Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Gorga : Jurnal Seni Rupa

KERAJINAN SULAMAN KRUISTIK DI NAGARI EMBUNPAGI KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT Diah Cahyani; Weni Nelmira
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.13616

Abstract

AbstrakPermasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kerajinan sulaman kruistik di nagari Embunpagi Kabupaten Agam. Kerajinan sulaman kruistik merupakan salah satu kerajinan di Nagari Embunpagi yang mempunyai nilai keindahan tersendiri yang banyak diminati. Sulaman kruistik adalah sulaman yang memakai jahitan benang yang bersilangan membentuk huruf x diatas kain tenunan sejajar.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kerajinan sulaman kruistik dilihat dari segi desain dan motif di Nagari Embunpagi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Jenis data yaitu berupa data primer yaitu data yang diperoleh dari pimpinan dan karyawan usaha dan data sekunder yang diperoleh dari dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan cara melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta- fakta yang ditemukan dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bentuk desain motif berupa naturalis dengan bentuk bunga dan daun, dan bentuk geometris berupa garis- garis yang disusun.. Kata Kunci: sulaman, kruistik embunpagi.AbstractThe problem in this study was to find out about the crusical embroidery craft in the Embunpagi village of Agam Regency. Crystalline embroidery is one of the handicrafts in Nagari Embunpagi that has its own beauty value that is in great demand. Crewistic embroidery is embroidery that uses cross stitches forming letters x on parallel woven fabrics. The aim of this study is to describe the shape of the crew embroidery craft in terms of design and motif in Nagari Embunagi. The method used in this research is qualitative method. The type of data is in the form of primary data, namely data obtained from business leaders and employees and secondary data obtained from documentation. Data collection techniques by means of interviews, observation and documentation. Data analysis techniques performed are inductive based on facts found and conclusions drawn. The results of the research obtained are the form of motif design in the form of naturalists with flower and leaf shapes, and geometric shapes in the form of lines arranged.  Keywords: needlepoint, embunpagi. 
DESAIN MOTIF TENUN SONGKET MINANGKABAU DI USAHA RINO RISAL KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG Widi Aliffa Izzara; Weni Nelmira
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.25928

Abstract

The problem in this research is that the people of Koto Tangah Subdistrict have only been able to enjoy the Minangkabau songket weave functionally without seeing the name and shape of the motif. This study aims to describe the design of the motifs and the shape of the Minangkabau songket weaving motifs in Koto Tangah sub district, Padang city. This type of research is descriptive qualitative with the type of data in the form of primary data and secondary data. Techniques in collecting data in this study were observation, interviews and documentation. The data analysis technique was carried out by using data reduction, data presentation and data retrieval. The results of this study indicate that the motives found in the Rino Risal Business which are often used consist of 14 motives, namely motives pucuak rabuang, saik kalamai, buah palo, balah kacang, salapah, api, tirai, biku, itiak pulang patang, anyam, bada mudiak, saluak laka, cukia baserak sirangkak.Keywords: motif, weaving, sogket Minangkabau. AbstrakMasalah dalam penelitian ini yaitu masyarakat Kecamatan Koto Tangah selama ini hanya mampu menikmati tenunan songket Minangkabau secara fungsional saja tanpa mengetahui nama dan bentuk motif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan desain motif dan bentuk motif tenun songket Minangkabau di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan jenis data berupa data primer dan data sekunder, Teknik dalam mengumpulkan data pada penelitian ini yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan reduksi data, penyajiaan data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa motif yang terdapat pada Usaha Rino Risal yang sering digunakan terdiri dari 14 motif yaitu, motif pucuak rabuang, saik kalamai, buah palo, balah kacang, salapah, api, tirai, biku, itiak pulang patang, anyam, bada mudiak, saluak laka, cukia baserak, sirangkak.Kata Kunci: motif, tenun, songket Minangkabau. Authors:Widi Aliffa Izzara : Universitas Negeri PadangWeni Nelmira : Universitas Negeri Padang References:Nusyirwan. (1982). Ragam Hias Songket Minangkabau. Padang: Proyek Pembinaan Permuseuman Sumbar.Biranul Anas, dkk. (2012). Mengenal Tenun Songket Ratu Kain Sumatra Barat. Padang: Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Sumatra Barat.Budiyono, dkk. (2008). Kriya Tekstil. Jakarta: Depdiknas.Desma, D., Zahri, W., & Ernawati, E. (2012). Mengingkatkan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Keterampilan Menghias Sulaman Benang Emas Memalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-pair-share SMPN 1 Kecamatan Payakumbuh. Journal of Home Economics and Tourism, 1(1), ____ .Efi, Agusti (2019). Studi Kasus Motif Tenun Sipirok di Desa Aek Bayur Kota Padang Sidempuan. Jurnal Kapita Selekta Geografi, 2(7). 64-72.Ernawati dan Weni Nelmira. (2008). Pengetahuan Tata Busana. Padang: UNP.Febriani, T dan Efi, A. (2020). Tenunan Songket Balai Panjang Kelurahan Balai Panjang Kecamatan Payakumbuh Selatan. Jurnal Kapita Selekta Geografi, 3(1). 17-21.Hadaf, A., Adriani, A., & Novrita, S. Z. (2016). Motif dan Pewarnaan Batik Tulis di Dusun Giriloyo Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa YOGYAKARTA (Studi Kasus di Industri Batik Sri Kuncoro). Journal of Home Economics and Tourism, 11(1), ____ .Kartiwa, Suwati. (1986). Ragam Kain Tradisional Indonesia Tenun Ikat. Jakarta: Djambatan.Prastowo, Andi. (2016). Memahami Metode-Metode Penelitian Suatu Tinjauan Teoretis dan Praktis. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.Rahman, Doni. (2015). Ragam Hias Suji Cair Pada Sulaman Salendang Koto Gadang Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Padang: UNP.Setiati, Destin Huru. (2008). Membatik. Yogyakarta: PT. MJC.Susanto, Mikke. (2002). Diksi Rupa. Yogyakarta: Kanisius.  Yuliarna. (2016). The Art of Embriodery Designs. Jakarta: KPG.
DESAIN MOTIF BATIK TEBO DI KECAMATAN TEBO TENGAH KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI Nopri Yulia; Weni Nelmira
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12847

Abstract

AbstrakMasalah dalam  penelitian ini yaitu masyarakat Kabupaten Tebo selama ini hanya mampu menikmati batik secara fungsional saja tanpa mengetahui nama dari bentuk motif apalagi makna filosofis yang terkandung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan desain motif yang meliputi motif utama, motif pelengkap, dan isen-isen. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jenis data berupa data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data dilakukan dengan teknik analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif yang terdapat pada Rumah Batik Tebo terdiri dari 12 motif yaitu motif tanggo rajo, simpang tugu, bambu runcing, rebung nyengum, rumah adat, bungo pakis, konde mina, tapak kudo, bungo tanjung, baibat, tapak kudo dan buah daun sawit dan pawn.Kata Kunci: modul, media pembelajaran, teknologi, busana.AbstractThe problem in this study is that the people of Tebo Regency have only been able to enjoy batik functionally without knowing the names of the motifs especially the philosophical meanings contained. This study aims to describe the motive design which includes the main motives, complementary motifs, and isen-isen. This research method uses a qualitative descriptive method. Types of data in the form of primary data and secondary data. Collecting data trough obsevation, interviews, and documentation. Data analysis techniques are carried out by interactive model analysis techniques. The results showed that the motifs found in Rumah Batik Tebo consisted of 12 motifs, namely motifs tanggo rajo, simpang tugu, bambu runcing, rebung nyengum, rumah adat, bungo pakis, konde mina, tapak kudo, bungo tanjung, baibat, tapak kudo dan buah daun sawit dan pawn.Keywords: design, motif batik, batik tebo.
STUDI TENTANG BATIK DI DHARMASRAYA Annisa Suryani; Weni Nelmira
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.13624

Abstract

AbstrakPenelitian  dilakukan di Pondok Batik Padang Sari yang beralamat di Nagari Tebing Tinggi Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Indusri Pondok Batik Padang Sari memiliki ciri khas motif yang terinspirasi dari kekayaan alam daerahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bentuk motif batik, Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, Dalam penelitian ini informan meliputi: pimpinan dan beberapa orang pengrajin yang mengetahui tentang motif batik di  Pondok Batik Padang Sari. Selanjutnya analisa data dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi kepada pimpinan Pondok Batik Padang Sari. Hasil penelitian ini menggembangkan motif dari Dharmasraya yaitu : kiambang bertaut, angrek hutan,, sawit baserak, candi padang roco,dan  ikan soma. Kata Kunci: batik padang sari, motif batik.AbstractThis research was conducted in at Pondok Batik Padang Sari, located at Nagari Tebing Tinggi Punjung Punjung Subdistrict, Dharmasraya Regency. Pondok Batik Padang Sari is industry pattern inspired by the natural wealth of the region. This study aims to describe the shape of batik patterns. The research method is qualitative deskriptif research. Data collection is done by using interview, observation and documentation techniques.in this study, the informants included leaders and several crafsmen who knew about batik pattern in Padang Sari Pondok Batik industry. Then analyzing the data with the steps of data reduction, data presentation, conclusion drawing. The validity of the data is done by triangulation to the leadership of Padang Sari Pondok Batik. The results of this study developed the motives of Dharmasraya, namely, kiambang bertaut, anggrek hutan, sawit baserak,, and ikan soma, batik in Pondok Batik Padang Sari. Keywords: batik padang sari, batik pattern.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PEMBUATAN SULAMAN TIMBUL PADA MATA KULIAH SULAMAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Ira Syafrina; Weni Nelmira
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12850

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatar belakangi untuk mengatasi permasalahan mahasiswa dalam perkuliahan Sulaman pada materi membuat sulaman timbul, dimana masih terbatasnya referensi mengenai materi Membuat Sulaman Timbul. Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan media pembelajaran berupa bahan ajar yang valid dan praktis. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Prosedur penelitian menggunakan model 4-D yang terdiri dari tahap pendefenisian (Define), tahap perancangan (Design), tahap pengembangan (Develop) dan tahap (Disseminate). Namun dalam penelitian ini desseminate tidak digunakan karena mengingat keterbatasan peneliti. Data diperoleh dari uji validitas, uji praktikalitas dosen pembina mata kuliah, uji praktikalitas kelompok kecil dan uji praktikalitas kelompok besar. Validator terdiri atas validasi media dan validasi materi yang berjumlah 4 orang. Berdasarkan hasil uji validitas bahan ajar Sulaman diperoleh skor rata-rata 4,35 dengan kategori sangat valid. Selanjutnya dari hasil uji praktikalitas diperoleh skor 85% dengan kategori sangat praktis. Maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar  ini layak digunakan sebagai media pembelajaran sulaman timbul.  Kata Kunci: bahan, ajar, sulaman, timbul.AbstractThis research aims to solve the problems of students lectures of embroidery on embroidered embroidery material. There are still limited references to the material of Making Embossed Embroideries. The purpose of this study is to produce learning media that contain valid and practical teaching materials. This research is a Research and Development (R & D) research. The research procedure uses a 4-D model consisting of defining (definition), per-design, development design, and development (dissemination). But in this study, it was not used as a consideration for research. Data were obtained from validity tests, practicality tests of lecturer advisors, small group practicality tests and large group practicality tests. The validator consists of media validation and material validation collected by 4 people. Based on the results of the validity test of Sulaman teaching materials obtained an average score of 4.35 with a very valid category. Furthermore, from the practicality test results obtained a score of 85% with a very practical category. It can be concluded that teaching materials are suitable to be used as embroidery learning media arise.Keywords: teaching, materials, embossed, embroideries. 
PENGEMBANGAN CD INTERAKTIF BERBASIS TUTORIAL MATA KULIAH GAMBAR ANATOMI MAHASISWA TATA BUSANA JURUSAN IKK FPP UNP Afnur Saputri. Ys; Weni Nelmira
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12764

Abstract

AbstrakMata kuliah gambar anatomi mempelajari pengetahuan dan keterampilan menggambar anatomi untuk desain busana. Dalam penyajian materi tersebut diperlukan media yang lebih inovatif dan interaktif sehingga dapat memotivasi mahasiswa dan dijadikan media pembelajaran secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media CD interaktif berbasis tutorial dalam pembelajaran gambar anatomi yang valid dan mengetahui respon mahasiswa yang menggunakannya. Penelitian ini merupakan Penelitian dan Pengembangan (R&D) dengan menggunakan model 4D dan penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap develop saja. Media CD interaktif ini divalidasi oleh 4 orang validator dan  uji coba dilakukan pada mahasiswa S1 Tata Busana tahun pelajaran 2016. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data hasil validasi media CD interaktif berbasis tutorial, dan data respon mahasiswa terhadap media CD interaktif berbasis tutorial yang dihasilkan. Hasil validasi dianalisis secara deskriptif dan diperoleh skor 83 % dengan kategori sangat valid. Sedangkan respon mahasiswa setelah kegiatan uji coba secara umum positif.Kata Kunci: CD interaktif, gambar anatomi.AbstractThe subject of anatomy drawing studies insights and anatomy drawing skills for fashion design. In this presentation material, a more innovative and interactive media is needed so that it can motivate students and create learning media independently. This study aims to produce interactive CD media based on tutorials in learning valid anatomical images and learning responses used by students. This research is Research and Development (R & D) using the 4D model and this research can only be done until development. The interactive CD media was validated by 4 validators and the trial was conducted involving the 2016 Bachelor of Fashion Design students. The data collected from this study were the results of the tutorial interactive CD media validation, and the response of student data to the interactive CD media tutorial produced. The validation results were completed descriptively and obtained a score of 83% with a very valid category. While students' responses after the trial try were generally positive.  Keywords: interactive CD, anatomical image.
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TEKNIK MENJAHIT BUSANA PADA MATA KULIAH BUSANA DASAR DI IKK FPP UNP Reni Fitria; Ernawati Nazar; Weni Nelmira; Nita Sahara
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12676

Abstract

AbstrakArtikel ini membahas Pengembangan Video Pembelajaran Teknik Menjahit Busana Pada Mata Kuliah Busana Dasar yang bersifat valid dan praktis. Pelaksanaan perkuliahan ini sangat memerlukan penalaran yang cukup tinggi dalam memahami setiap langkah pada proses menjahit  pakaian, sehingga dibutuhkan metode khusus untuk dapat mendeskripsikan proses menjahit secara nyata kepada mahasiswa, maka perlu dikembangkan suatu video yang dapat memvisualisasikan teknik jahit busana. Metoda Research and Development (R&D) dengan model 4D (four-D) yang dikembangkan oleh Thiagarajan 1974 digunakan pada penelitian ini. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan, yaitu define (tahap pendefinisian), design (tahap perancangan), develop (tahap pengembangan), disseminate (penyebaran). Video pembelajaran teknik menjahit busana didesain menggunakan Macromedia Flash 8. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah video pembelajaran yang  valid dan praktis. Berdasarkan temuan itu diharapkan bisa menjadi desain pembelajaran yang dapat meningkatkan proses pembelajaran pada mata kuliah Busana Dasar secara signifikan di IKK FPP UNP. Kata Kunci: video, teknik menjahit, busana dasar.AbstractThis article discusses about Development of Instructional Videos for Clothing Sewing Techniques in Basic Fashion Courses that are valid and practical. The implementation of this lecture really requires quite high reasoning in understanding each step in the process of sewing clothes, so that a special method is needed to be able to describe sewing processes in real terms to students, so a video that can visualize fashion sewing techniques is needed. The Research and Development (R & D) method with a 4D model (four-D) developed by Thiagarajan 1974 was used in this study. This research consists of four stages, namely define, design, develop and disseminate. Learning videos of fashion sewing techniques are designed using Macromedia Flash 8. The results obtained from this study are valid and practical learning videos. Based on the findings, it is expected to be able to be a learning design that can improve the learning process in Basic Clothing courses significantly in IKK FPP UNP. Keywords: video, sewing techniques, basic fashion.
STUDI TENTANG SULAMAN BENANG EMAS MEMAKAI KACA DAN CERMIN PADA PELAMINAN DI DESA NARAS I KOTA PARIAMAN Azka Hayati; Weni Nelmira
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.37683

Abstract

Gold thread embroidery using glass and mirrors is a cultural heritage that has been passed down from generation to generation, this craft can be found in the Naras I area (Kota Pariaman) which is the main producing area for aisles with superior quality gold thread and is in great demand by consumers in West Sumatra to other countries. neighbor. The purpose of the study was to describe the design of motifs, embroidery techniques and the meanings contained in gold thread embroidery using glass and mirrors on the aisle of Naras I. The method used was descriptive qualitative, with the types of primary data and secondary data used, data collection techniques through observation, questions and main problems, analysis technique is an interactive model related to the main problem, through data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of the research are gold thread embroidery motifs found in several aisle products that use glass and mirrors such as tirai langik-langik, Dalamak, banta gadang and tabir, generally use naturalist plant motifs, namely (a) diamond flower, (b) sunflower (c) cornflower (d) kaluak paku and (e) kaluak randai, while the animal naturalist motif (a) peacock (b) butterfly, and geometric motifs in the form of monks. The technique of embroidery gold thread embroidery using glass and mirrors at Naras I started by using a special technique, namely the rajuik technique by attaching to the material by tying the glass in the form of a square tie and tying it diagonally and then arranging the gold thread with a balut glass stitch, the sewing thread that knitted the glass until the thread Sewing is invisible and neat. As well as the meaning that comes from the life of the people in Minangkabau in accordance with previous customs. The meaning of glass and mirror has the meaning of "illuminator", namely ninik mamak is a light bulb in the nagari, and the motifs found on the aisle apparatus that use glass and mirrors have moral meanings that are good to follow and bad ones to be avoided. Keywords: gold thread embroidery, glass, mirror. AbstrakSulaman benang emas memakai kaca dan cermin merupakan warisan budaya yang diwarisi secara turun temurun yang dapat dijumpai di daerah Naras I (Kota Pariaman). Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan desain motif, teknik menyulam dan makna yang terkandung dalam sulaman benang emas memakai kaca/cermin pada pelaminan Naras I. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif, dengan jenis data primer dan sekunder, Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara serta permasalahan pokok, Teknik analisa yaitu model interaktif yang berkaitan dengan masalah pokok, melalui reduksi data, penyajian data, serta pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu motif sulaman benang emas yang terdapat pada beberapa produk pelaminan yang memakai kaca/cermin yaitu pada tirai langik-langik, dalamak, banta gadang dan tabir yang menggunakan motif naturalis tumbuhan (a) bunga intan, (b) bunga matahari (c) bunga jagung (d) kaluak paku dan (e) kaluak randai, sedangkan motif naturalis hewan (a) burung merak (b) kupu-kupu, motif geometris berupa biku-biku. Teknik menyulam sulaman benang emas memakai kaca dan cermin di desa Naras I dimulai dengan menempelkan kaca menggunakan teknik khusus yaitu teknik rajuik dengan menempelkan kaca pada bahan dengan mengikat kaca berbentuk ikat persegi dan ikat diagonal lalu benang emas ditata dengan tusuk balut melingkari benang jahit yang merajuik kaca hingga benang jahit tidak terlihat. Serta makna yang terkandung berasal dari kehidupan masyarakat di Minangkabau sesuai dengan adat-adat terdahulu. Makna kaca dan cermin mempunyai arti “penerang” ninik mamak sebagai bendang penerang dalam nagari, serta motif-motif yang terdapat pada pelaminan yang memakai kaca/cermin memiliki makna moral yang baik untuk diikuti dan yang buruk untuk dijauhi.Kata Kunci: sulaman benang emas, kaca, cermin.Authors:Azka Hayati : Universitas Negeri PadangWeni Nelmira : Universitas Negeri Padang References:Abel, A. (2022). “Proses Pembuatan Sulaman dengan Cermin dan Kaca”. Hasil Wawancara Pribadi: 2 Februari 2022, Nareh I.Hervilas, V., Adriani, A., & Nelmira, W. (2016). Bordir Kerancang di Kota Bukittinggi (Studi Kasus di Usaha Sulaman Ambun Suri). Journal of Home Economics and Tourism, 13(3).Ines, I. (2022). “Proses Pembuatan Sulaman dengan Cermin dan Kaca”. Hasil Wawancara Pribadi: 16 Maret 2022, Nareh I.Lestari, L., & Alhamdani, M. R. (2014). Penerapan Material Kaca dalam Arsitektur. LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR, 1(2), 30-42.Maydayusi, D., Yasnidawati, Y., & Andriani, A. (2015). Studi Tentang Pelaminan Dikecamatan Kota Baru Kota Jambi. Journal of Home Economics and Tourism, 8(1).Nelmira, W., Adriani, A., & Halmawati, H. (2021). Desain Motif, Alat dan Proses Pembuatan Kerajinan Bordir Kerancang Bukittinggi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 542-550.Nirsal, N. (2015). Perangkat Lunak Pembentukan Bayangan pada Cermin dan Lensa. d'ComPutarE: Jurnal Ilmiah Information Technology, 2(1), 24-33.Raudhatul, Jannah, Puti Reno Thaib Upita Agustine. (2014). Palaminan Minangkabau / Puti Reno Raudha Thaib. Padang: Bundo Kanduang Provinsi Sumatera Barat, https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=943183#Utari, A. G., Zahri, W., & Idrus, Y. (2014). Studi Tentang Kerajinan Sulaman Benang Emas di Nagari Saniangbaka Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok. Journal of Home Economics and Tourism, 7(3).Wahyuni, S., Idrus, Y., & Novrita, S. Z. (2015). Studi Tentang Sulaman Tangan pada Pelaminan Tradisional Naras di Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman. Journal of Home Economics and Tourism, 8(1).Yasnidawati, Y. (2012). Seni Sulam Minangkabau dan Inovasinya untuk Mendukung Pengembangan Industri Kerajinan Rumah Tangga. Teknologi dan Kejuruan: Jurnal teknologi, Kejuruan dan Pengajarannya, 34(2).
TRANSFORMASI MOTIF BURUNG MERAK PADA PRODUK BORDIR KEBAYA PILA KEBAYA DI KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Sri Ayu Ramadhani; Weni Nelmira
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 12, No 1 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i1.40041

Abstract

Every embroidery business has its own characteristics and uniqueness, one of them is the embroidery product in the Pila Kebaya there is uniqueness in the use of its motifs. The type of motif used is a transformation from the original form of a peacock. For embroidered products, the selection of color combinations in Pila Kebaya uses a combination of many colors. The purpose of this research is to describe the transformation of peacock motifs and thread color combinations used in peacock motifs for embroidery products in the Pila Kebaya embroidery business. This research method uses qualitative, where the type of data is in the form of primary and secondary data. The informants in this study were 1 owner, 10 craftsmen, and 1 consumer in the Pila Kebaya embroidery business. Data collection was carried out by observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques used an interactive model which included data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study are the transformation of the peacock motif in Pila Kebaya which is the result of the stylization of various models or original peacock patterns, used as motifs and thread color combinations used are analogous color combinations, complementary color combinations, and monochromatic color combinations. The color combination is a bright color that matches the function of the product.Keywords: embroidery, motif, transformation, color. AbstrakSetiap usaha bordir memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri, salah satunya produk bordir di Pila Kebaya yang terdapat keunikan dalam penggunaan motifnya. Jenis motif yang digunakan adalah transformasi dari bentuk asli burung merak. Pada produk bordir pemilihan kombinasi warna di Pila Kebaya menggunakan kombinasi banyak warna. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan transformasi motif burung merak dan kombinasi warna benang yang digunakan pada motif burung merak produk bordir di usaha bordir Pila Kebaya. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif, dimana jenis data berupa data primer dan sekunder. Informan dalam penelitian ini ialah 1 orang pemilik, 10 orang pengrajin dan 1 orang konsumen di usaha bordir Pila Kebaya. Pengumpulan data dilakukan dengan bservasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah transformasi motif burung merak di Pila Kebaya merupakan hasil stilasi dari berbagai model atau corak burung merak asli, dijadikan motif dan kombinasi warna benang yang digunakan adalah kombinasi warna analog, kombinasi warna komplementer dan kombinasi warna monokromatis. Kombinasi warna tersebut merupakan warna cerah yang sesuai dengan fungsi produk.Kata Kunci: bordir, motif, transformasi, warna. Authors:Sri Ayu Ramadhani : Universitas Negeri PadangWeni Nelmira : Universitas Negeri Padang References: Ernawati. Nelmira, Weni. (2008). Pengetahuan Tata Busana. Padang: UNP Press.Hery, H. (2006). Desain Ragam Hias. Bandung: Gramedia.Meilani, M. (2013). Teori Warna: Penerapan Lingkaran Warna dalam Berbusana. Humaniora, 4(1), 326-338. https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/indexPurnomo, M. H., & Kustoro, U. (2018). Transformasi Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 13(2), 329-340. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusaRahman, D., Efi, A., & Novrita, S. Z. (2015). Ragam Hias Suji Cair pada Sulaman Selendang Kotogadang Kabupaten Agam Sumatera Barat (Studi Kasus di Yayasan Amai Setia). Journal of Home Economics and Tourism, 9(2), 1-18. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jhet/article/view/4824Susiani, R., & Ernawati, E. (2019). Strategi Produk Bordir di Kapalo Koto, Koto Tangah Simalanggang, Kota Payakumbuh (Studi Kasus di Usaha Bordir Limpapeh” s Kebaya). Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 111-119. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/view/12877Yeni, D. (2018). Kreasi Bentuk Bulu Merak Sebagai Motif Dalam Fashion. SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya, 1(2), 175-184. https://ejournal.unisnu.ac.id/JSULUH/article/view/910Yuliarma, Y. (2003). Studi tentang Desain Hiasan pada Bordir di Industri Kerajinan Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat. Padang: FT UNP. http://repository.unp.ac.id/1739/1/YULIARMA_382_03.pdfÂ