumpang Mohammad Firdaus; Chairil Budiarto Amiuza; Triandriani Mustikawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan aksesibilitas menjadi poin penting bagi kelayakan sebuah terminal.Kajian ini bertujuan untuk menghasilkan kriteria desain bagi rancangan terminal penumpang yang memberikan kemudahan dan kenyamanan pergerakan penumpang dan kendaraan umum terhadap area terminal. Kriteria desain didapat dari studi literatur yang dilakukan. Literatur terbagi menjadi dua jenis, yaitu literatur yang memuat regulasi umum dan literatur yang memuat hal teknis dan khusus mengenai perancangan dan komponen terminal penumpang.Salah satu hal kriteria kenyamanan dan kemudahan bagi kendaraan dan penumpang adalah tidak terjadinya sirkulasi silang antar kedua pelaku.Kata kunci: terminal penumpang, pergerakan, kenyamanan, kemudahan
KARAKTER WARNA BATIK MALANGAN SEBAGAI DASAR DESAIN INTERIOR GALERI BATIK MALANGAN Charistya Permana; Triandriani Mustikawati; Triandi Laksmiwati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1162.89 KB)

Abstract

Galeri merupakan suatu sarana yang berguna sebagai tempat pameran, koleksi, media promosi dan jual beli karya yang memiliki nilai tinggi. Penataan interior salah satunya dapat dilakukan dengan pembentukan suasana ruang tertentu untuk pengunjung. Batik Malangan merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Kota Malang yang sedang diusahakan untuk diperkuat lagi identitasnya. Salah satu cara untuk membentuk suasana ruang pamer suatu galeri batik adalah dengan menerapkan karakter warna Batik Malangan agar masyarakat lebih mudah mengenal warna khas Batik Malangan tersebut, di samping motif yang beragam yang perlu diselaraskan. Karakter warna Batik Malangan yang digunakan dipilih berdasarkan analisis komposisi warna dan dimensi warna (hue, value dan chroma/intensitas). Pada analisis tersebut akan dihasilkan warna dominan dan warna yang paling jarang digunakan, serta karakter Batik Malangan berdasar warna, sebagai pembentuk suasana ruang. Warna dari motif batik Malangan ini dapat diterapkan pada elemen arsitektural yaitu untuk pewarnaan elemen dinding, lantai dan plafon serta perabot dengan memperhatikan unsur dan prinsip desain interior galeri.Kata kunci: warna Batik Malangan, interior galeri
Konsep Desain Bangunan Koreksional dan Pembinaan bagi Wanita (Studi Kasus : Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas 2A) Noverna Christy Lovita; Triandriani Mustikawati; Ali Soekirno
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bergesernya waktu kepada era modern menggeser pengertian penjara pada masa lalumenjadi pengertian yang baru. Tempat penghukuman itu saat ini lebih dikenal dengansebutan lembaga pemasyarakatan. Berbeda dengan pengertian penjara dimasa lalu,pemasyarakatan mengandung arti menghukum dan membina warga binaan menjadilebih baik. Saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa jumlah wanita sebagai pelaku tindakkejahatan yang pada akhirnya harus menghabiskan sebagian besar waktunya di balikjeruji meningkat. Wanita dalam lembaga pemasyarakatan terdiri dari berbagai macamusia dan statusnya. Terkait dengan hal tersebut banyak ditemukan kasus wanita yangterpaksa menjalani masa kehamilan, melahirkan bahkan membesarkan anaknya dalamlapas. Bahkan ada yang harus menghabiskan masa tuanya di dalam lapas. Hal tersebutmerupakan dasar untuk mewujudkan sarana koreksional dan pembinaan yang dapatmewadahi aktivitas pembinaan sesuai dengan karakteristik wanita sebagaipenggunanya. Karakteristik dan tahap pemasyarakatan menjadi dasar analisis dalamperumusan kriteria perancangan untuk mewujudkan konsep desain bangunankoreksional dan pembinaan yang sesuai bagi aktivitas pembinaan wanita.Kata kunci: lapas, bangunan koreksional, lapas wanita
Pencahayaan sebagai Kriteria Aspek Keselamatan pada Hunian Khusus Lansia Defi Puspitasari; Indyah Martiningrum; Triandriani Mustikawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan berjalannya waktu manusia lanjut usia atau yang biasa disingkat lansia mengalami kemunduran fungsi fisik yang menimbulkan permasalahan serius dikalangan lansia. Terjatuh merupakan masalah yang paling banyak dialami lansia terutama saat beraktivitas di dalam rumah (Bulletin Housing The Family, 1974). Masalah terjatuh lansia disebabkan oleh beberapa aspek salah satunya kemunduran fungsi pengelihatan yang dipadukan dengan lingkungan yang berbahaya (Brawley, 2005). Pengaturan pencahayaan sangatlah dibutuhkan untuk membantu aktivitas lansia, karena pencahayaan yang buruk dapat menimbulkan masalah sederhana hingga mengancam jiwa lansia. Fokus bahasan studi ini adalah mengenai pencahayaan sebagai kriteria aspek keselamatan untuk menghindari terjatuh pada lansia di rumah tinggal. Pada kajian ini penulis membandingkan dua objek hunian khusus lansia yang menerapkan aspek keselamatan. Dari kajian ini menghasilkan tiga kriteria aspek pencahayaan yaitu meningkatkan pencahayaan, menghindari efek silau pada mata dan menghindari perubahan intensitas cahaya yang terlalu kontras.Kata Kunci: Lansia, Keselamatan, Terjatuh, Pencahayaan