Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Penerapan model pembelajaran untuk mengembangkan berpikir kritis siswa bagi guru sekolah dasar Nurun Ni'mah; Bulkani; Endang Sri Estimurti; Dedy Setyawan; Agung Riadin
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v6i1.18689

Abstract

Peningkatan kualitas mengajar guru adalah hal terpenting dalam dunia Pendidikan mengingat guru adalah ujung tombak pelaksanaan pendidikan di sekolah. Selain itu pemerataan kualitas Pendidikan juga menjadi perhatian tersendiri pada kabupaten berkembang seperti di Kabupaten Barito Utara. Sejalan dengan hal tersebut, salah satu sekolah dasar swasta di Barito Utara yaitu SD Muhammadiyah memiliki komitmen dalam peningkatan kualitas mengajar guru agar guru di sekolah tersebut dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa di daerahnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kompetensi guru-guru daerah dalam hal pengajaran. Adapun metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) dalam bentuk pelatihan dengan tahapan yaitu: identifikasi, Pretest, pelaksanaan pelatihan dan Posttest. Dampak positif dirasakan dari pelatihan ini. Hal ini karena kegiatan ini dapat membantu kesulitan serta memenuhi kebutuhan peserta dalam hal penerapan model pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Selanjutnya, kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini juga mencapai target yang sudah disusun sebelumnya yaitu para guru mampu meningkatkan dan memperkaya pengetahuan mereka model pembelajaran, kemampuan berpikir kritis siswa serta cara pengembangan instrument berpikir kritis siswa.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN CRITICAL INVESTIGATION GROUP UNTUK MENGEMBANGKAN RASA INGIN TAHU SISWA Nurun Ni'mah; Arna Purtina; Dedy Setyawan
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 14, No 1 (2023): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v14i1.1909

Abstract

ABSTRAKPenelitian  ini  bertujuan  untuk  menemukan  suatu  model  pembelajaran yang  dapat  mengembangkan rasa ingin tahu siswa. Pengembangan model pembelajaran ini dilandasi oleh fakta dan pemikiran bahwa proses pembelajaran yang selama  ini  dilaksanakan  belum dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu. Penelitian ini menggunakan penelitian R&D dengan metode  penelitian dan pengembangan  menggunakan model ADDIE yaitu Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa 1)               Model Pembelajaran Critical Investigation Group dinyatakan valid dengan kriteria validasi 86% untuk RPP dan 94% untuk LKS. 2) Model Pembelajaran Critical Investigation Group dapat diterapkan untuk melihat perkembangan karakter rasa ingin tahu siswa karena dilihat dengan adanya peningkatan karakter rasa ingin tahu ketika digunakannya model pembelajaran Critical Investigation Group dalam pembelajaran dari presentase rata-rata 84% menjadi 97%. 3) Hasil belajar siswa di setiap pertemuan dapat dilihat bahwa ada peningkatan ketuntasan secara klasikal. Hal tersebut terlihat dari presentase di pertemuan pertama dan kedua yang awalnya pada pre-test 63% menjadi 72% dan pada post-test 77% menjadi 90%.Kata Kunci: Model Pembelajaran, Critical Investigation Group, Rasa Ingin Tahu ABSTRACTThis study aims to find a learning model that can develop students' curiosity. The development of this learning model is based on the facts and thoughts that the learning process that has been implemented so far has not been able to facilitate students to develop the character of curiosity. The Critical Investigation Group learning model is carried out using research and development methods through the ADDIE development model, namely Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation. The results of this study stated that 1) The Critical Investigation Group Learning Model was declared valid with 86% validation criteria for lesson plans and 94% for student worksheets. 2) The Critical Investigation Group Learning Model can be applied to see the development of students' curiosity character because it can be seen by the increase in the curiosity character when the Critical Investigation Group learning model is used in learning from an average percentage of 84% to 97%. 3) Student learning outcomes in each meeting can be seen that there is an increase in classical completeness. This can be seen from the percentage at the first and second meetings which was initially 63% at the pre-test to 72% and at the post-test 77% to 90%.Keywords: Learning Model, Critical Investigation Group, Curiosity
Eksistensi diri melalui tes RMIB dan keterampilan berkomunikasi bagi siswa sekolah menengah kejuruan Ady Ferdian Noor; A’am Rifaldi Khunaifi; Dedy Setyawan; Arif Supriyadi
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v6i2.19472

Abstract

Siswa masih ragu-ragu dalam menentukan jurusan atau bidang atau minat apa yang selanjutnya yang akan ditekuninya setelah lulus nanti walaupun mereka sudah ada dalam jurusan masing-masing di SMKS Muhammadiyah Pangkalan Bun. Siswa kurang dapat memahami minat sendiri, yang akhirnya banyak salah dalam mengambil keputusan setelah lulus untuk menentukan bidang yang menjadi fokus.Tujaan kegiatan yaitu 1. Siswa dapat melihat minat sesuai dengan kompetensi dan kegemaran yang dimiliki; 2. Siswa dapat memfokuskan minat untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi dan/atau untuk bekerja; 3. Siswa dapat mencapai eksistensi diri untuk dapat bersaing dengan memiliki modal pengetahuan peminatan dan keterampilan berkomunikasi; dan 4. Siswa membutuhkan pelatihan komunikasi tertulis dan bicara khususnya bicara melalui praktik presentasi. Metode pelatihan yaitu Tes dan Prsentasi. Peserta pelatihan siswa kelas XII SMKS Muhammadiyah Pangkalan Bun berjumlah 90 orang. Hasil pelatihan yaitu siswa dapat mengerti dan memahami minat sesuai jurusannya dan modal dasar persiapan diri untuk memasuki dunia pembelajran perguruan tinggi.Siswa mendapatkan pengalaman baru dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi.