Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pertumbuhan Benih Ikan Gabus Channa striata dengan Pakan Cacing Darah Beku Ndobe, Samliok; Madinawati, Madinawati; Serdiati, Novalina; Syukri, Syukri; Moore, Abigail
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.921 KB)

Abstract

Ikan gabus Channa striata merupakan ikan air tawar yang secara tradisonal ditangkap dan dikonsumsi oleh masyarakat asli Sulawesi Tengah, namun saat ini populasinya di alam cenderung mengalami penurunan. Eksploitasi ikan gabus yang terus meningkat disebabkan oleh kesukaan konsumen terhadap dagingnya yang lezat dan gizinya yang tinggi serta kandungan albuminnya yang tinggi mengakibatkan permintaan ikan gabus sebagai makanan kesehatan dan bahan baku industri farmasi semakin meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penurunan populasi ikan gabus di alam adalah dengan melakukan pembesaran benih ikan gabus, namun hal ini terkendala pada ketersediaan pakan, khususnya pada tahap awal pembesaran yang merupakan fase kritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh feeding rate terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan gabus yang diberi pakan cacing darah beku. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Benih ikan gabus (bobot tubuh 0.17±0.10 dan panjang total 2.5±0.5 cm) diberi pakan cacing darah (tiga kali sehari) dengan lima rasio pakan/bobot tubuh yaitu: P1=6,5%, P2=8,0%, C=9.5%, D=11,0% and E=12,5%. Benih dipelihara dalam wadah terkontrol berisi tujuh liter air dengan kepadatan penebaran sebesar satu ekor/liter. Parameter yang diukur adalah pertumbuhan mutlak (bobot tubuh dan panjang total) serta sintasan. Perlakuan pakan 12,5% /bobot tubuh ikan memberi hasil terbaik dengan pertumbuhan mutlak bobot tubuh benih ikan gabus yang secara nyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan keempat perlakuan lainnya.
PENGARUH PADAT PENEBARAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN KERAPU SUNU (Plectropomus leopardus) YANG DIPELIHARA DALAM KARAMBA Sunirco, Sunirco; Serdiati, Novalina; Madinawati, Madinawati
AGROVET Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeliharaan ikan kerapu sunu dalam karamba jaring apung merupakan salah satu potensi yang terus dikembangkan oleh masyarakat Indonesia saat ini, terutama masyarakat yang ada di Sulawesi Tengah, khususnya yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh padat penebaran terhadap pertumbuhan ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus) yang dipelihara dalam karamba jaring apung (KJA). Penelitian dilakukan di Teluk Tolobundu, Desa Popidolon, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah, pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011.  Organisme uji yang digunakan adalah  ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus) yang mempunyai berat awal 200 g/ekor.  Wadah yang digunakan berupa jaring yang berukuran 1 m x 1 m x 1 m, makanan yang diberikan berupa ikan rucah (ikan tembang) dengan frekuensi pemberian pakan yaitu 3 kali sehari. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap ( RAL) dengan   3 perlakuan yaitu padat penebaran 15 ekor/m3, 20 ekor/ m3 dan 25 ekor/ m3. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat penebaran berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus).  Pertumbuhan tertinggi diperoleh pada padat penebaran 15 ekor/m3.
EMBRIOGENESIS IKAN CUPANG (Betta splendens) Annur, Annur; Madinawati, Madinawati; Mangitung, Septina Fifi; Rusaini, Rusaini
AgriSains Vol 17, No 3 (2016)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.477 KB)

Abstract

Siamese fighting fish (Betta splendens) is a freshwater ornamental fish that has a potential both in the domestic market and international market (export). Some studies on biological aspects of the Siamese fighting fish have been conducted.  However, information on the embryonic development of the fighting fish is lack.  The study aims to determine the stage of embryonic development in fighting fish. The experiment was conducted at the Laboratory of Aquaculture, Faculty of Animal Husbandry and Fisheries, Tadulako University, Palu. The results showed that the development of fish embryo can be divided into several stages, including cleavage, morula, blastula, gastrula, and organogenesis. The egg of the fighting fish was hatch in 35 hours after fertilization. Key words: Betta splendens, fish egg, embryogenesis, and larvae
PENGARUH PADAT PENEBARAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN KERAPU SUNU (Plectropomus leopardus) YANG DIPELIHARA DALAM KARAMBA JARING APUNG Sunirco, Sunirco; Serdiati, Novalina; Madinawati, Madinawati
AgriSains Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of stocking density on growth of Trout Grouper (Plectropomus leopardus) were cultured in the floating net cage. The study was conducted in Tolobundu Bay, Popidolon Village, Liang District, the residence of Banggai Islands, Central Sulawesi Province, during period of June to August 2011. Experimental organisms used were Trout Grouper (Plectropomus leopardus) with initial body weight of 200 g/head. Twelve 1 m x 1 m x 1m floating net cages with mesh sizes 1 inch were used for this experiment. Feeds given were trashed raw fishes amounted to 4-5% of the grouper biomass, fed three times daily. Experimental design used was completely randomized design (CRD) with 3 treatments, namely stocking densities of 15; 20 and 30 heads/m3, respectively, and with four replications. The results showed that the stocking density have a highly significant effect on the growth of Trout Grouper (Plectropomus leopardus), where the highest growth was performed by those cultured with stocking density of 15 heads/m3.Key words : stocking density, growth, Trout Grouper.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK AKAR TUBA (Derris elliptica) TERHADAP LAMA WAKTU PEMBIUSAN BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio) Tobigo, Desiana Trisnawati; Madinawati, Madinawati; Mariana, Mariana
AgriSains Vol 18, No 2 (2017)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.596 KB)

Abstract

This study aimed to determine the effect of extract tuba root (Derris elliptica) the length of time anesthesia carp (Cyprinus carpio). This study was conducted in March 2016, using the research material 180 carp fry and given a dosage of different tuba root extract, namely A (0.8 ml / 5 L of water), treatment B (1 ml / 5 L of water) , treatment C (1.2 ml / 5 L of water). Parameters measured were anesthetized seeds start time and duration anesthetized goldfish carp seed. Analysis of data using analysis completely randomized design (CRD) with a further test Significant Difference (LSD). The results showed that higher doses of tuba root extract the faster start time sedated and the longer duration of anesthesia seed carp. Treatment C (1.2 ml / 5 L of water) to give effect anesthetized fastest start time (28.25 minutes) and gave effect anesthetized longest time (205 minutes), whereas treatment A (0.8 ml / 5 L of water) to give influence anesthetized longest start time (41.10 minutes) and gave effect anesthetized fastest (111.17 min). The higher the dose of tuba root extract the faster start time sedated and the longer duration of anesthesia seed carp.Keyword: anesthesia, extract, tuba root, hatchery
KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN PLANKTON DI PERAIRAN LAGUNA DESA TOLONGANO KECAMATAN BANAWA SELATAN Madinawati, Madinawati
MEDIA LITBANG SULTENG Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : MEDIA LITBANG SULTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.939 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan keanekaragaman plankton yang ada di Perairan Laguna, Desa Tolongano, Kecamatan Banawa Selatan.  Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2009.  Pengambilan sampel plankton bertempat di Perairan Laguna, Desa Tolongano, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Metode penelitian yang digunakan adalah purpossive sampling method (penempatan titik sampel dengan sengaja).  Stasiun pengambilan sampel terdiri atas 5 stasiun, dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada pukul 07.00, 12.00, dan   17.00 WITA. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa  kelimpahan  fitoplankton dari kelas Bacillariophyceae berkisar antara 8.925 – 16.135 ind/l dan kelimpahan zooplankton dari kelas Crustacea berkisar antara 35 – 70 ind/l, indeks keanekaragaman fitoplankton dari kelas Bacillariophyceae berkisar antara 2,010 – 2,504  dan indeks keanekaragaman zooplankton dari kelas Crustacea berkisar antara 0 – 0,6931, indeks  dominansi  dari kelas  Bacillariophyceae  berkisar  antara 1,1995 – 1,2326 menunjukkan ada jenis plankton yang mendominasi, yaitu Nitzchia sp.
PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Madinawati, Madinawati; Serdiati, Novalina; Yoel, Yoel
MEDIA LITBANG SULTENG Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : MEDIA LITBANG SULTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.977 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo selama diberikan pakan yang berbeda berupa Tubifex, jentik nyamuk dan pellet butiran. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan yakni perlakuan pemberian Tubifex, perlakuan pemberian jentik nyamuk, perlakuan pemberian pellet butiran. Peubah yang diamati adalah pertumbuhan bobot mutlak.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Pertumbuhan bobot mutlak tertinggi diperoleh pada pemberian Tubifex (3,26 g), kemudian pada pemberian jentik nyamuk (0,79 g) dan terendah diperoleh pada pemberian pellet butiran (0.78 g). Kelangsungan  hidup benih ikan lele dumbo selama penelitian adalah 100% pada semua perlakuan.  Kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran yang layak untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus).
Different Preliminary Feed on The Response of Growth And Sustainability of Betta Fish Larvae (Betta Splendens) Yohana, Yohana; Tantu, Fadly Y; Madinawati, Madinawati
AgriSains Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.935 KB)

Abstract

Some problems in Betta splendens cultivate activities were slow growth and mortality rates still high in the larval stage. Generally, Betta splendens larvae require a feed type based to the larval mouth. Some types of feed that can be given for larvae were Infusoria and yolk suspension. The study aims to find out the growth and survival rate of Betta splendens giving different first feeding. The study was conducted in January-February 2019 at Laboratory of Water Quality and Aquatic Biota, Faculty of Animal Husbandry and Fisheries, Tadulako University. The study used a Completely Randomized Design consisting of 3 treatments: A (infusoria); B (egg yolk); C (infusoria and egg yolk). Data were analyzed with ANOVA. The results showed that giving different first feeding did not significantly affect the growth of Betta splendens. The highest weight in the treatment of infusoria feed and the highest percentage of survival rate in the treatment of egg yolk.
Effect of Probiotic Addition EM-4 (Effective Microorganism-4) on Feed to Growth, Food Conversion Ratio and Survival Rate of Common Carp Larva Cyprinus carpio L. Abdillah, Abdillah; Madinawati, Madinawati
AgriSains Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.935 KB)

Abstract

The problem that often becomes an obstacle in common carp culture is that the artificial feeding of common carp seeds has not yet had an optimal effect on survival and growth rates. due to the digestive system of seeds has not morphologic or physiologic differentiated, so the ability of seeds to digest feed still requires the addition of supplements such as probiotics. The research aims to analyze the effect of EM-4 probiotics addition on feed to growth SGR, FCR and survival rate of common carp seeds. The study was conducted in April to May 2019 at the Water Quality and Aquatic Biota Laboratory, Tadulako University. The study used a Completely Randomized Design consisting of 5 treatments and 4 replications. The treatments in this study were variations in the dose of EM-4 mixed addition in commercial feeding: A (0 ml/kg of feed); B (2 ml/kg of feed); C (6 ml/kg of feed); D (10 ml/kg of feed); E (14 ml/kg of feed). Data analysis used ANOVA and continued with LSD tests. The results showed that the use of EM-4 probiotics in feed significantly affected (P <0.05) on SGR, FCR and survival rate. Treatment D (10 ml / kg of feed) was the best treatment that resulted in SGR 0.014%, absolute weight growth of 7.775 g, FCR of 0.350 and 95% survival rate.
Pengaruh Perendaman Larva Ikan Pterapogon kauderni dengan Hormon 17α-Methyltestosteron Menggunakan Dosis yang Berbeda terhadap Rasio Kelamin Jantan Muhammad Safir; Samliok Ndobe; Madinawati Madinawati; Septina Fifi Mangitung; Novalina Serdiati; Moh. Riyadi
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IX Nomor 2 Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v9i2.330

Abstract

Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni) adalah salah satu ikan hias endemik perairan Sulawesi Tengah. Dalam proses pemijahannya, induk jantan akan mengerami telur hingga memasuki fase juvenil. Kondisi tersebut (lamanya masa pengeraman) tentunya akan menghambat peningkatan populasi ikan P. kauderni dengan target jumlah dalam waktu tertentu terlebih jumlah induk jantan yang terbatas. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis hormon 17α-methyltestosteron (17α-MT) terbaik dalam menghasilkan rasio kelamin jantan ikan P. kauderni yang tinggi. Penelitian didesain menggunakan rancangan acak lengkap dengan mengujikan empat perlakuan dosis 17α-MT meliputi 0 mg/L; 2 mg/L; 4 mg/L dan 6 mg/L air yang diterapkan melalui metode perendaman selama 4 jam. Setiap perlakuan dilakukan 4 kali ulangan. Hasil perlakuan perendaman larva dengan hormon 17α-MT pada dosis berbeda tidak berpengaruh terhadap laju pertumbuhan harian ikan P. kauderni (P>0,05). Pertambahan biomasa dan kelangsungan hidup lebih rendah pada perlakuan dosis 6 mg/L air. Rasio kelamin jantan ikan P. kauderni tertinggi terjadi pada perlakuan dosis 2 mg/L air yakni sebesar 91,67%.