Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian

UJI BAKTERI COLIFORM AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALITANJUNG, KEJAKSAN, SUNYARAGI DENGAN METODE MPN TAHUN 2016 Didi Rohadi; Deni Firmansyah; Iin Indawati; Siti Pandanwangi
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v1i1.41

Abstract

Kebutuhan konsumsi air minum masyarakat yang tinggi memunculkan berbagai macam produk air minum, salah satu alternatifnya yaitu muncul air minum dalam kemasan (AMDK). Tetapi harga AMDK itu relatif mahal sehingga banyak bermunculan depot air minum isi ulang. Air minum yang sehat dan aman untuk dikonsumsi harus jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Selain itu, air minum tersebut harus memenuhi persyaratan mikrobiologi yaitu tidak boleh mengandung bakteri patogen, misalnya golongan bakteri coliform. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan air minum isi ulang yang diteliti terdapat bakteri coliform. Penelitian dilakukan pada sampel yang diperoleh dari depot air minum isi ulang di wilayah kerja puskesmas Kalitanjung, Kejaksan, Sunyaragi, sebanyak 5 sampel tiap wilayah kerja puskesmas dengan metode MPN (Most Probable Number) yang terdiri dari tes perkiraan dengan menggunakan media lactose Broth (LB) dan tes penegasan dengan menggunakan media Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 sampel air minum isi ulang yang diteliti terdapat 3 sampel yang positif coliform yaitu 1 sampel di wilayah kerja puskesmas Sunyaragi dengan nilai MPN 2,2, serta 2 sampel di wilayah kerja puskesmas Kalitanjung dengan nilai MPN 38 dan 240. Sehingga dari ketiga sampel yang positif tersebut tidak memenuhi syarat total coliform, karena dalam PERMENKES RI NO 492/Menkes/Per/IV/2010 menyatakan bahwa kadar maksimum yang diperbolehkan untuk parameter coliform pada air minum adalah 0 dalam 100ml sampel.
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Suji (Pleomele angustifolia N. E. Brown) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Didi Rohadi; Didin Ahidin; Desiyanti Desiyanti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v5i2.195

Abstract

Penyakit infeksi merupakan jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk di negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu penyebab penyakit infeksi adalah bakteri. Penyakit infeksi di Indonesia kebanyakan diobati dengan menggunakan antibiotik. Alternatif untuk mengobati infeksi yaitu dengan memanfaatkan bahan-bahan alami dari tanaman obat.Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai obat herbal adalah tanaman daun suji (Pleomele angustifolia N. E. Brown). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun suji (Pleomele angustifolia N. E. Brown) pada konsentrasi 10%, 20%, 40% dan 80% dapat menghambat dan bagaimana pengaruh peningkatan konsentrasi ekstrak etanol terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Untuk itu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode uji daya hambat difusi cetak lubang ekstrak etanol daun suji (Pleomele angustifolia N.E.Brown) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Daun suji yang dijadikan ekstrak kental dengan konsentrasi 10%, 20%, 40%, dan 80%. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan hanya ekstrak etanol daun suji pada konsentrasi 80% saja yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan zona hambat 1,42 mm. Kontrol positif yang dijadikan pembanding adalah amoxicillin injeksi 0,001% membentuk diameter rata-rata 2,23 mm.
STABILITAS GEL MENGANDUNG EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DENGAN VARIASI CARBOPOL 940: THE STABILITY OF GEL CONTAINING ETHANOL EXTRACT OF Anredera cordifolia (Ten.) Steenis WITH VARIATION OF CARBOPHOL 940 Deni Firmansyah; Yayan Rizikiyan; Rima Yulia Senja; Didi Rohadi; Sulistiorini Indriaty; Elinawati
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i1.294

Abstract

Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) merupakan jenis tumbuhan merambat yang mengadung senyawa alkaloid, steroid, saponin dan flavonoid yang dapat digunakan sebagai antibakeri dan anti inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi ekstrak daun binahong dengan variasi konsentrasi carbopol 940 0,75%; 1% dan 1,25% dapat dibuat sediaan gel, dan pada formulasi mana sediaan gel yang memiliki stabilitas terbaik. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen, daun binahong yang telah dikeringkan diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Formulasi sediaaan dibuat menjadi tiga formula dengan variasi Carbopol 940 0,75%, 1% dan 1,25% dan zat aktif ekstrak etanol daun binahong untuk tiap formula yaitu konsentrasu 5%. Pengujian dengan meggunakan metode cycling test dimana sampel gel disimpan pada suhu ± 4°C selama 24 jam dan ± 40°C selama 24 jam (1 siklus) dan dilaksanakan selama 6 siklus, lalu diamati uji organoleptis, pengamatan homogenitas, uji daya sebar, pH, dan viskositas. Hasil pengamatan uji organoleptis, uji pH, uji daya sebar, uji viskositas dan uji sifat alir terdapat beberapa formula yang mengalami perubahan signifikan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah eksatrak daun binahong dapat diformulasikan menjadi sediaan gel dan formulasi gel yang baik terdapat pada formulasi gel 1, hal ini dikarenakan setelah melalui proses cycling test pada uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, dan uji viskositas tidak terdapat perubahan yang signifikan.
ANALGESIC POWER OF THE INSOLUBLE FRACTION N-HEXANE OF MELINJO LEAVES (Gnetum gnemon L.) IN SWISS MICE (Mus musculus) Deni Firmansyah; Renny Amelia; Sulistiorini Indriaty; Didi Rohadi; Muhammad Yani Zamzam; Rizqia Shafa Fauziah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 4 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i4.1087

Abstract

Melinjo (Gnetum gnemon L.) has various secondary metabolites including alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins. In its function as an analgesic, flavonoids work to inhibit the cyclooxygenase enzyme which can reduce prostaglandin production and reduce pain. This study aims to determine the analgesic power of the n-hexane insoluble fraction of melinjo leaves (Gnetum gnemon L.) as an effective analgesic tested on male white mice (Mus musculus) and to determine the most effective dose as an analgesic. This research was experimental using test animals of 25 male white mice (Mus musculus) divided into 5 groups each consisting of 5 mice. The negative control group (CMC-Na) was 0.5%, the positive control group Mefenamic acid dose of 65 mg/KgBW, insoluble fraction hexane group (ifh) dose of 50 mg/KgBW, 100 mg/KgBW, 200 mg/KgBW. The chemical stimulus was given a dose of 400 mg/KgBW of acetic acid. The parameter measured was the number of wriggles in male white mice (Mus musculus) every 10 minutes for 60 minutes. The results of the study showed a significant difference between the negative control (CMC-Na 0.5%) and various doses of insoluble fraction hexane group, while the positive control (mefenamic acid 65 mg/KgBW) had no difference with ifh doses of 100 mg/kgBB and 200 mg/KgBW. The percentage of analgesic power of ifh at doses of 50 mg/KgBW, 100 mg/KgBW and 200 mg/KgBW was 26.64%, 57.5%, and 58.56% and the percentage of analgesic power of mefenamic acid was 69.67% ...
PHYTOCHEMICAL SCREENING AND ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF ETHANOL EXTRACT OF BASIL LEAVES (Ocimum sanctum L.) AGAINST Propionibacterium acne BACTERIA Didin Ahidin; Didi Rohadi; Iin Indawati; Muh Yani Zamzam; Rinto Susilo; Nurcholisah; Andriana
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 9 No 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v9i2.1227

Abstract

Acne is a skin disease often experienced by teenagers and young adults. Basil leaves (Ocimum sanctum L.) could be used as an alternative treatment for acne. This study aimed to determine the secondary metabolite content and antibacterial activity of Ocimum sanctum ethanol extract against Propionibacterium acne. Simplicia was extracted from basil leaves by maceration with 96% ethanol solvent. The extracts were tested for parameters, phytochemical screening, and antibacterial activity using the disc diffusion method. Ocimum sanctum ethanol extract was used at concentrations of 20%, 30%, and 40%. Ocimum sanctum ethanol extract has a brownish-black color with a distinctive aromatic aroma and a bitter, slightly sour taste, with a moisture content of 5.6%, ash content of 7.71%, and drying shrinkage of 7.1%. Ocimum sanctum ethanol extract contains flavonoids, tannins, steroids, and saponins. Antibacterial activity of clindamycin 0.01% and Ocimum sanctum ethanol extract concentration of 20%, 30%, and 40% could inhibit Propionibacterium acne bacteria as much as 11.95 mm, 4.47 mm, 4.91 mm, and 6.30 mm. The antibacterial activity of the Ocimum sanctum ethanol extract was 20%. The 30% and 40% treatments differed significantly from the positive controls. The ethanol extract of basil leaves has antibacterial activity against Propionibacterium acne bacteria with the best antibacterial activity at a concentration of 40% as much as 6.30 mm. Keywords: Basil leaf (Ocimum sanctum L.), phytochemical screening, antibacterial activity