Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Indonesian Journal of Counseling and Development

POLA PENGASUHAN PADA KONTEKS KEMATANGAN EMOSIONAL IBU SINGLE PARENT Holta Julia; Jarnawi Jarnawi; Syaiful Indra
Indonesian Journal of Counseling and Development Vol. 1 No. 1 (2019): July 2019
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kerinci, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.295 KB) | DOI: 10.32939/ijcd.v1i1.370

Abstract

Setiap orangtua memiliki gaya pengasuhan tersendiri dalam mengasuh anak, begitu pula dengan orangtua single parent tentu memiliki gaya pengasuhan tersendiri dalam mengasuh anaknya. Sebagai orangtua single parent yang menjalani tanggung jawab yang seharusnya dijalankan oleh dua orang, tentu sangat memberatkan selain harus mengasuh anak mereka juga harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research). Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan empat ibu single parent dan empat orang anak. Dari hasil penelitian diketahui satu responden dari keempat ibu single parent menerapkan pola asuh yang mengarah pada pola asuh permisif didalam mendidik anak, dikarenakan kesibukannya sebagai single parent yang menjalankan sebagai dua peran sehingga tidak banyak waktu dalam membimbing dan memperhatiakan kegiatan anak, sedangkan tiga ibu single parent lainya menerapkan pola asuh yang mengarah kepada pola asuh demokratis saling terbuka dengan anak, perduli, dan juga memberikan kasih sayang yang cukup serta bertanggung jawab kepada anak walaupun sebagai single parent. Adapun hambatan yang dihadapi oleh single parent antara lain terdiri dari dua hambatan yaitu internal dan eksternal, yang sering terjadi dalam sebuah keluarga kurang komunikasi dengan anak dan kurangnya berinteraksi dengan masyarakat.
The Effect of Coping Strategy on Academic Procrastination in Completing Student Assignments Rusmaniar Rusmaniar; Syaiful Indra; Mahdi NK; Eko Sujadi
Indonesian Journal of Counseling and Development Vol. 2 No. 1 (2020): July 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kerinci, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ijcd.v2i01.869

Abstract

Abstract. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi prokrastinasi yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari individu yang turut membentuk prilaku prokrastinasi yang meliputi faktor fisik dan psikologis. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu dapat berupa tugas yang banyak (overloaded tasks) yang menuntut penyelesaian yang hampir bersamaaan. Hal ini diperparah apabila lingkungan mendukung prokrastinasi. Pelaku prokrastinasi (prokrastinator) cenderung melakukan prokrastinasi karena adanya rasa takut akan gagal, tidak suka pada tugas yang diberikan, menentang dan melawan kontrol, mempunyai sifat ketergantungan dan kesulitan membuat keputusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi coping terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa dalam menyelesaikan tugas perkuliahan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jumlah responden 84 orang mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam angkatan 2016. Dalam penelitian ini mengunakan alat ukur berupa skala strategi coping dan skala prokrastinasi akademik dengan metode analisis regresi sederhana berganda dengan hasil koefisien korelasi problem focused coping yakni -1,189 dan p = 0,000 (p<0,05). Sedangkan emotional focused coping yaitu -089 p = 0,611 (p˃0,05). Problem focused coping Berpengaruh negatif artinya Semakin efektif penggunaan problem focused coping, maka prokrastinasi akademik semakin rendah. Sebaliknya apabila semakin tidak efektifnya penggunaan strategi problem focused coping, maka prokrastinasi akademik akan semakin tinggi. Koefisien determinasi menunjukkann problem focused coping secara simultan dapat menjelaskan perubahan prokrastinasi akademik sebesar 18,47%.
Peranan Pendamping Sosial dalam Penanganan Kasus Kekerasan terhadap Anak pada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Maulida Maulida; M. Jamil Yusuf; Syaiful Indra
Indonesian Journal of Counseling and Development Vol. 2 No. 1 (2020): July 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kerinci, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ijcd.v2i01.871

Abstract

Abstrak. Kekerasan terhadap anak dapat diartikan sebagai setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, mental, seksual, psikilogis, termasuk penelantaran dan merendahkan martabat anak Dalam menjalankan kehidupannya, banyak diantara anak-anak yang mendapatkan haknya dan dapat tumbuh berkembang dengan baik, namun masih ada anak-anak yang tidak terpenuhi haknya sehingga mereka mengalami tindak kekerasan, maka untuk itu peneliti ingin meneliti lebih lanjut peranan pendamping sosial dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kompetensi pendamping sosial pada P2TP2A Kabupaten Aceh Selatan; (2) bentuk-bentuk kekerasan yang dihadapi oleh anak pada P2TP2A Kabupaten Aceh Selatan; (3) prosedur pendampingan sosial yang harus dilakukan oleh pendamping sosial dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak pada P2TP2A Kabupaten Aceh Selatan. penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode studi deskriptif untuk menggali informasi supaya dapat memenukan penjelasan mengenai peranan pendamping sosial dalam penanganan kasus KTA. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini berjumlah dua orang dengan rincian satu orang kutua devisi pendidikan dan pelayanan pendampingan kasus dan satu orang pendamping sosial yang ada di P2TP2A Kabupaten Aceh Selatan ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun teknik pengolahan data dan analisis data dilakuakan dengan tiga langkah yaitu: data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) kompetensi pendamping sosial ditinjau dari segi jenjang pendidikan, standar kompetensi seorang pendamping sosial belum tercapai karena latar belakang pendidkan; (2) bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak yang terjadi di P2TP2A adalah kekerasan fisik, psikis, seksual dan penelantaran, kasus inilah yang sering pendamping sosial damping; (3) Prosedur pendampingan yang di berikan oleh pihak P2TP2A terhadap korban/klien sudah berjalan dengan baik, dilihat dari prosedur dan layanan yang diberikan oleh pendamping sosial terhadap klien dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi klien tersebut. Maka dari itu dapat dikatakan bahwasanya perenan pendamping sosial sangat dibutuhkan untuk membantu klien dalam menyelesaikan permasalahannya.
Identifikasi Sikap Empati Pengasuh pada Anak Binaan Panti Asuhan Rauzatul Ulya; M. Jamil Yusuf; Syaiful Indra
Indonesian Journal of Counseling and Development Vol. 2 No. 1 (2020): July 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kerinci, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ijcd.v2i01.874

Abstract

Abstrak. Empati adalah kemampuan merasakan emosi orang lain baik secara fisiologis maupun mental yang terbangun pada berbagai keadaan batin orang lain. Perubahan biologis ini akan muncul ketika individu berempati dengan orang lain. Hal yang tidak sesuai dengan diharapkan adanya pengasuh yang cuek, tidak peduli dan antipati, sehingga membuat anak asuh tidak berani berkomunikasi langsung dengan pengasuhnya sehingga membuat anak asuh kurang nyaman dan betah tinggal di panti asuhan. Oleh karena itu yang menjadi tujuan umum penelitian ini yaitu: untuk mengetahui identifikasi sikap empati pengasuh pada anak binaan pada Panti Asuhan Bumi Moro Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Sedangkan tujuan khususnya yaitu: untuk mengetahui bentuk-bentuk empati pengasuh dalam pengasuhan anak binaan, untuk mengetahui sikap pengasuh yang menunjukkan empati pada anak binaan dilihat dari verbal dan non verbal, untuk mengetahui respon anak binaan terhadap empati yang diberikan oleh pengasuh. Metode yang digunakan adalah deskriptif pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara dengan teknik purposive sampling dengan 5 kriteria dan 7 orang responden, teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil yang di peroleh dalam penelitian ini meliputi: (1) Bentuk-bentuk empati pengasuh dalam pengasuhan anak binaan sudah berhasil dilakukan dengan cara memeluk, meranggkul dan mengusap kepala anak asuh ketika mendengarkan persoalan yang dialami anak asuh di panti asuhan. (2) Sikap pengasuh yang menunjukkan empati pada anak binaan dilihat dari verbal dan non verbal pengasuh sudah memberikan perhatikan terhadap anak asuh dengan cara menjenguk anak asuh ke kamar, duduk bersama anak asuh, ikut makan bersama dan sebagainya sehingga anak asuh merasa ada yang peduli terhadap dirinya. (3) Respon anak binaan terhadap empati yang diberikan oleh pengasuh diketahui bahwa anak asuh bahagia dan nyaman tinggal di panti asuhan karena memiliki pengasuh yang lemah lembut dan perhatian terhadap diri anak asuh. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sikap empati pengasuh dapat membantu mengetahui perasaan dan kondisi yang dialami oleh anak binaan.