Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Bangunan

ANALISIS NUMERIK MODULUS ELASTISITAS BETON GRADASI M. Mirza Abdillah Pratama
BANGUNAN Vol 23, No 2 (2018): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.751 KB) | DOI: 10.17977/um071v23i22018p%p

Abstract

Beton gradasi merupakan material konstruksi yang tergolong baru yang dapat mereduksi penggunaan semen untuk menciptakan elemen struktur bangunan yang berperforma tinggi. Beton gradasi dibentuk dengan menggabungkan dua jenis campuran beton atau lebih yang memiliki mutu yang berbeda sehingga diperoleh elemen bangunan yang memiliki properties material yang bervariasi pada setiap ketinggiannya. Hasil penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa kuat tekan beton gradasi ditentukan oleh beton yang memiliki kekuatan terendah, sementara studi terkait modulus elastisitas beton gradasi belum dilaksanakan lebih lanjut. Model uji terdiri atas enam jenis beton gradasi yang menggabungkan mutu 24.7 – 30 MPa; 24.7 – 40 MPa; 24.7 – 50 MPa; 24.7 – 57.2 MPa; 24.7 – 60 MPa; dan 24.7 – 70 MPa. Model kontrol merupakan model beton normal dengan mutu seragam 24.7 MPa. Hasil analisis program berupa data beban – deformasi untuk mendapatkan modulus elastisitas beton dari masing-masing model. Hasil analisis menunjukkan bahwa beton gradasi dapat meningkatkan modulus elastisitas beton. Nilai modulus elastisitas tersebut dapat ditingkatkan lebih lanjut dengan menggabungkan dua mutu beton dengan selisih kuat tekan yang drastis. Pengaplikasian beton gradasi ini dapat meningkatkan tingkat layan elemen struktur bangunan karena semakin tinggi modulus elastisitas beton maka semakin rendah nilai defleksi yang dihasilkan.Kata Kunci: Beton gradasi; Tegangan-regangan beton; Modulus elastisitas.
ANALISIS DAKTILITAS BALOK BETON GRADASI DENGAN DISPARITAS MUTU BETON SERAT TEKAN DAN SERAT TARIK M. Mirza Abdillah Pratama; Ziana Nur Afdila; Karyadi Karyadi
BANGUNAN Vol 26, No 1 (2021): BANGUNAN EDISI MARET
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v26i12021p17-28

Abstract

Abstrak: Industri semen menyumbang hingga 8% dari seluruh emisi gas karbon dioksida secara global. Beton gradasi merupakan salah satu langkah untuk mereduksi penggunaan semen pada konstruksi sekaligus untuk mengoptimalkan karakteristik mekanik elemen struktur yang direncanakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis capaian beban maksimum, defleksi, kekakuan, daktilitas, dan pola kegagalan dari balok beton gradasi dengan variasi mutu beton pada serat tekan dan serat tariknya. Balok Balok gradasi terbuat dari perpaduan antara 2 (dua) campuran mutu yang berbeda, yaitu 30-40 MPa, 30-50 MPa, dan 40-50 MPa. Pengujian lentur balok beton dilakukan pada umur 28 hari. Pola kegagalan pada balok beton gradasi pada masing-masing benda uji diamati dan dikomparasikan dengan balok beton kontrol. Hasil pengujian menunjukkan bahwa balok beton gradasi dengan mutu beton pada serat tarik yang seragam menghasilkan beban, kekakuan, dan daktilitas balok yang lebih tinggi seiring peningkatan mutu beton yang digunakan pada serat tekannya. Balok dengan mutu beton serat tekan seragam dan serat tarik yang berbeda memiliki nilai capaian beban, kekakuan, dan daktilitas balok yang semakin besar seiring peningkatan mutu beton pada bagian serat tarik balok. Lendutan balok yang dihasilkan masih memenuhi lendutan izin. Berdasarkan hal tersebut, balok beton gradasi dinyatakan memiliki kemampulayanan yang baik.Kata-kata kunci: Balok Beton Gradasi, Kekakuan, Daktilitas, Pola KegagalanAbstract: The cement industry accounts for up to 8% of all global carbon dioxide emissions. Graded concrete is one of the steps to reduce the use of cement in construction as well as to optimize the mechanical characteristics of the planned structural elements. This study aims to analyze the maximum load performance, deflection, stiffness, ductility, and failure patterns of graded concrete beams with variations in the quality of concrete in the compression fiber and tensile fiber. Gradation beams are made from a combination of 2 (two) different quality mixtures, namely 30-40 MPa, 30-50 MPa, and 40-50 MPa. The flexural testing of the concrete beams was carried out at the age of 28 days. The failure pattern of the graded concrete beams for each test object was observed and compared with the control concrete beams. The test results show that graded concrete blocks with uniform tensile strength of concrete produce higher beam loads, stiffness, and ductility as the quality of the concrete used in compression fibers increases. Beams with uniform compression fiber and different tensile fibers have higher load, stiffness, and ductility values as the concrete quality increases in the tensile fiber portion of the beam. The resulting beam deflection still meets the allowable deflection. Based on this, the graded concrete beam is declared to have good serviceability.Keywords: Graded Concrete Beam, Stiffness, Ductility, Failure Pattern
IMPLEMENTASI METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI PILE CAP PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENUNJANG PEMBELAJARAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG DI ERA PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) Christian Hadhinata; M. Mirza Abdillah Pratama
BANGUNAN Vol 27, No 1 (2022): BANGUNAN EDISI MARET
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v27i12022p19-30

Abstract

Abstrak:Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam mengatasi pandemi COVID-19 telah melumpuhkan banyak sektor kehidupan, terutama sektor konstruksi. Banyak proyek yang mengalami keterlambatan, penghentian pelaksanaan, dan pembengkakan anggaran. Universitas Negeri Malang (UM) merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang tengah melaksanakan Proyek Pembangunan Gedung Penunjang Pembelajaran Universitas Negeri Malang (UM) di era PPKM. Hal ini tentunya membutuhkan suatu metode pelaksanaan dan kebijakan yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerjanya. Pile cap merupakan sebuah konstruksi beton bertulang yang berfungsi untuk menyatukan sekelompok tiang pancang yang telah terpasang dan menyebarkan beban dari struktur di atasnya. Pile cap memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu konstruksi yang mengharuskan pelaksanan konstruksi pile cap harus menggunakan metode pelaksanaan yang sesuai. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode pelaksanaan konstruksi pile cap Proyek Pembangunan Gedung Penunjang Pembelajaran UM di era PPKM. Pelaksanaan konstruksi pile cap berpedoman pada metode yang telah ditentukan oleh proyek. Metode pelaksanaan pile cap memiliki beberapa tahapan, yaitu: 1) pekerjaan persiapan; 2) pekerjaan galian, 3) pekerjaan pembobokan; 4) pekerjaan urugan dan lantai kerja; 5) pekerjaan pembesian; 6) pekerjaan bekisting; 7) pekerjaan pengecoran; dan 8) pekerjaan perawatan beton. Pelaksanaan konstruksi tersebut tentunya juga memiliki beberapa kendala yang menghambat waktu penyelesaiannya, yaitu cuaca dan keamanan pekerja. Kebijakan yang diambil oleh pelaksana proyek saat era PPKM yaitu dengan menerapkan instruksi Menteri PUPR dengan membentuk satuan tugas (satgas) pencegahan COVID-19, menyediakan fasilitas kesehatan, mengedukasi semua pekerja, hingga melakukan tindakan isolasi dan penyemprotan sarana dan prasarana kantor dan lapangan.Kata-kata kunci: pile cap, Universitas Negeri Malang, Gedung Penunjang Pembelajaran, PPKMAbstract: The Policy for the Implementation of public activity restriction (PPKM) in overcoming the COVID-19 pandemic has disabled many sectors of life, especially the construction sector. Many projects were delayed, execution halts, and budget overruns. Universitas Negeri Malang (UM) is one of the state universities currently implementing the Learning Support Building Development Project of the Universitas Negeri Malang (UM) in the PPKM era. This project requires an implementation of the method and policy that can guarantee the safety and health of its workers. Pile cap is a reinforced concrete construction that serves to unite a group of piles that have been installed and spread the load from the structure above it. It has very essential role in the construction requiring the use of the appropriate implementation method. The implementation of this study aims to analyze the method of implementing the pile cap construction of the UM Learning Support Building Development Project in the PPKM era. The implementation of pile cap construction is guided by the method determined by the project. The pile cap implementation method has several steps, such as: 1) preparation; 2) excavating soil; 3) trimming the pile; 4) backfill and lean concrete work; 5) reinforcing-bars work; 6) formwork work; 7) concrete casting; and 8) concrete maintenance. The construction implementation also has several obstacles hindering the completion time, such as weather and worker safety. The policies taken by project implementers during the PPKM era were by implementing the instructions of the Minister of PUPR by forming a COVID-19 prevention task force, providing health facilities, educating all workers, carrying out isolation measures and spraying office and field facilities and infrastructure.Keywords: pile cap, Universitas Negeri Malang, Learning Support Building, PPKM
PENGARUH DIMENSI PENAMPANG DAN RASIO PEMBESIAN LENTUR TERHADAP KAPASITAS BEBAN BALOK BETON BERTULANG BERBASIS GRADASI MUTU Widya Damayanthi; Karyadi Karyadi; M. Mirza Abdillah Pratama
BANGUNAN Vol 27, No 2 (2022): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v27i22022p1-6

Abstract

Abstrak:Balok beton gradasi merupakan suatu inovasi di dunia konstruksi karena dengan adanya gradasi mutu dapat mereduksi penggunan semen, namun dapat meningkatkan kekakuan dari elemen struktur tersebut mendekati mutu tertingginya. Gradasi mutu dilakukan dengan meletakkan mutu rendah di bagian serat tarik dan mutu tinggi di bagian serat tekan. Penggunaan mutu rendah pada serat tarik berdasarkan asumsi bahwa beton sama sekali tidak menanggung tegangan tarik. Balok beton gradasi yang hemat semen dapat menjadi salah satu solusi dalam dunia konstruksi yang sedang menggalakkan green building. Penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi pengaruh dimensi penampang melintang dan rasio pembesian lentur terhadap kapasitas beban yang mampu ditahan oleh balok beton gradasi. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan mempersiapkan spesimen ujinya dan kontrol sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahanan balok terhadap risiko retak meningkat seiring dengan peningkatan rasio penampang dan rasio pembesian yang digunakan. Walaupun demikian, luas penampang perlu dikaji ulang agar kinerja antar spesimen dapat dibandingkan.Kata-kata kunci: Beton Gradasi, Green Building, BalokAbstract: Graded concrete beams are an innovation in the world of construction because the presence of quality gradations can reduce the use of cement, but can increase the stiffness of the structural elements close to their highest quality. Quality grading is done by placing low strength in the tensile fiber section and high strength in the compression fiber section. The use of low strength in tensile fibers is based on the assumption that the concrete does not bear any tensile stress at all. Cement-efficient graded concrete blocks can be a solution in the world of construction that is promoting green building. This study aims to observe the effect of cross-sectional dimensions and the ratio of flexural steel to the load capacity that can be supported by graded concrete beams. The research was conducted experimentally by preparing the test specimens and the control as a comparison. The results showed that the resistance of the beam to the risk of cracking increased with the increase in the cross-sectional ratio and the ratio of the iron used. However, the cross-sectional area needs to be reviewed so that performance between specimens can be compared.Keywords: Gradated Concrete, Green Building, Beams
STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH THIN BED MORTAR DENGAN PENAMBAHAN ZAT ADITIF BERBASIS POLYVINYL ACETATE Muhammad Adzin Rifqi Ramdani; M. Mirza Abdillah Pratama; Cynthia Permata Dewi
BANGUNAN Vol 28, No 2 (2023): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v28i22023p25-36

Abstract

Bata ringan atau Autoclaved Aerated Concrete (AAC) merupakan bahan material pengisi dinding yang saat ini sering digunakan. Pemilihan bata ringan sebagai penyusun dinding bangunan karena memiliki bentuk yang seragam, beratnya yang ringan, dan dapat mempercepat kinerja pekerjaan dinding. Pemasangan bata ringan pada umumnya menggunakan mortar dengan lapisan tipis atau dapat disebut sebagai thin bed mortar. Meskipun dinding bukan termasuk bagian struktural pada bangunan, perlu adanya penelitian mengenai kekuatan pasangan bata ringan. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir keruntuhan dinding bangunan akibat gaya lateral saat terjadi gempa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menciptakan komposisi baru thin bed mortar berbasis semen dengan penambahan polivinil asetat (PVAc) atau dapat disebut sebagai thin bed mortar inovasi (TBMI) untuk meningkatkan nilai kuat tekan dan kuat tarik belah pasangan bata ringan. Penggunaan PVAc pada TBMI diharapkan dapat meningkatkan kekuatan dan keamanan dinding bata ringan dan dapat menjadi alternatif dari penggunaan mortar instan. Penelitian ini dilakukan dalam lingkungan eksperimental dan mengikuti prosedur pengujian sesuai ASTM dan SNI. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu TBMI dengan substitusi 15% PVAc terhadap berat semen mampu memberikan nilai kuat tekan pasangan bata ringan sama besar dengan mortar instan dan kuat tarik belah sebesar 23% lebih besar daripada mortar instan.