Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan

PENGARUH KOMPOSISI PEMBUATAN PERMEN JELLY KULIT BUAH Hylocereus Polyrhizus TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN PERCEPATAN KESEMBUHAN GEJALA COMMON COLD PADA BALITA Lia Fitria
Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 6 No. 1 (2019): Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan
Publisher : Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.66 KB) | DOI: 10.35316/oksitosin.v6i1.342

Abstract

Common cold or non-specific upper respiratory infection (ISPA) or "common cold" is an infectious disease caused by a virus and attacks the upper respiratory tract (nose). This disease is commonly experienced by children to adults. Viruses that cause Common Cold such as coronavirus and rhinovirus. Common cold can be overcome by pharmacological and non-pharmacological therapy. One of the non-pharmacological therapies to overcome the initial symptoms of common cold by consuming processed red dragon fruit skin, jelly candy. The purpose of this study was to know the effect of the composition of the making of Hylocereus Polyrhizus leather jelly in organoleptic and acceleration of healing of common cold symptoms in toddlers. The design of this study was Quasi experiment with one-group pretest-posttest design. The sample in this study were children aged 1-5 years who experienced a common cold, which was as many as 10 children. Organoleptic test results for jelly candies based on a test of color, taste and texture preferences found in jelly candies treatments 3 and 4 (T3 & T4). The content of Vitamin C in T4 (10% dragon fruit skin composition) is greater than T3 (Composition of dragon fruit skin 15%) which is 1.57> 1.24 mg / 100g and there is an effect of accelerating the recovery of common cold symptoms in infants. Keywords : Red Dragon Fruit Skin (Hylocereus Polyrhizus), A Symptom Of Common Cold, Toddlers. ABSTRAK Common cold atau Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) non spesifik atau “flu biasa” merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan menyerang saluran pernapasan atas (hidung). Penyakit ini umumnya dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa. Virus yang menyebabkan Common Cold seperti coronavirus dan rhinovirus. Common cold dapat diatasi dengan terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu terapi non-farmakologi untuk mengatasi gejala awal common cold dengan mengkonsumsi olahan kulit buah naga merah yaitu permen jelly.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi pembuatan permen jelly kulit bua Hylocereus Polyrhizus terhadap organoleptik dan percepatan kesembuhan gejalan common cold pada Balita. Desain penelitian ini adalah Quasi eksperiment dengan rancangan one-group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 1-5 tahun yang mengalami common cold yaitu sebanyak 10 anak. Hasil Uji organoleptik terhadap permen jelly berdasarkan uji kesukaan warna, rasa dan tekstur terdapat pada permen jelly treatment 3 dan 4 (T3 & T4). Kandungan Vitamin C pada T4 (komposisi kulit buah naga 10%) lebih besar dibandingkan T3 (Komposisi kulit buah naga 15%) yaitu 1,57 > 1,24 mg/100g dan terdapat pengaruh percepatan kesembuhan gejala common cold pada balita. Kata Kunci : Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus), Gejala Common Cold, Balita.
PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN SIRUP JAHE EMPRIT TERHADAP PENURUNAN KELUHAN EMESIS GRAVIDARUM Lia Fitria
Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 5 No. 2 (2018): Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan
Publisher : Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.903 KB) | DOI: 10.35316/oksitosin.v5i2.351

Abstract

Common complaints that occur in pregnant women aged 0-12 weeks is Emesis Gravidarum. The cause of emesis is the increase of estrogen and progesterone hormone produced by HCG. Treatment of nausea and vomiting can be done with medication and non-pharmacology therapy. One of the recommended non-pharmacological treatments is ginger. Ginger class of rhizoma, family Zingiberaceae. Ginger contains chemical compounds such as gingerols, shogaols, bisapolene, zingiberene, zingiberol, sesquiphellandrene, essential oils and resins. The design of this research using quasi experiment with research design that is Non-Equivalent control Group. Sampling with Quota sampling with 20 pregnant women aged 0-12 weeks old with emesis gravidarum 10 for intervention group (ginger syrup) and 10 control groups (sugar water). Ginger syrup given for 4 days twice daily. The result of statistic test using Mann Whitney between ginger syrup and sugar water was statistically significant with p = 0.0005 (p<0,05), which means that drinking of ginger syrup is better than sugar water. Conclusion there was influence of ginger syrup beverage to decrease emesis gravidarum complaints. Keywords : Ginger syrup, Emesis Gravidarum. ABSTRAK Keluhan umum yang terjadi pada wanita hamil usia 0–12 minggu adalah Emesis Gravidarum. Penyebab emesis yaitu meningkatnya hormon estrogen dan progesteron yang di produksi oleh HCG. Penanganan mual muntahbisa dengan terapi obat-obatan dan non-farmakologi. Salah satu terapi non-farmakologi yang direkomendasikan adalah jahe. Jahe golongan rhizoma, family Zingiberaceae. Jahe memiliki kandungan senyawa kimiawi yaitu gingerols, shogaols, bisapolene, zingiberene, zingiberol, sesquiphellandrene, minyak atsiri dan resin. Desain penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan rancangan penelitian yaitu Non-Equivalent control Group. Pengambilan sampelsecara Quota sampling dengan sampel sebanyak 20 wanita hamil usia 0-12 minggu yang mengalami emesis gravidarum yaitu 10 untuk kelompok intervensi (sirup jahe) dan 10 kelompok kontrol (air gula). Sirup jahe diberikan selama 4 hari sebanyak 2x sehari. Hasil penelitian uji statistik menggunakan Mann Whitney antara pemberian sirup jahe dan air gula secara statistik bermakna dengan nilai p=0,0005(p<0,05) yang artinya pemberian minuman sirup jahe lebih baik daripada pemberian air gula. Simpulan terdapat pengaruh pemberian minuman sirup jahe terhadap penurunan keluhan emesis gravidarum. Kata kunci : Sirup Jahe Emprit (Zingiber officinale rosc), Emesis Gravidarum.
LAMA PENGGUNAAN DEPOPROVERA 150 Mg DENGAN INDEKS MASSA TUBUH SEBELUM DAN SESUDAH PADA AKSEPTOR Nuri Khusnul Khotimah; Lia Fitria; Wawan Juandi
Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 1 No. 1 (2014): Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan
Publisher : Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.698 KB)

Abstract

Family planning is an attempt to regulate the population. Type of contraception is the most widely used injectable depoprovera contains 3 months, because it is considered effective and efficient. Shortage of injectable contraceptives is disruption of menstrual patterns include amenorrhea, menorrhagia, and appeared spotting (spotting), late return of fertility after discontinuatio n of use, andweight gain. The side effects of highest frequency of injectable contraceptives is increased weight . The aims of this researchto determine thecorrelation of duration used BMI injecting contraceptive with pre and post of body mass index useDepo-Provera 150 mg on acceptorsin Perante-Kedunglo.Data analysis using multiple regression test with a significant level ( α < 0.05 ) . The results showed that the value of R = 0.7 . It can be concluded that there is a positive correlation of duration of used BMI injecting contraceptive with pre and post of body mass index use Depo-Provera 150 mg on acceptors in village of Perante and Kedunglo. Keywords: Depoprovera, Using Duration, Body Mass Index ABSTRAK Keluarga Berencana merupakan suatu upaya untuk mengatur jumlah penduduk. Jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan yaitu suntik 3 bulan yang mengandung depoprovera,karena dianggap efektif dan efisien. Kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari kontrasepsi suntik adalah terganggunya pola haid diantaranya adalah amenorrhea, menoragia dan muncul bercak (spotting), terlambat kembalinya kesuburan setelah penghentian pemakaian dan peningkatan berat badan. Efek samping kontrasepsi suntik yang paling tinggi frekuensinya yaitu peningkatan berat badan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui korelasi lama penggunaan KB suntik dengan IMT sebelum dan sesudah penggunaan depoprovera 150 mg pada akseptor di Perante-Kedunglo.Analisis data menggunakan uji regresi ganda dengan tingkat signifikan (α < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada korelasi positif lama penggunaan kontrasepsi dengan IMT sebelum dan sesudah penggunaan depoprovera 150 Mg pada akseptor di desa Perante dan Kedunglo. Kata kunci : Depoprovera, Lama Penggunaan, Indeks Massa Tubuh.
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA Lia Fitria
Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 1 No. 2 (2014): Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan
Publisher : Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.189 KB)

Abstract

Placenta previa is a placenta that is abnormally located in the lower uterine segment until covers part or all of the uteri internum which causing serious mortality for both fetus and mother. Maternal death is caused by vaginal bleeding, the incidence of placenta previa often more three times in multiparous than primiparous women. Placenta previa is caused by reduced vascularization and atrophic changes in the decidua past due deliveries in multiparous. The incidence of placenta previa greater because endometrial less fertile state at high parity. This study aims to the determine the relationship of parity with the incidence of placenta previa in dr. Abdoer Rahem Situbondo Hospital year 2013-2014.The type of this research is an analytic study. The Sample is 39 respondents. out 1475 deliveries , the sampling technique is a total sampling. This research uses the Chi-Square test with α = 0.05 level. Conclusions from this research is that there is a significant correlation (p = 0.05), namely (0.000 <0.05) between parity with the incidence of placenta previa. Keywords : Paritas, Plasenta Previa ABSTRAK Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum yang menyebabkan kematian yang serius baik bagi janin dan ibu. Kematian pada ibu disebabkan oleh perdarahan vagina. Kejadian plasenta previa tiga kali lebih sering pada wanita multipara daripada primipara. Plasenta previa disebabkan vaskularisasi yang berkurang dan perubahan atrofi pada desidua akibat persalinan masa lampau pada multipara. Kejadian plasenta previa makin besar karena keadaan endomentrium kurang subur pada paritas tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya hubungan paritas dengan kejadian plasenta previa di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo Tahun 2013-2014. Jenis penelitian ini yaitu penelitian analitik. Sampel sebanyak 39 responden yang mengalami plasenta previa dari 1475 persalinan. Teknik sampling adalah Total sampling. Penelitian ini menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat α=0,05. Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang significant (p = 0,05) yaitu (0,000 < 0,05) antara paritas dengan kejadian plasenta previa. Kata kunci : Paritas, Plasenta Previa
Pengaruh Fortifikasi Nugget Moringa Oleifera Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Azizatul Hamidiyah; Dewi Andariya Ningsih; Lia Fitria
Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 6 No. 2 (2019): Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan
Publisher : Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/oksitosin.v6i2.515

Abstract

Anemia is a health problem that often occurs, especially in developing countries. Young women have a ten times greater risk of anemia compared to young men. Santri has a higher prevalence of anemia than teenage girls in general. One effort that can be done in the treatment of anemia is fortification. Therefore, the purpose of this study was to determine the effect of Moringa Oleifera nugget fortification on increasing hemoglobin levels. This research method used true experimental design. The sample in this study amounted to 30 with simple random sampling technique. The instrument of this study used nutritional observation and recall sheets and the digital HB Check brand Quick Check. The analysis of this study used a univariate and bivariate test with repeated measure anova test. The results showed no effect of Moringa Oleifera nugget fortification on increasing hemoglobin levels with a P value of 0.234> 0.05. Keywords : Fortification, Moringa Oleifera Nugget, Hemoglobin Levels ABSTRAK Anemia merupakan masalah kesehatan yang banyak terjadi terutama di negara berkembang. Remaja putri memiliki risiko anemia sepuluh kali lebih besar dibandingkan dengan remaja putra. Santri memiliki prevalensi anemia yang lebih tinggi dibanding remaja putri pada umumnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam penangulangan anemia adalah dengan fortifikasi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fortifikasi nugget Moringa Oleifera terhadap peningkatan kadar hemoglobin. Metode penelitian ini menggunakan true experimen design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 dengan teknik simple random sampling dengan kriteria inklusi. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi dan recall gizi serta set HB Check digital merk Quick Check. Analisis penelitian ini menggunakan uji univariat dan bivariat dengan uji repeated measure anova. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh fortifikasi nugget Moringa Oleifera terhadap peningkatan kadar hemoglobin dengan Pvalue 0,234 > 0,05. Kata Kunci: Fortifikasi, Nugget Moringa Oleifera, Kadar Hemoglobin