Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Pengaruh temperatur elektrolit terhadap ketebalan dan kuat lekat baja karbon rendah pada proses elektroplating Asroni Asroni; Eko Budiyanto; Tri Cahyo Wahyudi; I Wayan Suarca
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 10, No 2 (2021): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v10i2.1755

Abstract

The development of industry as well as science and technology requires humans to fulfill various kinds of needs in their lives. One of them is the need for metal-based goods. Many objects around us, both in the automotive industry and in the steel-based industry for household purposes, etc., are given a metallic finish to protect and beautify the metal. The metal coating technique that is often used in the metal industry is electroplating. Electroplating comes from two words, namely electro and plating or electricity and coating that uses a deposition system. The purpose of this study was to determine the effect of electrolyte temperature on the thickness and adhesive strength of low carbon steel in the electroplating process. The cathode used is low carbon steel with dimensions of 70 mm x 25 mm x 20 mm, while the anode used is Nickel (Ni) and the bath for plating is 60 cm long, 30 cm depth, and 30 cm wide. Two anodes on the right and left side of the anode with an anode-cathode distance of 10 cm, and using an electric voltage of 7.5 Volts, and using variations in electrolyte temperature of 450C, 500C, 550C, 600C, 650C and room temperature. From the results of the study found the optimal thickness value with 0.021 mm at a temperature of 600C. Meanwhile, the optimal value for coating adhesive strength from electroplating research is 60℃ with a very high adhesive strength value of 26.53 MPa.
Pengaruh Temperatur dan Media Pendingin pada Proses Heat Treatment Baja AISI 1045 terhadap Kekerasan dan Laju Korosi Eko Nugroho; Sulis Dri Handono; Asroni Asroni; Wahidin Wahidin
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 8, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.889 KB) | DOI: 10.24127/trb.v8i1.933

Abstract

Baja karbon adalah logam yang paling banyak digunakan pada dunia industri dan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Salah satu jenis baja yang paling banyak digunakan adalah baja AISI 1045 atau baja karbon sedang. Baja AISI 1045 dibuat dan dibentuk komponen, sparepart, atau alat-alat sesuai dengan kebutuhan di dunia industri, maka muncul upaya untuk memperbaiki sifat mekanik dan ketahanan terhadap korosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur dan media pendingin pada proses heat treatment terhadap nilai kekerasan baja AISI 1045, mengetahui pengaruh temperatur dan media pendingin pada proses heat treatment terhadap laju korosi baja AISI 1045. Pada penelitian ini spesimen dipanaskan menggunakan tungku pemanas dengan temperatur7500C, 8500C, dan 9500C dengan holding time selama 30 menit. Kemudian masing-masing material dilakukan quenching pada media air mineral dan oli SAE 10w-40. Selanjutnya material dilakukan uji kekerasan dan uji korosi. Hasilnya material mengalami perubahan kekerasan dan laju korosi. Nilai kekerasan tertinggi terjadi pada media pendingin air mineral yaitu 58,2 HRC pada variasi temperatur 8500C dan nilai kekerasan tertinggi media pendingin oli adalah 33,4 HRC pada variasi temperatur 9500C. Laju korosi tertinggi media pendingin air mineral adalah 3,998 ipy pada variasi temperatur 9500C, dan 4,086 ipy pada media pendingin oli dengan variasi temperatur 9500C.Kata kunci: Temperatur, media pendingin, heat treatment, kekerasan, dan laju korosi.
STRESS ANALYSIS PADA STAND SHOCK ABSORBERS SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE INVENTOR 2015 Asroni Asroni
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 4, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.149 KB) | DOI: 10.24127/trb.v4i1.4

Abstract

Dudukan Peredam Kejut (Stand Shock Absorbers) pada sepeda motor ada dua bagian atas dan bawah. Stand Shock Absorbers pada bagian atas terdapat batang poros berguna untuk menyatukan Shock Absorbers dengan rangka. Sementara yang di atas untuk memperkuat garpu agar tetap pada posisinya saat bekerja meredam getaran[1]. Pemodelan Stand Shock Absorbers menggunakan Metode Elemen Hingga dengan pembebanan sebesar 1000 N, 63.135 N ke arah vektor X dan 998.005 N ke arah vektor Y. material yang digunakan Besi Tuang dengan Massa Jenis 7.15 g/cm3, Massa 0.0408248 kg, Luas Area 5182.95 mm2 dan Volume 5709.76 mm3. Analisis tegangan menggunakan Software berbasis elemen hingga Inventor 2015. Hasil simulasi dapat ditarik kesimpulan bahwa Tegangan (Stress) yang terbesar (Maksimum Stress) terjadi ke arah vektor ZZ dengan nilai 40.3231 MPa, Regangan (Strain) yang terbesar (Maksimum Strain) terjadi ke arah vektor ZZ dengan nilai 0.000313922 ul dan Perpindahan (Displacement) yang terbesar terjadi ke arah vektor Z dengan nilai 0.0195378 mm.
PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN DAN LAMA PENGEMPAAN TERHADAP KETEGUHAN REKAT PADA KAYU LAPIS SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN DRUM SHELL Eko Budiyanto; Asroni Asroni; Atik Pramono
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 5, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8677.278 KB) | DOI: 10.24127/trb.v5i2.504

Abstract

Drum shell (selongsong drum) secara garis besar terdiri dari 2 jenis, yaitu ply by ply shell dan solid shell. Penelitian ini ditujukan untuk proses pembuatan drum shell jenis ply by ply shell. Yang dimaksud dengan ply by ply adalah shell-nya terbuat dari kayu yang berlapis-lapis, seperti teak block atau triplek. Semakin banyak lapisannya maka suara yang dihasilkan semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur cetakan dan lama pengempaan terhadap keteguhan rekat kayu lapis dan prosentase kerusakan kayu. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 variasi temperatur (85oC, 90oC, 95oC) dan 3 variasi lama pengempaan (2 jam, 3 jam dan 4 jam). Pengambilan data dilakukan dalam dua tahap yaitu data keteguhan rekat (KR) yang diperoleh dengan menggunakan metode pengujian kekuatan geser rekat yang dilakukan menurut standar ASTM D-905-49 tahun 1981 serta data prosentase kerusakan kayu (KK) yang dihitung menggunakan software Autocad 2007. Selanjutnya data dianalisa dan dibuat grafik yang akan digunakan untuk mengetahui pengaruh temperatur cetakan dan lama pengempaan terhadap keteguhan rekat dan prosentase kerusakan kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan temperatur cetakan dan lama pengempaan berbanding lurus dengan keteguhan rekat dan prosentase kerusakan kayu dan temperatur cetakan tidak berpengaruh terhadap kapasitas produksi sedangkan lama pengempaan berbanding terbalik dengan kapasitas produksi drum shell per hari. Dalam penelitian ini, nilai keteguhan rekat terbesar terjadi pada temperatur cetakan 90oC dan lama pengempaan 4 jam dengan nilai keteguhan rekat sebesar 23,25 kg/cm2. Dan nilai keteguhan rekat terkecil terjadi pada temperatur cetakan 85oC dan lama pengempaan 2 jam dengan nilai keteguhan rekat sebesar 19,25 kg/cm2.Kata kunci : Temperatur, Lama Pengempaan, Keteguhan Rekat, Kayu Lapis, Drum Shell.
Pengaruh waktu celup dan tegangan listrik terhadap hasil elektroplating bahan baja karbon rendah Asroni Asroni; Nurlaila Rajabiah; Dien Fahlevi
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Turbo Desember 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v9i2.1302

Abstract

Electroplating is a process of electro precipitation a metal layer on an electrode which aims to form a surface with different properties or dimensions from the base metal. The metal that is coated is aluminum because it is frequently used as industrial equipment, motor vehicle parts and so on. Low carbon steel is the steel most widely used as a shipbuilding material. As a mode of transportation that operates in corrosive marine environments, a coating protection is needed so that corrosion can be minimized. This study aims to determine the effect of immersion time and electric voltage on the optimal thickness of the electroplating results. Determine the effect of immersion time and electric voltage on the adhesive strength resulting from electroplating. Anode Material coated with ST41 Steel Plate with dimensions of 70 x 25 x 20 mm. while the cathode uses nickel (Ni) with dimensions of 10 x 20 x 20 mm. Cathode to anode distance of 10cm. Dip time 10, 15 and 20 minutes, adhesion testing using PosiTest AT-M Adhesion Tester. The conclusion obtained from this research is that the optimal thickness of the layer is at a voltage variation of 4 volts and immersion time used for 20 minutes with the results obtained of 0.093 mm. While the adhesive strength of the layers from electroplating research was found in the variation of the voltage of 4 volts and the immersion time used for 20 minutes with the results obtained at 21.46 MPa.Keywords: Electroplating, Nickel, anode, cathode, low carbon steel.
PENGARUH KOMPOSISI RESIN POLIYESTER TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT BAMBU APUS Adi Chandra; Asroni Asroni
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 4, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.856 KB) | DOI: 10.24127/trb.v4i2.68

Abstract

Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen. Dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentukanya berbeda-beda. Dari pencampuran tersebut akan dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya. Material yang dipakai adalah bambu apus dan bambu petung yang dimana modulus elastisitas bambu apus lebih besar dengan bambu petung. Bambu apus memiliki modulus elastisitas sebesar 23171,66 MPa, dan bambu petung mempunyai modulus elastisitas adalah 14439,64 Mpa. Alasan pemilihan serat bambu sebagai bahan baku komposit adalah mudah diperoleh dalam jumlah banyak, berkualitas, ramah lingkungan dan bernilai ekonomis. Jenis matrik yang digunakan adalah resin polyester. Jenis pengujianya adalah uji bending ASTM D-790-03. Komposisi serat dan resin 5% : 95%, 10% : 90%, 15% : 85%, 20% : 80%. Variasi fraksi volume serat mempengaruhi kekuatan bending komposit, dimana kekuatan bending komposit tertinggi diperoleh pada komposit dengan fraksi volume resin 80% dan serat 20% yaitu sebesar 97,71 N/mm2, sedangkan nilai  kekuatan bending terendah diperoleh  pada dengan fraksi volume resin 95% dan serat 5% yaitu sebesar 54,11 N/mm2. Pada pola patahan komposit bending yang di uji secara mikro atau  menggunakan SEM (scaning electro miscroscope) volume resin 95% dan 80% menunjukan debonding dimana lepasnya daya ikat serat dengan matrik. Matrik cracking (retak)  dan fiber pull- out.
KAJI EKSPERIMEN VARIASI JENIS SERAT BATANG PISANG UNTUK BAHAN KOMPOSIT TERHADAP KEKUATAN MEKANIK Asroni Asroni; Sulis Dri Handono
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 7, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.086 KB) | DOI: 10.24127/trb.v7i2.764

Abstract

Komposit merupakan material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material, sehingga dihasilkan material yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya. Bahan komposit memiliki banyak keunggulan diantaranya: berat jenisnya, kuat, tahan korosi, dan memiliki biaya pembuatan yang lebih murah. Bahan komposit terdiri dari dua jenis, yaitu bahan komposit partikel dan bahan komposit serat [1]. Batang pisang dari limbah perkebunan pisang dipotong dengan ukuran 25 cm supaya proses pengambilan serat yang lebih mudah. Batang pisang dijemur hingga kering sebelum diambil seratnya, hal ini dilakukan agar kadar air yang ada di batang pisang hilang dan supaya mudah pada saat pengambilan serat. Batang pisang disisir menggunakan sikat kawat untuk memisahkan antara serat dengan partikel partikel-partikel yang ada pada pelepah pisang. Serat yang sudah terpisah kemudian dijemur dalam waktu 2-3 hari, tetapi penjemuran dilakukan tanpa kontak langsung dengan sinar matahari. Nilai hasil uji rata-rata kekuatan tarik dari komposit serat batang pisang raja (19,88 N/mm2), pisang kepok (25,46 N/mm2), pisang raja sereh (15,02 N/mm2) dan pisang jantan (22,96 N/mm2). Dapat diketahui bahwa komposit serat batang kepok memiliki nilai kekuatan tarik yang paling besar dengan nilai hasil uji rata-rata 25,46 N/mm2. Nilai hasil uji rata-rata kekerasan dari komposit serat batang pisang raja, pisang kepok, pisang raja sereh dan pisang jantan adalah 98,6 HRR; 83,4 HRR; 96,5 HRR; dan 101,75 HRR. Dapat diketahui bahwa komposit serat batang pisang jantan memiiki nilai kekerasan yang paling tinggi dengan nilai hasil uji rata-rata 98,6 HRR. Tinggi rendahya nilai hasil uji rata-rata kekerasan dan kekuatan tarik komposit serat batang pisang dapat dipengaruhi oleh besar kecilnya serat yang dimiliki oleh batang pisang, susunan serat dan adanya void (kekosongan) pada masing-masing komposit serat batang pisang. Untuk pengujian tarik didapat nilai terbesar pada serat batang pisang kepok dengan nilai 25,46 N/mm2. Kemudian untuk pengujian kekerasan didapat nilai pengujian terbesar pada jenis batang pisang jantan dengan nilai kekerasan 98,6 HRR
ANALISA DEFORMASI CRASH BOX DENGAN VARIASI DIAMETER DENGAN SIMULASI SOFTWARE ANSYS 14.5 Nanang Tawaf; Asroni Asroni
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 2, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.565 KB) | DOI: 10.24127/trb.v2i1.33

Abstract

Perkembangan teknologi dan perkembangan sistem keamanan pada alat transportasi sangat diperlukan oleh industry otomotif. Berbicara mengenai alat transportasi maka tidak lepas dengan kemungkinan kecelakaan lalu lintas yang akan terjadi, tentunya hal ini merupakan sesuatu yang tidak diharapkan, sehingga para produsen alat transportasi selalu berpikir untuk memberikan solusi terhadap hal tersebut dengan cara menambahkan beberapa sistem keamanan pada produknya agar dapat meminimalisasi efek yang ditimbulkan akibat kecelakaan. Dengan variasi diameter crash box maka deformasi yang terjadi semakin besar, yaitu crash box I diameter 90 mm, crash box II diameter 85 mm, crash box III diameter 80 mm, crash box IV diameter 75 mm, masing – masing memiliki deformasi sebesar 0.021075 m, 0.028341 m, 0.028616 m dan 0.034857 m. Semakin berkurangnya rasio (D/L) maka efisiensi perpindahannya semakin kecil sehingga deformasi plastis yang dihasilkan makin besar pula sehingga penyerapan energinya makin maksimal dan efek deselerasi nya makin menurun, efisiensi gaya tabrak makin menurun dikarenakan perbandingan gaya puncak dan gaya rata-rata semakin kecil akibat pemadatan atau compaction yang terjadi akibat tumbukan hal ini berpengaruh terhadap meningkatnya efek deselerasi yang kurang menguntungkan. Semakin besar diameter crash box, maka luas permukaannya juga semakin besar sehingga momen inersia luasannya pun juga semakin besar, besarnya momen inersia luasan berpengaruh terhadap nilai beban kritis yang dihasilkan, semakin besar momen inersia luasannya maka beban kritis yang diperlukan untuk mendeformasi crash box juga semakin besar karena beban kritis berbanding lurus dengan momen inersia luasan, besar beban kritis sendiri berpengaruh terhadap gaya yang diterima oleh crash box semakin besar beban kritis maka gaya awal yang diterima crash box untuk mengalami buckling pada dinding juga semakin besar, gaya awal inilah yang mengawali terjadinya lipatan-lipatan pada dinding crash box.
PELATIHAN DASAR-DASAR MODIFIKASI MESIN SEPEDA MOTOR DI SMK TUNAS BANGSA BUMI RATU NUBAN LAMPUNG TENGAH Mafruddin Mafruddin; Eko Nugroho; Asroni Asroni; Nurlaila Rajabiah
SINAR SANG SURYA Vol 4, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v4i1.1711

Abstract

ABSTRAK Perkembangan dunia industri otomotif saat ini semakin berkembang, khususnya industri sepeda motor. Suatu mesin dikatakan memiliki performa yang baik apabila mesin tersebut mampu menghasilkan daya yang besar dengan konsumsi bahan bakar yang efisien. Performa mesin sepeda motor pada dasarnya masih bisa ditingkatkan dengan melakukan beberapa perubahan baik dari komponen maupun kontruksi mesin itu sendiri. SMK Tunas Bangsa Bumi Ratu Nuban merupakan salah satu SMK yang berada di kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung. Salah satu jurusan pada SMK Tunas Bangsa Bumi Ratu Nuban yaitu TSM (Teknik Sepeda Motor) yang merupakan jurusan yang mempelajari tentang sepeda motor.  Untuk mengimbangi perkembangan teknologi otomotif yang semakin pesat banyak yang melakukan modifikasi mesin sepeda motor baik dari kalangan bengkel umum maupun siswa khususnya SMK untuk meningkatkan performa mesin sepeda motor mereka. Namun dalam melakukan modifikasi banyak diantara mereka yang belum mengetahui tentang dasar-dasar modifikasi mesin sepeda motor tersebut. Maka dari itu perlu dilakukan pelatihan tentang dasar modifikasi mesin sepeda motor supaya dalam melakukan modifikasi dapat menghasilkan performa mesin yang maksimal. Pelatihan dilakukan dengan memberikan materi dan penjelasan serta pelatihan yang diikuti oleh siswa kelas X, XI dan XII di SMK Tunas Bangsa Bumi Ratu Nuban Lampung Tengah. Dengan adanya pelatihan maka dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang cara memodifikasi mesin sepeda motor.Kata Kunci : Pelatihan, Modifikasi Motor, Siswa SMK  ABSTRACTThe development of the automotive industry is currently booming, especially the motorcycle industry. An engine is said to perform well if it is capable of producing great power with efficient fuel consumption. Basically, the performance of a motorcycle engine can still be improved with some changes to the components and construction of the engine itself. Tunas Bangsa Bumi Ratu Nuban Vocational School is one of the vocational schools located in Central Lampung District, Lampung Province. One of the specializations of the Tunas Bangsa Bumi Ratu Nuban Professional School is the TSM (Motorcycle Engineering), which is a department that studies motorcycles. To keep pace with the ever-faster development of automotive technology, many have modified motorcycle engines, both in general workshops and students, especially SMKs, to improve the performance of their engines. However, when making modifications, many of them are unaware of the fundamentals of motorcycle engine modification. Therefore, it is necessary to carry out training on the basic modification of motorcycle engines so that the modifications can produce maximum engine performance. The training was carried out with the provision of materials and explanations, as well as the training attended by students from classes X, XI and XII of SMK Tunas Bangsa Bumi Ratu Nuban, Central Lampung. With training, students' knowledge of how to modify motorcycle engines can be increased.Keywords: Training, Motorcycle Modification, Vocational High School Students
PELATIHAN PEMANFAATAN FREE EDUCATION LICENSE PRODUCTS OF AUTODESK UNTUK MENGGAMBAR MESIN DI SMK NEGERI 3 METRO Asroni Asroni; Untung Surya Dharma; Riswanto Riswanto
SINAR SANG SURYA Vol 4, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v4i1.1701

Abstract

ABSTRAK Autodesk, Inc merupakan sebuah perusahaan multinasional yang bermarkas di Mill Valley, California. Didirikan pada tahun 1982 oleh John Walker dan Dan Drake. Menghasilkan berbagai macam produk perangkat lunak komputer. Perusahaan ini mempekerjakan 7.500 pekerjanya pada tahun 2012. Tujuan khusus yang akan dicapai dalam pengabdian ini adalah agar siswa-siswi mengerti dan memahami cara-cara mendapatkan licence resmi dari pihak Autodesk, sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam melakukan instalasi di komputer atau laptop yang akan digunakan untuk menggambar mesin. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini dengan cara melakukan demo step by step di depan para siswa dan siswi, mereka juga bisa langsung mengikuti atau mepraktikan langsung dengan mengikuti langkah-langkah yang sedang diberikan. Kata kunci : Pelatihan,  Autodesk, Menggambar mesin ABSTRACT Autodesk, Inc. is a multinational corporation headquartered in Mill Valley, California. Founded in 1982 by John Walker and Dan Drake. Produces a wide range of computer software products. The company employs 7,500 workers in 2012. The specific objective that will be achieved in this service is that students understand and understand how to obtain the official license from Autodesk, so that they do not have difficulties in installing the computer or laptop that will be used for drawing machines. The method used in this service is to do a step-by-step demonstration in front of the students, they can either follow directly or practice directly following the steps being taken.Keywords: Training, Autodesk, Drawing machine