Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS DEFORMASI DAN VOLUMETRIK MENGGUNAKAN METODE PENGAMATAN 3 DIMENSI UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV) (Studi Kasus: Brown Canyon, Semarang) Setiawan, Thoriq Fajar; Prasetyo, Yudo; Hani'ah, Hani'ah
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.261 KB)

Abstract

ABSTRAKKawasan Brown Canyon merupakan destinasi wisata baru di Kota Semarang. Namun kawasan tersebut masih aktif digunakan untuk aktivitas tambang, selain itu Brown Canyon juga belum terurus dengan baik untuk kepentingan pariwisata. Diperlukan tindakan lebih lanjut apabila ingin menjadikan Brown Canyon kawasan pariwisata di masa yang akan datang, termasuk melakukan analisis dinamika aktivitas pertambangan di Brown Canyon.Pada penelitian kali ini dilakukan analisis dinamika fisik dari Brown Canyon menggunakan metode kombinasi pengamatan Unmanned Aerial Vehicle (UAV), Global Positioning System (GPS) dan survei terestris untuk menganalisis volume dan deformasi yang terjadi di Brown Canyon. Hal ini dilakukan dengan cara menganalisis perubahan volume dengan menggunakan Digital Elevation Model (DEM) yang terbentuk dari data multitemporal foto udara UAV. Pembentukan data DEM tersebut didapat dari data foto udara yang diolah menggunakan prinsip fotogrametri, yang kemudian dikonversi kedalam bentuk pointclouds dan kemudian menjadi data DEM. Hasil dari analisis perubahan volume diverifikasi menggunakan data deformasi dari DInSAR untuk mendapat data yang lebih realistis. Hasil dari pengolahan data dilakukan validasi menggunakan metode terestris untuk mengetahui kondisi topografi sebenarnya.Hasil dari penelitian ini menunjukan penurunan volume yang terjadi Brown Canyon menurut analisis DEM dan sudah terverifikasi dengan data DInSAR, penurunan volume yang terjadi adalah sebesar 14070,7 meter kubik terhitung dari tanggal 25 Maret 2016 hingga 15 April 2016. Hasil tersebut sudah meliputi perubahan volume akibat kegiatan tambang dan faktor lain seperti genangan air, deformasi jalan dan pertumbuhan vegetasi. Dengan hasil analisis pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan pihak terkait untuk pengambilan keputusan mengenai pengembangan Brown Canyon untuk kedepannya dibidang pertambangan dan pariwisata.Kata Kunci: Brown Canyon, Deformasi, DInSAR, Fotogrametri, UAV. ABSTRACTBrown Canyon area is a new tourist destination in Semarang. However the area is still being used for mining activities because of that the Brown Canyon also has not been well maintained for tourism purposes. Further  actions are required if we want to make Brown Canyon as a tourism area in the future, including do some dinamical activity mining analysis in Brown Canyon. In this research, physical dynamic of Brown Canyon is analyzed using a combination method of Unmanned Aerial Vehicle (UAV), Global Positioning System (GPS) and terristrial survey to analyze the volume and deformation in Brown Canyon. It has done by volume changes analysis using Digital Elevation Model (DEM) which is created from the multitemporal data using an UAV aerial images. The DEM data was built by constructed from aerial images which is processed using the principles of photogrammetry and converted into pointclouds data to and become DEM data. Later, this results of volume change analysis have to verified using deformation data from DInSAR in order to acquire realistic results. The result of data processing will be validate with terrestrial surveying to know the real topography. The research results have been indicated decreasing volume in Brown Canyon based on the DEM analysis which is has been verified by the DInSAR data. There are 14,070.7 cubic meters decreasing volume in Brown Canyon calculated from March 25, 2016 until April 15, 2016. This result include changes in volume due to mining activities and other factors such as pond, road deformation and vegetation growth. The result in this research is expected to be consideration for related parties on decision making regarding the development of Brown Canyon for future mining and tourism purposes. Keywords : Brown Canyon, Deformation, DInSAR, Photogrammetry and UAV.*) Penulis, Penanggung jawab
ANALISIS SPASIAL ALIRAN LAHAR MENGGUNAKAN HEC-HMS DAN HEC-RAS PADA KALI GENDOL-OPAK KAWASAN GUNUNG MERAPI Ulinnuha, Ilham; Prasetyo, Yudo; Sabri, LM
Jurnal Geodesi Undip Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknik Geodesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.961 KB)

Abstract

ABSTRAKGunung Merapi merupakan salah satu gunung api yang masih aktif sampai saat ini. Erupsi Gunung Merapi dapat mengeluarkan sejumlah material vulkanik yang dapat mengendap di hulu sungai sebagai lahar. Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berhulu di Gunung Merapi apabila terjadi turun hujan dengan intensitas tinggi dan dalam durasi waktu yang lama, lahar tersebut akan mengalir mengikuti kelerengan permukaan dan dapat mengakibatkan suatu bencana. Salah satu sungai yang memiliki endapan  material vulkanik yang tinggi adalah Kali Gendol-Opak, kemudian disebut sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS) Gendol-Opak. Software HEC-HMS dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung debit banjir rencana. Parameter untuk menentukan debit banjir rencana antara lain data curah hujan, nilai CN (Curve Number) dan Impervious dihitung dari jenis tanah, penggunaan lahan dan luas sub-DAS. Penggunaan lahan dibuat dari klasifikasi tutupan lahan menggunakan metode klasifikasi supervised. Luasan sub-DAS dideliniasi pada ArcMap menggunakan analisis watershed. Debit aliran lahar dihitung dari penambahan koefisien C* pada debit banjir rencana. Pada pemodelan aliran lahar menggunakan software HEC-RAS, parameter yang digunakan antara lain koefisien Manning, geometri data, debit aliran lahar dan terrain. Data untuk Terrain menggunakan data elevasi dari DEMNAS. Setelah pemodelan berhasil didapatkan, aliran lahar diidentifikasi luapannya dari buffer sempadan sungai. Penelitian ini memperoleh simulasi aliran lahar yang memiliki luas dampak sebesar 724,553 ha (8,97%) pada 10 desa di Kabupaten Sleman antara lain Desa Argomulyo, Bimomartani, Glagaharjo, Hargobinangun, Kepuharjo, Selomartani, Sindumartani, Tamanmartani, Umbulharjo dan Wukirsari. Desa Argomulyo menjadi desa yang terdampak aliran lahar paling luas dengan luas 206,335 ha (28,48%). Sebanyak 593,117 ha (81,86%) aliran lahar masuk pada zona sempadan sungai. Berdasarkan hal tersebut, untuk mengurangi kerugian bencana maka pemerintah dapat mengedukasi warga agar tidak melakukan aktivitas di zona tersebut.Kata Kunci: DAS, HEC-HMS, HEC-RAS, Lahar ABSTRACTMerapi Volcano is one of the active volcanoes. Eruption of the Merapi Volcano can release a number of volcanic material which can settle upriver as lahar. In watersheds that are tipped at Merapi Volcano, if there is rain with high intensity and for a long duration, the lahar will flow based on the slope of the surface and can result in a disaster. One river that has high volcanic material deposits is Kali Gendol-Opak, then referred to as the Gendol-Opak River Basin. HEC-HMS software in this research is used to calculate the planned flood discharge. The parameters to determine the planned flood discharge include rainfall data, CN (Curve Number) and Impervious values calculated from soil type, land use and subbasin. Land use is made from land cover classification using the supervised classification method. Area of sub-basin delineated in ArcMap using watershed analysis. Lahar flow discharge is calculated from the addition of the C* coefficient to the planned flood discharge. In lahar flow modeling using HEC-RAS software, parameters used include Manning coefficient, data geometry, lahar flow discharge and terrain. Data for terrain uses elevation data from DEMNAS. After modeling has been successfully obtained, overflow of lahar flow is identified by buffer of demarcation of river. This research obtained a lahar flow simulation which has an impact area of 724.553 ha (8.97%) in 10 villages in Sleman Regency including Argomulyo, Bimomartani, Glagaharjo, Hargobinangun, Kepuharjo, Selomartani, Sindumartani, Tamanmartani, Umbulharjo and Wukirsari villages. Argomulyo village is the most impacted village with an area of 206.335 ha (28.48%). As much as 593.117 ha (81.86%) of the lahar flow into zone of river border. Based on these, to reduce disaster losses the government can educate residents not to carry out activities in the zone.Keywords:  HEC-HMS, HEC-RAS, Lahar, Watershed
ANALISIS SPASIAL HISTORIS PERTUMBUHAN WILAYAH JAKARTA ABAD XVII HINGGA ABAD XXI Zuraidha, Riza Nur; Prasetyo, Yudo; Nugraha, Arief Laila
Jurnal Geodesi Undip Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknik Geodesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.524 KB)

Abstract

ABSTRAK Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia yang memiliki sejarah penting dari zaman penjajahan Belanda. Perubahan spasial pada Jakarta terjadi baik dari segi luas maupun tutupan lahan yang ada. Sejarah perkembangan wilayah harus diperhatikan dalam membangun suatu wilayah, sehingga perkembangan wilayah dapat dilakukan secara optimal dan dapat mengurangi dampak-dampak yang mungkin terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kajian spasial terhadap historis pertumbuhan wilayah Jakarta serta bagaimana pola perubahan spasial perkembangan wilayah Jakarta dari abad XVII hingga abad XXI. Data yang dipakai yaitu citra SPOT 6 tahun 2018 dan peta analog Jakarta abad XVII hingga abad XX. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kombinasi digitasi, wawancara dan studi literatur untuk mendapatkan data pertumbuhan Kota Jakarta abad XVII hingga XX. Metode klasifikasi supervised dengan menggunakan Maximum Likelihood untuk mendapat peta tutupan lahan Jakarta abad XXI dan metode Standart Devitiational Ellips (SDE) untuk mendapat arah pertumbuhan fisik Jakarta. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis tutupan lahan Jakarta dari abad XVII hingga XXI diketahui bahwa Jakarta mengalami perubahan luas yang pesat dan dinamis terutama pada abad XXI dengan perubahan luas wilayah sebesar 3104,13 ha. Adapun perubahan sumbu rotasi pertumbuhan Jakarta abad XX menuju abad XXI terjadi pada semua arah dengan perubahan sumbu rotasi sebesar 11,288º mendekati sumbu Y. Dimana Jakarta pada abad XX hanya berkisar diwilayah Jakarta Pusat yang sekarang ini Jakarta terbagi menjadi 5 kota yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Kata Kunci : Digitasi on screen, Klasifikasi supervised, Jakarta, Spasial historis.  ABSTRACT Jakarta is the capital city of Indonesia which has an important history from the Dutch colonial era. Spatial changes in Jakarta occur both in terms of area and existing land cover. The history of regional development must be considered in developing an area, so that regional development can be carried out optimally and can reduce the impacts that may occur. This study aims to determine the potential for a spatial study of the historical growth of the Jakarta region and how the pattern of spatial change in the development of the Jakarta region from the 17th century to the 21st century. The data used are SPOT 6 2018 images and analog maps of Jakarta 17th century to 20th century. The method used in this research is a combination of digitize, interviews and literature studies to obtain data on the growth of Jakarta City 17th century to 20th. The supervised classification method uses Maximum Likelihood to get a map of Jakarta's land cover in the 21st century and the Standard Devitional Ellips (SDE) method to make the direction of Jakarta's physical growth. Based on the results of the processing of Jakarta's land cover from the 17th century to 21st century, it is known that Jakarta experienced rapid and dynamic changes in area, especially in the 21st century with changes in the area of 3104.13 ha. The changes in the direction of growth in Jakarta from the 17th to 20th century which are more likely to go south follow the Ciliwung river flow pattern, while the growth of the 21st century spreads in all directions in the 21st century with centers in the Menteng, Tanah Abang, and Setiabudi districts with a rotation direction of 11.288º Y axis. The change in direction of Jakarta's growth rotation is the most striking occurred in the 17th century to 18th century with a change in the direction of rotation of 16.314º away from the Y axis. The direction of rotation of physical growth in Jakarta is also in accordance with the direction of rotation in the growth of buildings in Jakarta.
ANALISIS KETELITIAN POINT CLOUDS TEKNOLOGI TERRESTRIAL LASER SCANNER (STUDI KASUS: DEKANAT LAMA FAKULTAS TEKNIK) Ramadhani, Sekar Melati; Prasetyo, Yudo; Bashit, Nurhadi
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPoint clouds adalah kumpulan titik yang memiliki informasi koordinat X, Y, Z, biasa digunakan sebagai acuan 3 dimensi baik untuk pembuatan Digital Elevation Model (DEM), Digital Surface Model (DSM), modelling atau meshing. Teknologi untuk membuat model 3D dan mesh pada saat ini semakin berkembang, sehingga tuntutan pembuatan model 3D atau mesh semakin diperhatikan ketelitiannya. Ketelitian model 3D dan mesh bergantung pada ketelitian point clouds, semakin teliti point clouds, semakin teliti pula model 3D atau mesh yang dibuat, sehingga perlu adanya penelitian untuk mengetahui ketelitian point clouds. Akuisisi point clouds dapat dilakukan menggunakan beberapa metode yang memiliki karakteristik berbeda. Penelitian ini fokus untuk mengetahui kualitas dan ketelitian point clouds hasil akuisisi menggunakan TLS Leica BLK360 pada Gedung Dekanat lama fakultas teknik. Data TLS diregistrasi menggunakan metode cloud to cloud sehingga terbentuk point clouds Dekanat Lama Fakultas Teknik. Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa TLS memiliki ketelitian yang baik dengan RMSE jarak sebesar 0,025m dan RMSE ICP antara lain RMSEx 0,044m, RMSEy 0,027, RMSE 0,066 RMSExy 0,052 dan RMSExyz 0,084 m.
ANALISIS PEMODELAN 3 DIMENSI PADA METODE CLOSE RANGE PHOTOGRAMMETRY MENGGUNAKAN FREE AND OPEN SOURCE SOFTWARE Dinoto, Tjiong, Susilo; Prasetyo, Yudo; Bashit, Nurhadi
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKDewasa ini, pemodelan 3 dimensi (3D) memiliki peran penting dalam dokumentasi objek dalam bentuk digital. Hal ini erat diimplementasikan ke dalam teknologi rekonstruksi pada software.Salah satu alternatif adalah Free and Open Source Software (FOSS) fotogrametriyang menyediakan otomatisasi yang fleksibel dan dapat diakses secara mudah. Penelitian ini menggunakan FOSS MicMac untuk merekonstruksi objek dalam bentuk dense cloud.. Hasil akhir berupa model 3D digital dapat diperoleh melalui tahap post processing menggunakan CloudCompare. Hasil akhir penelitian menunjukan bahwa FOSS mampu merekonstruksi dan memodelkan objek. Hasil akhir model memiliki kesesuaian cukup baik dari segi bentuk dan warna. Nilai rata-rata selisih koordinat ICP pada model MicMac sebesar 8,519 mm. Nilai tersebut menunjukan bahwa model MicMac telah memenuhi standar ketelitian model < 1 cm sesuai dengan CIPA Heritgae Documentation.
PEMETAAN PARAMETER SUHU PERMUKAAN LAUT DAN OKSIGEN TERLARUT DI PERAIRAN PULAU KARIMUNJAWA KABUPATEN JEPARA MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT-8 Ikhtifari, Muh. Nurshauma; Prasetyo, Yudo; Sukmono, Abdi
Jurnal Geodesi Undip Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknik Geodesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara memiliki wilayah yang sebagian besar terdiri dari laut dengan potensi sumber daya laut yang tinggi seperti sumber daya ikan karang, budidaya karamba jaring apung (KJA) ikan kerapu, usaha rumput laut dan potensi sumber daya lainnya. Pada pengelolaan budidaya keramba jaring apung, rumput laut dan lainnya perlu diperhatikan beberapa parameter yang mempengaruhi kualitas air laut seperti suhu permukaan laut dan oksigen terlarut. Suhu permukaan air laut dan oksigen terlarut mempunyai peranan penting sebagai penentu kualitas perairan, suhu permukaan air laut dan oksigen terlarut merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan organisme di lautan.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengolahan suhu permukaan laut pada musim peralihan 2 yang diambil pada tanggal 13 November 2018 didapatkan nilai bahwa sebaran suhu permukaan laut pada suhu 27,5 - 28,0 (oC) dengan luas 0,003 km2, suhu 28,0 - 28,5 (oC) dengan luas 6,072 km2, suhu 28,5 – 29,0 (oC) dengan luas 1,210 km2, suhu 29,0 – 29,5 (oC) dengan luas 1,582 km2, suhu 29,5 – 30,0 (oC) dengan luas 2,413 km2. Sedangkan musim Timur yang diambil pada tanggal 25 Agustus 2018 didapatkan nilai bahwa sebaran suhu 26,0 – 26,5 (oC) dengan luas 0,043 km2, suhu 26,5 – 27,0 dengan luas 11,237 km2. Oksigen terlarut dari penelitian ini pada musim peralihan 2 yang diambil pada tanggal 13 November 2018 didapatkan nilai sebaran 11,5 – 12 (mg/l) dengan luas 11,280 km2. Sedangkan musim Timur yang diambil pada tanggal 25 Agustus 2018 menunjukkan bahwa oksigen terlarut mempunyai sebaran 11,0 – 11,5 (mg/l) dengan luas 0,025 km2, oksigen terlarut 11,5 – 12,0 (mg/l) dengan luas 11,255 km2.Kata Kunci : Citra Landsat-8, Oksigen terlaut, Pulau Karimunjawa, Suhu permukaan lautABSTRACTKarimunjawa Islands, Jepara Regency has an area that mostly consists of seas with high potential marine resources such as reef fish resources, grouper floating net cage cultivation, seaweed business and other potential resources. In the cultivation of floating net cages, seaweed and others, several parameters that affect seawater quality need to be considered, such as sea surface temperature and dissolved oxygen. Sea surface temperature and dissolved oxygen have an important role in determining water quality, sea surface temperature and dissolved oxygen are very important factors for the life of organisms in the oceans.The results of this study indicate that the processing of sea surface temperature in the transition season 2 taken on November 13, 2018 obtained values that the distribution of sea surface temperature at temperatures 27.5 - 28.0 (oC) with area 0.003 km2, temperature 28.0 - 28.5 (oC) with area 6.072 km2, temperature 28.5 - 29.0 (oC) with area 1.210 km2, temperature 29.0 - 29.5 (oC) with area 1.582 km2, temperature of 29.5 - 30.0 (oC) with area 2.413 km2. While the East season taken on August 25, 2018, the value of temperature distribution is 26.0 - 26.5 (oC) with area 0.043 km2, temperature 26.5 - 27.0 with area 11.237 km2. Dissolved oxygen from this study in the transition season 2 taken on November 13, 2018 obtained a distribution value of 11.5 - 12 (mg / l) with area 11.280 km2. While the East season taken on August 25, 2018 shows that dissolved oxygen has a distribution of 11.0 - 11.5 (mg / l) with area 0.025 km2, dissolved oxygen 11.5 - 12.0 (mg / l) with area 11.255 km2.Keywords : Dissolved oxygen, Karimunjawa Island, Landsat-8 imageries, Sea surface temperature.
PEMODELAN MODEL 3D MENGGUNAKAN METODE TLS (TERRESTRIAL LASER SCANNER) (STUDI KASUS : CANDI PLAOSAN LOR, KABUPATEN KLATEN) Rahmawati, Nabila; Prasetyo, Yudo; Hadi, firman
Jurnal Geodesi UNDIP Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Candi Plaosan merupakan cagar budaya yang menjadi salah satu detinasi wisatawan untuk berkunjung saat berada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Guna mempertahankan dan melestarikan candi, dibutuhkan generasi penerus yang paham akan Candi. Kendati hal itu, untuk tetap menjaga dan melestarikan Candi tersebut diperlukan langkah rekonstruksi dan konservasi. Hal ini dapat dilakukan dengan pendokumntasikan 3D Candi secara digtal. Salah satu jalan keluar yang ditawarkan oleh teknologi kini adalah pemodelan 3D dengan wahana TLS. TLS dipilih karena perkembangannya yang lebih baik jika di bandingkan dengan pemodelan mebggunakan UAV (Bernard Ray, 2017)TLS melakukan 11 kali perekaman data mengelilingi objek Candi Plaosan. Proses perekaman data dilakukan dengan bantuan BLK seris 360. Setelah data didapatkan, kemudian melakukan registrasi dengan bantuan registrasi software Autodesk RecapPro. Tahap selanjutnya adalah pemodelan 3D pada software CloudCompare dengan metode Poisson Surface Reconstruction. Model 3D yang dihasilkan dianalisis dengan mengganakan standar kualitas Level of Detail (LoD) yang dikembangkan oleh City Geography Markup Language (CityGML) menurut Biljecki, et al. (2016).Penelitian ini menghasilkan nilai registrasi point cloud pada overlap dengan nilai rata-rata 20.2 %, balance dengan nilai rata-rata 7.6%, dan points dngean nilai rata-rata 95.3%. Model 3D yang tercipta dari proses Poisson Surface Reconstruction data TLS menghasilakn. 12.959.390 faces. Hasil uji kualitatif model menggunakan 5 sampel bagian yang dimiliki model 3D dan kenampakan pada lapangan tingkat kedetailan model 3D yang dihasilkan oleh TLS memiliki tangka kedetilan pada LoD3.1.
Suitability analysis of rice varieties using learning vector quantization and remote sensing images Annisa Apriliani; Retno Kusumaningrum; Sukmawati Nur Endah; Yudo Prasetyo
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Vol 17, No 3: June 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/telkomnika.v17i3.12234

Abstract

Rice (Oryza Sativa) is the main food for Indonesian people, thus maintaining the stability of rice production in Indonesia becomes an important issue for further study. A strategy to overcome the issue is to apply precision agriculture (PA) using remote sensing images as a reference due to its effectiveness. The initial stage of PA is suitability analysis of rice varieties, including INPARA, INPARI, and INPAGO. While the representative features that can be extracted from remote sensing images and related to agriculture field are NDVI, NDWI, NDSI, and BI. Therefore, the aim of this study is to identify the best model for analyzing the most suitable superior rice varieties using Learning Vector Quantization. The results show that the best LVQ model is obtained at learning rate value of 0.001, epsilon value of 0.1, and the features combination of NDWI and BI values (in standard deviation). The architecture generates accuracy value of 56%.
Analisis Korelasi Kawasan Pengembangan Kendal Industrial Park Terhadap Ruang Terbuka Hijau Yudo Prasetyo; Nurhadi Bashit; Hanum Fadhil Baihaqi
Jurnal Kelautan Tropis Vol 24, No 1 (2021): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v24i1.10297

Abstract

The Industrial Park in Indonesia has increased in each province, especially in Central Java Province because it has a positive impact on prosperity, economic level and can open jobs. Kendal Industrial Park (KIP) is one of the Industrial Park in Central Java that is experiencing growth and is expected to attract investors to enter. KIP has its own charm in the form of integration with ports so that it can reduce land route logistics costs. KIP will have an impact on land use and improvement of the road network that occurs around the area. Land use in KIP needs to be monitored so as not to cause problems due to changes in land use in the form of a physical environment. Therefore, Green Open Space (RTH) is needed to reduce the physical impact of the environment and can also improve the comfort of the community around KIP. This study intends to analyze the growth of Green Open Spaces (RTH) as a supporter of the KIP environment at the stage of land clearing and development. The results showed changes in land use occurred from the original water body class by 72% to 68% because it turned into open land. This is due to KIP preparing land for industrial use and not yet doing much development. Based on this, land-use changes cause an increase in Land Surface Temperature (LST) in the KIP, but the RTH does not increase. RTH needs to be improved to provide comfort in KIP locations. This research is expected to provide benefits for local governments in making policies for the KIP. Kawasan Industri di Indonesia mengalami peningkatan di setiap provinsi khususnya di Provinsi Jawa Tengah karena berdampak positif terhadap kesejahteraan, tingkat ekonomi dan dapat membuka lapangan kerja. Kendal Industrial Park (KIP) merupakan salah satu Kawasan Industri di Jawa Tengah yang sedang mengalami pertumbuhan dan diharapkan dapat menarik investor untuk masuk. KIP memiliki daya tarik tersendiri berupa integrasi dengan pelabuhan sehingga dapat menekan biaya logistic jalur darat. KIP akan berdampak pada tutupan lahan dan peningkatan jaringan jalan yang terjadi di sekitar kawasan. Tutupan lahan di KIP perlu dimonitor agar tidak menimbulkan masalah akibat perubahan tutupan lahan berupa lingkungan fisik. Oleh karena itu, Ruang Terbuka Hijau (RTH) diperlukan untuk mengurangi dampak fisik lingkungan dan juga dapat meningkatkan kenyamanan masyarakat sekitar KIP. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis pertumbuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai pendukung lingkungan KIP pada tahap pembukaan dan pengembangan lahan. Hasil penelitian menunjukkan perubahan tutupan lahan terjadi dari kelas badan air semula sebesar 72% menjadi 68% karena berubah menjadi lahan terbuka. Hal ini disebabkan KIP menyiapkan lahan untuk keperluan industri dan belum banyak melakukan pembangunan. Berdasarkan hal tersebut, perubahan tutupan lahan menyebabkan peningkatan Suhu Permukaan Lahan (SPL) di KIP, namun RTH tidak meningkat. RTH perlu ditingkatkan untuk memberikan kenyamanan di lokasi KIP. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemerintah daerah dalam pengambilan kebijakan KIP.
APLIKASI SATELIT ALTIMETRI DALAM PENENTUAN SEA SURFACE TOPOGRAPHY (SST) MENGGUNAKAN DATA JASON-2 PERIODE 2011 (Studi Kasus : Laut Utara Jawa) Alvian Danu Wicaksono; Bambang Darmo Yuwono; Yudo Prasetyo
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.116 KB)

Abstract

ABSTRAK                Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari perairan. Luasnya wilayah perairan Indonesia memerlukan pengembangan penelitian lebih lanjut terkait kondisi fisis dan biologis perairan tersebut. Salah satu bentuk kajian fisis perairan Indonesia adalah pengamatan bentuk muka air laut (sea surface topography/SST). Sea Surface Topography (SST) merupakan tinggi permukaan air laut di atas geoid. Penelitian ini berfungsi untuk memperoleh fenomena laut secara temporal.Pada penelitian ini menggunakan data satelit altimetri dari dua penyedia data yaitu RADS dan AVISO dengan lokasi penelitian di perairan Semarang dengan jalur pass 51 dan 64 sedangkan  Surabaya pada jalur satelit pass 127 dan 140. Metode yang digunakan adalah mengolah data satelit altimetri Jason-2 tahun 2011 dengan analisis perbandingan akurasi, arus dan karakteristik sea surface topography menggunakan sofware BRAT 2.0..Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat akurasi data pengolahan satelit altimetri RADS dan software BRAT adalah <  0,25 m berdasarkan uji statistik simpangan baku dan hasil nilai SST yang tertingi terjadi pada pass 064 terjadi pada cycle 110 sebesar  1,5752 m pada tanggal 27 Mei 2011 – 07 Juni 2011 sedangkan nilai SST terendah terjadi pada pass 051 dengan cycle 095  sebesar 0,544 m pada tanggal 30 Januari 2011 – 09 Februari 2011. Berdasarkan pengamatan dan analisis menerangkan bahwa arah arus bergerak ke arah Samudra Hindia ini dapat diketahui dengan nilai sea surface topography yang mengacu pada ketinggian geoid lebih tinggi di daerah Utara laut Jawa dari pada di Selatan laut Jawa.Kata Kunci : Aviso, BRAT, Jason-2, Radar Altimetry Database System (RADS), Sea Surface Topography (SST) ABSTRACTIndonesia can be classified as an archipelago nation in which most of its territory consisted of water. With this large number of water territory, Indonesia needs to develop an advanced research related to the physical and biological condition of the water territory. One of the physical study of Indonesian water territory is the observation of sea surface (Sea Surface Topography/SST). Sea Surface Topography (SST) can be defined as the high level of sea surface above the geoid. The purpose of this research is to get the sea phenomenon temporally                This research was using altimetry satellite data from two data provider RADS and AVISO with the research sites in Semarang satellite pass 51 and pass 64 and Surabaya satellite pass 127 and 140. The method used in this research is by processing altimetry satellite data Jason-2 2011 with the comparison analysis of the current and the characteristic of Sea Surface Topography using software BRAT 2.0.                The result of the research showed that the accuracy level of the processed data of altimetry satellite and software BRAT is < 0.25 m according to the statistic test of standard deviation and the result of SST point the highest happened on pass 064 in cycle 110 with the result of 1.5752 m on May 27th 2011 – June 07th 2011 and the lowest happened on pass 051 in cycle 095 with the result of 0.544 m on January 30th 2011 – February 09th 2011. The observation and the analysis showed that the current which moving towards the Indian Ocean can be known with Sea Surface Topography point that refers to the high level of geoid higher in the northern Java Sea rather than Southern Java SeaKeywords: Aviso, BRAT, Jason-2, Radar Altimetry Database System (RADS), Sea Surface Topography (SST)
Co-Authors Abdi Sukmono, Abdi Adito Maulana ADYVICTURA TINAMBUNAN Agree Isnasatrianto Ahmad Iqbal Maulana Lubis Aji, Bernardinus Joko Prakosta Santu Alfian Adi Atmaja Alfonsus Bima Samudra Alvatara Partogi Hutagalung Alvian Danu Wicaksono An Nisa Tri Rahmawati Anang Ikhwandito Andri Suprayogi Anggoro Pratomo Adi Annisa Apriliani Annisa Octaviana ARDI SETYO PRATOMO Ari Setiani Arief Laila Nugraha Ariescha Eko Yuniarto Arwan Putra Wijaya Atina Qothrunnada Salsabila Azeriansyah, Reyhan Bahtiar Ibnu Lonita Bambang Darmo Yuwono Bambang Sudarsono Bandi Sasmito Bashit, Nurhadi Bernard Ray Barus Bilal Fadhlurrohman Billy Silaen Bram Ferdinand Saragih Dafid Januar Dani Nur Martiana Daud Panji Permana David Jefferson Baris Dede Handoko Delima Canny Valentine Simarmata Deviana Putri Sunarernanda Dicky Nur Krisnha Dinoto, Tjiong, Susilo Dita Ariani Dita Rizki Amliana Dito Seno Aji DIYANAH DIYANAH Emeralda Amirul Ariefa Fadlila Ananingtyas, Fadlila Faisal Aldin Fajriah Lita Pamungkasari Farras Nabilah Fatimah Putri Utami Fauzi Janu Amarrohman, Fauzi Janu Firman Hadi Fitrah Trikusuma Franstein Kevin J.B Galuh Puteri Saraswati Gantra S.D Hutahaean Hadi, Firman Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus Hani'ah, Hani'ah Haniah Haniah Hanif Arafah Mustofa Hanum Fadhil Baihaqi Hanum Fadhil Baihaqi Harintaka Harintaka Hestiningsih Hestiningsih Ikhtifari, Muh. Nurshauma ILHAAM CAHYA NIRTANTO Imanuel Sitepu Indah Purwanti Jamilah, Mutiara Kurnia Wisnu Aziz Lanjar Cahyo Pambudi Laode M Sabri Lukman Jundi Fakhri Islam Luluk Dita Shafitri Marissa Isabella Panggabean Marissa Isabella Panggabean Maylani Daraputri Mazazatu Rosyada Moehammad Awaluddin Muhammad Adnan Yusuf, Muhammad Adnan Muhammad Arizar Hidayat Muhammad Farhan Aryasatya Muhammad Helmi Muhammad Nur Khafidlin Nabila Rahmawati Nailatul Muna Nanang Noviantoro Prasetyo Narendra Sava Hanung Naryoko Naryoko Naufal Dwiakram Nizma Humaidah Noviar Afrizal Wahyuananto Nuardi Dwi Pradipta Nurhadi Bashit Panji Pratama Putra Pran Shiska, Pran Rahmawati, Nabila Ramadhani, Sekar Melati Rendi Aulia Retno Kusumaningrum Rifki Purnama Aji Rina Emelyana Riska Pratiwi Riza Ashar Sabri, LM Saffira noor chotimah Sawitri Subiyanto Setyo Ardy Gunawan Sintauli Manullang Sukmawati Nur Endah Supriadi Sanjaya Purba Syachril Warasambi Mispaki Tegar Dio Arsadya Rahadian Tengku Oki Al Akbar Theresia Niken Kurnianingsih Thoriq Fajar Setiawan, Thoriq Fajar Ulifatus Sa&#039;diyah Ulinnuha, Ilham Virgus - Arisondang Widi Wicaksono WIWIT PURWANTI Yasser Wahyuddin Yonanda Simarsoit YULIA SAVIRA RACHMA Zainab Ramadhanis Zia Ul Maksum Zuraidha, Riza Nur