Abstract: South China Sea region is an area that has variety of huge potential, which is a potential of natural resources such as petroleum, natural gas and natural resources in the form of fish which are abundant in it. South China Sea has very strategic location so the sea passed by vessels from developed countries, as the world's oil distribution lines, cruise lines and international communications. It attracts a lot of countries that require natural resources for the development of industrialization, both countries bordering the South China Sea region, as well as the major countries that have global ambitions of its own for the personal interests of each country. The purpose of this study was to know the history of the South China Sea conflict and the influences of the South China Sea conflict toward Southeast Asia’s security dilemma in 1947-2011. The method used in this research was historical or documentary method. The data obtained through technical literature and documentation. The results of the study showed the high dynamics of the interaction between claimants states in South China Sea due to the capability of the economic, political, and military in the region. Border conflicts and overlapping claims in the South China Sea region still frequently occur among the countries bordering the waters that has huge natural resources and very strategic position. It is becoming a debate between claimants states . The conflicts in the South China Sea involving the People's Republic of China (PRC), Vietnam, Malaysia, Taiwan, Philippines, and Brunei Darussalam induces political and security implications that caused by the friction of interests among countries involved in the interests of each country. If the implications are left alone and not handled quickly, then there is a possibility of open war, which could harm the countries involved, and also the countries around the South China Sea.Key Words: Influences, Conflict, South China Sea, Security Dilemma, Southeast Asia2PENGARUH KONFLIK LAUT TIONGKOK SELATAN TERHADAP STABILITAS KEAMANAN ASIA TENGGARA TAHUN 1947-2011Wulan Asih Novianti*, Ridwan Melay**, Tugiman***Email: wulanasihnovianti@gmail.com, ridwanmelay@yahoo.comNo.Hp: 0853-6365-5088Pendidikan Sejarah FKIP-Universitas RiauAbstrak: Kawasan Laut Tiongkok Selatan adalah kawasan yang memiliki potensi yang sangat besar, yakni potensi sumber daya alam berupa minyak bumi dan gas alam juga kekayaan alam berupa hasil ikan melimpah yang terkandung di dalamnya. Laut Tiongkok Selatan memiliki letak yang sangat strategis sehingga banyak di lalui oleh kapal-kapal milik Negara maju, sebagai jalur distribusi minyak dunia, jalur pelayaran serta komunikasi internasional. Hal ini banyak menarik perhatian Negara-negara yang sangat membutuhkan sumber daya alam untuk perkembangan industrialisasinya. Baik Negara-negara yang berbatasan langsung dengan Kawasan Laut Tiongkok Selatan, maupun Negara-negara besar yang mempunyai ambisi global tersendiri bagi kepentingan pribadi masing-masing Negara. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah konflik Laut Tiongkok Selatan dan pengaruh konflik Laut Tiongkok Selatan terhadap stabilitas keamanan Asia Tenggara tahun 1947-2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis atau dokumenter. Data yang diperoleh melalui teknik kepustakaan dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan tingginya dinamika interaksi antara negara-negara pengklaim di Laut Tiongkok Selatan dikarenakan kapabilitas ekonomi, politik, dan militer di kawasan ini. Konflik perbatasan dan klaim tumpang tindih yang terjadi di kawasan Laut Tiongkok Selatan masih kerap terjadi di antara negara-negara yang berbatasan langsung dengan perairan yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki posisi yang sangat strategis tersebut. Hal ini menjadi perdebatan antar negara-negara pengklaim kawasan tersebut. Konflik yang terjadi di Laut Tiongkok Selatan melibatkan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Vietnam, Malaysia, Taiwan, Filiphina, dan Brunei Darussalam ini menimbulkan implikasi-implikasi politik dan keamanan yang diakibatkan oleh adanya pergesekan kepentingan-kepentingan di antara Negara-negara yang terlibat demi kepentingan masing-masing negara. Apabila implikasi-implikasi tersebut dibiarkan begitu saja dan tidak ditangani dengan cepat maka tidak menutup kemungkinan akan terjadinya perang terbuka, yang dapat merugikan negara-negara yang berkonflik, dan juga negara-negara yang ada di sekitar Laut Tiongkok Selatan.Key Words: Influences, Conflict, South China Sea, Security Dilemma, Southeast Asia