Sri Warsini
Departemen Keperawatan Jiwa Dan Komunitas, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat Dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Faktor-faktor yang memengaruhi bonding attachment pada ibu post partum di RSUD Kota Jombang Anita Rahmawati; Sri Warsini; Wiwin Lismidiati
Jurnal Keperawatan Vol 20 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v20i2.1051

Abstract

Bonding attachment merupakan hal penting yang harus dilakukan seorang ibu pada bayinya segera setelah bayi dilahirkan, karena akan memengaruhi pada perkembangan bayi selanjutnya. Faktor-faktor yang memengaruhi bonding attachment diantaranya lama persalinan, perasaan ibu mempunyai bayi, kelelahan ibu, kecemasan ibu, dukungan sosial suami, usia, paritas, tingkat pendidikan ibu dan pengetahuan ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi bonding attachment pada ibu post partum di RSUD Kota Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel berjumlah 100 orang ibu post partum, dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2017 di RSUD Kota Jombang. Pengambilan data menggunakan instrumen kuesioner karakteristik responden terdiri dari usia, paritas, tingkat pendidikan ibu, perasaan ibu mempunyai bayi, lama persalinan, Post partum Fatique Scale (PFS), Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), dukungan suami, pengetahuan ibu dan lembar observasi terkait bonding attachment dengan analisa data menggunakan uji chi square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini lebih dari setengah jumlah responden menunjukkan bonding attachment dalam kategori kurang (64%). Faktor yang memengaruhi bonding attachment yaitu usia (p=0,017;OR=13,804), paritas (p=0,010;OR=4,685), dan dukungan suami (p=0,013;OR=4,085). Besar pengaruh dari faktor usia, paritas dan dukungan suami sebesar 39,4%. Adapun faktor yang paling dominan adalah usia dengan OR=13,804. Kesimpulan penelitian adalah lebih dari setengah jumlah responden menunjukkan bonding attachment dalam kategori kurang. Faktor yang memengaruhi bonding attachment adalah usia, paritas, dan dukungan suami. Faktor yang paling dominan adalah usia.
Gambaran Skrining Keterlibatan Penggunaan Alkohol, Rokok dan Zat Adiktif pada Mahasiswa D3 Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Dyah Esti Kurniawati, Sri Warsini, Carla Raymondalexas Marchira
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 26, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.721 KB) | DOI: 10.22146/bkm.3473

Abstract

Background: A student is one group that is vulnerable to abuse alcohol, tobacco and addictive substances. The level of risk dependence on the use of alcohol, tobacco and addictive substances vary and can be identified through screening using the ASSIST.Objectives: To determine the involvement of the picture using alcohol, tobacco and addictive substances in the Faculty of Engineering students D3 UGM.Methods: This study is a descriptive type of research uses cross-sectional design. This study population was all students D3 UGM Faculty of Engineering who never use alcohol, tobacco and addictive substances during his lifetime. Respondent of the study are 86 students of the Faculty of Engineering D3 UGM batch 2008. Data was collected using  Alcohol, Smoking and Substance Involvement Test (ASSIST). Study was done  in August and September 2009.Results: The type of addictive substances consumed by the majority of students D3 UGM Faculty of Engineering are other addictive substances (88.37%), cigarettes (69.77%) and alcohol (29.07) whereas that is never consumed cocaine, amphetamine type stimulants , hallucinogens and opioids. All students D3 UGM Faculty of Engineering is using these addictive substances in the last 3 months.Conclusion: The level of use of tobacco dependence risk, inhalant, cannabis, sedatives and other addictive substances (coffee or tea) at the Faculty of Engineering students D3 UGM Force in 2008 the majority  of categories were, for the use of alcohol while the majority is in the low category.Keywords: screening, alcohol, cigarettes, addictive substances, students
Pengaruh Edukasi Menggunakan Video Terhadap Perilaku Perawatan Ibu dengan Balita Pneumonia di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul Yuliatil Adawiyah Harahap; Sri Warsini; Lely Lusmilasari
JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. 1 No. 2 (2021): Edisi Juli 2021
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.886 KB) | DOI: 10.51771/jintan.v1i2.146

Abstract

Balita dengan pneumonia memerlukan perawatan yang tepat karena pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian balita di Indonesia. Perilaku perawatan ibu yang tepat merupakan faktor keberhasilan dalam menurunkan angka kematian balita, sehingga perilaku perawatan ibu terhadap balita pneumonia ini menjadi sangat penting. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki perilaku ibu yaitu dengan memberikan edukasi kesehatan. Edukasi menggunakan video diharapkan lebih efektif untuk meningkatkan perilaku perawatan ibu dengan balita pneumonia.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi menggunakan video dibandingkan dengan leaflet terhadap perilaku perawatan ibu pada balita pneumonia. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental, dengan desain pretest posttest with control group design. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul, 68 responden menggunakan consecutive sampling. Perilaku perawatan ibu diukur dengan kuesioner Perilaku Perawatan Ibu dengan Balita Pneumonia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku perawatan ibu sebelum diberikan edukasi pada kelompok perlakuan dalam kategori baik (mean=112,68), dan perilaku perawatan ibu mengalami peningkatan setelah pemberian intervensi (mean=119,65) dengan nilai p=0,016. Perilaku perawatan ibu sebelum diberikan edukasi kelompok kontrol (diberikan leaflet) dalam kategori baik (mean=110,41), dan perilaku perawatan ibu mengalami peningkatan setelah pemberian intervensi (mean=113,62) dengan nilai p=0,003. Edukasi menggunakan video berpengaruh terhadap perilaku perawatan ibu dengan balita pneumonia (p=0,015; d=0,603). Kesimpulan: Edukasi menggunakan video lebih berpengaruh terhadap perilaku perawatan ibu dengan balita pneumonia dibandingkan leaflet.
Faktor-faktor yang memengaruhi bonding attachment pada ibu post partum di RSUD Kota Jombang Anita Rahmawati; Sri Warsini; Wiwin Lismidiati
Jurnal Keperawatan Vol 20 No 2 (2022): Edisi Khusus Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v20i2.1051

Abstract

Bonding attachment merupakan hal penting yang harus dilakukan seorang ibu pada bayinya segera setelah bayi dilahirkan, karena akan memengaruhi pada perkembangan bayi selanjutnya. Faktor-faktor yang memengaruhi bonding attachment diantaranya lama persalinan, perasaan ibu mempunyai bayi, kelelahan ibu, kecemasan ibu, dukungan sosial suami, usia, paritas, tingkat pendidikan ibu dan pengetahuan ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi bonding attachment pada ibu post partum di RSUD Kota Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel berjumlah 100 orang ibu post partum, dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2017 di RSUD Kota Jombang. Pengambilan data menggunakan instrumen kuesioner karakteristik responden terdiri dari usia, paritas, tingkat pendidikan ibu, perasaan ibu mempunyai bayi, lama persalinan, Post partum Fatique Scale (PFS), Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), dukungan suami, pengetahuan ibu dan lembar observasi terkait bonding attachment dengan analisa data menggunakan uji chi square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini lebih dari setengah jumlah responden menunjukkan bonding attachment dalam kategori kurang (64%). Faktor yang memengaruhi bonding attachment yaitu usia (p=0,017;OR=13,804), paritas (p=0,010;OR=4,685), dan dukungan suami (p=0,013;OR=4,085). Besar pengaruh dari faktor usia, paritas dan dukungan suami sebesar 39,4%. Adapun faktor yang paling dominan adalah usia dengan OR=13,804. Kesimpulan penelitian adalah lebih dari setengah jumlah responden menunjukkan bonding attachment dalam kategori kurang. Faktor yang memengaruhi bonding attachment adalah usia, paritas, dan dukungan suami. Faktor yang paling dominan adalah usia.
Factors That Affect The Posttraumatic Growth of Flash-Flood Survivors in Indonesia Sri Warsini; Hanif Eka Cahyani; Hanin Assyifa
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol 17 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.444 KB) | DOI: 10.20884/1.jks.2022.17.1.5216

Abstract

Disasters not only bring bad impacts and cause problems to the victims, but they can also bring a positive impact, i.e., posttraumatic growth (PTG), that appears after the disaster. Investigating the posttraumatic growth of disaster survivors is important as it helps to identify the needs of survivors and develop intervention programs. Currently, there is no research in Indonesia about the PTG of flash flood disaster victims. This study aims to determine the posttraumatic growth of flash flood disaster victims in Indonesia. This was an analytical correlation analysis study which observed 95 flood victims in Magelang and employed the Posttraumatic Growth Inventory-Expanded (PTGI-X) instrument. The data were analyzed by using the Mann-Whitney, Pearson, independent t-test, and multiple linear regression tests. The average PTG of flood victims was 72.31 ± 15.91. The male disaster victims with high PTSD scores, with high school and university education levels, had a higher level of PTG. This model described that the factors investigated in this study had a 23.2% contribution to PTG.The factors that influence the PTG of flood victims were PTSD, gender, educational level, and severity of disasters.
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) Among Landslide Survivors: a Descriptive Study Hanif Eka Cahyani; Sri Warsini; Carla Marchira Raymomdalexas
Psychiatry Nursing Journal (Jurnal Keperawatan Jiwa) Vol. 5 No. 1 (2023): March 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pnj.v5i1.43718

Abstract

Introduction: Natural disasters cause many problems for survivors. Trauma, one such outcome of disasters, may result in the development of post traumatic stress disorder (PTSD). This study aimed to identify the level of post traumatic stress disorder (PTSD) and also its predictor factors among survivors of a landslide disaster at Donorati Village community, Purworejo, Indonesia Method: This was a descriptive cross-sectional design research using a quantitative approach. The population of this study were the landslide survivors in Purworejo district. While this research sample was 100 survivors who live in Donorati village. Cluster and consecutive sampling techniques was applied for this study. The variables of this study were PTSD, gender, age, education level, socio-economic status based on occupation, marriage status, severity of natural disaster, exposure to previous disaster events, landslide disaster impact (house damage, injured family members, and death of family members) and evacuation record.  The instruments of this research were demographic form and The Impact of Event Scale-Revised (IES-R). Bivariate analysis was performed using Chi-squared test and Fisher’s test, followed by multivariate analysis using logistic regression. Results: The prevalence of probability of PTSD participants was 27%. Bivariate analysis revealed significant differences in PTSD levels based on sex (p-value = 0,02), age (p-value = 0,009), occupation (p-value = 0,02), severity of disaster (p-value = 0,008), the presence of injured family members (p-value = 0,018), and evacuation history (p-value = 0,001). The multivariate analysis revealed the factors related to PTSD after the landslide as gender and severity of the disaster impact. Conclusions: The level of PTSD was significantly different based on gender, age, occupation, severity of the disaster, the presence of injured family members, and a history of evacuation. Mental health and psychosocial support services need to be developed to help reduce the impact of disasters and to assist survivors to cope better with the outcomes of those events.
Gambaran Perilaku Anak Berkebutuhan Khusus dan Penanganannya oleh Guru di Sekolah Dasar Inklusi Kabupaten Sleman Galih Adi Pratama; Ibrahim Rahmat; Sri Warsini
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkkk.74915

Abstract

Background: Sleman District Government through the Child Friendly City (Kota Layak Anak/KLA) has a child-friendly school program in the form of inclusive school. The implementation of inclusive education in Indonesia has not met the current standard. There has been no further study regarding the behavior of children with special needs in inclusive schools and how teacher handle their behaviors in Sleman. Therefore, research on the experience of classroom teachers in finding and handling behavior of children with special needs in inclusive primary school of Sleman Regency is important.Objective: To describe the experience of classroom teachers in finding and handling behavior of children with special needs in inclusive primary school Sleman Regency.Method: This research was qualitative with phenomenology approach. The subjects were six class teachers, six parents/guardians, and two education-office civil servants whom were selected by purposive sampling method. Data obtained from the results of in-depth interviews were processed using content analysis.Result: Children with special needs had several behavioral problems, i.e: internalizing problems in the form of anxiety, somatic disorder, and withdrawal; externalizing issues (behavior) in the form of aggressive behavior, and destructive behavior; other behavioral problems such as attention disorder, thought problem, and social problem. The handling of children with special needs at school was based on the strategy of the school and its classroom teacher.Conclusion: There are five themes in this research that are internalizing (emotion) children with special needs, externalizing (behavioral) problem of children with special needs, other behavior problem, classroom teacher strategy in handling children with special needs behavior, and school strategy in handling children with special needs behavior.ABSTRAKLatar belakang: Pemerintah Kabupaten Sleman melalui program Kota Layak Anak (KLA) mempunyai program sekolah ramah anak yang diimplementasikan dalam sekolah inklusi. Pelaksanaan pendidikan inklusi di Indonesia masih belum memenuhi standar yang ada. Belum ada kajian lebih lanjut mengenai sekolah inklusi di Kabupaten Sleman khususnya mengenai perilaku Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah inklusi dan bagaimana penanganan perilaku yang telah dilakukan guru di sekolah. Oleh karena itu, penelitian tentang pengalaman guru kelas dalam menemukan perilaku pada anak berkebutuhan khusus dan penanganannya di sekolah dasar inklusi Kabupaten Sleman, penting untuk dilakukan.Tujuan: Mengetahui pengalaman guru kelas dalam menemukan perilaku pada anak berkebutuhan khusus dan penanganannya di sekolah dasar inklusi Kabupaten Sleman.Metode: Jenis penelitian ini adalah kualitatif, menggunakan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian adalah 6 guru kelas, 6 orang tua/wali, dan 2 pegawai dinas yang dipilih dengan purposive sampling. Data diperoleh dari hasil wawancara mendalam. Data dianalisis menggunakan analisis konten.Hasil: ABK mempunyai beberapa masalah perilaku, yaitu masalah internalizing (emosi) yang meliputi kecemasan, gangguan somatis, dan menarik diri; masalah externalizing (perilaku) yang meliputi perilaku agresif dan perilaku merusak; serta masalah perilaku lainnya, seperti gangguan perhatian, masalah pemikiran, dan masalah sosial. Penanganan ABK di sekolah dilakukan berdasarkan strategi dari sekolah dan yang dilakukan oleh guru kelas.Kesimpulan: Terdapat lima tema dalam penelitian ini, yaitu masalah internalizing (emosi) ABK, masalah externalizing (perilaku) ABK, masalah perilaku lainnya, strategi guru kelas dalam penanganan perilaku ABK, dan strategi sekolah dalam penanganan perilaku ABK. 
Studi Literatur: Efektivitas Model Kesiapsiagaan Bencana di Komunitas I Made Moh. Yanuar Saifudin; Ni Luh Seri Astuti; Novida Prima Wijayanti; Marsha Yoke Nancy; Ahmad Firdaus; Uki Noviana; Sri Warsini
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 7 No 1 (2021): Juli 2021
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v7i1.342

Abstract

Natural disasters occur all over the world and have massive effects. The impact of natural disasters has prompted various studies to find out the effects of a better mitigation and preparedness phase on individuals and communities in reducing the number of victims. Although revious literature are available that discuss disaster preparedness, studies that specifically assess the effectiveness of community-based disaster preparedness training are not available yet. This study aimed to identify effectiveness of community-based disaster preparedness training and which communication media are effective for use in disaster management in society. The literature reviews were conducted using the PRISMA model. The articles were collected from 4 journal databases, including EBSCO, Science Direct, Scopus dan ProQuest. Quality of each articles were assessed by Crowe Critical Appraisal Tool (CCAT). We identified a total of 3 studies. From the data extraction, 4 types of interventions were obtained in increasing disaster preparedness including phone-based intervention, printed media intervention, peer-mentored preparedness (PM-Prep) program and small group discussion intervention. The effectiveness of community-based disaster preparedness training is evidence that is needed to be applied in various countries due to the high prevalence of natural disasters worldwide.
Peran Perawat pada Fase Preparedness dalam Penanggulangan Bencana: Systematic Review Renaldi. M Renaldi. M; Endah Tri Wulandari; Annisa’i Rohimah; Uki Noviana; Sri Warsini
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1220

Abstract

Bencana alam berpotensi membunuh ribuan orang dalam hitungan menit dan masih banyak lagi dampak negatif yang terjadi setelahnya. Salah satu tenaga kesehatan yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi bencana adalah perawat. Meningkatnya frekuensi bencana di seluruh dunia menuntut perawat untuk cukup siap dalam menanggapi bencana agar dapat mengurangi konsekuensi negatif dari peristiwa tersebut. Pengetahuan, keterampilan, dan kesiapsiagaan perawat terhadap bencana merupakan faktor penting dalam respon yang tepat terhadap meningkatnya kejadian bencana. Untuk mengetahui peran perawat pada fase kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana di rumah sakit. Strategi yang digunakan untuk mencari artikel adalah kerangka Population Concept Context. Basis data menggunakan "ScienceDirect, ProQuest, dan EBSCOhost. Batasan yang digunakan dalam tinjauan sistematis ini adalah artikel berbahasa Inggris dengan publikasi dari 2016 hingga 2021. Pencarian awal menghasilkan 500 artikel dan hanya 11 artikel yang dimasukkan dalam ulasan artikel. Kesiapsiagaan bencana rumah sakit merupakan bentuk penanggulangan bencana yang harus dilakukan dengan langkah-langkah strategis untuk mengurangi dampak bencana.
Hubungan Stres Akademik dengan Kecenderungan Depresi Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Gadjah Mada pada Masa Transisi Pandemi COVID-19 Afna Hanung Azizah; Sri Warsini; Kurnia Putri Yuliandari
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkkk.84827

Abstract

Background: College students as a group who are experiencing the transition from adolescence to early adulthood, are at risk of experiencing stress problems, especially academic-related stress. This condition has been exacerbated by the COVID-19 pandemic which has changed the education system in Indonesia. Experiencing high academic stress without any effort to overcome it, can potentially lead to depressive disorders. Research on the correlation between academic stress and depression tendencies among nursing students during the transition of COVID-19 pandemic has never been conducted.Objective: To determines the correlation between academic stress and depression on nursing students in School of Nursing, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing Universitas Gadjah Mada in post pandemic COVID-19.Method: This study was an analytic observational study with a cross-sectional design. The research population was nursing students in School of Nursing, FK-KMK UGM. Data was collected in December 2022. The samples were 185 respondents obtained through stratified random sampling. This study used Academic Stress Scale questionnaire and The Patient Health Questionnaire 9 (PHQ-9) questionnaire. Data were analyzed using Spearman’s correlative test.Results: All nursing students in UGM experienced moderate academic stress in post pandemic COVID-19 and the majority of respondents (43,8%) showed a mild tendency to depression. The correlation test between academic stress and depression analysis showed a correlation coefficient (r) of 0,597 with a significant value of 0,000. Conclusion: There is strong significant correlation with a positive direction between academic stress and depression in nursing students during post pandemic COVID-19.ABSTRAKLatar belakang: Mahasiswa sebagai kelompok usia yang mengalami transisi dari masa remaja ke dewasa awal, berisiko mengalami masalah stres, terutama yang bersumber dari proses akademik. Kondisi ini diperparah dengan adanya pandemi COVID-19 yang mengubah sistem pendidikan di Indonesia. Tingginya kondisi stres akademik yang dialami dan tanpa upaya untuk mengatasinya, akan berpotensi menimbulkan gangguan depresi. Penelitian mengenai hubungan stres akademik dengan kecenderungan depresi pada mahasiswa ilmu keperawatan pada masa transisi pandemi COVID-19 belum pernah dilakukan sebelumnya. Tujuan: Mengetahui hubungan antara stres akademik dengan kecenderungan depresi pada mahasiswa ilmu keperawatan UGM pada masa transisi pandemi COVID-19.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian yaitu mahasiswa Ilmu Keperawatan UGM angkatan 2019, 2020, dan 2021. Jumlah sampel sebanyak 185 mahasiswa yang didapatkan melalui stratified random sampling. Kuesioner yang digunakan adalah Skala Stres Akademik dan The Patient Health Questionnaire 9 (PHQ-9). Analisis data menggunakan uji korelatif Spearman. Hasil: Pada masa transisi pandemi COVID-19, semua responden mengalami stres akademik pada tingkat sedang dan mayoritas responden (43,8%) menunjukkan kecenderungan depresi pada tingkat ringan. Hasil analisis uji korelasi antara stres akademik dengan kecenderungan depresi menunjukkan koefisien korelasi (r) 0,597 dengan nilai signifikansi 0,000.Kesimpulan: Terdapat hubungan kuat dengan arah positif antara stres akademik dan kecenderungan depresi pada mahasiswa ilmu keperawatan transisi pandemi COVID-19.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Afna Hanung Azizah Ahmad Firdaus Ahmad Firdaus, Ahmad Anita Rahmawati Annisa’i Rohimah Artanti, Eria Riski Astuti, Arfiana Fani Astuti, Ni Luh Seri Atik Aryani Azam David Saifullah Cahyani, Kadek Dewi Carla Marchira Raymomdalexas Carla R. Marchira Christantie Effendy Christantie Effendy Desy Violita Ariani, Desy Violita Devi Novianti, Devi Dewa Ayu Made Dewi Widhayanti Dewi Retno Pamungkas Dewiyuliana Dewiyuliana Endah Tri Wulandari Fitri Haryanti Galih Adi Pratama Hanif Eka Cahyani Hanif Eka Cahyani Hanin Assyifa Harahap, Yuliatil Adawiyah Haryani Haryani I Made Moh. Yanuar Saifudin Ibrahim Rahmat Ike Wuri Winahyu Sari Indriati, Diah Fitri Intansari Nurjannah Irwan Supriyanto Izzati, Rahma Mahdia Khudazi Aulawi Kintan Ayu Kartika Putri Kurnia Putri Yuliandari Lely Lusmilasari Lestari, Pita Puji Lili Apriliani Putri, Lili Apriliani Made Rini Damayanti, Made Rini Maria Imakulati Making, Maria Imakulati Mariyono Sedyo Winarso, Mariyono Sedyo Mariyono Sedyo Winasro, Mariyono Sedyo Marsha Yoke Nancy Masdar, Mahmasoni Melyza Perdana Mutiara Anisha Zahra Nancy, Marsha Yoke Novi Cahyaningrum Irawati, Novi Cahyaningrum Noviana, Uki Novida Prima Wijayanti Nur Latifah, Nur Paramarta, Lalitya Prasetyo, Nur Ajie Pratiwi, Sherli Damara Priharjo, Robert Renaldi M Riani Puspitasari Rusyad Adi Suriyanto Sari, Diana Nurlaila Siswi Kusumadewi S, Siswi Sri Hartini Sri Mulyani Sulistyowati Sulistyowati Sutono Sutono Uki Noviana Uki Noviana Umi Rahayu, Umi Veronika Suryaningsih, Veronika Wijayanti, Novida Prima Wiwin Lismidiati Yanuar Saifudin, I Made Moh.