Rima Yulia Senja, Rima Yulia
Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI DAN VARIASI PELARUT TERHADAP RENDEMEN DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KUBIS UNGU (Brassica oleracea L. var. capitata f. rubra) Senja, Rima Yulia; Issusilaningtyas, Elisa; Nugroho, Akhmad Kharis; Setyowati, Erna Prawita
Majalah Obat Tradisional Vol 19, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.505 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ19iss1pp%p

Abstract

Kubis ungu (Brassica oleracea  L. var. capitata f. rubra) memiliki kandungan antosianin tinggi sehingga potensial sebagai antioksidan alami. Dalam penelitian ini, aktivitas antioksidan ekstrak kubis ungu dievaluasi secara kuantitatif dengan metode spekstroskopi menggunakan pereaksi DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) untuk mendapatkan nilai IC50. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap. Pertama, perbandingan variasi pelarut terhadap rendemen ekstrak serbuk kubis ungu dan panjang gelombang (λ) maksimum, menggunakan ekstraksi secara maserasi. Jenis pelarut yang digunakan (etanol 70%, 80%,95%, 96%) yang ditambahkan asam sitrat 3%. Kedua, perbandingan variasi metode ekstraksi dalam suasana netral terhadap aktivitas antioksidan secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan maserasi serbuk kubis ungu dengan pelarut etanol 96% (suasana asam) menghasilkan rendemen tertinggi. Soxhletasi kubis ungu segar dengan pelarut etanol 96% (suasana netral) memiliki (λ) maksimum 288,5 nm dan IC50 sebesar 168,78 µg/mL.  
Optimasi formula gel ekstrak kubis ungu (Brassica Oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) menggunakan simplex lattice design dan pengujian aktivitas antioksidan secara in vitro Senja, Rima Yulia; Nugroho, Akhmad Kharis; Setyowati, Erna Prawita
Pharmaciana Vol 6, No 2 (2016): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.562 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v6i2.3307

Abstract

ABSTRACTA study of optimization of red cabbage (Brassica oleracea.L. var. capitata f. rubra) gel extract formula has been performed by using Simplex Lattice Design (SLD) method and antioxidant activity of the formula gel was also evaluated by using in vitro method.The red cabbage was extracted by soxhletation by using ethanol 96% followed by optimization of red cabbage extract in antioxidant gel preparation used SLD method by Design-Expert® software version 7 (DX7) and determination of its IC50 used UV-Spectrophotometry. The stability of optimum gel formula is seen through comparison of physycal properties at the beginning and after four weeks storage used ANOVA, with a 95% significant level. Optimum gel formula of red cabbage extract obtained in the proportion of Metolose 3,883%, propilen glikol 13.5%, Tween 80 1.117%. The evaluation results of optimum gel formula of red cabbage extract is the surface area of gel dispersive of 38.99 ± 3.27cm2; viscosity gel dPa.s of 295.56 ± 1.93 and viscosity change 3.89 ± 0.96%. From the results of statistical analysis of one t-test sample was concluded that there was no difference between the prediction price of software with the observation result (p> 0.05). The IC50 test result of the optimum formula of red cabbage extract gel was 257.25 ± 0.35 µg / mL. The testing result of the physical stability of the optimum formula of red cabbage extract gel suffered a pH decrease after 4 weeks of storage (p <0.05).
Optimasi formula gel ekstrak kubis ungu (Brassica Oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) menggunakan simplex lattice design dan pengujian aktivitas antioksidan secara in vitro Rima Yulia Senja; Akhmad Kharis Nugroho; Erna Prawita Setyowati
Pharmaciana Vol 6, No 2 (2016): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.562 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v6i2.3307

Abstract

ABSTRACTA study of optimization of red cabbage (Brassica oleracea.L. var. capitata f. rubra) gel extract formula has been performed by using Simplex Lattice Design (SLD) method and antioxidant activity of the formula gel was also evaluated by using in vitro method.The red cabbage was extracted by soxhletation by using ethanol 96% followed by optimization of red cabbage extract in antioxidant gel preparation used SLD method by Design-Expert® software version 7 (DX7) and determination of its IC50 used UV-Spectrophotometry. The stability of optimum gel formula is seen through comparison of physycal properties at the beginning and after four weeks storage used ANOVA, with a 95% significant level. Optimum gel formula of red cabbage extract obtained in the proportion of Metolose 3,883%, propilen glikol 13.5%, Tween 80 1.117%. The evaluation results of optimum gel formula of red cabbage extract is the surface area of gel dispersive of 38.99 ± 3.27cm2; viscosity gel dPa.s of 295.56 ± 1.93 and viscosity change 3.89 ± 0.96%. From the results of statistical analysis of one t-test sample was concluded that there was no difference between the prediction price of software with the observation result (p> 0.05). The IC50 test result of the optimum formula of red cabbage extract gel was 257.25 ± 0.35 µg / mL. The testing result of the physical stability of the optimum formula of red cabbage extract gel suffered a pH decrease after 4 weeks of storage (p <0.05).
PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI DAN VARIASI PELARUT TERHADAP RENDEMEN DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KUBIS UNGU (Brassica oleracea L. var. capitata f. rubra) Rima Yulia Senja; Elisa Issusilaningtyas; Akhmad Kharis Nugroho; Erna Prawita Setyowati
Majalah Obat Tradisional Vol 19, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.505 KB) | DOI: 10.22146/tradmedj.8090

Abstract

Red Cabbage (Brassica oleracea L. Var. Capitata f. rubra) has a high anthocyanin content therefore it can be potential as a natural antioxidant. In this research, the antioxidant activity of the red cabbage extract was evaluated quantitatively with a spectroscopy method using DPPH reagent to obtain the value of IC50 . This research was divided into 2 stages. First, the influence of solvent variant to the extract yield of red cabbage powder and the maximum wavelength (λ) using a maceration protocol. The kind of solvent (70%, 80%, 95%, and 96% of ethanol) with addition 3% of citric acid. Second, the influence of extraction methods in neutral condition to the antioxidant activity. The results show the red cabbage powder maceration with 96% ethanol solvent (acid condition) exhibits  the highest yield. The fresh red cabbage soxhletation with 96%  ethanol (neutral condition) exhibits 288,5 nm maximum wavelength (λ) and 168,78 mg/mL of IC50 value.
Formulasi Sediaan Gel Dari Serbuk Getah Pepaya (Carica papaya L.) Untuk Pengobatan Tumit Pecah-Pecah Imas Maesaroh; Rima Yulia Senja; Silvi Anggraeni
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.004 KB) | DOI: 10.37874/ms.v1i1.10

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian “ Formulasi Sediaan Gel Dari Serbuk Getah Pepaya (Carica papaya L.) Untuk Pengobatan Tumit Pecah-pecah“ yang dibuat tiga formula dengan memvariasikan konsentrasi serbuk getah papaya. Penelitian ini bertujuan menentukan formula gel yang paling baik berdasarkan uji stabilitas fisik. Pada penelitian ini, pembuatan optimasi basis gel menggunakan Na-CMC konsentrasi Na-CMC 3 %, 4 %, dan 5%. Hasil optimasi gel diketahui bahwa formula dengan Na-CMC 3% lebih stabil dan mempunyai karakteristik gel yang sesuai. Selanjutnya pembuatan gel serbuk getah pepaya dengan konsentrasi serbuk getah pepaya 4%, 5% dan 6%. Gel kemudian diamati organoleptis, homogenitas, pH, stabilitas fisik selama penyimpanan pada suhu lemari pendingin 10ºC dan suhu kamar 30ºC, cycling test, dan uji hedonik. Berdasarkan hasil uji stabilitas fisik gel selama penyimpanan 28 hari, bahwa sediaan gel serbuk getah pepaya yang paling stabil yaitu gel dengan konsentrasi getah pepaya 4% dan 5% dalam penyimpanan suhu 30ºC. Gel tidak mengalami perubahan mulai dari warna, bau, kekentalan dan pH. Hasil uji hedonik menunjukan bahwa persentase tingkat kesukaan formula 1, 2 dan 3 berturut-turut 68,46%; 65% dan 69,23%. Dilihat dari uji stabilitas fisik, cycling test dan uji hedonik disimpulkan gel formula 1 (4%) merupakan formulasi paling baik sebagai gel untuk pengobatan tumit pecah-pecah.
“UJI EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP LUKA SAYAT PADA KELINCI JANTAN (Oryctolagus cuniculus)” Rima Yulia Senja; Nur Rahmi Indriaty; Indah Setyaningsih
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.432 KB) | DOI: 10.37874/ms.v1i2.21

Abstract

ABSTRAK Daun mengkudu (Morinda cirtifolia L.) mengandung alkaloid, memiliki kemampuan sebagai anti inflamasi, antiseptik, dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas salep ekstrak etanol daun mengkudu (Morinda cirtifolia L.) terhadap pengobatan luka sayat pada kulit kelinci. Salep ekstrak etanol daun mengkudu (Morinda cirtifolia L.) diujikan pada hewan uji kelinci sebanyak 4 ekor dengan 6 perlakuan, yaitu tanpa perlakuan (kontrol normal), basis salep (kontrol negatif), salep povidon iodin (kontrol positif),salep ekstrak etanol daun mengkudu 10%, 15% dan 20%. Area punggung kelinci disayat sepanjang 2cm dengan kedalaman ± 0,2 cm. Frekuensi pemberian sediaan yaitu 2 kali pengolesan setiap harinya. Pengamatan luka dilakukan setiap hari selama 14 hari. Semua data diuji secara statistik menggunakan ANOVA (Analisis Of Variant) dan dilanjutkan dengan uji LSD (LeastSignificant Different). Hasil uji statistik menunjukan adanya perbedaan terhadap lamanya penyembuhan luka pada kelinci, yaitu F hitung > F tabel ( 5,271 > 2,77). Hasil statistik menggunakan metode ANOVA diperoleh kesimpulan ada perbedaan bermakna terhadap efektivitas antiluka (lama penyembuhan) antara sediaan salep ekstrak etanol daun mengkudu dengan salep povidon iodin, basis salep, dan kontrol normal.
FORMULASI LOTION EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DENGAN VARIASI CETIL ALKOHOL KONSENTRASI 0,5% DAN 1% Sulistiorini Indriaty Indriaty; Aisya Madina; Rima Yulia Senja Yulia Senja
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.281 KB) | DOI: 10.37874/ms.v2i1.32

Abstract

Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki kandungan senyawa xanton yang berkhasiat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan lotion dengan zat aktif ekstrak etanol kulit buah manggis 1% dengan memvariasikan konsentrasi cetil alkohol 0,5% dan 1%. Ekstrak etanol kulit buah manggis dibuat dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dengan rendemen yang dihasilkan sebanyak 15,87%. Uji stabilitas dilakukan dengan metode cycling test selama 12 hari pada suhu ±4 0C dan ±40 0C selama 24 jam dengan parameter pengamatan meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan identifikasi tipe emulsi. Hasil penelitian bau lotion tidak stabil terhitung pada hari ke-4, warna lotion stabil berwarna kuning, pH berkisar 6-7, homogenitas lotion stabil tidak menunjukkan adanya partikel padat, daya sebar yang tidak stabil dengan diameter yang berkisar 3cm-9cm, dan tipe emulsi minyak dalam air. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lotion stabil pada parameter homogenitas, pH dan tipe emulsi tetapi tidak stabil pada parameter organoleptis dan daya sebar.
STABILITAS GEL MENGANDUNG EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DENGAN VARIASI CARBOPOL 940: THE STABILITY OF GEL CONTAINING ETHANOL EXTRACT OF Anredera cordifolia (Ten.) Steenis WITH VARIATION OF CARBOPHOL 940 Deni Firmansyah; Yayan Rizikiyan; Rima Yulia Senja; Didi Rohadi; Sulistiorini Indriaty; Elinawati
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.13 KB) | DOI: 10.37874/ms.v7i1.294

Abstract

Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) merupakan jenis tumbuhan merambat yang mengadung senyawa alkaloid, steroid, saponin dan flavonoid yang dapat digunakan sebagai antibakeri dan anti inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi ekstrak daun binahong dengan variasi konsentrasi carbopol 940 0,75%; 1% dan 1,25% dapat dibuat sediaan gel, dan pada formulasi mana sediaan gel yang memiliki stabilitas terbaik. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen, daun binahong yang telah dikeringkan diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Formulasi sediaaan dibuat menjadi tiga formula dengan variasi Carbopol 940 0,75%, 1% dan 1,25% dan zat aktif ekstrak etanol daun binahong untuk tiap formula yaitu konsentrasu 5%. Pengujian dengan meggunakan metode cycling test dimana sampel gel disimpan pada suhu ± 4°C selama 24 jam dan ± 40°C selama 24 jam (1 siklus) dan dilaksanakan selama 6 siklus, lalu diamati uji organoleptis, pengamatan homogenitas, uji daya sebar, pH, dan viskositas. Hasil pengamatan uji organoleptis, uji pH, uji daya sebar, uji viskositas dan uji sifat alir terdapat beberapa formula yang mengalami perubahan signifikan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah eksatrak daun binahong dapat diformulasikan menjadi sediaan gel dan formulasi gel yang baik terdapat pada formulasi gel 1, hal ini dikarenakan setelah melalui proses cycling test pada uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, dan uji viskositas tidak terdapat perubahan yang signifikan.
FORMULASI DAN UJI STABILITAS GEL EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) DENGAN PEMBENTUK GEL CARBOPOL 940 KONSENTRASI 0.5% & 0.75% dan HPMC Rima Yulia Senja; Renny Amelia
Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.605 KB)

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  memformulasikan  sediaan  gel  dari  ekstrak  etanol  daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dengan menggunakan pembentuk gel carbopol 940 dengan konsentrasi 0.5% dan 0.75% dan HPMC. Sediaan gel yang dibuat dengan 2 formula, sediaan gel  formula  1  menggunakan  carbopol  konsentrasi  0.5%  dan  formula  2  menggunakan carbopol  konsentrasi  0.75%.  Stabilitas  sediaan  gel  diuji  dengan  metode  cycling  test, sebanyak 6 siklus. Parameter  yang diamati adalah organoleptis (warna, bau, konsistensi), homogenitas, pH, daya sebar,viskositas, dan sifat alir. Selain itu uji stabilitas dilakukan dengan  uji syneresis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stabilitas yang dihasilkan sediaan gel ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dengan pembentuk gel carbopol 940 dengan konsentrasi 0.5% dan 0.75% dapat dikatakan stabil pada parameter organoleptis, homogenitas, pH, dan daya sebar  sedangkan parameter yang lain tidak stabil. Uji syneresis menunjukkan bahwa sediaan tersebut tidak stabil. Kata kunci : Gel,  Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.), carbopol 940, stabilitas, cycling test.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli: THE INHIBITORY TEST OF THE ETHANOL EXTRACT PURPLE SWEET POTATO LEAVES (Ipomoea batatas L.) ON BACTERIAL Escherichia coli RIMA YULIA SENJA; Yuniarti Falya; Madiyanto
Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.496 KB)

Abstract

Daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) memiliki kandungan senyawa kimia yang berkhasiat untuk menjaga sistem pencernaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Daun ubi jalar ungu dibuat ekstrak dengan cara maserasi menggunakan etanol 70%. Lalu ekstrak dibuat beberapa konsentrasi, yaitu 25%, 50%, 75%, dan 100%. Pengujian daya hambat menggunakan metode difusi cetak lubang. Dengan kontrol positif menggunakan Amoxicillin injeksi 0,1% dan kontrol negatif menggunakan etanol 70%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun ubi jalar ungu pada konsentrasi 25% tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, sedangkan pada konsentrasi 50%, 75%, dan 100% mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Uji regresi linier dapat dilihat nilai r2 sebesar 0,940. Peningkatan konsentrasi ekstrak mempengaruhi daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.  Kata Kunci : Daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.), Escherichia coli, daya hambat