Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA RUNNING-IN RODA GIGI TRANSMISI PRODUK USAHA KECIL MENENGAH Hidayat, Taufiq; Supriyana, Nana; Londa, Petrus; Jamari, Jamari; Setiawan, Joga Dharma
ROTASI Vol 15, No 2 (2013): VOLUME 15, NOMOR 2, APRIL 2013
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.903 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.15.2.12-17

Abstract

Saat ini kecenderungan industri roda gigi adalah fokus pada peningkatan efisiensi roda gigi transmisi. Efisiensi roda gigi transmisi menurun dikarenakan kontak load dan unload, seals, pelumas, dan bantalan. Salah satu cara untuk meminimalkan kerugian tersebut adalah dengan menurunkan viskositas pelumas. Cara ini akan menurunkan kecepatan kerugian. Tetapi kerugian karena beban akan meningkat. Untuk menghindari ini, rasio antara ketebalan lapisan pelumas dan kekasaran permukaan harus dijaga, dimana dapat dipenuhi dengan membuat permukaan roda gigi lebih halus. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa proses running-in roda gigi produk lokal UKM. Sebagai pembanding dilakukan running-in roda gigi produk OEM. Pengujian yang dilakukan adalah uji kekerasan dan kekasaran permukaan awal dan selama proses running-in. Eksperimen dilakukan pada roda gigi AHM dan UKM. Proses running-in berjalan pada 600 rpm dan beban tetap 10 kg. Roda gigi yang memiliki nilai kekasaran permukaan yang tinggi akan menimbulkan koefisien gesek yang tinggi pula. Roda gigi AHM memiliki kekasaran permukaan antara 0,5-0,8 μm. Kekasaran roda gigi produk UKM antara 0,8-1,2 μm. Roda gigi produk AHM memiliki koefisien gesek 0,41, sedangkan roda gigi produk UKM memiliki koefisien gesek 0,43. Roda gigi produk AHM mempunyai waktu running-in sampai tercapai keadaan steady state selama 45 menit. Sedangkan roda gigi produk UKM mempunyai waktu running-in 40 menit. Dapat disimpulkan bahwa roda gigi produk UKM mempunyai kekasaran permukaan yang lebih tinggi dibanding produk AHM, sehingga koefisien geseknya lebih tinggi pula. Tetapi dari segi waktu runnning-in lebih cepat dikarenakan kekerasan permukaan lebih rendah dibanding produk AHM.
KAJI EKSPERIMENTAL RUNNING-IN PADA KONTAK ROLLING-SLIDING PASANGAN MATERIAL ALUMINIUM DENGAN BAJA S45C Supriyana, Nana; Londa, Petrus; Hidayat, Taufiq; Jamari, Jamari; Nugroho, Sri
ROTASI Vol 15, No 2 (2013): VOLUME 15, NOMOR 2, APRIL 2013
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.498 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.15.2.18-23

Abstract

Keausan yang terjadi pada komponen di sistem permesinan dapat mengakibatkan penurunan kemampuan kerja komponen tersebut (kegagalan kerja komponen). Banyak penyebab yang menimbulkan terjadinya keausan diantaranya adalah kualitas material, kondisi pelumasan, perlakuan pengoperasian komponen terutama pada saat pertama kali komponen permesinan berkontak (running-in) dan lain sebagainnya. Berbagai cara untuk mendeteksi fenomena keausan yang terjadi pada komponen terutama yang berkontak dan bergerak, salah satunya adalah melalui eksperimen. Salah satu parameter untuk mendeteksi adanya gejala keausan adalah perubahan nilai koefisien gesek yang terjadi ketika komponen berkontak dan bergerak. Penelitian ini membahas pengaruh penerapan nilai sr yang berbeda terhadap perubahan nilai koefisien gesek pada fase running-in pada material aluminium dan baja S45C. Peralatan yang digunakan dalam eksperimen ini menggunakan alat uji two disc tribometer. kondisi standar eksperimen nilai slip-roll ratio (sr) 0%, 40%,80% dan 100%, beban tekan 4 kg serta kondisi pelumasan menggunakan minyak pelumas dengan SAE 15W-40. Dimensi benda uji masing-masing disc berdiameter 50 mm, benda uji dengan material aluminium permukaan singgungnya dibuat rata dan pada spesimen dengan material baja S45C dibuat radius dengan jari-jari 5 mm, sedangkan waktu eksperimen adalah selama 60 detik dan setiap 10 detik dilakukan pengukuran kekasaran permukaan pada spesimen yang rata. Hasil eksperimen memperlihatkan perubahan nilai koefisien gesek mempunyai tren menurun seiring waktu running-in yang terus berjalan, perubahan ini diakibatkan beberapa puncak asperiti mulai terpangkas dan jumlah asperiti yang terdeformasi mulai berkurang, kemudian nilai koefisien gesek mulai bergerak turun dan mencapai kondisi rata inilah kondisi steady state karena pada kondisi ini energi yang dikeluarkan untuk melawan gaya gesek yang terjadi relatif lebih sedikit dibanding diawal gerakan dan berkontak. Nilai kekasaran permukaan spesimen juga mengalami perubahan dan hampir semua penurunan nilai kekasaran terjadi pada setiap penerapan nilai sr yang berbeda dan perubahannya menurun sampai kondisi steady state tercapai.
RANCANG BANGUN ALAT UJI RUNNING-IN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC Londa, Petrus; Hidayat, Taufiq; Supriyana, Nana; Jamari, Jamari; Nugroho, Sri
ROTASI Vol 15, No 2 (2013): VOLUME 15, NOMOR 2, APRIL 2013
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.468 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.15.2.24-30

Abstract

Keausan merupakan fenomena tribologi yang terjadi pada setiap peralatan akibat kontak mekanik antara dua komponen. Dalam kurun waktu yang lama keausan ini akan menimbulkan kerusakan pada peralatan. Untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi peralatan, maka fenomena keausan ini perlu dikaji lebih lanjut. Didalam ilmu tribology para peneliti membagi proses terjadinya keausan akibat kontak mekanik tersebut menjadi tiga fase, yaitu fase running-in, fase steady state (fase tunak) dan fase wear-uot. Untuk mengetahui secara cepat kondisi dari ketiga fase tersebut diperlukan alat uji running-in. Paper ini difokuskan pada rancang bangun alat uji running-in. Alat ini dipakai untuk menguji komponen yang terdiri dari dua buah piringan (two-disc) yang terbuat dari material yang dapat divariasikan jenisnya. Perancangan mekanismenya memungkinkan sisi kedua piringan pada arah radial saling kontak ketika kedua piringan tersebut berputar (rolling contact) dan dapat divariasikan beban maupun putaran. Untuk itu metode perancangan Pugh dapat memberikan solusi, karena dengan metode ini semua konsep produk akan dinilai dan konsep produk terbaik yang akan dikembangkan menjadi produk. Pengujian dilakukan secara eksperimen untuk mengetahui fenomena keausan yang terjadi mulai dari kondisi running-in sampai kondisi steady state. Hasil rancangan menunjukan bahwa alat uji dapat digunakan untuk menentukan variabel-variabel dalam proses running-in. Dengan variasi jumlah putaran (maksimal 2800 rpm), beban tekan (masimal 5 kg) dan beban torsi yang dapat dikontrol (5 kg) serta arah putaran specimen yang dapat diatur, maka gaya gesek pada permukaan specimen dapat diketahui, sedangkan variabel yang diukur adalah perubahan kekasaran permukaan.
OPTIMALISASI MESIN PENEKAN PAKU KELING BERBASIS RELAI Hidayat, Taufiq
Jurnal Teknologi Vol 10 No 2 (2017): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin penekan paku keling yang digunakan oleh PT. WL Aluminium, salah satu industri yang memproduksi peralatan rumah tangga berbahan aluminium, sudah menerapkan teknologi PLC untuk mengontrol unjuk kerja sistem hidroliknya. PLC digunakan karena awalnya mesin ini adalah mesin universal, dimana selain berfungsi sebagai penekan paku keling semi-otomatis, juga bisa difungsikan sebagai pemotong kawat secara otomatis maupun sebagai mesin pelubang semi-otomatis dengan mengaktifkan salah satu saklar. Pada kenyataanya fungsi selain penekanan paku keling sampai saat ini tidak pernah digunakan, sehingga penggunaan PLC tidak lagi efektif karena biaya relatif mahal serta perlu keahlian dan peralatan khusus jika terjadi permasalahan pada programnya. Penelitian kali ini berusaha mengubah diagram kontrol mesin yang berbasis PLC menjadi berbasis relai dan mensimulasikan diagram tersebut menggunakan software FluidSim-H. Dengan menggunakan FluidSim-H yang sudah terinstal pada komputer, kinerja dari silinder penekan mampu disimulasikan dengan baik termasuk juga pemilihan dan hubungan antar komponen. Penggunaan relai mampu untuk mengontrol mesin penekan ini karena tidak diperlukan kerja mesin yang rumit. Antar komponen juga bisa dihubungkan dengan sederhana yang pada akhirnya bisa mengurangi biaya pengadaan komponen. Perawatan terhadap kontrol lebih mudah karena penggunaan relai tidak membutuhkan keahlian khusus.
STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. DETEKSI BASKET LINTAS (DBL) INDONESIA DALAM LIGA NATIONAL BASKETBALL LEAGUE (NBL) INDONESIA 2013-2014 Hidayat, Taufiq
Jurnal Phederal Penjas Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Phederal
Publisher : Jurnal Phederal Penjas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.64 KB)

Abstract

Fokus penelitian ini adalah strategi Public Relations PT. DBL Indonesia dalam liga NBL Indonesia 2013-2014. Penelitian ini menarik karena basket bukan termasuk salah satu olahraga yang diminati masyarakat Indonesia (Bappenas 2007). PT. DBL Indonesia berhasil menarik ribuan penonton melalui penyelenggaraan liga NBL Indonesia. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi Public Relations PT. DBL Indonesia dalam liga NBL Indonesia 2013-2014. Tinjauan pustaka yang digunakan pada penelitian ini adalah Public Relations dalam Perusahaan, Strategi Public Relations, dan Strategi Public Relations dalam Event. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan tipe penelitian eksploratif. Hasil penelitian ini adalah PT. DBL Indonesia menerapkan strategi PR dalam liga NBL Indonesia 2013-2014 didasari tujuan dan objective, yang dicapai melalui strategi PR yaitu stakeholder relations, media relations, PR Online, dan publikasi. Penerapan strategi PR tersebut tidak hanya mencitrakan atau mempublikasikan liga NBL Indonesia 2013-2014, melainkan juga PT. DBL Indonesia. 
ANALISIS RESETTING RECLOSER PADA SALURAN WLI 06 TRAFO 30 MVA 150 KV GARDU INDUK WELERI KENDAL DENGAN SIMULASI ETAP 12.6.0 Hidayat, Taufiq; Karnoto, Karnoto; Yuningtiastuti, Yuningtiastuti
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 5, NO. 4, DESEMBER 2016
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.746 KB) | DOI: 10.14710/transient.5.4.511-518

Abstract

Energi listrik menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang harus terpenuhi. Pengguna energi listrik terus bertambah setiap tahun dan mengharuskan adanya perkembangan jaringan distribusi. Hal tersebut dapat mempengaruhi kerja relay proteksi yang terpasang pada jaringan distribusi. Sistem proteksi yang bekerja dengan baik akan mengamankan jaringan distribusi yang mengalami gangguan sehingga dapat meminimalkan kerusakan akibat gangguan. Salah satu peralatan proteksi yang ada di jaringan distribusi antara lain recloser. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem proteksi  pada Saluran Waleri 06 (WLI 06) yang terjadi overlapping antara recloser 1 dibus W3-58 dengan relay OCR (Over Current Relay) dan GFR (Ground fault Relay) outgoing pada saluran WLI 06 trafo 30 MVA GI Weleri kendal. Koordinasi proteksi hasil resetting recloser dilakukan dengan mempertimbangkan OCR dan GFR outgoing sesuai standar IEC dan PLN. Hasil resetting menunjukan perubahan nilai TMS relay OCR dari 0,125 menjadi 0,198 dan relay GFR dari 0,25 menjadi 0,292. Nilai TMS Recloser 1 dari 0,45 menjadi 0,077 untuk OCR dan dari 0,14 menjadi 0,139 untuk GFR. Nilai TMS recloser 2 dari 0,24 menjadi 0,019 untuk OCR dan dari 0,3 menjadi 0,0187 untuk GFR. Recloser 3 mengalami perubahan setting TMS dari 0,05 menjadi 0,019 untuk OCR dan dari 0,05 menjadi 0,0183 untuk GFR.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN BLIMBINGSARI KEC. SOOKO KAB. MOJOKERTO HIDAYAT, TAUFIQ
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Vol 2, No 3 (2014): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani di kelas IV SDN Blimbingsari Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto, siswa mengalami kesulitan dalam melakukan passing bawah bolavoli secara sempurna. Pada hasil pre tes diketahui rata-rata ketuntasan belajar hanya mencapai 15,79% saja dari seluruh jumlah siswa. Kesalahan siswa banyak terjadi pada pola keterampilan gerak. Dari latar belakang di atas maka dalam penelitian ini mencoba mendeskripsikan “Peningkatan Hasil Belajar Passing Bawah Bolavoli melalui motode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SDN Blimbingsari Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV SDN Blimbingsari Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto sebanyak 19 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-februari 2014. Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran dengan aplikasi metode kooperatif yang dilakukan selama dua siklus, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1) Penerapan Metode kooperatif tipe STAD dapat Meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pendidikan jasmani siswa kelas IV SDN Blimbingsari Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto . 2) Penerapan Metode kooperatif tipe STAD dalam Meningkatkan hasil belajar passing bawah bolavoli siswa kelas IV SDN Blimbingsari Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto mengalami peningkatan dari siklus 1 sampai siklus berikutnya. Ketuntasan belajar pada siklus akhir mencapai 84,21%. Kata Kunci : Hasil Belajar, Passing Bawah Bolavoli, Metode Kooperatif Tipe STAD. Abstract In study of Physical Education in IV SDN Blimbingsari class District of Sooko Sub-Province Mojokerto, student find difficulties in conducting under pass volleyball perfectly. At result of tes pre known by complete mean learn only reaching 15,79% is just the than all amount of student. Mistake of Student happened many at pattern skill of motion. From background above hence in this research try descriptioning" Improving Learning Outcomes For Under Pass volleyball through Method study of cooperative type STAD at Student class IV SDN Blimbingsari  student District of Sooko Sub-Province Mojokerto”. This Research represent research of class action ( research action), because research conducted to solve problem study in class. Research Subyek is Student class IV SDN Blimbingsari District of Sooko Sub-Province Mojokerto counted 19 student. This research is executed in Januari-Februari 2014. Pursuant to result of activity of study with conducted by cooperative method application during two cycle, hence can be taken by conclusion that 1) Applying of Method STAD type cooperative can Improve result learn student class IV SDN Blimbingsari physical education subject District of Sooko Sub-Province Mojokerto 2) Applying of Method STAD type cooperative in Improving result learn under pass IV SDN Blimbingsari class student volleyball District of natural Sooko Sub-Province Mojokerto is make-up of from cycle 1 until next cycle. Complete learn at final cycle reach 84,21%. Keywords : Result Learn, Under Pass Volleyball, Method Cooperative Type STAD.
PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) TERHADAP AORTA TERPISAH MARMUT (Cavia porcellus) TANPA ENDOTEL Hidayat, Taufiq; Wahyuni, Endang Sri; Karyono, Setyawati S
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 19, No 3 (2003)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.64 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2003.019.03.3

Abstract

Buah mengkudu sering digunakan masyarakat sebagai obat antihipertensi, namun belum diketahui dimana tempat kerjanya. Penelitian ini bertujuan membuktikan efek buah mengkudu terhadap otot polos pembuluh darah. Digunakanmodel percobaan aorta terpisah marmut yang endotelnya telah dihilangkan.  Variabel yang diukur adalah besar perubahan kontraksi otot polos aorta tanpa endotel yang distimulasi fenilefrin [10-5M] terlebih dulu kemudian ditambahkan ekstrak buahmengkudu dosis 0,2%, 0,6%, dan 1,0%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah mengkudu dosis 0,2% menyebabkan peningkatan kontraksi,sedangkan dosis 0,6% dan 1,0% menyebabkan relaksasi. Efek relaksasiini terbukti bermakna (p < 0,05) dan terdapat hubungan yang kuat dan bermakana antara dosis dan efek relaksasi (R = 0,894; p < 0,05). Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah mengkudu dapat menyebabkan relaksasi otot polos aorta terpisah marmut tanpa endotel pada dosis > 0,2%,sedang pada dosis 0,2% terjadi peningkatan kontraksi. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis efektif mengkudu sebagai terapi antihipertensi. Kata kunci:mengkudu, relaksasi, aorta, endotel
Faktor Penyebab Waktu Tunggu Lama di Pelayanan Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD Blambangan Purwanto, Heri; Indiati, Indiati; Hidayat, Taufiq
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.02.8

Abstract

Instalasi Farmasi RSUD Blambangan merupakan revenue center bagi Rumah Sakit. Waktu tunggu pelayanan Apotek Rawat Jalan RSUD Blambangan belum sesuai Standar Pelayanan Minimal Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi, menentukan akar permasalahan dan menentukan alternatif solusi atas permasalahan waktu tunggu pelayanan Instalasi Farmasi. Metode untuk mengidentifikasi akar masalah digunakan analisis tulang ikan (fish bone ishikawa) dan dilakukan Focus Group Discussion. Untuk memprioritaskan akar masalah ini digunakan metode USG (Urgency, Serious, and Growth). Metode untuk alternatif solusi adalah Mc. Namara. Hasil penelitian menunjukan 3 akar masalah yaitu proses screening lama dan satu loket, jauhnya Poli Penyakit Dalam sebagai resep terbanyak, tempat penerimaan resep BPJS dan umum jadi satu loket. Solusi terpilih adalah menambah tenaga screening dan loket antrian. Sebelum menambah tenaga screening dan loket antrian, waktu tunggu rata-rata obat jadi 70,81 menit, racikan 139,85 menit. Setelah solusi waktu tunggu rata-rata obat jadi 63,88 menit, racikan 108 menit. Hasil solusi waktu tunggu mengalami penurunan, obat jadi 7 menit, racikan 31 menit.Kata Kunci: Antrian, instalasi farmasi, loket antrian, screening, waktu tunggu
STUDI EKSPERIMEN PEMILIHAN BIOMASSA UNTUK MEMPRODUKSI GAS ASAP CAIR ( LIQUID SMOKE GASES ) SEBAGAI BAHAN PENGAWET Slamet, Sugeng; Hidayat, Taufiq
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 6, No 1 (2015): JURNAL SIMETRIS VOLUME 6 NO 1 TAHUN 2015
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.97 KB) | DOI: 10.24176/simet.v6i1.255

Abstract

ABSTRAK Pengertian umum asap cair merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan yang banyak mengandung karbon dan senyawa- senyawa lain. Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat asap cair adalah kayu, bongkol kelapa sawit, ampas hasil penggergajian kayu, dan lain-lain. Pembuatan asap cair menggunakan metode pirolisis yaitu peruraian dengan bantuan panas tanpa adanya oksigen atau dengan jumlah oksigen yang terbatas. Biasanya terdapat tiga produk dalam proses pirolisis yakni: gas, pyrolisis oil, dan arang, yang mana proporsinya tergantung dari metode pirolisis, karakteristik biomassa dan parameter reaksi. Metode yang dilakukan diawali dengan melakukan rancang bangun unit pirolisator lengkap dengan perangkat kondensor dengan pipa tembaga tipe spiral untuk memproduksi gas asap cair dari bahan biomassa yang dipilih yaitu tempurung kelapa dan sampah organik. Metode Pirolisis yang merupakan proses reaksi penguraian senyawa-senyawa penyusun kayu keras menjadi beberapa senyawa organik melalui reaksi pembakaran kering pembakaran tanpa oksigen. Reaksi ini berlangsung pada reaktor pirolisator dengan variasi temperatur 150oC, 250oC dan 300oC selama 8 jam pembakaran. Asap hasil pembakaran dikondensasi dengan kondensor yang berupa pipa tembaga melingkar. Hasil dari proses pirolisis diperoleh tiga produk yaitu asap cair, tar, dan arang. Kondensasi dilakukan dengan pipa atau koil melingkar yang dipasang dalam bak pendingin. Air pendingin dapat berasal dari air hujan yang ditampung dalam bak penampungan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah biomassa tempurung kelapa menghasilkan jumlah senyawa fenol lebih besar 30-33%. Hal ini menunjukkan bahwa pada jenis biomassa ini lebih unggul dalam fungsi sebagai antioksidan, karena kaya akan kandungan senyawa fenol, sehingga lebih optimal dalam hal menghambat kerusakan pangan dengan cara mendonorkan hidrogen. Sedangkan biomassa cangkang kopi pada temperatur 150oC lebih banyak menghasilkan senyawa asam 93%. Kandungan asam efektif dalam mematikan dan menghambat pertumbuhan mikroba pada produk makanan dengan cara senyawa asam itu menembus dinding sel mikroorganisme yang menyebabkan sel mikroorganisme mati peningkatan kapasitas hasil seiring dengan meningkatnya temperatur uap biomassa. Kata kunci: Asap cair, pirolisis, kondensasi, pengawet alami, fenol,senyawa asam.