Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)

Karakter Fisik Gabah Mutan Generasi M3 Padi Lokal Pasang Surut Kalimantan Selatan Ellya, Hikma; Wahdah, Raihani; Nugraha, Muhammad Imam
AGRITROP Vol 18, No 2 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i2.3896

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan karakteristik fisik gabah mutan generasi M3 padi lokal pasang surut Kalimantan Selatan.  Bahan genetik adalah gabah yang berasal dari 5 tetua dan 25 mutan terseleksi berdasarkan hasil perhitungan MPE. Seluruh bahan genetik diamati sebanyak 2 kali ulangan, sehingga berjumlah 60 satuan pengamatan.  Analisis data menggunakan analisis ragam dengan pola Rancangan Acak Kelompok.  Apabila kesimpulan dari pengujian analisis ragam berpengaruh nyata, maka dilakukan uji lanjutan berupa uji Gugus Scott-Knott pada taraf 5 % untuk membandingkan kelompok gugus mutan M3 dengan tetua masing-masing.  Hasil menunjukan bahwa panjang gabah, lebar gabah, serta rasio panjang dan lebar gabah galur M3 hasil seleksi mutan padi lokal pasang surut Kalimantan Selatan berbeda sangat nyata dengan masing-masing tetua.
Karakter Fisik Gabah Mutan Generasi M3 Padi Lokal Pasang Surut Kalimantan Selatan Hikma Ellya; Raihani Wahdah; Muhammad Imam Nugraha
AGRITROP Vol 18, No 2 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i2.3896

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan karakteristik fisik gabah mutan generasi M3 padi lokal pasang surut Kalimantan Selatan.  Bahan genetik adalah gabah yang berasal dari 5 tetua dan 25 mutan terseleksi berdasarkan hasil perhitungan MPE. Seluruh bahan genetik diamati sebanyak 2 kali ulangan, sehingga berjumlah 60 satuan pengamatan.  Analisis data menggunakan analisis ragam dengan pola Rancangan Acak Kelompok.  Apabila kesimpulan dari pengujian analisis ragam berpengaruh nyata, maka dilakukan uji lanjutan berupa uji Gugus Scott-Knott pada taraf 5 % untuk membandingkan kelompok gugus mutan M3 dengan tetua masing-masing.  Hasil menunjukan bahwa panjang gabah, lebar gabah, serta rasio panjang dan lebar gabah galur M3 hasil seleksi mutan padi lokal pasang surut Kalimantan Selatan berbeda sangat nyata dengan masing-masing tetua.
Keanekaragaman Makrofauna Tanah pada Beberapa Variasi Vegetasi di Lahan Penelitian Agroekoteknologi Universitas Lambung Mangkurat Rilla Rahma Apriani; Untung Santoso; Ronny Mulyawan; Hikma Ellya
AGRITROP Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v20i1.7306

Abstract

Makrofauna tanah merupakan salah satu bioindikator kesuburan tanah. Keberadaan makrofauna tanah sangat penting pada suatu ekosistem, terutama ekosistem pertanian karena berkaitan erat dengan dekomposisi bahan organik. Penelitian ini bertujuan memperoleh data awal tentang keanekaragaman makrofauna tanah pada vegetasi kebun, pertanian, dan rumput di lahan penelitian Agroekoteknologi ULM. Pengambilan sampel menggunakan pitfall trap pada tiga titik di masing-masing jenis vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman makrofauna tertinggi ditemukan di vegetasi kebun dengan nilai indeks sebesar 1,9. Vegetasi pertanian kacang tanah memiliki indeks keanekaragaman sebesar 0,6 dan vegetasi rumput sebesar 0,3. Makrofauna tanah sensitif pada sinar matahari langsung, vegetasi kebun menyediakan banyak serasah dan naungan sehingga lebih optimal untuk kehidupan makrofauna tanah. pH tanah pada vegetasi rumput ditemukan paling rendah yaitu 5,5, sesuai dengan tingkat keanekaragaman makrofauna yang rendah. Kandungan N-total tanah memiliki tren positif dengan keanekaragaman makrofauna, yaitu 0,26 pada vegetasi kebun, vegetasi kacang tanah 0,21, dan vegetasi rumput 0,20. Kandungan C-organik tertinggi pada vegetasi kacang tanah yaitu 1,64. Data ini dapat menjadi acuan penggunaan lahan penelitian terutama memperbaiki fungsi tanah dengan prinsip ekologi sehingga keberlanjutan ekosistem terjaga.