Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Journal of Architectural Design and Development (JAD)

IDENTIFIKASI SIGNIFIKANSI BUDAYA (CULTURAL SIGNIFICANCE) PADA PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI MUSI DI KOTA PALEMBANG BERDASARKAN ELEMEN EKISTIK R.A Utami Mindasari; Ahmad Sarwadi
Journal of Architectural Design and Development (JAD) Vol 3 No 2 (2022): JAD
Publisher : Program Sarjana Arsitektur Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jad.v3i2.7297

Abstract

Kawasan permukiman tepian Sungai Musi di Kelurahan 7 Ulu dengan keberadaan Kampung Kapitan di dalamnya sebagai permukiman etnis Tionghoa di masa lalu, memiliki potensi nilai historis dan budaya dengan adanya akulturasi budaya Cina, Belanda dan Palembang yang salah satunya terwujud pada bangunan-bangunan dengan perpaduan gaya arsitektur Melayu, Kolonial dan Cina yang menjadi identitas kawasan. Selain itu aktivitas keseharian masyarakat setempat yang masih terkait dengan Sungai Musi sangat berpotensi untuk mendukung program Pemerintah Kota Palembang dalam upaya pengembangan kawasan tepian sungai sebagai pariwisata budaya, pariwisata sejarah dan waterfront city. Namun, pada kenyataannya seiring dengan perkembangan kawasan terjadi perubahan perilaku dan budaya bermukim masyarakat tepian Sungai yang perlahan menggerus identitas kawasan sebagai permukiman etnis tepian sungai. Melihat peran kawasan dalam membentuk citra Kota Palembang di masa lampau serta potensi pengembangan sebagai kawasan wisata budaya, maka perlu adanya upaya untuk menjaga dan melestarikan kawasan dengan terlebih dahulu menelusuri makna dan nilai budaya pada tempat tersebut sehingga identitas sebagai kawasan bersejarah dan bernilai budaya dapat terus dipertahankan. Penelitian ini menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif, guna mengeksplor karakteristik kawasan berdasarkan elemen ekistiknya dan mengkaji tingkat signifikansi budaya dari kawasan berdasarkan elemen tersebut melalui analisis evaluatif atau teknik skoring (pembobotan), sehingga didapatkan hasil tingkat signifikansi budaya pada tiap-tiap zona amatan yang nantinya dapat menjadi pertimbangan dalam penentuan prioritas penataan kawasan.