Dede Pramayoza
Program Studi Seni Teater, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Melayu Arts and Performance Journal

MELIHAT TEKS LAKON SEBAGAI MITOS: ANALISIS DRAMA DENGAN STRUKTURALISME LEVI-STRAUSS Dede Pramayoza
Melayu Arts and Performance Journal Vol 4, No 2 (2021): Melayu Art and Performance Journal
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/mapj.v4i2.978

Abstract

This study describes the analysis method of play text based on Claude Levi-Strauss method, which is commonly referred as Structuralism. The research method used is a qualitative method, with a literature study data collection technique, namely by studying a thesis written by Tatang Abdullah. The analytical method applied is descriptive analysis, by finding understanding through the description of the data. The analysis stages consist of: (1) descriptions of myths and myths, which are basically similar to descriptions of the plot of the drama and the journey of the characters; (2) the codification of mythical structures, which is similar to dramatic rhythm analysis; and (3) ideological identification in myth, which is similar to the search for drama themes. The result of the research shows that the play text that departs from the richness of folklore can be treated as a myth and analyzed with Levi-Strauss structuralism. This method of analysis can be an alternative in understanding a play text, which is one of the important tasks of dramaturgy.Keywords: structuralism; Levi-Strauss; play text; drama analysis; dramaturgy.Abstrak Penelitian ini menguraikan tentang metode analisis teks lakon berdasarkan cara Claude Levi-Strauss, yang lazim dinamakan sebagai Strukturalisme. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data studi pustaka, yakni dengan mempelajari sebuah tesis yang ditulis Tatang Abdullah. Metode analisis yang diterapkan adalah analisis deskriptif, dengan cara menemukan pemahaman melalui uraian data. Tahapan analisis terdiri atas: (1) deskripsi mitos dan mitema, yang pada dasarnya serupa deskripsi atas alur drama dan perjalanan karakter; (2) kodifikasi struktur mitos, yang mirip dengan analisis irama dramatik; dan (3) identifikasi ideologi dalan mitos, yang mirip dengan pencarian tema drama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks lakon yang berangkat dari kekayaan folklore dapat diperlakukan sebagai sebuah mitos dan dinalisis dengan strukturalisme Levi-Strauss. Cara analisis ini dapat menjadi alternatif dalam memahami suatu teks lakon, yang merupakan salah satu tugas penting dramaturgi.Kata Kunci: strukturalisme; Levi-Strauss; teks lakon; analisis drama; dramaturgi
TATA KELOLA FESTIVAL WARGA: MENATA RANGKA KERJA KOLEKTIF Dedi Novaldi; Dede Pramayoza
Melayu Arts and Performance Journal Vol 5, No 2 (2022): Melayu Arts and Performance Journal
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/mapj.v3i2.1019

Abstract

This article presents the results of research on various Festival Warga management in several places in Indonesia. Festival Warga is a concept that is growing and developing today as part of the cultural literacy movement, as part of the ideals of sustainable cultural development. The purpose of research is to describe and analyze the development model of the Festival Warga, as a reference for the development of community-based festivals, with an emphasis on the development of the Festival Warga ecosystem. The research was conducted qualitatively, with primary data from involved observations and literature studies. The results of the research are presented in a descriptive analysis method, containing an offer of concepts and basic principles of developing Festival Warga. The results of the study indicate that there are three basic principles in the development of the Festival Warga: (1) Sense of Ownership and Involvement in the Festival; (2) Principles of Cadre in the Development of Production Teams; and (3) the Mutual Cooperation Pattern as an Indicator of Implementation Success.Keywords: management; festival warga; a sense of ownership; cultural ecosystem; mutual cooperation AbstrakArtikel ini menyajikan hasil penelitian tentang berbagai Tata Kelola Festival Warga di beberapa tempat di Indonesia. Festival Warga adalah sebuah konsep yang tumbuh dan berkembang dewasa ini sebagai bagian dari gerakan literasi budaya, sebagai bagian cita-cita pembangunan kebudayaan berkelanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis model pengembangan Tata Kelola Festival Warga, sebagai referensi bagi pembangunan festival berbasis masyarakat, dengan empasis pada pembangunan ekosistem festival warga. Penelitian dilakukan secara kualitatif, dengan data primer hasil observasi terlibat dan studi pustaka. Hasil penelitian disajikan dengan metode analisis deskriptif, memuat tawaran konsep dan prinsip-prinsip dasar pengembangan festival warga di Nusantara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga prisip dasar dalam pembangunan Festival Warga, yakni: (1) Rasa Kepemilikan dan Keterlibatan dalam Festival; (2) Prinsip Pengkaderan dalam Pembangunan Tim Produksi; dan (3) Pola Gotong Royong sebagai Indikator Keberhasilan Pelaksanaan.Kata Kunci: tata kelola; festival warga; rasa kepemilikan; ekosistem budaya; gotong royong