Claim Missing Document
Check
Articles

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA POKOK BAHASAN PROGRAM LINIER KELAS XIIA SMA DARUS SHOLAH TAHUN AJARAN 2013/2014 Robbah, Hossiyatur; Sunardi, S; Setiawani, Susi
KadikmA Vol 6, No 1: April 2015
Publisher : KadikmA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.564 KB)

Abstract

Abstract. In general, mathematics learning at schools is a teacher centered, so the students become less active in teaching-learning process. It also causes the low score of the student learning achievement. Therefore, it needs a development of learning by applying a problem posing approach in program linier topic to improve the student learning achievement of class XII A in SMA Darus Sholah 2013/2014 academic year. The research methods are documentation, observation, test and interview. The data which is analysed are teacher’s activities, students’ activities and students’ test result. Final result of this research is the increasing of students’ activities and learning in class XII A SMA Darus Sholah the improvements of students’ activities are indicated by the average score of 71,05% for the first cycle, 85,96% for the second cycle of the action research. While the students’ learning increased significantly from 52,63% in tne first cycle to 89,47% in the second cycle of action research. It can be concluded that the Problem Posing approach is effective to improve the student learning achievement of class XII A in SMA Darus Sholah 2013/2014 academic year. Key Words: activities, student learning achievement, problem posing approach, program linier.
TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII DI SMP NEGERI 6 JEMBER, SMP AL FURQAN 1, SMP NEGERI 1 RAMBIPUJI, DAN SMP PGRI 1 RAMBIPUJI Arifani, Nurul Hidayati; Sunardi, S; Setiawani, Susi
KadikmA Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : KadikmA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.961 KB)

Abstract

Abstract. The research aims to measure the level of creative thinking ability of math for Junior High School students in 8th year class especially in SMP Negeri 6 Jember, SMP Al Furqan 1, SMP Negeri 1 Rambipuji, and SMP PGRI 1 Rambipuji. The research methods are test with open ended problems and interview. The research shows that 2,84% students are in very high level of creative thinking, 2,84% are in high level of creative thinking, 21,49% are in the middle level of creative thinking, 29,75% are in low level of creative thinking, and 43,80% are in very low level of creative thinking among total 121 students. This shows that the creatitive thinking of math for students in 8th year class especially in SMP Negeri 6 Jember, SMP Al Furqan 1, SMP Negeri 1 Rambipuji, and SMP PGRI 1 Rambipuji are still low. Key Words: creative thinking, open ended problems
Pelabelan Total Super (a,d)-Sisi Antimagic Pada Graf Buah Naga Nurvitaningrum, Agnes Ika; Dafik, Dafik; Setiawani, Susi
Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematik Vol 1 No 5 (2014): Prosiding Seminar Nasional Matematika 2014
Publisher : Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A graph $G$ is called an $(a,d)$-edge-antimagic total labeling if there exist a one-to-one mapping $f : f(V)=\{1,2,3,...,p\} \to f(E)=\{1,2,\dots,p+q\}$ such that the edge-weights, $w(uv)=f(u)+f(v)+f(uv), uv \in E(G)$, form an arithmetic progression $\{a,a+d,a+2d,\dots,a+(q-1)d\}$, where $a>0$ and $d\ge 0$ are two fixed integers, form an arithmetic sequence with first term $a$ and common difference $d$. Such a graph $G$ is called {\it super} if the smallest possible labels appear on the vertices. In this paper we recite super $(a,d)$-edge-antimagic total labelling of connected  Dragon Fruit Graph. The result shows that Dragon Fruit Graph have a super edge antimagic total  labeling for $d\in{0,1,2}$.
Lagrange Relaxation Method To Determine Program Solutions Number Of Chooses Setiawani, Susi
Majalah Ilmiah Matematika dan Statistika Vol 17 No 2 (2017): Majalah Ilmiah Matematika dan Statistika
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/mims.v17i2.23756

Abstract

When the Integer Programming (IP) has several constraints, we need to reduce the constraints for getting feasible solution in a relative short time. One of the available methods is the Lagrange relaxation method, that reduces constraints by including complicated constraints set into the objective function as penalty with respect to the set of nice constraints. If the constraints and λ values are chosen well, it tends to be a reasonably tightest bound in finding optimal solution and solving IP quickly. The purpose of this paper is to discuss how to solve IP by using Lagrange relaxation approach, find out relation among optimal solution of Linear programming, IP and relaxation Lagrange (dual Lagrange), and understanding this method via an example.
PENERAPAN MODIFIED VOGEL'S APPROXIMATION METHOD (MVAM) UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA TRANSPORTASI (STUDI KASUS: PABRIK TAHU TAUFIK) Marie Afiani; Susi Setiawani; Toto Bara Setiawan
Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi Vol. 16 No. 2 (2020): JMSK, JANUARY, 2020
Publisher : Department of Mathematics, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.69 KB) | DOI: 10.20956/jmsk.v16i2.7349

Abstract

This research aims to determine the tofu product distribution transportation model at Taufik Tofu Factory. This type of research is applied research with a quantitative approach. The method used to solve transportation problems in this study is the Modified Vogel’s Approximation Method (MVAM) and optimized using the Modified Distribution (MODI) method. The results of this study indicate that the application of MVAM at the Taufik Tofu Factory provides a more minimum solution for calculating transportation costs, both in equilibrium and non-equilibrium problems. MVAM provides the same transportation costs as the optimal solution for the simplex method, which is equal to Rp1.164.911,00 for equilibrium problems and Rp2.176.838,00 for unequal problems. These results have been tested for optimism using MODI and better than the real cost calculations issued by the factory.
Analisis Soal Dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII Berdasarkan Dimensi Kognitif Trends International Mathematics and Science Study (TIMSS) Yayuk Kuswanti; Susi Setiawani; Nurcholif Diah Sri Lestari
Jurnal Edukasi Vol 4 No 3: Nopember 2017
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jukasi.v4i3.6156

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan soal matematika dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VII berdasarkan dimensi kognitif Trends International Mathematics And Science Study (TIMSS). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan subjek penelitian adalah soal uji kompetensi dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 untuk SMP kelas VII semester 1 (edisi revisi 2014) yang disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode dokumentasi dan metode angket. Pedoman yang digunakan pada analisis soal adalah deskriptor pada setiap domain berdasarkan dimensi kognitif TIMSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal yang dianalisis memuat 2,82 % deskriptor A2 (mengenali), 7,35% deskriptor A3 (menghitung), 12,43% deskriptor (mengambil), 16,38% deskriptor (mengklasifikasikan/mengurutkan), 25,4% deskriptor B1 (memilih), 9,6% deskriptor B2 (menunjukkan), 7,35% deskriptor B3 (memodelkan), 0,6% deskriptor B4 (mengimplementasikan), 7,9% deskriptor B5 (memecahkan masalah rutin), 3,38% deskriptor C1 (menganalisis), 4,52% deskriptor C3 (mengintegrasikan/menyatukan), 1,69% deskriptor C4 (membenarkan) dan 0,6% lain-lain. Secara keseluruhan berdasarkan dimensi kognitif TIMSS soal yang termasuk domain penerapan memiliki persentase paling tinggi yaitu sebesar 50,85%, diikuti dengan domain pengetahuan yaitu sebesar 38,98%, dan paling sedikit termasuk domain penalaran yaitu sebesar 9,6%. Kata Kunci: Dimensi Kognitif, TIMSS, Domain Pengetahuan, Domain Penerapan, Domain Penalaran.
Pengaruh Lingkungan Belajar Berbasis Kelas terhadap Sikap dan Pengetahuan Siswa Kelas X Pokok Bahasan Statistika di SMA Negeri 2 Jember U'ul Ulinuha Rahajeng Widhaning; Susi Setiawani; Dian Kurniati
Jurnal Edukasi Vol 2 No 2: Juli 2015
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.424 KB) | DOI: 10.19184/jukasi.v2i2.3506

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara Lingkungan Belajar Berbasis Kelas terhadap sikap dan pengetahuan siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Jember pada bulan April 2015. Sampel yang diambil adalah 2 kelas homogen yang dipilih berdasarkan keadaan lingkungan kelasnya yang sesuai dengan persyaratan Lingkungan Belajar Berbasis Kelas. Lingkungan Belajar Berbasis Kelas diukur menggunakan adaptasi skala (Actual Classroom Environment Scale) ACES [6], sikap diukur menggunakan Skala Sikap Siswa terhadap Matematika dan pengetahuan diukur menggunakan pre-test dan post-test yang dibuat oleh peneliti. Hasil uji t (independent sample test) menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara Lingkungan Belajar Berbasis Kelas terhadap sikap siswa (p=0,000<0,05) dan terhadap pengetahuan siswa (p=0,000<0,05). Selain itu, model regresi menunjukkan bahwa Lingkungan Belajar Berbasis Kelas memberikan sumbangan efektif sebesar 27% terhadap sikap siswa (r2 =0,267), serta 33% terhadap pengetahuan siswa (r2). Hasil penelitian menunjukkan Lingkungan Belajar Berbasis Kelas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap siswa , meskipun tidak besar. Hal ini karena adanya variabel lain yang mempengaruhi sikap siswa yaitu faktor guru, faktor lingkungan belajar dan faktor lingkungan kelas. Kata Kunci: Lingkungan Belajar Berbasis Kelas, sikap, pengetahuan.
Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFAE) dan Ekspositori di Kelas VIII MTs Negeri Jember 1 Ayu Zulfiah Hasan; Dinawati Trapsilasiwi; Susi Setiawani
Jurnal Edukasi Vol 4 No 2: Juli 2017
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jukasi.v4i2.5972

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis matematika antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelas VIII MTs Negeri Jember 1. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Static Group Comparison. Adapun populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIID, VIIIE, VIIIF, dan VIIIG Mts Negeri Jember 1 tahun ajaran 2015/2016, yaitu sebanyak 151 siswa. Penentuan responden dilakukan dengan cara menguji homogenitas terhadap populasi untuk mengetahui kelompok yang mempunyai variansi sama. Uji homogenitas dari 4 kelas tersebut menggunakan Analisis Varian (ANOVA) dengan F hitung sebesar 0,075 dan nilai signifikan sebesar 0,974. Dapat disimpulkan bahwa keempat kelas homogen. Nilai yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai ulangan umum semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Setelah dinyatakan homogen, dilanjutkan dengan mencari 2 kelas masing-masing sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Didapat kelas VIII F sebagai kelas eksperimen yang akan menerapkan model pembelajaran SFAE dan kelas VIII G sebagai kelas kontrol yang akan menerapkan model pembelajaran ekspositori. Data kemampuan berpikir kritis matematika dikumpulkan melalui tes uraian yang berjumlah 4 soal. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang diajukan dengan menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan hasil signifikan yang dapat dilihat dari hasil P.Sig (2-taled) untuk soal nomor 1 sebesar 0,013, soal nomor 2 sebesar 0,000, soal nomor 3 sebesar 0,019, dan soal nomor 4 sebesar 0,005. Nilai dari masing-masing soal menunjukkan bahwa Psig (2-tailed) > 0,025 yang dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas VIII Mts Negeri Jember 1 yang diajar menggunakan model pembelajaran SFAE dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran ekspositori. Kata Kunci: Model Pembelajaran SFAE, Model Pembelajaran ekspositori, Kemampuan Berpikir Kritis
Tingkat Berpikir Kreatif Siswa Kelas VII dalam Menyelesaikan Soal Open-Ended Pada Sub Pokok Bahasan Persegi Panjang dan Persegi Ulfa Amalia Febriyanti; H Hobri; Susi Setiawani
Jurnal Edukasi Vol 3 No 2: Juli 2016
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.526 KB) | DOI: 10.19184/jukasi.v3i2.3521

Abstract

Penelitian ini berhubungan dengan Tingkat Berpikir Kreatif Siswa Kelas VII dalam Menyelesaikan Soal Open-Ended Pada Sub Pokok Bahasan Persegi Panjang dan Persegi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa dengan tingkat berpikir kreatif dalam menyelesaikan soal open-ended. Tingkat berpikir kreatif siswa ditentukan dari komponen kreativitas yang mampu dipenuhi siswa, yaitu kefasihan (fluency), keluwesan (fleksibility), dan kebaruan (originality). Pengklasifikasian tingkatannya ada 5 yakni, Tingkat Berpikir Kreatif 0 (TBK 0), Tingkat Berpikir Kreatif 1 (TBK 1), Tingkat Berpikir Kreatif 2 (TBK 2), Tingkat Berpikir Kreatif 3 (TBK 3) dan Tingkat Berpikir Kreatif 4 (TBK 4). Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah paket tes soal open-ended. Penelitian dilakukan di kelas VII C SMPN 7 Jember. Berdasarkan analisa data yang dilakukan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa TBK 1, TBK 2, TBK 3 dan TBK 4 masing-masing menunjukkan indikator berpikir kreatif yang dikaitkan dengan karakteristik berpikir kreatif seperti yang dikemukakan oleh Munandar, yaitu kefasihan, keluwesan, dan kebaruan. Terkecuali siswa dengan TBK 0 tidak menunjukkan ketiga indikator berpikir kreatif tersebut. Kata Kunci: tingkat berpikir kreatif, soal open-ended, persegi panjang dan persegi.
Analisis Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Kelas IX A MTs Negeri 1 Jember Subpokok Bahasan Kubus dan Balok Anis Fitriatun Ni'mah; Susi Setiawani; Ervin Oktavianingtyas
Jurnal Edukasi Vol 4 No 1: Maret 2017
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jukasi.v4i1.5087

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan kemampuan koneksi matematika siswa kelas IX A MTs Negeri 1 Jember, dalam menyelesaikan soal kubus dan balok. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan koneksi matematika dan pedoman wawancara. Dari 26 siswa kelas IX A terdapat 7 orang siswa yang memiliki kemampuan koneksi matematika tinggi, 18 orang siswa memiliki kemampuan koneksi sedang, dan seorang siswa memiliki kemampuan koneksi matematika rendah. Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini maka diambil 5 orang siswa sebagai subjek penelitian. Dari 5 orang subjek tersebut 2 siswa memilki kemampuan koneksi matematika tinggi, 2 siswa memilki kemampuan koneksi matematika sedang, dan seorang siswa memiliki kemampuan koneksi matematika rendah. siswa yang berkemampuan koneksi matematika tinggi mempunyai konkesi sangat baik dengan memenuhi 3 indikator kemampuan koneksi matematika. siswa yang berkemampuan koneksi matematika sedang memenuhi 2 indikator kemampuan koneksi matematika. siswa yang berkemampuan koneksi matematika rendah tidak memenuhi 3 indikator kemampuan koneksi matematika. Kata Kunci: Kemampuan Koneksi Matematika, Pemecahan Masalah
Co-Authors Agnes Ika Nurvitaningrum, Agnes Ika Anis Fitriatun Ni'mah Arika Indah Kristiana Ayu Zulfiah Hasan Azza Liarista Anggraini D. Dafik Devi Permatasari Dewi Anggraeni Dewi ANGGRAENI Diah Pujining Rahayu Diah Putri Madinda Dian Kurniati Dinawati Trapsilasiwi Dini Syafitriyah Dody Dwi Aprianto Dody Dwi Aprianto Elitta P Dewy Erfan Yudianto Ervin Oktavianingtyas Evi Rahmawati Evi Rahmawati Fairuz Aufa Rohadatul Aisy Faridah Fauziyah Ferry Kurnia Putra Hendrik Cahyo Wibowo Hobri Hossiyatur Robbah Hossiyatur Robbah, Hossiyatur Ika Nur Maylisa Ilmiatun Nuroeni Ira Noviliya Noviliya Irma Khoirul Ummah, Irma Khoirul Jazilatul Firda Kholifatur Rosyidah Lendi Ike Hermawan Lioni Anka Monalisa, Lioni Anka Lusia Dewi Minarti Lusia Dewi Minarti M Daenasty Caezar Zahra Marie Afiani Mauhibatul Khoroid Moch. Zaenal A Moch. Zaenal A Mochammad Ulin Nuha Nalayuswasti Yatna Manohara Novian Nur Fatihah Nurcholif Diah Sri Lestari Nurfadilah Nurfadilah Nurlayli Dewi Suryandari Nurul Hidayati Arifani Nurul Hidayati Arifani, Nurul Hidayati Perdana Arief Sandy Prisma Brilliana Priyo Dwi Hendra Laksana Putri Indah Pratiwi Putri Meilinda Laksananti Putu Liana Wardani QurrotaA’yuniArRuhimat A’yuni ArRuhimat QurrotaA’yuniArRuhimat A’yuni ArRuhimat Rafiantika Megahnia Prihandini Randi Pratama Murtikusuma Reza Mega Ardhilia Risnul Lailatul Ikram Rizqi Eka Robiatul Adawiyah S Slamin S Suharto S Sunardi S Sunardi S Sunardi Saddam Hussen Selly Minalasari Septiyani Setyo Wulandari Septiyani Setyo Wulandari Siti Il Topa Siti Mutrofin Sri Wahyuni Suci Rohmatul Hidayah Suharto Suharto Sunardi, Sunardi Susanto Susanto Theriq Azis Al Husein Toto Bara Setiawan Totp' Bara Setiawan U'ul Ulinuha Rahajeng Widhaning Ulfa Amalia Febriyanti Ulul Azmi Umi Latifah Mukharomah umul husna Yayuk Kuswanti