Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Daya Antibakteri Ektrak dan Fraksi Daun Ubi Rambat (Ipomea batatas L) Terhadap Pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa Sagita, Desi; A, Siti Hamidatul; Ilahi, Silvi Riska
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol 19 No Supl1 (2017): Vol 19 Supplement 1, December 2017
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Polifenol merupakan senyawa yang terkandung pada beberapa tanaman dan buah-buahan yang berfungsi untuk memperbaiki kesehatan dengan cara meningkatkan system imun, menurunkan resiko kanker dan penyakit degenerative. Senyawa polifenol ini berperan sebagai antioksidan untuk mengangkap radikal bebas dan sebagai antibakteri dengan mengganggu permeabilitas membrane sel. Banyaknya kandungan polifenol pada daun Ubi Rambat (Ipomea batatas L) dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Daun Ubi Rambat (Ipomea batatas L) diekstraksi dengan metode maserasi. Pelarut yang digunakan adalah etanol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya antibakteri dari ekstrak, fraksi n-heksana, etil asetat dan n-butanol. Daya antibakteri ditentukan dengan metode difusi dan makrodilusi. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 62.5 μg/ml, 125 μg/mL, 250 μg/mL, 500 μg/mL, 1000 μg/mL. fraksi n-butanol memberikan aktifitas antibakteri tertinggi dibandingkan yang lainnya dengan rata-rata diameter zona hambat 12.63 mm. Pengujian makrodilusi menunjukkan nilai MIC dari ekstrak dan fraksi adalah pada kosentrasi 500 μg/mL. 
ISOLASI BAKTERI ENDOFIT DARI DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus sagita, desi -
Jurnal Ipteks Terapan Vol 11, No 1 (2017): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.322 KB) | DOI: 10.22216/jit.2017.v11i1.459

Abstract

Bakteri endofit adalah salah satu alternatif penghasil senyawa antimikroba. Keberadaan bakteri dalam tanaman memungkinkan bakteri menghasilkan senyawa bioaktif yang sama seperti yang terkandung dalam tanaman inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri endofit yang memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri lainnya. Aktifitas antibakteri diukur menggunakan metode Kirbi Bauer. Sirih (Piper bettle) adalah tanaman yang telah digunakan oleh banyak orang karena mengandung senyawa yang baik untuk kesehatan. Jumlah bakteri endofit yang berhasil diisolasi adalah 13 isolat yaitu E1, E2, E3,E4,E7,E8, E9, E10, E11, E12 dan E13. Berdasarkan uji aktifitas antibakteri, 6 dari 13 isolat endofit yang berpotensi memberikan aktifitas antibakteri. 5 dari isolat tersebut yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphyl,ococcus aureus dan E8 yang aktifitas nya tinggi dengan diameter zona bening 18.96 mm dan hanya 1 isolat yaitu E7 yang mampu menghambat  Escherichia coli dengan diameter zona bening 14.01 mm.
UJI RESISTENSI ANTIBIOTIK TERHADAP KULTUR BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS PADA RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT Y KOTA JAMBI Sagita, Desi; pratama, Septa; Hastuti, Hastuti
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uji resistensi  dilakukkan pada kultur Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan  metode eksperimental data  dianalisis secara deskriptif, isolate bakteri  dari ruang perawatan Intensive Care Unite  pada meja pasien, perawat dan Ventilator udara. lalu  di uji resistensi  dengan metode Kirby Bauer. hasil penelitian antibiotik yang resisten  bakteri  yaitu Chepalosporin : Ceftriaxone  (100%), Cefoperazon (33,33%) dan Aminoglikosida yaitu Gentamicin  (66,66%), Tobramicin (66,66%) dan  Chloramfenicol  tobramicin(66,66%),  antibiotik sensitif  yaitu  Quinolon  Nitrofurantoin  (100%), Levofloxacin (100%), Nitrofurantoin (100%) dan  Tetraciklin (100%) dari  hasil penelitian bakteri Staphylococcus aureus  resisten terhadap  antibiotik  Chepalosporin, antibiotik yang masih sensitif  yaitu  Quinolon dan Tetraciklin. 
PENGARUH WAKTU PENGADUKAN TERHADAP UKURAN PARTIKEL EMULSI MINYAK IKAN (OLEUM IECORIS ASELLI) Alfiana, Dessinta; Rahmadevi, Rahmadevi; Sagita, Desi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sediaan farmasi menggunakan minyak ikan yang cocok adalah emulsi. Emulsi merupakan sediaan cair, terdiri dari dua fase yang tidak bercampur, tidak stabil secara termodinamika, sehingga dikembangkan menjadi mikro emulsi. Penelitian ini bertujuan menghasilkan ukuran partikel yang kecil, menggunakan metoda variasi waktu pengadukan selama 20 menit, 40 menit dan 60 menit. Dilakukan evaluasi organoleptis, tipe emulsi, persen transmitan, viskositas dan pH. Emulsi dengan kombinasi surfaktan tween 80 dan span 60 (10 : 1) memiliki bentuk cair transparan, beraroma khas tween 80, ukuran partikel yaitu 0,376 µm dengan waktu pengadukan 60 menit, dengan transmitan 98%, viskositas 1,59 cPs dan memiliki pH 4,8.  
Pemanfaatan Tanaman Tradisional Sebagai Penunjang Kesehatan di Kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Perawati, Santi; Anggresani, Lia; Andriani, Yuni; Andriani, Lili; Hartesi, Barmi; Rahmadevi, Rahmadevi; Sagita, Desi; Sutrisno, Deny; Medina, Fhatia; Randa, Muhammad; Astridawati, Indah
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/jphi.v2i1.371

Abstract

Latar Belakang:Survei dan sosialisasi tentang pemanfaatan tanaman tradisional, penggunaan obat sintetis yang baik dan benar, bahaya kosmetik ilegal dan kanker serviks dilakukan atas dasar menyadarkan kembali kepada masyarakat akan pentingnya pengobatan yang berasal dari alam, bahaya penggunaan kosmetik yang tidak terdaftar serta cara mendeteksi kanker serviks khususnya pada wanita. Penggunaan obat sintetis dipilih jika suatu penyakit tidak dapat diatasi oleh obat-obatan tradisional. Selain itu, perlu diimbau kembali kepada masyarakat khususnya para wanita agar mewaspadai kosmetik ilegal yang masih beredar karena bahaya yang ditimbulkan akan sangat serius di kemudian hari. Adapun pengenalan tentang kanker serviks dimana penyakit ini masih menjadi ancaman yang mematikan bagi kaum wanita dikarenakan sulitnya untuk mendeteksi penyakit ini. Metode:Data survei dikumpulkan melalui pemberian kuesioner ke masing-masing rumah warga.Menindaklanjuti hasil survei, maka diadakan sosialisasi yang disampaikan dengan metode ceramah dan tanya jawab seputar tema yang dibicarakan Hasil: Hasil survei didapatkan bahwa pertama, warga belum banyak mengetahui kegunaan atau cara memanfaatkan tanaman di sekitar rumah mereka untuk tujuan pengobatan. Kedua, warga sebagian besar tidak mengetahui cara membuang obat yang benar, ketiga para wanita atau ibu-ibu di RT.06 masih ada memakai kosmetik yang ternyata mengandung zat berbahaya dan keempat para wanita atau ibu di RT.06 belum mengetahui apa itu kanker serviks dan bagaimana cara mendeteksi penyakit ini. Kesimpulan:setelah diadakannya sosialisasi masyarakat telah mengetahui manfaat tanaman tradisional, informasi seputar penggunaan obat, bahaya kosmetik ilegal, dan cara mendeteksi sejak dini kanker serviks.
PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) TERHADAP LEUKOSIT DAN LIMFOSIT MENCIT JANTAN BALB/C YANG DI INDUKSI VAKSIN HEPATITIS B Aliyah, Siti Hamidatul; Sagita, Desi; Kurnia, Devi
JURNAL BIOSENSE Vol 4 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.92 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v4i01.1421

Abstract

Abstract Background: Purple sweet potato leaves (Ipomoea batatas L.) which has been known as immunomodulatory activity, which contains chemical compounds, such as vitamins, minerals, flavonoids (anthocyanin), especially iron found in a higher proportion in the leaves. Therefore, it is necessary to study the immunomodulatory activity of the leaf extract of purple sweet potato (Ipomoea batatas L.) on the immune response in Balb/c mice who induced by hepatitis B vaccines. Method: Inducing performed at day 0 and day 15. Mice with weights ± 20 g, which has been divided into normal control group, I, II, III, IV and V (each 5 mice), respectively were given orally by the leaf extract of purple sweet potato (Ipomoea batatas L.) (doses 100 mg / kg, 200 mg / kg, 300 mg / kg, 400 mg / kg and 500 mg / kg), normal controls (CMC Na 0,5%). With the volume of giving 1% of body weight in mice, performed during the study (20th days). Blood sampling is done via the tail vein (laeralis vein), to calculate the number of leukocytes (21st days) and lymph decision to count lymphocytes (21st days). Results: The results that the leaf extract of purple sweet potato (ipomoea batatas L.), especially a dose of 500 mg / kg as immunomodulatory activity can increase the number of lymphocytes proliferation cell. Conclusion: Purple sweet potato leaf extract has activity against the increase in the number of lymphocytes cell especially on dose 500 mg/kg BW who induced by hepatitis B vaccine that can stimulated an immune response.
ISOLASI BAKTERI ENDOFIT DARI DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus desi - sagita
Jurnal Ipteks Terapan Vol 11, No 1 (2017): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jit.2017.v11i1.459

Abstract

Bakteri endofit adalah salah satu alternatif penghasil senyawa antimikroba. Keberadaan bakteri dalam tanaman memungkinkan bakteri menghasilkan senyawa bioaktif yang sama seperti yang terkandung dalam tanaman inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri endofit yang memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri lainnya. Aktifitas antibakteri diukur menggunakan metode Kirbi Bauer. Sirih (Piper bettle) adalah tanaman yang telah digunakan oleh banyak orang karena mengandung senyawa yang baik untuk kesehatan. Jumlah bakteri endofit yang berhasil diisolasi adalah 13 isolat yaitu E1, E2, E3,E4,E7,E8, E9, E10, E11, E12 dan E13. Berdasarkan uji aktifitas antibakteri, 6 dari 13 isolat endofit yang berpotensi memberikan aktifitas antibakteri. 5 dari isolat tersebut yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphyl,ococcus aureus dan E8 yang aktifitas nya tinggi dengan diameter zona bening 18.96 mm dan hanya 1 isolat yaitu E7 yang mampu menghambat  Escherichia coli dengan diameter zona bening 14.01 mm.
Sensitivitas Kombinasi Antibakteri Amoksisilin dan Kotrimoksazol Iis mira anggraini; Desi Sagita; Septa Pratama
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resistensi antibiotik sekarang telah menjadi perhatian global, dimana resistensi ini adalah masalah yang dapat mengancam kesehatan masyarakat. Dalam hal ini diujikan pada bakteri dengan tujuan apakah ada penurunan sensitivitas terhadap antibiotik kombinasi jika diberikan bersama pada bekteri Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumoniae, dengan metode Kirby bauer dengan menggunakan media MHA. Dari hasil penelitian uji sensitivitas dua antibiotik pada bakteri Staphylococcus aureus kombinasi lebih efektiv menghambat pertumbuhan bakteri, begitu pula jika diuji analisis data dengan menggunakan Kruskal wallis dan Mann whitney terdapat hasil signifikan.  
Studi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan ATC/DDD Dan Du 90% Di Puskesmas X Kota Jambi Periode 2017-2018 Wahyu Perdaka; Desi Sagita; Septa Pratama
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya penggunaan antibiotik dari tahun 2000 hingga 2015 merupakan permasalahan global terutama meningkatnya resistensi antibiotik.ATC/DDD merupakan standar yang telah ditetapkan WHO untuk menilai kuantitas penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas penggunaan antibiotik di  Puskesmas kota jambi periode 2017 dan 2018. Pengambilan data secara restrospektif dengan metode ATC/DDD dan DU 90%. Hasil penelitian menunjukkan antibiotik yang memiliki nilai DDD tertinggi di Puskesmas X adalah amoksisilin dengan nilai DDD/1000 KPRJ yaitu 45,13 DDD/1000KPRJ periode 2017 dan 46,27 DDD/1000KPRJ pada tahun 2018, antibiotik yang masuk segmen DU 90% di puskesmas tersebut adalah amoksisilin dan sefadroksil. Antibiotik yang penggunaannya masuk kedalam segmen DU 90% berpotensi mengalami resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Dengan Metode ATC/DDD Dan DU 90% Di Dua Puskesmas Kota Jambi Periode 2017-2018 Fiwi Juni Trisia; Desi Sagita; Septa Pratama
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan antibiotik yang irrasional menjadi penyebab utama resistensi. Sekitar 80% antibiotik yang dikonsumsi dipakai untuk kepentingan manusia dan 40% dikonsumsi berdasarkan indikasi yang kurang tepat, misalnya infeksi virus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi penggunaan antibiotik dengan metode ATC/DDD dan DU 90% di dua Puskesmas Kota Jambi periode 2017-2018 terkait kuantitas penggunaan antibiotik dengan metode ATC/DDD dan DU 90%. Metode penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dimana pengambilan data secara retrospektif berupa resep dan buku register lengkap pasien yang menggunakan antibiotik di dua Puskesmas Kota Jambi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antibiotik yang paling banyak digunakan di Puskesmas A pada tahun 2017 adalah Amoxicillin sebesar 30,55 DDD/1000 pasien/tahun dan tahun 2018 yaitu Amoxicillin sebesar 42,89 DDD/1000 pasien/tahun. Antibiotik yang paling banyak digunakan di Puskesmas B pada tahun 2017 adalah Amoxicillin sebesar 37,66 DDD/1000 pasien/tahun dan tahun 2018 yaitu Amoxicillin sebesar 44,31 DDD/1000 pasien/tahun. Antibiotik yang masuk dalam segmen DU 90% berdasarkan data periode 2017 dan periode 2018 di puskesmas A adalah Amoxicillin dan Erytromisin. Sedangkan pada Puskesmas B berdasarkan data periode 2017 dan 2018 diperoleh hasil bahwa antibiotik yang masuk ke dalam Segmen DU 90% adalah Amoxicillin, Cefadroxil dan Cifrofloxacin.