Nuzulul Rahmi, Nuzulul
Universitas Ubudiyah Indonesia

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Kunjungan Nifas Pada Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh Faradilla Safitri; Fauziah Andika; Nuzulul Rahmi; Asmaul Husna
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i1.1953

Abstract

Masa nifas merupakan masa yang dimulai setelah selesai persalinan dan berakhir disaat alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Angka kematian ibu terbesar terjadi pada masa nifas. Masa pandemi covid-19 pelayanan masa nifas menjadi terhambat hal ini disebabkan karena ibu nifas tidak melakukan kunjungan nifas untuk menghindari penularan virus covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap ibu terhadap kunjungan nifas pada masa pandemi covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kopelma Darussalam Banda Aceh. Penelitian bersifat analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu nifas yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kopelma Darussalam sebanyak 38 orang, sampel penelitian ini diambil secara total populasi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan pengumpulan data secara membagikan kuesioner yang telah dilaksanakan tanggal 11 sampai dengan 16 Desember 2021. Analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh variabel pengetahuan (p value=0.001, OR=6.000) dan sikap (p value=0.0001, OR=62.000). Kesimpulan ada pengaruh pengetahuan dan sikap ibu terhadap kunjungan nifas pada masa pandemic covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh. Saran diharapkan pada petugas kesehatan dan ibu nifas agar dapat tetap melakukan kunjungan nifas dengan mematuhi protokol kesehatan.Kata Kunci : Kunjungan nifas, pengetahuan, sikap, pandemi covid-19 The postpartum period is a period that begins after delivery and ends when the uterine organs return to their pre-pregnancy state. The greatest maternal mortality rate occurs during the puerperium. During the Covid-19 pandemic, postpartum services were hampered, this was because postpartum mothers did not make postnatal visits to avoid transmission of the Covid-19 virus. The purpose of this study was to determine the effect of mother's knowledge and attitudes on postpartum visits during the covid-19 pandemic in the Kopelma Darussalam Health Center Work Area, Banda Aceh. The research is analytic with a cross-sectional approach. The population in this study were all postpartum mothers who were in the working area of the Kopelma Darussalam Health Center as many as 38 people, the sample of this study was taken as a total population. The research instrument used a questionnaire and data collection by distributing questionnaires which had been carried out from 11 to 16 December 2021. Data analysis was univariate and bivariate. The results of the study obtained variables of knowledge (p value = 0.001, OR = 6,000) and attitudes (p value = 0.0001, OR = 62,000). The conclusion is that there is an influence of mother's knowledge and attitude towards postpartum visits during the covid-19 pandemic in the Kopelma Darussalam Health Center Work Area, Banda Aceh City. Suggestions are expected for health workers and postpartum mothers to continue to make postpartum visits by complying with health protocols.Keywords: Postpartum visit, knowledge, attitude, covid-19 pandemic
Inclusive Education for Children With Disabilities 0 DMA Harri Santoso; Nurafni Nurafni; Nuzulul Rahmi
JOURNAL OF EDUCATION SCIENCE Vol 1, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3314/jes.v1i1.18

Abstract

This article discuss about inclusive education concept for children with disabilities. Based on Law No. 4  1997 on persons with disabilities,  This term used to the person who has a mental or physical difficulties and disorder, which may interfere with or be seen as a barrier and a barrier in performing normal activities such as deaf, blind and learning disabilities. Inclusive education is the provision of education system that provides opportunities for all learners who has the disorder and intelligence or special talent to participate in general education (PerMendikNas No. 70 2009). This study attempt to explain inclusive education for the children with disabilities referring to the results previous research. Good understanding in inclusive education is able to educate the children with disabilites effectively. Keywords:inclusive education, special need,mental and physical
Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Pemenuhan Imunisasi Campak Lanjutan di Masa Pandemi Covid-19 Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ba’u Kota Sabang Faradilla Safitri; Nuzulul Rahmi; Chairanisa Anwar; Fauziah Andika; Asmaul Husna
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1590

Abstract

Abstrak Campak adalah penyakit yang sering menyebabkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi. Imunisasi campak diberikan pada bayi usia 9 bulan dan imunisasi campak lanjutan diberikan pada balita dalam rentang usia 18-24 bulan. Cakupan balita yang mendapatkan imunisasi lanjutan  (DPT-HB-Hib dan campak) pada tahun 2019 adalah 75,95%. Angka ini telah memenuhi target Renstra tahun 2019 yaitu 70%, Aceh menjadi salah satu provinsi yang tidak mencapai target cakupan imunisasi ini (26,91%). Data dari Puskesmas Cot Ba’u Kota Sabang cakupan imunisasi campak masih sangat rentan mencapai 46%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemenuhan imunisasi campak lanjutan pada balita dimasa pandemi covid-19. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan crossectional, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memilki balita usia 3-5 tahun sebanyak 93 orang, dan pengambilan sampel secara total populasi. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner yang telah dilaksanakan tanggal 15-23 April di Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ba’u Kota Sabang. Analisa data secara univariat dan bivariat. Hasil analisa bivariat diperoleh pada variabel pengetahuan  (p value = 0.035, OR = 8.000) dan sikap (p value = 0.0001, OR = 18.417). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemenuhan imunisasi campak lanjutan pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ba’u Kota Sabang. Kata Kunci   : Imunisasi campak lanjutan, pengetahuan, sikap, pandemi covid-19 
Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Gangguan Menstruasi Pada Remaja Putri di MTsS Darusa’adah Cot Tarom Kabupaten Bireuen Minda Septiani; Nuzulul Rahmi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2489

Abstract

Gangguan menstruasi merupakan indikator penting untuk menunjukkan adanya gangguan sistem reproduksi yang dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit seperti kanker rahim, kanker payudara dan infertilitas.  Penyebab gangguan menstruasi dapat terjadi karena kelainan biologik (organic atau disfungsional) atau dapat pula karena psikologik seperti keadaaan-keadaan stress dangan ganguan emosi atau gabungan biologic dan psikologik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan gangguan menstruasi pada remaja putri di MTsS Darusa’adah cot tarom, Kabupaten Bireuen. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik Total sampling (total sampel) dengan jumlah 70 responden yang sudah menstruasi di MTsS Darusa’adah Cot Tarom, Kabupaten Bireuen. Penelitian ini dilakukan pada Agustus 2022. Pengumpulan data melalui kuesioner. Teknik analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil uji statistik chi-square antara tingkat kecemasan dengan gangguan menstruasi pada remaja  diperoleh hasil nilai p value (0,000) < dari α (0,05), maka hipotesis diterima H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dengan gangguan menstruasi pada remaja putri.Diharapkan kepada responden  untuk lebih aktif mencari informasi dan mengikuti berbagai penyuluhan khususnya tentang Menstruasi. Hal ini dapat diperoleh dengan memperbanyak membaca dan mengikuti acara seminar.Kata Kunci     : Tingkat Kecemasan, Gangguan MenstruasiMenstrual disorders are an important indicator of the presence of reproductive system disorders that can be associated with an increased risk of various diseases such as uterine cancer, breast cancer and infertility. The causes of menstrual disorders can occur due to biological abnormalities (organic or dysfunctional) or can also be psychological such as the state of stress with emotional disturbances or biologic and psychological combined. This study aims to determine the relationship between the level of anxiety with menstrual disorders in young women in MTsS Darusa'adah cot tarom, Bireuen District. This research is kind of analytic research with cross sectional approach. The sampling in this study by using technique Total sampling  (total sample) with number of respondents 70 student in MTsS Darusa'adah Cot Tarom, District of Bireuen. This study was conducted on August, 2022. The data collection through questionnaires. Univariate data analysis techniques use frequency distribution and bivariate analysis using chi-square test. Based on the result of chi-square statistic test between anxiety level and menstrual disorder in adolescent is obtained p value (0.000) value from α (0,05), hence hypothesis accepted H0 rejected and it can be concluded that there is a significant relationship between anxiety levels with menstrual disorders in girls. It is expected that the respondents to be more actively seeking information and following various counseling especially about Menstruation. This case can be obtained by multiplying reading and attending seminars.Keywords        : Anxiety Level, Menstrual Disorder
Pengaruh Peran Konselor Adiksi dan Peran Keluarga Terhadap Pemulihan Klien Korban Penyalahgunaan Narkotika di Kecamatan Baitussalam Aceh Besar Fauziah Andika; Nuzulul Rahmi; Yulianti Yulianti
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2315

Abstract

Latar Belakang: Kasus NAPZA di dunia ternyata sama hal nya di Indonesia, Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat dimana terdapat tingkat prevelensi pengguna NAPZA di Indonesia untuk tahun 2016 sebanyak 1.359 jiwa, lalu tahun 2017 sebanyak 1.448 jiwa, dan di tahun 2018 semakin tinggi yaitu 1.554 jiwa. Tujuan Penelitian: Tujuan Umum pada penelitian ini adalah ingin Mengetahui pengaruh peran konselor adiksi BNNP Aceh dan peran keluarga terhadap Pemulihan Klien Korban Penyalahgunaan Narkotika Di Kecamatan Baitussalam Aceh  Besar Tahun 2022. Metode Penelitian: Penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan penelitian crossectional dengan jumlah sampel 34 orang. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2022 s.d 03 Juni 2022. Analisa data penelitian menggunakan analisa univariate dan bivariate dengan menggunakan uji Chi-Square denga nilai CI (Confident Interval) 95%. Hasil Penelitian: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh Pemulihan klien penyalahgunaan Narkotika terhadap peran konselor adiksi (p=0.012) dan peran keluarga (p=0.003). Kesimpulan: Ada pengaruh antara peran konselor dan peran keluarga terhadap pemulihan klien Penyalahgunaan Narkotika. Diharapkan konselor adiksi lebih meningkatkan kualitas dalam penanganan korban penyalahgunaan narkoba. Agar proses penanganan yang diberikan kepada korban penyalahgunaan narkoba yang akan menjalani rehabilitasi dapat berjalan lebih baik lagi.Kata Kunci:      Peran Konselor Adiksi, Peran Keluarga, Pemulihan Klien  Penyalahgunaan Narkotika Background: The case of drug users in the world is the same as in Indonesia, the National Narcotics Agency (BNN) notes that there is a prevalence rate of drug users in Indonesia for 2016 as many as 1,359 people, then in 2017 as many as 1,448 people, and in 2018 it was higher, namely 1,554 souls. Research Objectives: The general objective of this study is to find out the effect of the role of the Aceh BNNP addiction counselor and the role of the family on the recovery of clients who are victims of narcotics abuse in Baitussalam District, Aceh Besar in 2022. Research Methods: The research was conducted using a cross-sectional research design with a sample of 34 people. Data collection was carried out on 23 May 2022 to 03 June 2022. Analysis of research data used univariate and bivariate analysis using the Chi-Square test with 95% CI (Confident Interval) value. Research Results: The results of this study indicate that the effect of the client's recovery on narcotics abuse on the role of addiction counselor (p=0.012) and the role of the family (p=0.003). Conclusion: There is an influence between the role of the counselor and the role of the family on the recovery of clients of Narcotics Abuse. It is hoped that addiction counselors will further improve the quality of handling drug abuse victims. So that the handling process given to victims of drug abuse who will undergo rehabilitation can run betterKeywords: Role of Addiction Counselor, Role of Family, Recovery of Narcotics Abuse Client
Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Kontrasepsi Pada Ibu di Gampong Kuta Blang di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan Nuzulul Rahmi; Fauziah Andika
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2328

Abstract

Program Keluarga Berencana adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program pembangunan Nasional dan bertujuan untuk turut serta dalam menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial budaya penduduk Indonesia, agar dapat mencapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2021 di Gampong Kuta Blang Kecamatan Samadua kabupaten Aceh Selatan jumlah penduduk yaitu 1.301 jiwa, jumlah pasangan usia subur 170 orang, Jumlah peserta KB 79 orang dan jumlah yang tidak berkb 149 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui factor yang mempengaruhi pemilahan alat kontrasepsi pada Ibu di Gampong Kuta Blang Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi penelitian sebanyak 165 orang ibu pengguna KB (akseptor KB) dan sampel menjadi 63 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan cara membagikan kuesioner. Pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 13 Mei s/d 13 Juni 2022 di di Gampong Kuta Blang. Pengolahan data dengan langkah editing, coding, data entry, tabulating, dan analisis data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square denga nilai CI (Confident Interval) 95%.  Analisis univariat diperoleh 63 responden, dominan menggunakan KB suntik yaitu 40 responden (63,5%), dominan berpengetahuan baik yaitu 36 responden (57,1%), dominan mendapat dukungan dari suami yaitu 39 responden (61,9%) dan dominan paritas multipara yaitu 51 responden (81%).. Analisis bivariat diperoleh variabel pengetahuan (p-value = 0.733), variabel dukungan suami (p value = 1,000) dan dukungan keluarga (p-value = 0,186). Tidak ada pengaruh pengetahuan, dukungan suami dan paritas terhadap pemilihan alat kontrasepsi di Gampong Kuta Blang Kecamatan Samadua Kabupatan Aceh Selatan. Disarankan bagi petugas kesehatan dan kader untuk dapat memberikan penyuluhan dan informasi tentang KB pada akseptor KB dan pasangan usia subur agar pemilihan alat kontrasepsi sesuai dengan kesehatan dan kebutuhan akseptor KB.Kata Kunci  : pemilihan KB, pengetahuan, dukungan suami, paritas The Family Planning Program is an integral part of the National development program and aims to participate in creating the economic, spiritual, and socio-cultural welfare of the Indonesian population, in order to achieve a good balance with national production capabilities. Based on data obtained in 2021 in Gampong Kuta Blang, Samadua District, South Aceh district, the population is 1,301 people, the number of couples of childbearing age is 170 people, the number of family planning participants is 79 people and the number without family planning is 149 people. Objective to determine the factors that influence the selection of contraceptives for mothers in Kuta Blang Village, Samadua District, South Aceh Regency. Analytic research type with a cross sectional approach, the research population is 165 mothers who use family planning (KB acceptors) and the sample is 63 respondents. The research instrument used a questionnaire by distributing questionnaires. This research data collection has been carried out from May 13 to June 13, 2022 in Kuta Blang Village. Data processing was done by editing, coding, data entry, tabulating, and univariate and bivariate data analysis using the Chi-Square test with 95% CI (Confident Interval) value. Univariate analysis obtained 63 respondents, dominantly using injectable contraception, namely 40 respondents (63.5%), dominant having good knowledge, namely 36 respondents (57.1%), dominantly receiving support from their husbands, namely 39 respondents (61.9%) and the dominant multipara parity is 51 respondents (81%). Bivariate analysis obtained knowledge variable (p-value = 0.733), husband support variable (p value = 1,000) and family support (p-value = 0.186). There is no effect of knowledge, husband's support and parity on the choice of contraceptives in Kuta Blang Village, Samadua District, South Aceh Regency. It is recommended for health workers and cadres to be able to provide counseling and information about family planning to family planning acceptors and couples of childbearing age so that the selection of contraceptives is in accordance with the health and needs of family planning acceptors.Keywords  : family planning selection, knowledge, husband's support, parity.
Hubungan Pola Asuh dan Pengetahuan Ibu dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak PAUD KB Adil Ibara Kabupaten Aceh Jaya Chairanisa Anwar; Nuzulul Rahmi; Faradilla Safitri; Raja Fikransyah
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2789

Abstract

Toilet training yang tidak diajarkan sejak dini akan membuat orang tua semakin sulit untuk mengajarkan kemandirian dalam BAB dan BAK pada anak ketika anak usia 6-8 tahun. Dampaknya anak akan susah mengubah pola yang telah menjadi perilaku anak dan anak tidak dapat mandiri dalam melakukan BAB dan BAK. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan toilet training adalah pendidikan, pekerjaan, pola asuh orang tua, pengetahuan, dan lingkungan. Orang tua harus memberikan stimulasi dan kesiapan secara fisik dan psikologis maupun secara intelektual agar anak mampu mengontrol BAB dan BAK secara mandiri. Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan pola asuh dan pengetahuan ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak di PAUD KB Adil Ibara Aceh Jaya. Metode Penelitian: Penelitian analitik dengan desain cross sectional, total sampel 35 orang tua anak yang bersekolah di PAUD Adil Ibara. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Penelitian dilakukan akan dimulai tanggal 17 – 29 Oktober 2022. Pengumpulan data menyebarkan kuesioner melalui google formulir. Menggunakan uji chi-square dan analisa secara univariat dan bivariat. Hasil Penelitian : terdapat ada hubungan P value 0,002 pola asuh orang tua, dan ada hubungan P value 0,005 pengetahuan ibu dengan keberhasilan toilet training anak PAUD Adil Ibara. Kesimpulan: terdapat hubungan pola asuh dan pengetahuan ibu dengan keberhasilan toilet training anak PAUD Adil Ibara. Saran: Bagi ibu diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang toilet training agar anak bisa mandiri dalam hal melakukan buang air kecil dan buang air besar tanpa menggunakan diapers. Hal ini juga untuk menjaga kebersihan diri dari anak.Kata Kunci: pola asuh, pengetahuan, dan keberhasilan toilet trainingToilet training that is not taught from an early age will make it increasingly difficult for parents to teach independence in defecation and defecation to children when children are 6-8 years old. As a result, the child will find it difficult to change the pattern that has become a child's behavior and the child cannot be independent in defecating and defecating. Factors that influence the success of toilet training are education, work, parenting, knowledge, and the environment. Parents must provide stimulation and readiness physically and psychologically as well as intellectually so that children are able to control bowel and bladder independently. Research objective: to determine the relationship between parenting style and mother's knowledge with the success of toilet training in children at PAUD KB Adil Ibara Aceh Jaya. Research Methods: An analytic study with a cross sectional design, a total sample of 35 parents of children who attend PAUD Adil Ibara. The sampling technique is total sampling. The research was conducted from 17 – 29 October2022. Data collection distributed questionnaires through google forms. Using chi-square test and univariate and bivariate analysis. Research results: there is a relationship between P value of 0.002 parenting style, and no relationship P value of 0.005 mother's knowledge with the success of toilet training for PAUD Adil Ibara children. Conclusion: there is a relationship between parenting patterns and mother's knowledge with the success of toilet training for Adil Ibara PAUD children. Suggestion: Mothers are expected to increase their knowledge about toilet training so that children can be independent in terms of urinating and defecating without using diapers. This is also to maintain personal hygiene from children.Keywords: parenting, knowledge, and success of toilet training
Hubungan Pendapatan Keluarga dan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Asmaul Husna; Ratna Willis; Nuzulul Rahmi; Dira Fahkrina
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2874

Abstract

World Health Organizations  (WHO) memperkirakan 165 juta anak di bawah usia 5 tahun di dunia terkena dampak kekurangan gizi. Salah satunya yaitu kegagalan pertumbuhan linier atau  stunting. Secara global sekitar 1 atau 4 balita mengalami  stunting (Nutrition, 2013). Di Indonesia berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas)  balita sangat pendek  tahun 2018 terdapat 11,5%, sedangkan balita pendek sebesar 19,3%. Data  stunting balita tahun 2018 yaitu sebesar 30,8% (Kemenkes, 2018).Secara nasional prevalensi sangat pendek dan pendek tertinggi (urutan pertama) diduduki oleh Nusa Tengga Timur (NTT) sebesar 42,6%, Sulawasi Barat 39,8% dan Provinsi Aceh sebesar 37,3%  (Al Rahmad et al., 2020).  Stunting  telah diidentifikasi sebagai prioritas kesehatan masyarakat utama, dan ada target khusus untuk mengurangi prevalensi stunting  sebesar 40% antara tahun 2010 dan 2025 (Arbie & Labatjo, 2019). Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan menengah lainnya. Walaupun prevalensi balita stunting menunjukkan penurunan, namun prevalensi ini masih tergolong tinggi. Pada tahun 2019, prevalensi balita stunting Indonesia sebesar 27,7 persen atau dengan kata lain 28 dari 100 balita menderita stunting (Profil Statistik Kesehatan, 2019). Stunting merupakan permasalahan yang disebabkan karena multifaktor. Faktor individu maupun faktor keluarga dapat menyebakan terjadinya stunting. Dampak buruk yang akan timbul dari kejadian stunting dalam jangka pendek adalah terganggunya kecerdasan intelektual, perkembangan otak, fisik maupun gangguan metabolisme tubuh pada anak. Anak yang mengalami stunting sebelum usia 6 bulan, akan mengalami pertumbuhan yang terganggu sehingga terjadi kekerdilan lebih berat menjelang usia dua tahun. Sedangkan dampak jangka panjang akibat stunting yaitu besarnya resiko terkena penyakit tidak menular, kesehatan yang memburuk, intelektual atau kecerdasan dan prestasi pendidikan di masa anak – anak menjadi buruk (Tsaralatifah, 2020). Untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga dan pemberian ASI Eksklusif dengan kejdian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang. Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas sukajaya sabang pada 3-11 Juni tahun 2022. Populasi dalam  penelitian ini adalah seluruh balita 24-36 bulan yang berada di wilayah kerja puskesmas sukajaya sabang pada bulan Januari sampai April tahun 2022 berjumlah 337 orang. Sampel pada penelitian ini adalah balita yang berkunjung ke Puskesmas Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang berusia 24-36 bulan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Probability Sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik probability sampling yang digunakan Proporsional Sampling, yaitu menentukan sampel dari kelompok- kelompok individu tertentu. Jadi jumlah keseluruhan sampel dalam penelitian ini adalah 77 balita yang berusia 24-36 bulan. Hasil analisis bivariat di dapat bahwa Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penelitian dapat menyimpulkan hasil dari penenelitian sebagai berikut terdapat tidak Ada hubungan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting Pada Balita Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang p- value = 0,204  dan Tidak ada hubungan antara Pemberian Asi Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang p- value = 0,346.Kata kunci : pendapatan keluarga, pemberian ASI eksklusif dan kejdian stuntingThe World Health Organization (WHO) estimates that 165 million children under the age of 5 in the world are affected by malnutrition. One of them is the failure of linear growth or stunting. Globally around 1 or 4 toddlers experience stunting (Nutrition, 2013). In Indonesia, based on the results of basic health research (Riskesdas), very short toddlers in 2018 were 11.5%, while short toddlers were 19.3%. The 2018 toddler stunting data was 30.8% (Ministry of Health, 2018). Nationally the highest prevalence of very short and short stunting (first place) was occupied by East Nusa Tenggara (NTT) at 42.6%, West Sulawesi 39.8% and Aceh Province is 37.3% (Al Rahmad et al., 2020). Stunting has been identified as a key public health priority, and there is a specific target to reduce the prevalence of stunting by 40% between 2010 and 2025 (Arbie & Labatjo, 2019). Indonesia is a country with a high prevalence of stunting compared to other middle-income countries. Although the prevalence of stunting under five has decreased, this prevalence is still relatively high. In 2019, the prevalence of stunting under five in Indonesia was 27.7 percent or in other words, 28 out of 100 under five suffer from stunting (Health Statistics Profile, 2019). Stunting is a problem caused by multifactors. Individual factors and family factors can cause stunting. The negative impact that will arise from stunting in the short term is the disruption of intellectual intelligence, brain development, physical and metabolic disorders in children. Children who are stunted before the age of 6 months will experience stunted growth resulting in more severe stunting before the age of two. Meanwhile, the long-term impact of stunting is the high risk of contracting non-communicable diseases, deteriorating health, intellectual or intelligence and educational achievement in childhood becomes worse (Tsaratifah, 2020). To determine the relationship between family income and exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in the Working Area of the Sukajaya Health Center, Sabang City. This research was carried out in the working area of the Sukajaya Sabang Health Center on June 3-11 in 2022. The population in this study were all toddlers 24-36 months who were in the working area of the Sukajaya Sabang Health Center from January to April 2022 totaling 337 people. The sample in this study were toddlers who visited the Puskesmas in the Working Area of the Sukajaya Health Center, Sabang City, aged 24-36 months. The sampling technique in this study was Probability Sampling, namely a sampling technique that provides equal opportunities for each element (member) of the population to be selected as a member of the sample. The probability sampling technique used is proportional sampling, namely determining samples from certain groups of individuals. So the total number of samples in this study were 77 toddlers aged 24-36 months. The results of bivariate analysis show that based on the results of the research that has been done, the research can conclude that the results of the research are as follows: there is no relationship between family income and the incidence of stunting in toddlers aged 24-36 months in the working area of the Sukajaya Health Center, Sabang City, p-value = 0.204 and There is no relationship between Exclusive Breastfeeding and the incidence of stunting in toddlers aged 24-36 months in the Working Area of the Sukajaya Health Center, Sabang City, p-value = 0.346.Keywords: family income, exclusive breastfeeding and stunting
Studi Crossectional Status Gizi Remaja Putri di SMAN 1 Baitussalam Kabupaten Aceh Besar Nuzulul Rahmi; Asmaul Husna; Periskila Dina Kali Kulla
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.3011

Abstract

Masalah yang sering terjadi pada remaja yang mengalami pubertas salah satunya terkait dengan status gizi. Remaja putri termasuk kelompok yang rentan mengalami masalahan gizi yang dapat diakibatkan oleh diet yang ketat, kebiasaan makan yang buruk, gaya hidup (life style), penyakit infeksi, penilaian pada diri sendiri (citra tubuh), aktivitas fisik yang dilakukan, kualitas tidur serta pengetahuan tentang gizi yang seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan durasi tidur dengan status gizi remaja putri di SMAN 1 Baitussalam. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain crosssectional study, populasi adalah remaja putri berjumlah 232 orang kemudian sampel dikecilkan dengan menggunakan rumus Slovin dengan margin of error 10%  sehingga sampel menjadi 70 orang. Penelitian dilakukan dari tanggal 02 s/d 16 Desember 2022. Analisa data ini menggunakan uji statistik Chi Square dengan bantuan komputerisasi nilai kemaknaan (a) 0,05 dengan nilai keyakinan 0,95. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara durasi tidur (p value 0,009) dan pola makan (p value 0,01) dengan status gizi remaja putri di SMAN 1 Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.Kata Kunci : Status gizi, durasi tidur, pola makanOne of the problems that often occur in adolescents who are experiencing puberty is related to nutritional status. Adolescent girls are a group that is vulnerable to nutritional problems which can be caused by strict diets, poor eating habits, lifestyle, infectious diseases, self-assessment (body image), physical activity carried out, sleep quality and knowledge. about balanced nutrition. This study aims to determine the relationship between sleep duration and nutritional status of young women at SMAN 1 Baitussalam. This research is descriptive analytic with a cross-sectional study design, the population is 232 young women, then the sample is reduced using the Slovin formula with a margin of error of 10% so that the sample becomes 70 people. The research was conducted from 02 to 16 December 2022. This data analysis used the Chi Square statistical test with the help of a computerized significance value (a) of 0.05 with a confidence value of 0.95. The results showed that there was a relationship between sleep duration (p value 0.009) and diet (p value 0.01) with the nutritional status of young women at SMAN 1 Baitussalam, Aceh Besar District.Keywords: Nutritional status, sleep duration, dietary habit
Pengaruh Umur dan Jenis Kelamin Terhadap Kejadian Demam Tifoid Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Tingkat II Iskandar Muda Kota Banda Aceh Nurleli Nurleli; Nuzulul Rahmi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3367

Abstract

Provinsi Aceh termasuk kasus tertinggi kejadian demam tifoid di seluruh Indonesia yaitu sebesar 344,7 per 100.000 penduduk (Fahlevi, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur dan jenis kelamin terhadap kejadian demam tifoid pada pasien rawat inap di RS Tingkat II Iskandar Muda Kota Banda Aceh . Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain case control dengan jumlah sampel 60 kasus dan 60 kontrol. Analisa data ini menggunakan uji statistik Chi Square dengan bantuan komputerisasi nilai kemaknaan () 0,05. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh antara umur (p value 0,32) dan jenis kelamin (p value 0,57) dengan kejadian demam tifoid pada pasien rawat inap. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat menambah variabel seperti status gizi, kebersihan, kebaisaan cuci tangan, konsumsi makanan dan penambahan jumlah sampel, serta mengembangkan metode penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid. Bagi petugas kesehatan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan demam tifoid sehingga masyarakat dapat menghindari faktor penyebab demam tifoid.Kata Kunci : Demam tifoid, umur, jenis kelaminAceh has the highest incidence of typhoid fever in Indonesia at 344.7 per 100,000 population (Fahlevi, 2019). This study aims to determine the effect of age and gender on the incidence of typhoid fever in hospitalized patients at Level II Iskandar Muda Hospital, Banda Aceh City. This research is descriptive analytic with a case control design with a sample size of 60 cases and 60 controls. This data analysis uses Chi Square statistical test with the help of computerized significance value () 0.05. The results showed no influence between age (p value 0.32) and gender (p value 0.57) with the incidence of typhoid fever in hospitalized patients. It is hoped that future researchers can add variables such as nutritional status, hygiene, hand washing habits, food consumption and increase the number of samples, as well as develop research methods to determine the factors associated with the incidence of typhoid fever. For health workers to provide education to the public about factors associated with typhoid fever so that people can avoid factors that cause typhoid fever.Keywords: Typhoid fever, age, gender.