Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TALK SHOW Q&A DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TINGKAT SMP Rika Amalia; Sri Budi Astuti
Buana Bastra Vol 7 No 2 (2020): BUANA BASTRA
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bastra.vol7.no2.a3281

Abstract

The purpose of this study to describe the politeness strategies of Brown and Levinson in the Q&A talk show and describe the relevance of politeness-language strategies towards learning Indonesian at the Middle School level. The theory used to solve the problem in this study is the theory of Brown and Levinson. While the approach used is descriptive qualitative approach with data collection techniques namely documentation techniques. The results of this study indicate that the forms of Brown and Levinson's politeness strategy that occurred in the Q & A talk show in August 2018 consisted of Brown and Levinson's first politeness strategy, namely without strategies found that included speech without strategy. The second strategy of brown politeness and Levinson's positive politeness strategy is found to pay attention to the opponent's speech, exaggerate attention, agreement, and sympathy, intensify the opponent's attention by dramatizing facts, intensify using group identity markers, request approval with general topics or repeat part or all, avoiding disagreement by pretending to agree, using jokes, expressing understanding of the wishes of speakers, giving offers or promises, showing optimism, involving speakers in activities, giving questions asking for approval, giving gifts. Where negative politeness strategies are found to be pessimistic, minimize coercion, and apologize. Finally, the Off Record strategy was found which was included in the strategy. The relevance of the results of the study can be applied in learning Indonesian in junior high school class IX 3.9-4.10.
MAJAS PERSONIFIKASI DAN SIMILE DALAM ANTOLOGI PUISI PEREMPUAN LAUT KARYA SEPULUH PEREMPUAN PENYAIR MADURA : MAJAS PERSONIFIKASI DAN SIMILE DALAM ANTOLOGI PUISI PEREMPUAN LAUT KARYA SEPULUH PEREMPUAN PENYAIR MADURA M. Shoim Anwar; Sri Budi Astuti
Buana Bastra Vol 8 No 1 (2021): JURNAL BUANA BASTRA
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bastra.vol8.no1.a4132

Abstract

Sastra adalah seni bahasa. Bahasa diperlukan secara mutlak oleh penyair untukmenuangkan ide, dirangkai secara estetis sehingga menimbulkan efek keindahan.Dalam konteks inilah majas atau gaya bahasa dihadirkan dalam puisi, sepertiyang dilakukan oleh sepuluh perempuan penyair Madura melalui antologi puisiPerempuan Laut (2017). Puisi-puisi yang ada di dalam antologi tersebut adalahkarya Weni Suryandari, Maftuhah Jakfar, Nok Ir, Juwairiyah Mawardy, LindaAutaharu, Tika Suhartatik, Benazir Nafilah, Nurul Ilmi Elbana, Nay Juireng DyahJatiningrat, serta Salama Ilmie. Antologi puisi Perempuan Laut di atas ditelitidengan tujuan untuk menginterpretasi, menganalisis, dan mendeskripsikanpenggunaan majas pesonifikasi dan simile/asosiasi di dalamnya. Penelitian inimenggunakan pendekatan kualitatif. Sumber datanya adalah puisi-puisi yangterdapat dalam antologi tersebut, dikumpulkan melalui kepustakaan, sertadianalisis dengan teknis dialogis antara teks dan konteks. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa majas personifikasi dan simile/asosiasi terdapat dalamantologi puisi Perempuan Laut. Semua penyair pada antologi itu menggunakanmajas personifikasi dan simile dengan kadar penggunaan yang berbeda. Tidaksemua puisi menggunakan majas tersebut, namun dipergunakan pada sebagian saja.
FEMINISME LIBERAL DALAM NOVEL ENTROK KARYA OKKY MADASARI Defani Amanda Putri; Sri Budi Astuti
Buana Bastra Vol 6 No 2 (2019): JURNAL ILMIAH BUANA BASTRA
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bastra.vol6.no2.a5038

Abstract

Feminism or the one known as empasipasi comes from Latin which means woman. Feminism is an awareness of deterrence and the fulfillment of the eremgum dálan maspmiat, the place of work and in the family, and the conscious actions of women and men to change the situation in Okky Madasari's Entrok novel. The purpose of this study is to describe more deeply, adequately and comprehensively about liberal feminism in the novel Entrok by Okky Madasari. The theory used in this study is liberal feminism according to Sugihastuti. The method used in this study is descriptive qualitative research method. The data collection technique of this study uses documentation techniques. The data analysis technique of this research uses descriptive qualitative. The results of the research found in liberal feminism by Okky Madasari's Entrok novel are that literary texts do not have a single meaning, literary texts always produce new interpretations that are not previously thought. In the Entrok novel researchers found that equal rights or inequality among women. Men are powerful and think that women are below them.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI “ENVIRONMENT APPROACH LEARNING” SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 2 GEMPOL Melisa Puspita Sari; Sri Budi Astuti
Buana Bastra Vol 8 No 2 (2021): JURNAL ILMIAH BUANA BASTRA
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bastra.vol8.no2.a5152

Abstract

Ada empat keterampilan dalam pengajaran bahasa Indonesia yang harus dikuasai siswa, meliputi, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan sebuah rangkaian yang saling berhubungan satu sama lain. Menurut hasil pengamatan peneliti, rendahnya keterampilan menulis siswa di kelas VIII- A SMP Negeri 2 Gempol. Khususnya menulis puisi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) siswa kurang tertarik pada pelajaran menulis puisi bebas di ruang kelas, motivasi siswa mengikuti pembelajaran rendah. Mereka merasa malas menghadapi pelajaran yang membutuhkan imajinasi untuk merangkai kata menjadikan bait-bait puisi. (2) guru kesulitan dalam membangkitkan minat siswa, (3) siswa kesulitan dalam menentukan topik/tema serta mengemukakan ide yang mendukung untuk dikembangkan dalam tulisan untuk membuat puisi bebas (4) guru kesulitan untuk menemukan teknik/metode atau media yang tepat untuk mengajarkan meteri menulis puisi bebas kepada siswa.
Ketidakefektifan Kalimat dalam Jurnal Ilmiah Linguistik Indonesia Edisi Tahun 2013 Sri Budi Astuti
WAHANA Vol 65 No 2 (2015)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.595 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v65i2.260

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan deskripsi tentang ketidakefektifan kalimat dalam jurnal ilmiah Linguistik Indonesia edisi 2013. Penelitian ini memfokuskan ketidakefektifan kalimat yang dikaji dari ciri-ciri kalimat efektif, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dengan teknik simak dan catat. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah:pertama, berdasarkan ketidaksepadanan struktur terdapat kesalahan pada konjungsi presposisi, penggunaan kata yang di depan predikat, dan ketidaktepatan peletakan konjungsi intrakalimat. Kedua, ketidakparalelan atau ketidaksamaan bentuk ditemukan dalam bentuk frasa, afiks, sufiks, dan konfiks. Ketiga, ketidaktegasan ditemukan konjungsi bagaimana yang dirasa kurang tegas sebab tidak terdapat partikel pun untuk mempertegas makna tersebut. Keempat, ketidakhematan ditemukan subjek ganda dalam satu kalimat yang menyebabkan di dalam kalimat tunggal tersebut memiliki dua subjek. Kelima, ketidakcermatan ditemukan sebanyak 13 kalimat dikarenakan memiliki tafsiran ganda atau ambigu. Keenam, ketidakpaduan ditemukan sebanyak sembilan kalimat yang bertele-tele. Ketujuh, ketidaklogisan ditemukan ketidaktepatan penggunaan ejaan tanda baca, yaitu tanda koma (,) dan tanda pisah (-). Ketidaklogisan tersebut juga terjadi karena ide kalimat yang di tandai dengan konjungsi di mana, sehingga menjadi tidak jelas kalimat tersebut. Berdasarkan hasil analisis data, dari 2.600 kalimat dalam jurnal ilmiah Linguistik Indonesia terdapat 246 kalimat yang tidak memenuhi kriteria kalimat efektif. Hal ini menunjukkan bahwa jurnal ilmiah Linguitik Indonesia masih perlu direvisi dari segi kalimat efektif untuk edisi selanjutnya.
KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA SKRIPSI MAHASISWA ANGKATAN 2008 PRODI PBSI UNIPA SURABAYA Sri Budi Astuti; Bahauddin Azmi; Indayani Indayani
WAHANA Vol 61 No 2 (2013)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1357.19 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v61i2.1340

Abstract

This studyÂ’s purpose is to describe the cohesion and coherence on scription of the students study program PBSI Unipa Surabaya. The phenomenon is studied because scription is a form of written apparatus which has grammatical tendency, more subordinative arrangement, the use of connecting tools, long thing phrases, and havaing subject predicate phrases, and having subject predicate structures. The data of the thesis are in the forms of cohesion and coherenceof students 2008 scription, study program PBSI Unipa Surabaya in seven scriptions.The documentation collecting data technique is use, they are identification, classification base on cohesion and coherence parts, and data coding. Data analyses technique in this study use descriptive qualitative technique. The result of data collecting which is deleted to cohesion and coherence in the students script 2008 study program PBSI Unipa Surabaya.CohesionÂ’s mark of inter sentences of studens 2008 descourse study program PBSI Unipa Surabaya. Inter sentences descourse sign of the students 2008 PBSI includes: grammatical aspects (pronomina, subsitution, conjunction, and elipsis): lexical aspects (hyponym, repwtition, and colocation). Coherence includes: signed coherence sign of meaning signÂ’s, adictive, alternative, turn, and stress); complete meaningÂ’s and coherence without signs.
PEMETAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFI) SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN STRATEGI PROMOSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU BERDASARKAN TEMPAT TINGGAL: Pemetaan, Sistem Informasi Geografi, Strategi Promosi Sri Budi Astuti; Yoso Wiyamo; Sri Widyastuti
WAHANA Vol 54 No 1 (2010)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3499.649 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v54i1.1406

Abstract

Pada saat penerimaan mahasiswa baru semua perguruan tinggi baik negeri maupun swasta berlomba mengerahkan segala sumber daya yang ada untuk bisa menarik mahasiswa masuk ke perguruan tinggi masing¬-masing: Tidak sedikit dana dan tenaga yang dicurahkan agar diperoleh jumlah mahasiswa baru yang dapat memenuhi Break Even Point (BEP) dalam kinerja perguruan tinggi tersebut. Oleh karena itu diperlukan strategi yang jitu agar sumber daya dan dana yang dicurahkan akan dapat digunakan secara efektif dan efisien. Berkaitan dengan itu diperlukan upaya untuk melakukan pemetaan tempat tinggal atau asal mahasiswa yang selama ini sudah masuk ke Perguruan Tinggi yakni Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA) Surabaya. Sehingga lembaga dapat memusatkan seluruh aktifitas tri dharma perguruan tinggi seperti penelitian dan pengabdian masyarakat di daerah tersebut, hal ini sekaligus akan menjadi sarana promosi dalam penerimaan mahasiswa baru Kemampuan SIG dalam penyimpanan, analisis, pemetaan dan membuat model mendorong apIilkasi yang luas dalam berbagai disiplin ilmu, dui teknologi informasi hingga sosial-ekonomi maupun analisis yang berkaitan dengan populasi. Oleh karena itu penggunaan SIG akan sangat membantu dalam merekomendasikan daerah mana yang dapat dijadikan sasaran kegiatan lembaga Berdasarkan basil pemetaan daerah asal mahasiswa dengan menggunakan SIG maka dapat disimpulkan daerah asal mahasiswa terdistribusi pada daerah seluruh kabupaten/kota yang ada di Propinsi Jawa Timur. Daerah asal mahasiswa UNIPA Surabaya yang terbanyak berasal dari Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Kabupaten Pacitan dan Sumenep merupakan daerah yang "jauh" dari Surabaya, tetapi mahasiswa UNIPA yang berasal dari daerah tersebut cukup banyak dibandingkan dengan daerah yang jauh lainnya. Daerah-daerah yang secara geografis "jauh" dari Surabaya, tetapi mahasiswa yang berasal dari daerah tersebut cukup banyak perlu kita cermati sehingga fenomena ini bisa diaplikasikan di daerah lain
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA MAHASISWA PBI UNIPA SURABAYA Sri Budi Astuti; Ira Eko Retnosari
WAHANA Vol 72 No 1 (2020)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v72i1.2384

Abstract

Fenomena yang sering ditemukan pada mahasiswa adalah terjadinya kesalahan bahasa saat berkomunikasi. Hal ini pula terjadi pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa Indonesia (PBI) angkatan 2016. Kesalahan berbahasa tersebut meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Untuk mengurangi atau meminimalisir terjadinya kesalahan berbahasa dosen menggunakan model number head together (NHT). Melalui model NHT, penelitian ini mengembangkan suatu produk yaitu modul “Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia”. Jenis data yang digunakan terdapat 3 (tiga) di antaranya: deskriptif, kualitatif, dan kuantitatif. Prosedur penlitian digunakan langkah 4D: define, design, development, dan dissemination. Berdasarkan analisis data, proses pembuatan modul Anakes Ber-BI sudah sesuai dengan prosedur pengembangan Thiagarajan yang dikenal dengan Four-D Models (Model 4D). Kualitas modul Anakes Ber-BI ditinjau dari aspek kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, kelayakan sajian mendapatkan validasi kelayakan dengan kriteria baik”. Kualitas modul Anakes Ber-BI ditinjau dari aspek kelayakan kegrafikan mendapatkan validasi kelayakan dengan kriteria “baik”
TINDAK TUTUR DALAM TALKSHOW HITAM PUTIH DI TRANS 7 Sri Budi Astuti; Ira Eko Retnosari
EDU-KATA Vol 4 No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Darul `Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.309 KB) | DOI: 10.52166/kata.v3i2.1036

Abstract

This study aimed to describe the illocutionary speech acts include: assertive, directive, commissive, expressive and declarative in a Hitam Putih talk show in Trans7. In this study, the data in the form of illocutionary speech acts that include: assertive, directive, commissive, expressive and declarative. Meanwhile, the source of the data acquired from the television talk show on Trans7. The data collection method is used refer to the recording technique and technique noted.Analysis of the data in this study used a qualitative descriptive method. In this method, use the following steps: (1) the selection of data, (2) an understanding of data, (3) classification of data, and (4) an explanation and interpretation. Based on the results of data analysis, it can be concluded that expressive speech acts was found includes (1) thanked, (2) congratulate, (3) forgiving, (4) blasted, (5) praise, and (6) insulting. Assertive speech acts, among others, (1) state information, (2) expression, (3) expressed sympathy, and (4) boasting. Commissive speech acts include (1) a promising and (2) offer. Directive speech acts include (1) requesting information and (2) rule.
Optimalisasi Wawasan dan Keterampilan Berliterasi di Sekolah Guru SMP Negeri 2 Sukodono, Sidoarjo Rahayu Pujiastuti; Ira Eko Retnosari; Sri Budi Astuti; Sunu Catur Budiyono
Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Edisi Juli - Desember 2021
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/bajpm.v1i2.99

Abstract

Guru harus memiliki pemahaman yang baik tentang literasi agar dapat mengimplementasikan secara nyata, baik dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Melalui pemahaman tersebut, guru dapat memfasilitasi para siswa untuk mengembangkan seluruh potensi dan keterampilan yang dimiliki. Berdasarkan observasi diperoleh informasi bahwa pemahaman para guru di SMP Negeri 2 Sukodono, Sidoarjo tentang literasi masih kurang. Padahal, literasi merupakan salah satu konten pembelajaran abad 21. Berdasarkan hal terebut, kegiatan yang dilakukan bertujuan mengoptimalkan wawasan dan keterampilan berliterasi guru di SMP Negeri 2 Sukodono, Sidoarjo. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan ini berupa pelatihan dan pendampingan. Ada tiga tahap yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan digunakan angket. Hasil kegiatan ini memberi informasi bahwa setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan, wawasan dan keterampilan berliterasi di sekolah para guru di SMP Negeri 2 Sukodono, Sidoarjo lebih optimal. Hal tersebut terbukti dari hasil angket tentang wawasan dan keterampilan berliterasi yang memunyai kriteria ‘sangat baik’ dan respon positif dari para guru.