Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

GANDANG PADA UPACARA MA’PASONGLO PADA PESTA PEMAKAMAN RAHEL RAE’ PAEBONAN DI DESA ULUSALU KECAMATAN SALUPUTTI KABUPATEN TANA TORAJA Andika Daniel; Hamrin Hamrin; Andi Ihsan
JURNAL PAKARENA Vol 3, No 1 (2018): Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.218 KB) | DOI: 10.26858/p.v3i1.14204

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Gandang Pada Upacara Ma’pasonglo pada Pesta Pemakaman Rahel rae paembonan di Desa Ulusalu, Kecamatan Saluputti, Kabupaten Tana Toraja. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, metode observasi dan metode dokumentasi. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang mana sasaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Gandang sebagai media komunikasi, 2. Gandang sebagai pengiring 3.Tempat penyajian Gandang, 4. Waktu penyajian Gandang, 5.kostum 6. Pelaku, 7 pola tabuhan. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pemangku adat, pelaku Gandang dan masyarakat yang dianggap mengetahui Gandang tersebut. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dan non statistik. Hasil penelitian di lapangan menjelaskan bahwa: 1. Gandang sebagai media komunikasi, yaitu sebagai media untuk memberikan simbol atau kode kepada keluarga atau masyarakat yang hadir pada awal upacara untuk mengangkat jenasah ke tongkonan jenasah untuk segera di arak arakkan menuju lakkaen tempat dimana jenasah di semayamkam selama upacara berlangsung dan. Gandang sebagai pengiring, yaitu untuk mengiringi para tamu atau keluarga yang hadir di pelataran duka saat upacara penerimaan tamu berlangsung dengan membawa ternak mereka yang nantinya akan di sembeli pada saat memasuki puncak acara. 3.Tempat penyajian Gandang yaitu dilaksanakan di area rumah duka saat jenasah akan akan di arak arakkan menuju lakkean dan ditana lapang yang cukup luas tempat jenasah disemanyamkan selama upacara berlangsung yang dibuat khusus untuk tempat pelaksanaan upacara dan hanya sekali pakai. 4. Waktu penyajian Gandang yaitu Gandang dilaksanakan pada siang hari samapai sore hari sepanjang Upacara Pemakaman Rahel rae’ paembonan berlangsung. 5. Pelaku Gandang yaitu masyarakat yang sudah mengenal budaya Toraja. 6. Kostum yang dipakai yaitu baju warna hitam dan sarung warna hitam, dan sepa tallung buku Dari hasil penelitian ini dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Gandang pada upacara pesta pemakaman Rahel rae’ paembonan merupakan simbol komunikasi terhadap keluarga atau masyarakat akan pelaksanaan upacara dan juga sebagai media mengiringi kedatangan para tamu pada pesta upacara tersebut.
GENDANG MAKASSAR: SERVING IN THE PROCESSION OF WASHING HEIRLOOM OBJECTS AT THE GAUKANG TRADITIONAL CEREMONY andi Ihsan; Sayidiman Sayidiman
JURNAL PAKARENA Vol 7, No 1 (2022): Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/p.v7i1.32930

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sajian gendang Makassar dalam prosesi pencucian benda pusaka pada upacara adat Gaukang di Galesong, Takalar. Pendekatan  penelitian adalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dimana dalam pengumpulan data, dilakukan melalui studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi termasuk perekaman kegiatan penelitian. Analisis data dilakukan dengan reduksi, display, dan verifikasi. Hasil penelitian yakni  penyajian gendang dalam prosesi pencucisn benda pusaka dilakukan dengan menggunakan dua gendang dan satu buah pui’-pui’, kostum menggunakan jas tutup berwarna merah dengan menggunakan passau pada bagian kepala pemain. Gendang dimainkan dengan struktur pola ritme yang baku, yaitu pola Balle Sumanga, pola Tunrung Rua,dan Pola Tunrung Pakanjara.Kata kunci: Gendang Makassar, Upacara adat Gaukang.
Melodi dan Harmoni Musik Gendong-Gendong di Desa Barambang Ebby Gunawan; Khaeruddin Khaeruddin; Andi Ihsan
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.784 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i1.32388

Abstract

Musik adalah suatu karya seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai suatu kesatuan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang; 1) bagaimana melodi gendrang kecapi musik gendong-gendong di Desa Barambang 2) Bagaimana harmoni gendrang kecapi musik gendong-gendong di Desa Barambang. Adapun proses yang dilakukan penulis dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan 1) Melodi gendrang kecapi musik gendong-gendong menggunakan ritme monoton dan tangga nada mayor 2) Harmoni gendrang kecapi musik gendong-gendong adalah harmoni 2 nada dengan interval prim,sekon kecil, sekon, terst kecil, kwart berlebih, dan sekst besar.
Upaya Pengembangan Bakat dan Minat Dalam Meningkatkan Kemampuan Musikal Melalui Media Keyboard Andi Ihsan; Jesika Jesika
Publikasi Pendidikan Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/publikan.v12i2.34311

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan hasil pengembangan bakat dan minat dalam meningkatkan kemampuan musikal melalui pelatihan alat musik keyboard pada Jemaat Imanuel Padang Sappa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan penekatan deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, dokumentasi, tes, dan angket yang  dianalisis dengan cara mereduksi, mendisplay  dan memverifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengembangan bakat jemaat Imanuel Padang Sappa dalam memainkan keyboard terdapat tiga langkah yang dilakukan yaitu persiapan yang berarti mempersiapkan hal-hal yang penting dalam pelaksanaan pelatihan keyboard, yang kedua yaitu pemberian materi yang menggunakan model orientasi visual dari Djohan, dalam model orientasi visual ini terdiri dari tiga tahapan yaitu membaca notasi, penyajian musik yang dilatih dan main melalui pendengaran. Dalam membaca notasi peneliti memberikan partitur kidung jemaat 26 dalam hal ini peneliti mengajarkan kemudian meminta peserta pelatihan membacanya, setelah mengetahui membaca notasi angka partitur lagu kidung jemaat selanjutnya menyajikan/mempraktekkan pada keyboard dengan lagu yang diberikan, dan yang terakhir adalah evaluasi yang berarti melihat pencapaian atau keberhasilan peserta pelatihan. Hasil/capaian peserta pelatihan dalam pengembangan bakat memainkan keyboard dibuktikan dengan hasil pretest sebelum pelatihan keyboard dan  post test pada tahap evaluasi, dari hasil tersebut membuktikan bahwa hasil pretest menunjukkan rata-rata peserta pelatihan  belum bisa dalam pengenalan fitur-fitur, membaca notasi, dan memainkan keyboard tetapi setelah diberikan pengajaran pelatihan keyboard (Post test) pada tahap evaluasi yang berupa tes keterampilan rata-rata peserta pelatihan/anggota jemaat bisa dalam pengenalan fitur-fitur, membaca notasi (menekan tuts akord dan melodi), dan memainkan keyboard dengan lagu yang diberikan dan dengan presentase peningkatan dari pretest sampai posttest sebesar 50,73%.
Barazanji Asaraka: Musik Iringan dalam Acara “Menre Mola Baru” di Dusun Tinco, Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng Andi Ihsan; M. Padil
JURNAL IMAJINASI Vol 6, No 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/i.v6i1.32929

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan secara deskriptif pertunjukan dan fungsi barzanji pada prosesi acara “Menre Mola Baru” sebagai salah-satu musik tradisional masyarakat bugis di dusun Tinco, kecamatan Lalabata, kabupaten Soppeng. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang selanjutnya dianalisis dengan cara mereduksi data, display dan selanjutnya verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan prosesi pelaksanaan upacara barazanji dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap yakni : (1)Persiapan, (2) Pembacaan doa dan Arrawi, (3) Pembacaan Assaraka. Tahap persiapan dilakukan dengan berdiri yang dilakukan oleh imam diikuti oleh seluruh anggota barazanji dengan membentuk posisi memanjang dan saling berhadapan. Pembacaan doa dan Arrawi dipimpin  oleh imam sebagai tanda dimulainya barzanji. Selanjutnya pembacaan arrawi yang dilakukan tanpa melodi (seperti membaca biasa). Bacaan berisi riwayat singkat keseharian Rasulullah SAW. Selanjutnya tahap pembacaan Assaraka. Pembacaan assaraka dimulai dengan Imam sendiri yang melantunkan kalimat “falamma ana awanu maulidihil”. Lantunan lafadz ini dinyanyikan dengan pola melodi khas barazanji yang selanjutnya dilantungkan secara bersama-sama (unisono). Pembacaan assaraka ini dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan penyajian yakni: (1)dinyanyikan secara bersama-sama, (2)dinyanyikan secara bergantian, (3) doa penutup. Tahap dinyanyikan secara bersama-sama dilakukan pada bait awal syair barazanji awal, sedangkan di bagian pertengahan syair dinyanyikan secara bergantian oleh pelaku barzanji. Terakhir doa penutup yang dipimpin oleh imam dengan doa yang dilantungkan dalam bahasa bugis.   Adapun fungsi barzanji pada acara  menre bola baru di dusun Tinco meliputi: sistem proyeksi, sebagai alat pengesahan antara pranata-panata dan lebaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan, sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya, fungsi yang berkaitan dengan norma sosial, kesinambungan budaya, serta fungsi hiburanKata kunci : Barazanji, Musik Iringan, Fungsi, Menre Bola Baru
Pengukuran Komponen Fisik Atlet PON Cabang Olahraga Dayung Sulawesi Selatan Andi Ihsan; Hasbi Asyhari; Sufitriono; Ilham Kamaruddin
ABDIKAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.024 KB) | DOI: 10.55123/abdikan.v1i2.291

Abstract

Based on the results of observations and monitoring carried out during the exercise of the physical condition of the rowing athletes, there are still many who do not properly follow the instructions and directions from the trainer how to do quality physical condition exercises in accordance with the components and principles of the exercise. This partnership program provides solutions on how to carry out good and correct tests and measurements of the main physical components in rowing, an explanation of how to implement a physical condition training program using weight training. Tests and measurements of the physical components carried out on rowing athletes in this partnership program are: (1) Arm muscle endurance using the push up method, abdominal muscle endurance using the sit up method and leg muscle endurance using the half squat jump method (2) Flexibility using the flexometer method (3) Eye and hand coordination by throwing the ball against the wall (4) Arm power using the medicine ball method and (5) General endurance using the bleep test method (multi stage fitness test). The results of the tests and measurements found that there were no athletes who entered the perfect category, only 1 person (6.25%) was in the Very Good category, as many as 9 people (56.25%) were in the Good category, 6 people (37.50%) were in the Enough category and none were into the Less category. The conclusion is that the physical components of the South Sulawesi rowing athletes who are prepared to take part in the XX National Sports Week in Papua are still in the Good category.
PKM Sosialisasi Pengukuran Heart Rate dan Indeks Massa Tubuh Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 16 Arabika Kabupaten Sinjai Andi Ihsan; Hasbi Asyhari
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 2: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.724 KB)

Abstract

Dalam rangka melakukan aktivitas jasmani dan olahraga dengan baik, teratur dan sistematis dalam upaya meningkatkan kesehatan, derajat kebugaran siswa serta memberikan rasa aman dan keselamatan dalam melakukan aktivitas jasmani olahraga dan permainan di sekolah, maka pemahaman dan pengukuran heart rate (denyut nadi)dan indeks massa tubuh menjadi sangat penting bagi para siswa dan guru pendidikan jasmani di sekolah. Sosialisasi program kegiatan masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengertian, pemahaman dan kemampuan untuk melakukan praktik cara pengukuran heart rate  dan perhitungan indeks massa tubuh terhadap guru pendidikan jasmani dan siswa-siswa sekolah menengah pertama negeri nomor 16 Arango Kabupaten Sinjai. Metode yang digunakan dalam program pengabdian ini adalah observasi, ceramah, wawancara, praktek demonstrasi cara pengukuran dan dokumentasi untuk mengumpulkan data-data yang selanjutnya diinterpretasi dan dibahas untuk menarik kesimpulan. Data-data denyut nadi dikonversi dengan Carvonen Formula untuk mengetahui kemampuan adaptasi fisiologis masing-masing individu berdasarkan denyut nadinya. Demikian pula untuk perhitungan indeks massa tubuh dengan menggunakan rumus IMT (Indeks Massa Tubuh) = Berat Badan dalam kilogram dibagi Tinggi Badan dan Centimeter lalu dikonversi ke dalam angka pada tabel IMT. Berdasarkan hasil sosialisasi dipastikan bahwa seluruh anggota sampel sebanyak 30 orang siswa ditambah dengan guru pendidikan jasmani dapat memiliki pengetahuan, pemahaman dan praktik mengukuran denyut nadi, dan indeks massa tubuh. Pengetahuan itu antara lain siswa-siswa dapat menghitung denyut nadi dengan cara meraba pulse rate sebelum, selama dan sesudah melakukan aktivitas olahraga dan permainan, siswa dapat menemukenali dirinya apakah mereka termasuk pada pada kategori obesitas, overweight, normal atau kurus (kekurangan gizi). Rekomendasi dari program kegiatan pada masyarakat ini guru pendidikan jasmani sebelum, selama dan sesudah melakukan aktivitas jasmani olahraga dan permainan maka siswa dipastikan sudah menghitung denyut nadinya, siswa dapat memahami batas toleransi fisiologis tentang kemampuannya berdasarkan denyut nadi masing-masing individu.  Para siswa dapat menjalani pola hidup sehat, pola makan yang teratur, melakukan aktivitas olahraga secara teratur, berkesinambungan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran.  Memahami begitu pentingnya nilai gizi makanan yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi dan menjauhi obat-obat terlarang demi kelangsungan hidup sebagai generasi harapan bangsa. 
Apresiasi sebagai Alternatif dalam Melatih Membuat Karya Musik Vokal Hamrin Samad; Andi Ihsan
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 3: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.555 KB)

Abstract

Mitra program kemitraan komunitas ( PKM ) ini adalah kelompok paduan suara Phinisi Choir. Masalahnya adalah (1)  kurangnya kemampuan dalam mengapresiasi musik vokal dengan baik. (2) kurangnya kemampuan dalam  mengaransemen dnn mencipta karya musik vocal. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, demontrasi dan tanya jawab mitra pendamping. Hasil yang dicapai adalah (1) mitra memiliki kemampuan dalam mengapresiasi lagu denan baik (2) mitra memiliki kemampuan dalam mencipta karya musik vocal. (3) mitra memiliki kemampuan dalam menganalisis karya musik vokal
PKM sosialisasi pengukuran tingkat kesegaran jasmani murid Sekolah Dasar Nomor 84 Kabupaten Sinjai Andi Ihsan; Hasbi Asyhar
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2019, No 9: PROSIDING 9
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.274 KB)

Abstract

Symptoms of physical fitness among children in areas is a common symptom where the main cause is they are lessmobile, caused by the lack of time to do physical activities. Children are so engrossed in playing in front of computers, laptopsand cellphones, eating unhealthy foods are instantaneously triggering the emergence of various diseases that at times threatentheir health. Measurement of the level of physical fitness is one of the parameters to determine the level of physical fitness of aperson. The level of physical fitness is a person's fitness level in carrying out daily activities. Physical fitness is the physicalcondition of a person related to the ability and ability to carry out work activities optimally and efficiently. Physical fitness ofelementary school students is different from physical fitness for functional junior high school and senior high school student,because physical fitness is individual. Thus the measurement of physical fitness level for someone is very important to know thephysical education teachers in elementary schools. The socialization of physical fitness measurement to physical educationteachers and elementary school students number 84 in Sinjai Regency uses a physical fitness test prepared by the Center forPhysical Fitness and Recreation called TKJI (Indonesian Physical Fitness Test, specifically for elementary school age 10-12years). This test uses 5 (five) test items which must be carried out in the overall order, namely: (1) 40 meter running (2) bendingelbow hanging (3) lying down sitting 30 seconds (4) jumping upright and (5) running 600 meters. The location of this scienceand technology application was carried out in the elementary school football field number 84 of Sinjai Regency with the target ofall physical education teachers and elementary school students numbering 71 people. The results achieved are physical educationteachers realize the importance of understanding and mastery of physical fitness level tests of elementary school students aged10-12 years in the teaching and learning process especially in improving the health status of students in SD No. 84 SinjaiRegency. The physical awareness level testing activity can overcome the limitations of the TKJI test implementation guidelineswell. By carrying out the socialization of physical fitness level test, it can foster an attitude of love for exercising to students,especially the introduction and understanding of individual physical fitness level test items. It is expected that elementary schoolphysical education teachers to always carry out tests of physical fitness level to students or students to the fullest, of course, withnationally standardized test items with the implementation process in the right order.
Pelatihan Gendang Bugis (Gendrang) pada Komunitas Peduli Pendidikan Kabupaten Soppeng Rachmat Rachmat; Andi Ihsan
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 1 (2022): Jan-Jun
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.203 KB) | DOI: 10.26858/srq.v1i1.33399

Abstract

AbstrakKomunitas Peduli Pendidikan Kabupaten Soppeng adalah suatu komunitas yang bergerak dalam bidang pendidikan. Komunitas ini merupakan wadah bagi para relawan untuk berkumpul dan memberikan sumbangsi ilmu pengetahuan dalam pelbagai bidang, salah satunya adalah seni budaya. Peserta pembelajar pada komunitas ini adalah pelajar dari berbagai tingkatan sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai pada sekolah menengah pertama. Program ini bertujuan untuk memberi pelatihan dalam bentuk pengetahuan baik secara teori maupun secara praktek kepada generasi muda khususnya peserta pembelajar pada komunitas ini, agar mereka mengenal musik tradisional gendang Bugis bukan hanya pada memainkan alat musik tersebut, akan tetapi memberi pengetahuan bagaimana belajar membaca notasi musik dengan menggunakan media alat musik gendang tersebut. Notasi yang dimaksud adalah notasi balok yang merupakan satu-satunya bahasa resmi untuk pencatatan musik diseluruh dunia. Keywords: Pelatihan, Gendang Bugis, Komunitas