Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis tingkat berpikir mahasiswa berdasarkan teori Van Hiele ditinjau dari gaya kognitif Alpha Galih Adirakasiwi; Attin Warmi
JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jp3m.v4i1.465

Abstract

theory in three dimension at kapita selekta geometry subject, students who have cognitive style field independent (FI), Filed Intermediate (FDI) and Field dependent (FD). This research is descriptive by qualitative approach. Research subject are four students of third semester B that consists of one student refers to cognitive field independent, two students refers to cognitive field intermediate and one students refers to cognitive field dependent. Instrument of this research is GEFT (Group Embedded Figure Test), geometry test and interview guideline. Data collection is carried out by giving test and interview. The result if research shows that (a) the subject that includes to cognitive field independent (FI) it is in fourth level (accuracy), (b) the subject that includes to cognitive field dependent (FD) it is in third level (deducation) and (c) the subject that includes to cognitive field intermediate (FDI-1) it is in fourth level accuracy that hasn’t completed and the subject that includes to cognitive field intermediate (FDI-2) it is in third level deducation Keywords: Teori van Hiele, Cognitive Style, Geometry
ANALISIS KEKELIRUAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL TRANSFORMASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA Sondang Titian Paulina; Alpha Galih Adirakasiwi
JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol 8 No 1 (2022): JUMLAHKU VOL.8 NO.1 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/jumlahku.v8i1.1682

Abstract

Transformasi geometri termasuk salah satu materi pembelajaran yang sudah dipelajari sejak jenjang SMP. Dengan demikian materi ini bukanlah hal baru bagi peserta didik pada jenjang SMA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekeliruan yang peserta didik lakukan dan faktor penyebabnya dalam menyelesaikan soal rotasi ditinjau dari kemampuan awal matematika. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 20 peserta didik kelas XI SMA Negeri Karawang. Instrumen yang digunakan berupa tes dan wawancara tidak terstruktur. Analisis datanya dengan mengelompokan peserta didik berdasarkan hasil penilaian harian pada pokok bahasan materi sebelumnya, sebagai kelompok kemampuan awal peserta didik. Kelompoknya terbagi menjadi kelompok tinggi, sedang, dan rendah, kemudian dipilih satu subjek dari setiap kategori yang banyak mengalami kekeliruan serta faktor penyebabnya dalam menyelesaikan soal rotasi. Berdasarkan hasil penelitian, kekeliruan yang banyak dilakukan oleh peserta didik adalah keliru dalam menerapkan rumus serta keterampilan proses yang diperlukan, dan keliru dalam memberikan jawaban akhir. Adapun faktornya dikarenakan peserta didik masih kurang memahami dalam menerapkan rumus dan mengoperasikan bilangan dengan tepat serta terburu-buru dalam menyelesaikan permasalahan.
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMK pada Materi Thiara Ayu Sheila; Alpha Galih Adirakasiwi
Jurnal Ilmiah Dikdaya Vol 12, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/dikdaya.v12i1.272

Abstract

Having mathematical communication skills is one way to achieve the objectives of learning mathematics. The reason why the discussion of mathematical communication becomes very important is because mathematics can be used as a language and learning mathematics is included in social activities. This article aims to analyze the mathematical communication skills of SMK students using descriptive research methods and qualitative approaches. The sample selected was 26 students from class XII TBSM 4 with the sampling technique applied was purposive sampling. The instrument used is a written test by paying attention to indicators of mathematical communication skills, interviews, and observation of research results. The data analysis technique applied is content analysis. The results of the research in this article are in the form of an analysis of students' mathematical abilities per item of the research instrument. Based on the results of the study, the average student score was 39.31. Guidelines for the achievement of mathematical communication skills were also given, with 3 students in the very good category, 6 students in the moderate category, 9 students in the poor category, and 8 students in the very poor category.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau Dari Self-Efficacy Siswa Riska Adetia; Alpha Galih Adirakasiwi
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 8 No. 2 (2022): April-June
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v8i2.2036

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan kemampuan mendasar yang sangat diperlukan terutama dalam pembelajaran matematika. Self-efficacy memiliki peranan penting dalam memecahkan masalah matematika. Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dibuktikan berdasarkan hasil observasi disalah satu Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kabupaten Karawang. Hal ini diduga disebabkan karena siswa memiliki self-efficacy yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari self-efficacy siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskiptif dengan pendekatan kualiatif. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari instrumen tes dan non tes. Adapun teknik pengumpulan data berupa angket skala sikap untuk mengukur self-efficacy siswa, tes tulis untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan wawancara. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kabupaten Karawang. Teknik pemilihan subjek dilakukan dengan Purposive sampling. Subjek penelitian ini diambil 5 siswa dari 19 orang siswa kelas VII A yang dipilih berdasarkan tingkat kategori self-efficacy. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa siswa dengan tingkat self-efficacy yang tinggi cenderung mampu menyelesaikan soal dengan sangat baik; Siswa dengan tingkat self-efficacy yang sedang cenderung mampu menyelesaikan soal dengan baik; Siswa dengan tingkat self-efficacy yang rendah cenderung mampu menyelesaikan soal dengan cukup baik; Siswa dengan tingkat self-efficacy sangat rendah cenderung menyelesaikan soal dengan kurang baik.
Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Serli Silpiani; Alpha Galih Adirakasiwi
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 8 No. 2 (2022): April-June
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v8i2.2047

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu kemampuan yang seharusnya bisa dikuasai oleh setiap siswa agar proses pembelajarannya berlangsung dengan lancar. Dalam pemecahan masalah diharapkan siswa mempunyai kemampuan memahami konsep dan dapat mengaitkan konsep yang satu sama lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah yang dihadapi oleh setiap siswa dalam,menyelesaiakan soal. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Pemilihan subjek dilakukan dengan metode Purposive Sampling dan didapatkan 6 siswa sebagai subjek peneliti. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan non tes, untuk tes siswa diberikan soal berupa soal persamaan kuadrat dan untuk non tes dilakukan wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa siswa yang masuk kedalam kemampuan pemecahan masalah tinggi hampir menguasai semua indikator kemampuan pemecahan masalah karena hanya ada 1 indikator yang kurang dikuasai yaitu menyelesaikan masalah dengan rencana. Siswa yang masuk kedalam kategori kemampuan pemecahan masalah sedang mampu memahami masalah dan menyusun rencana namun tetap dinilai kurang karena ada beberapa indikator yang kurang dikuasai oleh salah satu siswa yaitu memahami masalah dan menyelesaikan masalah dengan rencana. Siswa yang masuk kedalam kategori kemampuan pemecahan masalah rendah dinilai sangat kurang karena ia kurang menguasai semua indikator.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP NEGERI 1 KEDUNG WARINGIN PADA MATERI SEGITIGA Vivih Atikah Sari; Alpha Galih Adirakasiwi
MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2021): MAJU : JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kedung Waringin pada materi segitiga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 sebanyak 34 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal uraian pada materi segitiga yang dapat mengukur kemampuan berpikir kritis siswa SMP Negeri 1 Kedung Waringin. Hasil penelitian ini menunjukkan belum ada siswa yang mampu memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis secara maksimal. Diperoleh hasil kemampuan berpikir kritis siswa pada tahap menentukan konsep dalam penyelesaian masalah sebesar 35,66%. Pada tahap merumuskan cara dalam menyelesaikan masalah sebesar 21,32%. Selanjutnya, tahap memberikan argumen dalam menyelesaikan masalah sebesar 15,07% dan terakhir tahap mengevaluasi penyelesaian masalah sebesar 14,34%. Kata-kata kunci: Pembelajaran Matematika, Berpikir Kritis, Materi Segitiga
PENGGUNAAN SOFTWARE CABRI 3D DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN VISUALISASI SPASIAL MATEMATIS SISWA Alpha Galih Adirakasiwi; Attin Warmi
Jurnal Silogisme : Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya Vol 3, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.301 KB) | DOI: 10.24269/js.v3i1.972

Abstract

The purpose of this study was to improve the mathematical spatial visualization ability of SMK (vocational high school) students through learning with Cabri 3D software on space geometry material. The study used quasi experimental method with posttest control group design. Experiments were conducted in two classes each used learning with Cabri 3D software, and conventional learning. The population used in this study was the students of class XI TKJ 2 SMK Rosma with 30 students as samples. Data collection techniques used in this study included spatial visualization ability test, the observation of students dan teachers’ activities, and students’ response questionnaire to learning with Cabri 3D software. The results of data analysis showed that learning used Cabri 3D software provided an improvement to the ability of mathematical spatial visualization on space geometry material. Learning with 3D cabri software had a positive impact between students’ activities and students' mathematical spatial visualization.
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Ditinjau dari Disposisi Matematis Ajeng Ayu Lestari; Alpha Adirakasiwi
Didactical Mathematics Vol. 4 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.031 KB) | DOI: 10.31949/dm.v4i1.2135

Abstract

Kemampuan komunikasi matematis memiliki peran penting untuk membantu siswa dalam mengembangkan dan mengeksplorasi imajinasi, ikut berperan aktif dalam kegiatan belajar, dan menyatakan pikiran dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa ditinjau dari disposisi matematis. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif. Teknik pengambilan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan subjek dengan kriteria tertentu (purposive). Data penelitian ini diperoleh dari tes kemampuan komunikasi matematis, angket disposisi matematis, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki disposisi matematis tinggi mampu memenuhi seluruh indikator. Siswa yang memiliki diposisi matematis sedang lebih mendominasi sehingga sebagian siswa sudah mampu menyatakan suatu peristiwa atau ide kedalam simbol atau bahasa matematika. Sedangkan siswa dengan disposisi matematis rendah tidak mampu memenuhi semua indikator kemampuan komunikasi matematis.
PENERAPAN MODEL PROBLEM-BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP WULAN NURAENI; KIKI NIA SANIA EFFENDI; ALPHA GALIH ADIRAKASIWI
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1b (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penerapan model problem-based learning terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa pada materi koordinat kartesius lebih baik daripada yang memperoleh pembelajaran biasa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain non equivalent control grup design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Telukjambe Timur. Sedangkan pengambilan sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu dipilih kelas VIII K sebagai kelas eksperimen yang menggukan model problem-based learning dan kelas VIII I sebagai kelas kontrol menggunakan pembelajaran biasa. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur kemampuan koneksi matematis pada penelitian ini berupa tes tertulis berbentuk uraian. Data dalam penelitian ini berupa data hasil pretest, posttest, dan gain yang diolah melalui uji normalitas, uji homogenitas, uji-t, dan uji Mann-Whitney menggunakan software SPSS21.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan pencapaian dan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh model problem-based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa.Kata kunci : Problem-Based Learning, koneksi matematis.
Analisis Kesalahan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Berdasarkan Teori Van Hiele Wina Diantari; Alpha Galih Adirakasiwi
Prosiding Sesiomadika Vol 2 No 1c (2020)
Publisher : Prosiding Sesiomadika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal geometri pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar yang berdasarkan pada tingkat berpikir geometri meliputi tingkat 1 (visualisasi), tingkat 2 (analisis), tingkat 3 (deduksi informal), tingkat 4 (deduksi), dan tingkat 5 (rigor). Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMP Negeri yang berada di Kabupaten Karawang. Pemilihan subjek berdasarkan pada saat peneliti melalui observasi awal dengan tes. Sehingga subjek yang terpilih sebanyak 5 orang siswa dari jumlah siswa sebanyak 29 orang. Teknik pengumpulan data berupa tes materi bangun ruang sisi datar dan wawancara. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa kesalahan siswa berdasarkan teori van hiele meliputi Tingkat 1 (Visualisasi) siswa masih keliru dalam mengenal bangun ruang; Tingkat 2 (Analisis) siswa keliru dalam menghitung yang disebabkan sulitnya menentukan sifat-sifat bangun ruang; Tingkat 3 (Deduksi Informal) siswa tidak mampu menentukan hubungan antar bangun ruang; Tingkat 4 (Deduksi) dan Tingkat 5 (Rigor) siswa tidak dapat menyelesaikan soal pada tingkat tersebut.