Articles
<![CDATA[TEACHING VOCABULARY USING BOARD GAMES; SCATTERGORIES GAME AND WHAT SOMEONE DOES GAME ]]>
<![CDATA[Herdianti Herdianti]]>;
<![CDATA[Ag. Bambang Setiyadi]]>;
<![CDATA[Mahpul Mahpul]]>
<![CDATA[ U-JET Vol 8, No 2 (2019): U-JET ]]>
Publisher : <![CDATA[FKIP UNILA ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (592.829 KB)
<![CDATA[Tujuan dari penelitian ini adalah: (i) untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan mengenai penguasaan kosakata siswa setelah diajarkan melalui permainan Scattergories dan permainan What Someone Does, dan (ii) aspek kosakata meningkat secara signifikan pada kedua kelas, kelas ekperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Penelitian ini menggunakan Independent Sample T-Test di SPSS 25.0. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes sebelum pada kelas eksperimen 1 adalah 71.44 sedangkan nilai tes sesudah adalah 80.40 dan nilai selisih adalah 9.96. Sebaliknya, rata-rata nilai tes sebelum pada kelas eksperimen 2 adalah 66.58 sedangkan nilai tes sesudah adalah 72.50 dan nilai selisih adalah 5.91. Hal ini dapat dilihat dari sign lebih kecil dari alpha (0.0260.05). Hal ini dapat dikatakan ada perbedaan yang signifikan mengenai penguasaan kosakata terhadap siswa melalui permainan Scattergories dan permainan What Someone Does. The aims of this research were: (i) to find out whether there is a statistically significant difference of students’ vocabulary achievement between the students taught with Scattergories Game and those with What Someone Does Game, (ii) to identify which content words improved the most in the two classes, the experimental class 1 and experimental class 2. This research was analyzed using Independent Group T-Test through SPSS 25.0. The result showed that the mean of the pre-test score in experimental class 1 is 71.44 while post-test score is 80.40. On the contrary, the mean of the pre-test score in experimental class 2 is 66.58 while post-test score is 72.50. It can be seen from sign lower than alpha (0.0260.05). It indicates that there is a significant difference of the students’ vocabulary achievement between the students who were taught with Scattergories game and those who were taught with What Someone Does game.Keywords: scattergories, vocabulary achievement, what someone does]]>
<![CDATA[The Students' Perceptions of the Use of Picture Series in Learning Speaking English at the Third Grade of Senior High School Muhammadiyah Pekalongan, Lampung Timur ]]>
<![CDATA[Khusnul Khotimah Nabilah]]>;
<![CDATA[Mahpul Mahpul]]>;
<![CDATA[Tuntun Sinaga]]>
<![CDATA[ U-JET Vol 8, No 3 (2019): U-JET ]]>
Publisher : <![CDATA[FKIP UNILA ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa dalam penggunaan media serial gambar dalam pembelajaran berbicara bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang melibatkan murid SMA kelas tiga. Subjek terdiri dari observasi partisipan. Instrumen penelitian ini adalah rekaman video dan wawancara. Untuk mengetahui persepsi siswa, peneliti menganalisis persepsi siswa berdasarkan lima kategori persepsi yang diadopsi dari Robinson (2001a), yaitu tingkat kesulitan, tingkat stres, tingkat kepercayaan diri, minat dan motivasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada alasan positif (+) dan negatif (-) persepsi siswa tentang penggunaan media serial gambar dalam belajar berbicara bahasa Inggris. Dan hasil menunjukkan sebagian besar siswa berkomentar kurangnya kemampuan untuk menemukan dan mengubah kata-kata bahasa Inggris lainnya yang mengacu pada prosedur ketiga pada media serial gambar. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa media serial gambar berdampak positif dan berdampak negatif bagi siswa dalam belajar berbicara bahasa Inggris. The objective of this study is to find out the students’ perceptions of the use of picture series in learning speaking English. This study used qualitative method involving the third grade of senior high school students. The subject consisted of participant observation. The instrument of this research was video recording and interview. To know the students’ perceptions, the researcher analyzed the students’ perceptions by interview questions were adopted from Robinson (2001a) such as difficulty level, stress degree, confidence degree, interest and motivation. The results of this research showed that there were positive (+) and negative (-) reasons of students’ perceptions of the use of picture series in learning speaking English. The result showed most of the students commented they were lack of ability to find and change other English words referred to third procedure of picture series. Therefore, it concludes that picture series medium makes positive impacts and negative impacts to the students in learning speaking English. Keywords: students’ perceptions, picture series, speaking]]>
<![CDATA[Incorporating Problem Solving Tasks Grouped According to Different Proficiency Levels in Cooperative Learning Procedures to Enhance Quality and Quantity of Students’ Spoken Interactions ]]>
<![CDATA[Rahmiati Isnaini]]>;
<![CDATA[Hery Yufrizal]]>;
<![CDATA[Mahpul mahpul]]>
<![CDATA[ U-JET Vol 8, No 3 (2019): U-JET ]]>
Publisher : <![CDATA[FKIP UNILA ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (452.66 KB)
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas dan quantitas dari interaksi mahasiswa setelah diterapkannya system pengelompokkan berdasarkan tingkat kemahiran mahasiswa (proficiency levels) dalam tugas yang berbasis pemecahan masalah (problem solving task) berdasarkan kerjasama (cooperative learning) yang digunakan pada pengajaran kemampuan berbicara (speaking). Pendekatan kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk meneliti satu kelas mahasiswa yang mengambil English 1 sebagai mata kuliah wajib di IBI Darmajaya. Instrumen penelitian yang digunakan mencakup pretest dan posttest, serta serangkaian kuesioner yang berfungsi mengetahui persepsi siswa terhadap problem solving tasks. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara pretest dan posttest diantara semua group. Namun yang lebih signifikan muncul di group heterogen.. Hampir semua siswa memiliki respon yang positive terhadap problem solving task. Temuan ini membuktikan problem solving tasks lebih sukses untuk siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam bahasa inggris di dalam group heterogen serta respon siswa yang positif di dalam kuesioner membuktikan bahwa implementasi problem solving task sangat berperan positif dalam mengoptimalkan kemampuan berbicara, membuat siswa lebih aktif di kelas serta memacu interaksi yang konstruktif dan saling menguntungkan.The aims of the current research were to investigate i) whether there was a statistically significant difference of quantity and quality of students’spoken interaction between pretest and posttest from different level proficiency groups after they were given the problem solving tasks based cooperative learning and ii) the students’ perception of the use of the problem solving tasks. The research used quantitative and qualitative approaches and involved one class which consisted of 36 students who took English 1 subject as a compulsory subject at IBI Darmajaya. The used instruments were the pretest and posttest, and questionnaire. It was found that there was a significant difference in the quantity and quality of the students’ spoken interaction between pretest and posttest in heterogeneous group. Most students had positive perceptions of the problem solving tasks. The findings prove that the problem solving task integrated in cooperative learning was more successful for low proficient students in the heterogeneous group. The students’ responses to the questionnaire indicate that the problem solving tasks facilitate the students to be more active in the groups to complete the procedures of the task. The students enjoyed sharing sessions in building their ideas to be presented among the members of the group.Keywords : Cooperative learning, problem solving tasks, quality and quantity of students’ spoken interaction.]]>
<![CDATA[IMPROVING THE SECOND YEAR STUDENTS ACHIEVEMENT IN VOCABULARY THROUGH STAD ]]>
<![CDATA[Yoannita Suherman]]>;
<![CDATA[Muhammad Sukirlan]]>;
<![CDATA[Mahpul Mahpul]]>
<![CDATA[ U-JET Vol 6, No 1 (2017): U-JET ]]>
Publisher : <![CDATA[FKIP UNILA ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (283.685 KB)
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada penguasaan kosa kata siswa setelah belajar menggunakan teknik STAD. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest posttest. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIE SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung yang berjumlah 34 siswa pada tahun ajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan secara signifikan antara nilai rata-rata pre tes dan nilai rata-rata post tes dengan level signifikan p0.05 (p=0.000). Hal ini menunjukkan bahwa STAD dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan kosa kata para siswa.This research was intended to find out whether there was a statistically significant difference of students vocabulary achievement after they were taught using STAD technique. This research applied one group pretest-posttest design. The subjects of this research were the VIIIE of SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung consisted of 34 students in academic year 2015/2016. The result showed that there was a statistically significant difference of the students mean score between the pretest and the posttest with significant level p0.05 (p=0.000). This suggests that STAD can be used to improve students achievement in vocabulary.Keywords: increase, students team achievement divisions, vocabulary achievement.]]>
<![CDATA[Developing English Speaking Materials for Tenth Grade Students of Hotel Accommodation Study Program at SMKN 1 Sukadana ]]>
<![CDATA[Retno Prabandari]]>;
<![CDATA[Cucu Sutarsyah]]>;
<![CDATA[Mahpul Mahpul]]>
<![CDATA[ U-JET Vol 6, No 4 (2017): U-JET ]]>
Publisher : <![CDATA[FKIP UNILA ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (73.621 KB)
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan materi berbicara Bahasa Inggris untuk siswa kelas X jurusan akomodasi perhotelan, berkenaan dengan terbatasnya materi berbicara bahasa ingrris untuk jurusan ini. Desain penelitian ini ada Research and Development, subjek penelitian adalah 30 siswa kelas X jurusan akomodasi perhotelan di SMKN 1 Sukadana Lampung Timur. Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen pengumpulan data seperti kuesioner, wawancara, dan observasi menggunakan ceklis. Data yang dikumpulkan kemudian digunakan untuk mengembangkan dan mengevaluasi tiga unit materi berbicara Bahasa Inggris. Hasil dari penelitian ini adalah materi berbicara Bahasa Inggris yang sesuai dan efektif untuk siswa kelas X jurusan akomodasi perhotelan di SMKN 1 Sukadana. Penemuan dan proses dari penelitian ini dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.This reseach is aimed at developing English speaking material for the tenth grade students of hotel accommodation study program since speaking material for hotel accommodation is still limited. The design used Research and Development, the subjects were the 30 tenth grade students of hotel accommodation study program in SMKN 1 Sukadana Lampung Timur. This study used various instruments such as questionnaires, interview guide, and observation checklist. The data are used to develop and evaluate the three units of English speaking material. It was found that English speaking materials developed in this study are appropriate and effective for the tenth grade students of hotel accommodation study program in SMKN 1 Sukadana. The findings and the process of the study can be used in teaching learning activity.Keywords: Speaking, Material, English for Hotel Accommodation]]>
<![CDATA[Building Students Self Confidence in Speaking through Group Discussion ]]>
<![CDATA[Agung Putra Mangunsong]]>;
<![CDATA[Ari Nurweni]]>;
<![CDATA[Mahpul Mahpul]]>
<![CDATA[ U-JET Vol 6, No 5 (2017): U-JET ]]>
Publisher : <![CDATA[FKIP UNILA ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (303.468 KB)
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah i) kelompok diskusi dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam berbicara dan ii) apakah ada peningkatan pada kemampuan berbicara siswa setelah belajar dalam kelompok diskusi. Desain penelitian yang digunakan adalah analisa kwantitatif. Subjek penelitian adalah 15 siswa kelas dua di sekolah menengah atas. Selain itu, tes berbicara dan kuesioner di gunakan untuk mengumpulkan data. Pembelajaran menggunakan kelompok diskusi disarankan bagi para guru karena kelompok diskusi memfasilitasi siswa dengan lingkungan berkomunikasi yang menyediakan wadah bagi siswa untuk mengembangkan pemikiran mereka.The aim of this study was to explore whether i) group discussion improved students self-confidence and ii) there was an improvement of students speaking ability after the implementation of group discussion. The design was quantitative analysis. The subjects of this research were 15 students of the second grade of SMAN 8 Bandar Lampung. Speaking tests and questionnaires were administered to collect the data. The result showed that group discussion significantly improved the students self-confidence and the speaking ability. This suggests that group discussion facilitates students to improve their self-confidence and speaking ability.Keywords: group discussion, speaking ability, self-confidence.]]>
<![CDATA[The Effect of Task-Based Language Teaching on Students Speaking Achievement ]]>
<![CDATA[Kory Dita Iswari]]>;
<![CDATA[Mahpul Mahpul]]>;
<![CDATA[Gede Eka Putrawan]]>
<![CDATA[ U-JET Vol 6, No 9 (2017): U-JET ]]>
Publisher : <![CDATA[FKIP UNILA ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (345.151 KB)
<![CDATA[Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah adaefek dari Task-based language teaching (TBLT) terhadap pencapaian berbicara siswa pada siswa tingkat pertama di SMAN 1 Bandar Lampung. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatifdan kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah 29siswa tingkat pertama SMAN 1 Bandar Lampung. Tes berbicara digunakan untuk mengumpulkan data dari performa siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwaada efek secara statistik dari penerapan TBLT terhadap pencapaian berbica siswa. Dapat disarankan bahwa pengajaran berbicaramenggunakanTBLT dapat membantu siswa untukmengungkapkan gagasan-gagasan dan membuat siswa lebih aktif di dalam kelas.The aimof this studywas to find out whether there was an effect of Task-based language teaching (TBLT) on students speaking achievement at the first grade students of SMAN 1 Bandar Lampung. The subjectswere 29students ofthe first grade of SMAN 1 Bandar Lampung. Speakingtestswere usedto collect the data of the students performance. The result of the research showedthat there wasa statistically significant effect of the implementation of TBLT on the students speaking achievement of the first grade students in SMAN 1 Bandar Lampung. This suggests that speakingthrough TBLT helps students express their ideas and makes them more active in the class.Keywords:TBLT, speaking, achievement.]]>
<![CDATA[Students’ Perception on the Jigsaw Technique Implementation in Learning Speaking at the First-Grade of SMA N 7 Bandar Lampung ]]>
<![CDATA[Dina Agustina]]>;
<![CDATA[Mahpul Mahpul]]>;
<![CDATA[Feni Munifatullah]]>
<![CDATA[ U-JET Vol 8, No 3 (2019): U-JET ]]>
Publisher : <![CDATA[FKIP UNILA ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki persepsi siswa pada implementasi teknik jigsaw dalam pembelajaran berbicara Bahasa Inggris. Subjek penelitian ini adalah 18 siswa kelas X di SMAN 7 Bandarlampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data digunakan dengan menggunakan rekaman video dan wawancara. Pengkodeaan (coding) digunakan dalam menganalisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi positif terhadap penggunaan teknik jigsaw dalam hal tingkat tingkat kesulitan, tingkat stress, kepercayaan diri, minat, dan motivasi. Hal ini menunjukkan bahwa teknik jigsaw memudahkan siswa dalam menerima materi lebih efektif dan efisien karena kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan di jigsaw memberikan suasana belajar yang positif. The objective of this research was to investigate the students’ perception of the jigsaw technique in learning speaking English. The subjects of the research were 18 tenth-grade students at SMAN 7 Bandar Lampung. The research employed a descriptive qualitative method. The data were collected through video recording and interviews. Coding was used in analyzing the data. The result showed that majority of students had positive perceptions of the jigsaw technique use in terms of levels of difficulty, degree of stress, confidence, interest, and motivation. This suggests that jigsaw technique facilitates the students in receiving the material more effectively and efficiently because enjoyable teaching and learning activities in jigsaw give a positive learning atmosphere.]]>
<![CDATA[TEACHING WRITING PROCEDURE TEXT THROUGH VIDEO AS TEACHING MEDIA AT THE THIRD GRADE OF SMAN 1 AMBARAWA ]]>
<![CDATA[Amelia Yunindra Safitri]]>;
<![CDATA[Ujang Suparman]]>;
<![CDATA[Mahpul Mahpul]]>
<![CDATA[ U-JET Vol 8, No 2 (2019): U-JET ]]>
Publisher : <![CDATA[FKIP UNILA ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan yang signifikan dari kemampuan menulis teks prosedur siswa setelah diajar menggunakan video. Sasaran penelitian ini mencakup 33 siswa kelas XII-IPA 1 di SMAN 1 Ambarawa. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpukan data adalah tes menulis yang terdiri dari pretest dan posttest. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa nilai rata-rata siswa di pretest adalah 69.73 dan di posttest adalah 80.36. Aspek yang paling meningkat adalah konten dari 20.23 menjadi 23.71. Diikiuti oleh organisasi yang meningkat dari 16.79 menjadi 19.18, struktur meningkat dari 14.18 menjadi 16.30, kosa-kata meningkat dari 14.98 menjadi 19.18, dan mekanik meningkat dari 3.55 menjadi 4.30. Hal ini dibuktikan melalui hasil dari Paired Sample T-test, yang menyatakan bahwa hasil tes tersebut adalah signifkan, karena p0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa video dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur siswa. The aim of this research was to find out whether there was any significant improvement of students’ procedure text writing ability after the students were taught through video. The subjects of the research were 33 students of class XII Science 1 at SMAN 1 Ambarawa. The instrument was used to gather the data was writing test (pretest and posttest). The result of this research showed that the students’ mean score in the pretest was 69.73 and in the posttest was 80.36. The highest improvement was content from 20.23 up to 23.71. It was followed by organization from 16.79 up to 19.18, grammar from 14.18 up to 16.30, vocabulary from 14.98 up to 16.86 and mechanic from 3.55 up to 4.30. It was proven by the result of Paired Sample T-test, which showed those results were significant because p0.05. It could be concluded that video could be used to improve students’ writing procedure text ability. Keywords: Video, writing, procedure text, improvement.]]>
<![CDATA[An Analysis of Students Reading Comprehension Constraints ]]>
<![CDATA[Anindya Sekarini]]>;
<![CDATA[Mahpul Mahpul]]>;
<![CDATA[Muhammad Sukirlan]]>
<![CDATA[ U-JET Vol 6, No 7 (2017): U-JET ]]>
Publisher : <![CDATA[FKIP UNILA ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (203 KB)
<![CDATA[Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui i) kesulitan siswa dalam memahami bacaan; ii) kesulitan yang berkenaan dengan macam-macam teks bahasa Inggris. Disain dari penelitian ini menggunakan metode descriptive. Subjek dari penelitian ini ialah 30 siswa dari kelas X ipa 1. Penelitian ini menggunakan 3 tipe teks yaitu narrative teks, descriptive teks, dan recount teks. Data penilitian ini didapatkan dari test dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada enam kesulitan yang di hadapi oleh siswa dalam memahami teks bahasa Inggris. Selanjutnya, narrative teks menjadi teks yang paling sulit menurut siswa. Sesuai dengan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan membaca adalah kemampuan yang saling ketergantungan.The objectives of this research were to explore i) the students reading comprehension constraints; ii) the students difficulties with respect to the types of reading texts. The reserch design was descriptive method. The subjects ofthis research were 30 students of X science 1. This research used three type of text namely, narrative text, descriptive text, and recount text. The data were collected through reading tests and interview. Theresult showed that there were six problems the students faced in understanding English text. In additional, the narrative texts was regarded as being the most difficult English text type by students.In line with the result, the researcher concludes that reading skill isan interdependence skill.Keyword. reading constraints, reading comprehension, narrative text.]]>
