Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

KAJIAN PERTUMBUHAN, HASIL, DAN KADAR GISI PADI MERAH (Oryza nivara L.) PAMELEN PADA PEMUPUKAN NPK Evi Setiawati; Rima Margareta Retnyo Gumelar; Djoko Heru Pamungkas
Agros Journal of Agriculture Science Vol 23, No 1 (2021): Edsi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh kombinasi jenis dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi merah (Oryza nivara L) varietas pamelen. Penelitian dilakukan dengan percobaan faktorial 3 x 3, yang disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama: macam pupuk majemuk yang terdiri dari 3 level, yaitu NPK Phonska (15:15:15), NPK Mutiara (16:16:16), dan NPK YaraMila (25:7:7). Faktor kedua: dosis pupuk majemuk yang terdiri dari 3 level, yaitu 300, 400, dan 500 kg/ha. Variabel pengamatan: tinggi tanaman, jumlah anakan total, dan dan berat kering tanaman; komponen hasil padi: persentase anakan produktif, persentase gabah isi, berat 1000 gabah kering, hasil per hektar; komponen gisi: kadar karbohidrat, protein, lemak, vitamin B dan amilosa. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, data dianalisis menggunakan analisis varian taraf signifikan 5%, dilanjutkan uji DMRT 5%. Kombinasi perlakuan jenis dan dosis pupuk NPK pada tanaman padi merah varietas pamelen pengaruhnya tidak terjadi interaksi terhadap semua variabel pengamatan pertumbuhan, hasil, dan kadar gisi gabah. Perlakuan jenis pupuk NPK tidak berbeda terhadap parameter pertumbuhan, hasil, dan kadar gisi gabah Perlakuan dosis pupuk NPK tidak beda nyata terhadap semua variabel pertumbuhan, hasil, dan kadar gisi gabah.
PENGARUH BENTUK DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN, HASIL, KUALITAS NILAM Djoko Heru Pamungkas
Agros Journal of Agriculture Science Vol 15, No 1: Edisi Januari 2013
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.442 KB)

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada 1 April hingga 1 September 2011 di lahan sawah Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Bantul, pada ketinggian 112 m dpl, suhu minimum 240 C dan maksimum 300 C. Penelitian merupakan percobaan faktorial 2x3+1 dengan rancangan acak kelompok lengkap. Faktor pertama bentuk pupuk kandang: padat dan cair. Faktor kedua dosis pupuk kandang: 5, 10, 15 t per ha serta kontrol (tanpa pupuk kandang sapi padat maupun cair, namun dipupuk anorganik 200 kg per ha urea, 100 kg per ha SP-36, 90 kg per ha KCl, tujuh kombinasi perlakuan, masing-masing tiga ulangan. Setiap ulangan berupa petak lahan 3,5 x 4 m2 dengan 42 tanaman. Pengamatan: pertumbuhan, hasil, kualitas nilam. Analisis sidik ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan tunggal maupun interaksinya. Diuji jarak berganda Duncan. Hasil: tidak ada interaksi pengaruh bentuk dan dosis pupuk terhadap pertumbuhan, hasil, kualitas nilam. Bentuk padat maupun cair tidak berbeda nyata. Kedua perlakuan dibandingkan kontrol tidak berbeda nyata. Dosis pupuk kandang sapi 5, 10, 15 ton per ha, tidak berbeda nyata pengaruhnya terhadap pertumbuhan, hasil, kualitas nilam. Ketiga perlakuan dibandingkan dengan kontrol juga tidak berbeda nyata Kata kunci: nilam; pemupukan; pupuk kandang sapi
IDENTIFIKASI FENOTIP TANAMAN KORO DI KOTA YOGYAKARTA Djoko Heru Pamungkas; Driska Arnanto
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.315 KB)

Abstract

Tanaman Koro merupakan tanaman yang mengandung cukup protein sehingga bisa dijadikan makanan alternatif selain kedelai. Koro pedang dan benguk dapat digunakan sebagai sumber alternatif protein nabati. Penggunaan varietas unggul koro perlu dikembangkan petani atau lembaga lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi perbedaan morfologi kacang koro di Kota Yogyakarta dan sebagai bahan deskripsi pelepasan varietas baru koro. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi tanaman koro guna penambahan koleksi plasma nutfah. Penelitian menggunakan dua metode, pertama mengumpulkan sampel berbagai jenis koro dari berbagai desa sampel, kedua mewawancarai petani di setiap lokasi sampel. Hasil pengamatan dianalisis dengan metode deskriptif dan berdasarkan penyesuaian terhadap morfologi tanaman. Perbedaan jenis tanaman dianalisis menggunakan ANOVA lima persen. Ada lima dari 14 kecamatan yang tanahnya digunakan untuk lahan pertanian namun tidak ada koro pedang dan benguk. Hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain lapangan kerja utama bidang pertanian kurang menarik, keterbatasan lahan pertanian, serta kurangnya minat petani membudidayakan kacang koro.
PENGARUH INTENSITAS SINAR MATAHARI DAN FREKUENSI PEMUPUKAN KANDANG CAIR TERHADAP HASIL NILAM Djoko Heru Pamungkas
Agros Journal of Agriculture Science Vol 16, No 1: Edisi Januari 2014
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.307 KB)

Abstract

Penelitian dilaksanakan1April hingga 1 Agustus 2012 di pekarangan desa Temon Wetan, Kulonprogo, 200 m dpl, suhu 240 C hingga 300 C. Penelitian disusun berdasar Rancangan Split Plot. Main Plot adalah perlakuan Intensitas Sinar Matahari, terdiri atas tiga aras: < 70 ; 70-80 , dan > 80 persen. Sub Plot adalah perlakuan Frekuensi Penyiraman pupuk kandang sapi cair, terdiri dua aras: Frekuensi penyiraman tiga kali: umur nilam 1, 2, dan 3 bulan. Ffrekuensi penyiraman empat kali: umur nilam 1, 2, 3, dan 4 bulan. Dalam tiap Main Plot, Sub Plot diulang tiga kali dan berupa petakan di lahan pekarangan 3,5 x 2 m2, terdiri 25 nilam. Parameter: pertumbuhan, hasil, dan kualitas hasil nilam. Data dianalisis sidik ragam, jenjang kesalahan lima persen untuk mengetahui pengaruh perlakuan tunggal maupun interaksinya. Dilanjutkan DMRT jenjang lima persen. Hasil: tidak terjadi interaksi pengaruh antar-perlakuan frekuensi pemberian pupuk kandang sapi cair, dan intensitas sinar matahari terhadap parameter pertumbuhan, hasil, dan kualitas hasil nilam umur lima bulan. Antar-frekuensi penyiraman pupuk kandang sapi cair tiga dan empat kali, tidak berbeda nyata pengaruhnya terhadap pertumbuhan, hasil, dan kualitas hasil nilam umur lima bulan. Antar-intensitas sinar matahari <70 persen, 70-80 persen, dan >80 persen, tidak berbeda nyata pengaruhnya terhadap pertumbuhan, hasil, dan kualitas hasil nilam umur lima bulan.
PENCEGAHAN HAMA WERENG DENGAN PENERAPAN MODEL MATEMATIKA BERBASIS PROGRAM MAPLE DI DESA PANJANGREJO, PUNDONG, BANTUL Irham Taufiq; Laily Rochmawati Listiyani; Djoko Heru Pamungkas; Muhamad Fajar Sidik; Oktavia Erlina Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah wabah covid-19, populasi hama wereng harus ditangani secara cepat, agar tidak menjadi ancaman bagi petani padi di Bantul. Wereng merusak tanaman padi dan juga merupakan penyakit penular virus kerdil. Sebagian besar wilayah pertanian di kabupaten bantul terserang hama wereng. Salah satunya adalah Dusun Krapyak Wetan RT 05 Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. Ditemukan terdapat kendala atau permasalahan yang dihadapi petani dan dinas pertanian, terutama permasalahan pada 1) Bagaimana mengidentifikasi banyaknya penyebaran hama wereng yang menyerang pertanian sebagian kecamatan di kabupaten Bantul yang mengakibatkan beberapa petani mengalami gagal panen; dan 2) bagaimana cara mencegah populasi hama wereng tersebut; dan 3) bagaimana mengatasi penyebaran hama wereng di pertanian warga agar hasil panen optimal. Metode dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan mengadakan workshop untuk peningkatan kapasitas dan pemberdayaan petani di Dusun Krapyak Wetan RT 05 Desa Panjangrejo. Kegiatan workshop dilaksanakan sebagai berikut: 1) sosialisasi pengetahuan tentang penyebaran wereng kepada para petani dan cara mencegahnya; 2) workshop cara mencegah penyebaran hama wereng pada tanaman padi dengan pemodelan matematika berbasis program maple; 3) workshop tentang cara pembuatan dan penggunaan pestisida alami yang tepat dalam mengendalikan hama wereng dengan menggunakan program maple matematika; 4) pendampingan mitra dan diseminasi kegiatan. Adapun hasil program yaitu 1) peningkatan pengetahuan mitra mengenai pencegahan hama wereng; 2) berkurangnya hama wereng di pertanian warga mencapai; dan 3) peningkatan keterampilan dalam memanfaatkan pestisida. Berdasarkan angket yang disebarkan, diperoleh 62% menyatakan baik dalam isi materi, 70% menyatakan baik dalam kejelasan pemateri dan 60% menyatakan baik terkait manfaat materi ini. Kata Kunci: Hama wereng, pestisida, program maple.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL EDAMAME (Glycine Max (L) Merr) DI TANAH VULKANIK DENGAN BERBAGAI JARAK TANAM DAN PENYIANGAN GULMA Djoko Heru Pamungkas; Zamroni Zamroni; Claudio A. R. D. F. Sudu
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 2 (2019): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh jarak tanam dan penyiangan gulma terhadap hasil edamame. Penelitian dilaksanakan Januari hingga Maret 2019 di lahan tegalan  Dusun Kemiri, Turi, Sleman. Disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap faktorial  3 ulangan: faktor pertama jarak tanam: 20x20, 20x25, 25x25. Faktor kedua penyiangan: tanpa penyiangan, penyiangan 2 mst, penyiangan  2 dan 4 mst. Variabel pengamatan: tinggi, , bobot segar, bobot kering, bobot segar per hektar, umur muncul bunga, umur jadi buah, jumlah polong, bobot polong, bobot polong per hektar, bobot 100 polong, bobot segar gulma, dan jenis gulma. Hasil:  terjadi interaksi bobot segar, bobot kering, dan umur muncul bunga, Pada jarak tanam 20x20 cm, perlakuan penyiangan tidak berpengaruh nyata, tetapi pada jarak tanam 20x25 cm dan 25x25 cm, perlakuan penyiangan meningkatkan bobot segar dan bobot kering tanaman secara nyata serta mempercepat umur pembungaan. Perlakuan jarak tanam tidak berpengaruh terhadap hasil, sedangkan perlakuan penyiangan berpengaruh terhadap hasil, yakni tanpa penyiangan akan menurunkan hasil tanaman. Perlakuan jarak tanam tidak berpengaruh terhadap berat segar gulma, sedangkan perlakuan penyiangan berpengaruh terhadap berat segar gulma, yakni pada perlakuan tanpa penyiangan memberikan berat segar gulma tertinggi
PENGARUH KELAS BENIH DAN SISTEM TANAM TERHADAP HASIL PADI (Oryza sativa L.) Wahyu Hidayat; Lilik Kusdiarti; Djoko Heru Pamungkas
JURNAL ILMIAH AGROUST Vol 1 No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Study on the influence of seed and planting systems on rice (Oryza sativa L.) yield, aims to the determine the combination between seed classes with appropriate cropping systems in order to obtain maximum yield. The experiment was conducted in Jambidan village, Banguntapan subdistrict, Yogyakarta. The altitude is 100 m above sea level. The study has been done in October to December 2015. The rice variety used in this study was Ciherang. The treatment design used was a 3x3 factorial arranged in a randomized complete block design with three replicates. The first factor was the seed class of foundation seed, stock seed and certified seed. The second factor was the planting system consisting of three levels, namely tiles, legowo 1, and Legowo 4: 1. The variables observed were plant height, number of productive tiller, panicle length, number of grains per panicle, number of empty grains per panicle, and yield per hectare. Foundation seed produced maximum yield of 10.84 tons per hectare, then stock seeds of 10.47 tons per hectare, and certified seed yielding 9.76 tons per hectare. Planting system Legowo 2: 1 gave the highest yield of 11.06 tons per hectare, and planting system Legowo 4: 1 produced 10.59 tons per hectare, while tile system produced 9.40 tons per hectare.
PENGARUH DOSIS DAN KONSENTRASI PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) VARIETAS VIMA-1 Wisnu Aji Wibowo; Maria Theresia Darini; Djoko Heru Pamungkas
JURNAL ILMIAH AGROUST Vol 1 No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research aims to study the interaction, effectivness dosage and concentration of biofertilizer diversity, to growth and production of mungbean. This reasearch was conducted in Wedomartani, Special Region of Yogyakarta in Oktober to Desember  2015, altitude of 120 m above sea level, temperature 24-32o C, relative humidity (RH) 73-89%, C2 Climate and Annual rainfall + 2.000 mm. The type of soil used Regosol and Kambisol, pH 6-7. The research was arranged in RCBD (Random Complete Block Design) in two factorial with three replicaton. The first factor was Rhzobium sp.’ dosage, with two level were 7,5 gram, and 15 gram per kg seedling. The second factor was liquid biofertilizer’ concentration , with four level were 0 %, 2,5%, 5%, and 7,5 %. Growth observation variable were plant height, number of nodules, nodule weight, number of effective nodule, number of leaves, leaf area, fresh weight, dry weight, and the number of pods. Production observation variable were fresh pod weight, dry pod weight, the amount of fresh seeds per pod, pods weight per plot, 100 seeds weight, harvest index, and leaf area index. Statistical analysis conducted on all data observations using ANOVA (Analysis of Variance) at the significant level of 5% followed by DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) at the significant level of 5%. The results showed the combination have interaction and effectivness in adding biofertilizer diversity in growth and production of mungbean. The best treatment dosage and concentration in growth and production was 7,5g/kg Rhizobium sp., and 7,5% liquid biofertilizer’ concentration
PENGARUH MACAM MEDIA TANAM DAN PENAMBAHAN NUTRISI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus L.) Maria Margaretha Lolonlun; Maria Theresia Darini; Djoko Heru Pamungkas
JURNAL ILMIAH AGROUST Vol 1 No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study on the effect of the addition of coconut water and sugar water in a variety of growing media on growth and yield of white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) has been carried out at home Current Mushrooms, Jln. Merapi Golf West, Gambretan village, Umbulharjo village, Cangkringan sub-district, Sleman, Yogyakarta. The purpose of research is to study the potential powder salaried and rice husk as alternative growth medium oyster mushroom, studied the effects of a dose of coconut water and sugar water to the increased productivity of oyster mushrooms, and studying the interaction between the kinds of media and dosage of coconut water and sugar water on growth and yield mushrooms oyster. This research is compiled in a completely randomized design (CRD) factorial, with three replications. The first factor is the material planting medium consists of two levels of media sebuk saws (S1) of 100 kg and media rice husk (S2) of 100 kg and factors that both doses of coconut water and sugar water consists of five levels, control (without the administration of coconut water and water sugar) M0, coconut water 50 ml / baglog (M1), sugar water 50 ml / baglog (M2), coconut water is 100 ml / baglog (M3), sugar water 100 ml / baglog (M4). Variables included age observations grow mycelium, grows fruit bodies age, the number of mushroom fruit body in a clump, fresh weight of fruit weight, fruit body diameter, stem length, ferkuensi harvest, harvest interval and endurance fruit. There is interaction between types of media and the addition of nutrients to the growing mycelium variebel age, the age of the fruit body grows, the number of fruit bodies, fresh weight, diameter badan buah, stem length, interval and frequency of interaction does not occur. Wide media sawdust and rice husk as alternative growing media gave different results for the growth and production of oyster mushrooms. Each treatment nutrients to the medium that provides the most influence both the growth and production of oyster mushrooms is sawdust 100kg, rice husks 100kg produce mycelium growth full, harvest interval, body diameter of fruit, average fresh weight/baglog 426.70 g, and successive harvest interval is 14.67 days
PENGARUH PEMBERIAN NAUNGAN DENGAN INTENSITAS CAHAYA YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI JENIS TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) Suryo Adhi Wibowo; Yacobus Sunaryo; Djoko Heru Pamungkas
JURNAL ILMIAH AGROUST Vol 2 No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to determine the influence of shading and light intensity on several types of mustard plants. This research was conducted from April to May 2017 in Sumberejo Village, Semin Subdistrict, Gunungkidul Regency. This study was carried out by experimental factorial 3x3 aranged by split plot design wuth three replications , the first factor was the shading intensity: without shading, 50% shading, 75% shading and the second factor was the various of mustard plant that was consisted of green mustard, collard, and mustard spoon. The results of this study showed that there was interaction betwen shading and varians type of mustard plant on  fresh weight of plants, dry weight of the roots, and fresh weight of the plants of hectare. There was no interaction at plants height, leaf number, board leaf, fresh root weight, root dry weight, but shading with different intensity significantly affected the amount of chlorophyll, fresh weight of plant, root dry weight and weight of hectare. The 50% shading showed the best growth and result compared with 75% shading and without shading