Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANO PARTIKEL SILIKA DARI ABU AMPAS TEBU SEBAGAIFILLER ALUMINIUM Doli Bonardo Hasan; Karya Sinulingga
EINSTEIN (e-Journal) Vol 5, No 2 (2017): EINSTEIN
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.571 KB) | DOI: 10.24114/einstein.v5i2.11839

Abstract

Sintesis dan karakterisasi nano partikel silika dari abu ampas tebu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variasi suhu pembakaran awal terhadap struktur morfologi, ukuran partikel dan kristalnya, fasa yang terbentuk serta kekuatan tarik campuran antara nanosilika terbaik dengan aluminium. Abu ampas tebu kemudian dibakar didalam furnace selama 2 jam dengan suhu divariasikan 300oC, 400oC, 500oC dan 600oC. Selanjutnya sampel dimillingselama 4 jam dengan kecepatan 250 rpm. Nanosilika disintesis menggunakan metode kopresipitasi dengan larutan HCl 1 M dan NaOH 1 M. Sedangkan metode pencampuran aluminium dengan nanosilika menggunakan metode metalurgi serbuk. Dari analisis XRD, keempat sampel memiliki fasa silika dan garam sebagai fasa pengotor. Kenaikan suhu pembakaran awal, menyebabkan menurunnya ukuran kristal yaituyang terbesar 78,43 nm (300oC), dan yang terkecil 34,72 nm (600oC). Dari hasil PSA menunjukkan ukuran partikel nanosilika terbesar 245,5 nm (300oC), dan terkecil 38,9 nm (600oC). Dari analisis SEM, diperoleh keempat morfologi nanosilika menunjukkan butiran yang kurang rapat. Dari pengujian UTM, diperoleh modulus young campuran aluminium dengan nanosilika sebesar 1769,4 Mpa.Kata Kunci: Abu Ampas Tebu, Suhu Pembakaran Awal, Metode Kopresipitasi, Nanosilika
PENDETEKSIAN RESISTIVITAS LAPISAN PERMUKAAN BAWAH TANAH CANDI SIPAMUTUNG DENGAN METODE GEOLISTRIK DIDESA SIPARAU KECAMTAN BARUMUN TENGAH KABUPATEN PADANG LAWAS Meilidia Mangunsong; Karya Sinulingga; Rahmatsyah Rahmatsyah
EINSTEIN (e-Journal) Vol 6, No 3 (2018): EINSTEIN (e-Journal)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.626 KB) | DOI: 10.24114/einstein.v6i3.12106

Abstract

Telah dilakukan penelitian geolistrik untuk menentukan batuan bawah permukaan Candi Sipamutung di daerah siparau Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur perlapisan secara horizontal dan vertikal di daerah lokasi candi Sipamutung berdasarkan nilai resistivitasnya. Penentuan jenis batuan di bawah permukaan candi dilakukan dengan menggunakan alat geolistrik ARES (Automatic Resistivity System) D4.vv4, SN : 0609134 dengan metode Schlumberger sebanyak 3 lintasan dan panjang lintasan 75 meter dengan jarak antar elektroda 5 meter. Nilai resistivitas bawah permukaan diolah menggunakan software Res2Dinv didapatkan penampang dua dimensi. Penentuan titik penelitian menggunakan GPS (Global Position System). Hasil penelitian geolistrik menunjukkan bahwa nilai resistivitas terendah dan tertinggi pada lokasi penelitian yaitu 3 Wm dan 1386 Wm yang didominasi batu aluvium dan andesit. Jenis batuan yang terdapat di bawah lokasi penelitian berupa lapisan air tanah dengan resistivitas 3 Wm – 7,21 Wm, lempung  dengan resistivitas antara 8 Wm – 120 Wm, nilai resistivitas 240Wm - 577 Wm sebagai aluvium, dan  resistivitas 743 Wm- 1400Wm merupakan batuan andesit.Kata Kunci : Geolistrik, Candi Sipamutung, Res2dinv
PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK NANOPARTIKEL TITANIUM DIOKSIDA (TiO2) PADA LAPISAN KACA DENGAN METODE SOL - GEL SPIN COATING Risna Wati Hasibuan; Karya Sinulingga
EINSTEIN (e-Journal) Vol 11, No 1 (2023): EINSTEIN (e-Journal)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.594 KB) | DOI: 10.24114/einstein.v11i1.34045

Abstract

Telah berhasil dilakukan pelapisan kaca dengan menggunakan larutan TiO2 dengan variasi suhu 150 derajat, 250 derajat, dan 350 derajat , yang bertujuan untuk mengetahui cara mensintesis TiO2 pada lapisan kaca, Mengetahui karakterisasi lapisan TiO2 pada kaca menggunakan SEM dan XRD. yang dibuat dengan menggunakan metode Solid Gelation (Sol-Gel) dengan teknik Spin Coating. Lapisan Kaca tersebut lalu dikarakterisasi dengan menggunakan pengujian SEM,XRD dan UV-Vis Spektrometer. Hasil karakterisasi menunjukkan ukuran kristal TiO2 dengan pengaruh variasi suhu. Dengan ukuran kristal terbesar pada variasi suhu 150 derajat C dan terkecil yaitu 250 derajat C. Lapisan TiO2 telah berhasil dilakukan pada subtrat kaca dengan variasisuhu 150 derajat C, 250 derajat C dan 350 derajatC dilihat dari karakterisasi XRD bahwa struktur kristal yang terbentuk pada lapisan tipis ini adalah anatase.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING PADA MATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SMAS PAB 8 SAENTIS T.P 2019/2020 Monica Pratiwi; Karya Sinulingga
INPAFI (Inovasi Pembelajaran Fisika) Vol 9, No 2 (2021): INPAFI
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.578 KB) | DOI: 10.24114/inpafi.v9i2.25416

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran inquiry training terintegrasi power point terhadap hasil belajar fisika pada materi Elastisitas kelas XI SMAS PAB 8 Saentis T.P. 2019/2020. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAS PAB 8 Saentis yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster rundom sampling dan diperoleh dua kelas yaitu kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 31 orang dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah 20 soal. berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 27,90 dengan standard deviasi 9,55 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 22,67 dengan standar deviasi 8,58, setelah itu diberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelas. Kelas experimen dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran inquiry training terintegrasi power point dan kelas kontrol dibelajarkan dengan model konvensional. setelah perlakuan tersebut, diperoleh nilai rata-rata postes kelas experimen 70,65 dengan standar deviasi 12,70 dan kelas kontrol 65,16 dengan standard deviasi 9,95. Secara statistik dengan perhitungan menggunakan Uji-t pada taraf signifikan (α) = 0,05 disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran inquiry training terintegrasi power point terhadap hasil belajar fisika pada materi Elastisitas di kelas XI SMA Swasta PAB 8 Saentis T.P. 2019/2020.Kata Kunci: hasil belajar, inquiry training, Elastisitas.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II MAN 3 MEDAN T.P 2018/2019 Fitri Handayani; Karya Sinulingga
INPAFI (Inovasi Pembelajaran Fisika) Vol 9, No 1 (2021): INPAFI
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.409 KB) | DOI: 10.24114/inpafi.v9i1.23766

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II MAN 3 Medan. Jenis penelitian ini  adalah quasi experiment  dengan desain two group pre-test dan post-test.  Populasi penelitian ini adalah  seluruh siswa kelas X MAN 3 Medan yang berjumlah 150 siswa. Sampel penelitian dilakukan secara simple random sampling dan diperoleh 2 kelas yaitu kelas X-MIA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-MIA 5 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari observasi, wawancara, dan test. Instrumen tes yang digunakan yaitu tes hasil belajar kognitif siswa. Analisa data untuk pre-test kelas eksperimen diperoleh rata-rata 34,96 dan pre-test kelas kontrol diperoleh rata-rata 31,33. Post-test  kelas eksperimen memperoleh rata-rata 64,36 dan post-test kelas kontrol memperoleh rata-rata 58,70. Kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji hipotesis postes thitung > ttabel pada taraf nyata 0,05 artinya Ho diterima menyatakan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar siswa materi pokok suhu dan kalor. Rata-rata nilai aktivitas siswa di kelas eksperimen diperoleh 75,47 dengan kategori aktif.Kata Kunci: Problem Based Learning, Aktivitas Belajar, Dan Hasil Belajar
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA TINGKAT SMA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR Dony Kurniawan Siallagan; Karya Sinulingga
INPAFI (Inovasi Pembelajaran Fisika) Vol 7, No 2 (2019): INPAFI
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.873 KB) | DOI: 10.24114/inpafi.v7i2.13964

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X SMA Free Methodist Medan T.P 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas X semester genap SMA Free Methodist Medan. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling dan diberikan perlakuan yang berbeda, kelas X-MIA 2 sebagai kelas eksperimen dengan model PBL dan X-MIA 1 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah siswa yang terdiri dari 10 item yang sudah divalidkan. Hasil rata-rata pretes di kelas eksperimen sebesar 39,67 dan hasil rata-rata postes sebesar 82,13  sedangkan hasil rata-rata pretes untuk kelas kontrol sebesar 43,87 dan hasil rata-rata hasil postes sebesar 68,03. Berdasarkan hasil uji t diperoleh ada perbedaan signifikan kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model PBL dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor.Kata Kunci : Model problem based learning, kemampuan pemecahan masalah, suhu dan kalor
Pembelajaran Mekanika dengan Model Analisis Struktur Pengetahuan Materi (ASPM) untuk Meningkatkan Kemahiran Generik Sains Mahasiswa JurusanFisika FMIPA UNIMED Karya Sinulingga; Nurdin Bukit; Dewi Wulandari; Yulifda Tanjung
INPAFI (Inovasi Pembelajaran Fisika) Vol 1, No 1 (2013): INPAFI
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.374 KB) | DOI: 10.24114/inpafi.v1i1.1191

Abstract

Pada penelitian ini telah dikembangkan model analisis struktur pengetahuan materi Mekanika untuk membangun Problem Solving untuk mahasiswa program pendidikan fisika dan program fisika di PerguruanTinggi. Pengembangan Problem Solving bertujuan untuk peningkatan keterampilan intelektual mahasiswa dalam meningkatkan kemahiran generik sains.Peningkatan kemahiran generik sains yang dimaksud meliputi indikator: kesadaran skala(KGS1); keterampilan menggunakan bahasa simbolik(KGS2);  pemodelan matematika (KGS3); menggunakan hukum sebab akibat(KGS4); kerangka logis (KGS5) dan membangun konsep (KGS6). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan kepada mahasiswa angkatan 2011 semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 yang mengambil perkuliahan Mekanika dengan jumlah siswa 37 orang. Pada siklus I, perolehan rata-rata skor KGS total pada pretes sebesar 0,80 dan rata-rata skor KGS total pada postes sebesar 1,27. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antara hasil pretes dan postes namun peningkatan ini masih tergolong sedang. Dari semua indikator kemahiran generik sains, yang mengalami peningkatan tertinggi pada indikator KGS1 yaitu kesadaran skala dengan nilai rata-rata %g sebesar 70,59% dengan kategori sedang dan terendah pada indikator KGS6 yaitu membangun konsep dengan nilai rata-rata %g sebesar 12,28% dengan kategori rendah. Indikator KGS1 menunjukkan kemahiran mahasiswa pada bagaimana membaca skala. Padasiklus II, perolehan rata-rata skor KGS total pada pretes sebesar 0,97 dan rata-rata skor KGS total pada postes sebesar 1,70 dengan %g 57,33 kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antara hasil pretes dan postes dan peningkatan ini telah menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan pada siklus I. Peningkatan rata-rata skor antara hasil pretes dan postes juga terjadi pada semua komponen namun hasilnya juga masih belum maksimal. Ada beberapa indikator seperti KGS3 (Pemodelan Matematika), KGS5 (Kerangka Logis) dan KGS6 (Membangun Konsep) yang belum maksimal peningkatannya. . Dari semua indikator kemahiran generik sains, yang mengalami peningkatan tertinggi masih pada indikator KGS1 yaitu kesadaran skala dengan nilai rata-rata %g 75% dengan kategori tinggi dan terendah masih pada indikator KGS6 yaitu membangun konsep dengan nilai rata-rata %g sebesar 12,77 kategori rendah. Padasiklus III, perolehan rata-rata skor KGS total pada pretes sebesar 1,02 dan rata-rata skor KGS total pada postes sebesar 1,64 dengan %g sebesar 72,04% kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antara hasil pretes dan postes dan peningkatan %g dari siklus III ini telah menunjukkan kategori yang lebih baik dibandingkan siklus I dan siklus II. Peningkatan rata-rata %g antara hasil pretes dan postes juga terjadi pada semua komponen dan hasilnya sudah maksimal. Dari semua indikator kemahiran generik sains, yang mengalami peningkatan tertinggi pada indikator KGS1 yaitu kesadaran skala dengan nilai rata-rata %g 87,5% dan terendah pada indikator KGS6 yaitu membangun konsep dengan nilai rata-rata %g sebesar 53,33%. Pada siklus III ini, indikator KGS6 yaitu membangun konsep mengalami peningkatan yang baik dibandingkan pada siklus II. Pada siklus I, II dan III secara berurutan rata-rata %g KGS total sebesar 51,02% dengan kategori sedang, 57,33% dengan kategori sedang dan 87,5% dengan kategori tinggi. Berdasarkan hasil tersebut terdapat peningkatan yang signifikan sehingga model Problem Solving berdasarkan pengembangan model ASPM dapat meningkatkan kemahiran generik sains mahasiswa.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BUNYI DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 2 LUBUK PAKAM T.P. 2013/2014 Karya Sinulingga; Ilyas Ilyas
INPAFI (Inovasi Pembelajaran Fisika) Vol 3, No 1 (2015): INPAFI
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.253 KB) | DOI: 10.24114/inpafi.v3i1.8025

Abstract

This research aimed to determine the effect of Teams-Games-Tournament on physics learning outcomes of students in the subject matter Sounds for VIII class SMP Negeri 2 Lubuk Pakam T.P. 2013/2014. The study was quasi-experimental with the entire populations of eighth grade students of SMP Negeri 2 Lubuk Pakam consisting of 10 classes. Sample were taken 2 classes are determined by cluster random sampling technique. Both of class given different treatment, The class VIII-8 using Teams-Games-Tournament and the class VIII-10 using conventional learning. The instrument used in this research is test of learning outcomes in the form of multiples with 5 options in 20 questions that have been declared valid and reliable by the experts. The results showed that the Teams Games Tournament can improve student learning outcomes and student learning activity. For student learning outcomes, the results of testing hypothesis using deffrent test, that are differences of student learning outcomes significantly due to the effect of Teams Games Tournament model in the subject matter Sounds second semester in VIII class SMP Negeri 2 Lubuk Pakam T.P. 2013/2014. Keywords   :          Cooperative Learning Type Teams-Games-Tournament, Sounds, Student Learning Outcomes
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Sariana Sitanggang; Karya Sinulingga
INPAFI (Inovasi Pembelajaran Fisika) Vol 8, No 2 (2020): INPAFI
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.329 KB) | DOI: 10.24114/inpafi.v8i2.18680

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa kelas X semester II pada materi pokok usaha dan energi di SMA N 10 Medan T.P 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment  dengan desain two group pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 3 kelas yaitu kelas X-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-3 sebagai kelas kontrol, yang masing – masing berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan tes hasil belajar yang telah divalidasi dalam bentuk essay test yang berjumlah 8 soal dan lembar observasi, yang masing – masing untuk mengukur sikap dan keterampilan siswa. Hasil nilai pretes diperoleh 30,98 dan postes 75,73. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t diperoleh ada perbedaan yang signifikan akibat pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok usaha dan energi di Kelas X Semester II SMA N 10 Medan T.P 2017/2018.Kata Kunci: Inquiry Training, Hasil Belajar, Usaha Dan Energi
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN Karya Sinulingga; Amelia .
INPAFI (Inovasi Pembelajaran Fisika) Vol 2, No 1 (2014): INPAFI
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.982 KB) | DOI: 10.24114/inpafi.v2i1.1946

Abstract

ABSTRAK   Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  hasil  belajar  siswa  dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi pokok Alat Optik di kelas VIII Semester II SMP Negeri 5 Binjai  Tahun Pelajaran 2012/2013. Jenis  penelitian  ini  adalah  penelitian  quasi  eksperimen  dengan  desain  two  group postest  design.  Populasi  seluruh  siswa  kelas  VIII  yang  terdiri  dari  6  kelas   dan sampel  penelitian  diambil  2  kelas  yang  ditentukan  dengan  teknik  random sampling.  Instrumen  yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 4 pilihan jawaban yang telah divalidasi. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.  Pada  proses  pembelajaran  kelas  eksperimen,  aktivitas  siswa  tergolong aktif sebesar 82,5. Dari hasil uji hipótesis dengan uji t diperoleh ada  pengaruh  signifikan  dari  penerapan model  pembelajaran  kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Alat Optik di kelas VIII semester II SMP Negeri 5 Binjai T.P 2012/2013. Kata  Kunci: model  pembelajaran  kooperatif  tipe jigsaw   ABSTRACT This  study  aims  to  determine  the  learning  outcomes  of  students  using cooperative  learning  model  Jigsaw  in  the  subject  matter  Optics  in  class  VIII Semester II SMP Negeri 5 Binjai Academic Year 2012/2013. Type of research is a  quasi  experimental  design  with  two  groups  posttest  design.  The  entire population  of  eighth  grade  students  consisting  of  6  classes  and  research  samples taken  2  classes  are  determined  by  random  sampling  technique.  The  instrument used  was  a  test  of  student  learning  outcomes  in  the  form  of  20  multiple-choice questions with four possible answers that have been validated. Experimental class was  given  treatment  with  Jigsaw  cooperative  learning  model.  In  the  learning process the experimental class, student activities quite active at 82.5. From the test results of the t test of the hypothesis can be  concluded that there is significant influence of the Jigsaw cooperative learning model on student learning outcomes in the subject matter appliance optics in the second semester of eighth grade SMP Negeri 5 Binjai TP 2012/2013.   Keywords: jigsaw  cooperative learning model