Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Kecemasan Pada Atlet Cabang Olahraga Bela Diri (Nomor Tarung) Ajeng Dian Purnamasari; Ayu Rizky Febriani; Kusnandar Kusnandar
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 2 No 1 (2020): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.453 KB) | DOI: 10.20884/1.paju.2020.2.1.3082

Abstract

Gangguan kecemasan menjadi salah satu gangguan yang sering muncul pada perjalanan performa atlet mecapai prestasi. kecemasan ini merupakan gangguan yang terjadi selalu dengan latar belakang atau pemicu. Untuk dapat menghindari kecemasan ini dapat mempelajari berbagai pemicu dari terjadinya kecemasan ini secara spesifik berdasarkan pada setiap cabang olahraga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai kemungkinan pemicu kecemasan pada atlet bela diri (nomor tarung) di Kabupaten Banyumas baik atlet laki-laki maupun atlet perempuan. penelitian ini bersubjekkan atlet bela diri yang berdomisili di Kabupaten Banyumas sebanyak 163 atlet bela diri dari cabang olahraga Pencak Silat, Taekwondo dan Karate, dengan pengalaman bertanding minimal pada kejuaraan tingkat daerah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan naturalistik dalam proses pengambilan data. Data diperoleh dengan penyebaran kuisioner serta melakukan pengecekan pernyataan dengan wawancara mendalam. Penganalisisan data dilakukan dengan menghitung presentase dari seluruh data yang saling mendukung dan mereduksi data yang tidak memberikan informasi. Hasil dari penelitian ini adalah informasi tentang penyebab paling dominan munculnya kecemasan yang biasanya terjadi pada atlet bela diri pada atlet Banyumas dari masing-masing kecabangan tersebut. Simpulan yang didapat dari penelitian ini kecemasan paling dominan adalah 1) Terdapat 9 pemicu kecemasan pada atlet laki-laki cabang olahraga beladiri nomor tarung, dengan pemicu paling dominan adalah pikiran tentang ingin segera bertanding dan Beban pikiran tentang strategi mengalahkan. 2) Terdapat 8 pemicu kecemasan pada atlet perempuan cabang olahraga beladiri nomor tarung, dan yang paling dominan adalah ketakutan akan kekalahan. 3) Pada atlet laki-laki pemicu kecemasan yang paling mendominasii adalah bentuk agresifitas dan pada perempuan lebih memunculkan sisi perasaan sensitif.
Identifikasi Body Composition (Healthy Fitness Zone) dan Resiko Cedera pada Pemain Bola Basket SMA Arfin Deri Listiandi; Didik Rilastiyo Budi; Rohman Hidayat; Ayu Rizky Febriani; Ajeng Dian Purnamasari; Fuad Noor Heza; Rafdlal Saeful Bakhri
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 3 No 2 (2022): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.471 KB) | DOI: 10.20884/1.paju.2022.3.2.5701

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Body Composition yang terdiri dari Body Mass Index dan Body Fat Percentage menggunakan norma Healthy Fitness Zone dari fitnessgram dengan resiko cedera pada pemain bola basket SMA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, sampel penelitian yaitu Siswa SMAN 4 dan SMAN 5 Purwokerto yang mengikuti ekstrakurikuler yang dipilih menggunakan purposive sampling sejumlah 20 Putra dan 10 Putri. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pengukuran body composition menggunakan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) dan tes Functional Movement Screening (FMS) untuk resiko cedera. Hasil penelitian menunjukan pengukuran Body Mass Index siswa yang mengikut ekstrakurikuler bola basket berada pada kriteria Healthy Fitness Zone sebesar 77%. Body Fat Percentage siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket sebagian besar berada dalam kriteria Healthy Fitness Zone sebanyak 23 siswa (77%) dan nilai korelasi ganda (R) = 0,674 dan sig. = 0,000 < 0,05 maka hubungan signifikan, atau dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan Body Mass Index dan Body Fat Percentage dengan Functional Movement Screening. Hasil uji regresi menunjukan nilai R square = 0,454 dapat diartikan besarnya hubungan Body Mass Index dan Body Fat Percentage dengan Functional Movement Screening sebesar 45,4% sedangkan sisanya 64,6% dipegaruhi oleh faktor lain.
Mengolahragakan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal Ayu Rizky Febriani; Rohman Hidayat; Neva Widanita; Didik Rilastiyo Budi; Arfin Deri Listiandi; Rifqi Festiawan; Topo Suhartoyo
Jurnal of Community Health Development Vol 2 No 2 (2021): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2021
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.242 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2021.2.2.3567

Abstract

Perkembangan dan kemajuan jaman menuntut setiap manusia untuk dapat bertahan dengan segenap kemampuan dalam hal ekonomi, ilmu dan pengetahuan, self improvement, kesehatan dan kebugaran jasmani. Perkembangan dan kemajuan jaman yang tak mengenal waktu berdampak pada kemampuan seseorang untuk dapat menjaga eksistensinya dimasyarakat agar hubungan individu satu dengan yang lain terjalin baik, dengan tujuan menjaga stabilitas emosi sosial. Hal ini kita dapat jumpai di desa-desa yang sangat kental dan terjaga keguyubannya. Pamijen adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas yang memiliki potensi lingkungan yang baik seperti keguyuban pada masyarakatnya, lingkungan yang sejuk, dan prasarana/tanah lapang. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan mengupayakan Desa Pamijen menjadi desa yang masyarakatnya aktif berolahraga. Tujuannya adalah meningkatkan physical Fitness masyarakat desa agar mereka lebih produktif dalam hal kebugaran jasmani. Peningkatan physical fitness akan diukur dengan fitness test dengan pengambilan data sebelum pelaksanaan kegiatan berolahraga dan pengambilan data setelah pelaksanaan olahraga dengan mengunakan instrumen Heart Rate.