Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS NILAI RECOVERY Au DAN Cu TERHADAP KONSUMSI LIME DENGAN VARIASI TITIK PENAMBAHAN PADA PROSES FLOTASI Sahrul Sahrul; Vita Astini
Jurnal Geomine Vol 6, No 1 (2018): Edisi April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.888 KB) | DOI: 10.33536/jg.v6i1.178

Abstract

Peningkatan recovery dalam metode flotasi tidak hanya tergantung dari jenis lime yang digunakan, salah satunya adalah dengan memperhatikan letak titik penambahan lime. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi titik penambahan lime terhadap nilai pHdan recovery dari setiap percobaan. Dalam penelitian ini, penambahan lime dilakukan pada saat grinding dengan jumlah lime yang berbeda dan penambah lime sebelum flotasi dengan target pH sembilan, dari setiap data percobaan yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan pendekatan metode kualitatif untuk mengetahui pengaruh pada setiap variasi lime terhadap nilai pH dan recovery Au dan Cu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahanvariasi lime pada grinding mempengaruhi konsumsi lime dan nilai pH, semakin banyak lime yang ditambahkan saat grinding, semakin sedikit lime yang dibutuhkan sebelum flotasi untuk mencapai pH target. Sedangkan untuk nilai recovery pada setiap percobaan yang dilakukan diperoleh nilai recovery tertinggi 92,29 % untuk Cu dan 84,42% untuk nilai Au dengan menggunakan variasi lime kedua, untuk recovery terendah didapatkan pada variasi lime ketujuh dengan recovery Au 78,92% dan Cu 87,58%. Sehingga dapat diketahui bahwa penambahan lime pada variasi ketujuh menyebabkan peningkatan nilai pH di grinding menjadi lebih tinggi, namun menurunkan nilai recovery. Berbeda halnya dengan variasi lime kedua, dimana pada variasi ini nilai pH di grinding yang ditunjukkan lebih rendah namun nilai recovery yang diperoleh lebih tinggi.
Analisis Deformasi Lereng Menggunakan Metode Monitoring pada Lereng Jalan Trans Provinsi Kilometer 18 Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara Sahrul Sahrul; Vita Astini
Jurnal Geomine Vol 7, No 3 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v7i3.422

Abstract

Penelitian mengenai analisis deformasi atau pergerakan massa batuan atau tanah penyusun lereng ini dilakukan pada jalan trans provinsi kilometer 18 Kolaka. Tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh kondisi dan geometri lereng jalan terhadap kestabilan lereng dan menghitung laju perpindahan atau pergerakan massa batuan atau tanah penyusun lereng serta menganalisis tipe longsoran yang dapat terjadi pada lereng jalan Trans Provinsi KM 18 Kolaka.. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode monitoring langsung dengan bantuan instrument pemantauan Total Station atau Theodolit dan metode permodelan numerik Phase 2D Rocscience sebagai pendekatan lain yang digunakan untuk memperoleh gambaran visual deformasi yang dapat terjadi pada lereng.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa karakteristik material penyusun lereng jalan trans provinsi KM 18 Kolaka didominasi oleh batuan lunak (soft rock) dengan nilai kekerasan batuan berkisar 25 – 50 MPa dan tanah (soil) dengan tingkat pelapukan signifikan diatas 70% yang disebabkan oleh keberadaan mineral mika dan sekis yang memiliki karakteristik sangat mudah mengalami pelapukan oleh keberadaan air pada daerah lembab hingga basah. Hasil monitoring laju deformasi berdasarkan metode monitoring langsung dan permodelan numeric phase 2D menunjukkan bahwa lereng jalan trans provinsi KM 18 Kolaka diklasifikasi kedalam lereng kritis dengan nilai laju deformasi masing-masing rata-rata berkisar 5 – 215 mm/hari dan 30 – 114 mm/hari dimana pada kondisi normal nilai laju deformasi lereng hanya berkisar 12 mm/hari. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa Tipe longsoran yang terjadi pada lereng jalan trans provinsi KM 18 Kolaka yang di identifikasi dari pengamatan langsung berdasarkan pendekatan korelasi penyusun material lereng adalah tipe longsoran rotasional.
Analisis Kestabilan Lereng pada Pit Bengkirai Tambang Terbuka Batubara di PT Guruh Putra Bersama Site Gunung Sari Kecamatan Tabang Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur Besse Putrilia; Sahrul Poalahi; Rina Rembah; Abdul Salam Munir
Jurnal Geomine Vol 10, No 2 (2022): Edisi Agustus 2022
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v10i2.1178

Abstract

PT Guruh Putra Bersama (GPB) merupakan salah satu perusahaan tambang yang berkiprah di bidang pertambangan batubara yang menerapkan sistem penambangan tambang terbuka dengan metode open pit dan berlokasi pada site Gunung Sari Kecamatan Tabang Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur memiliki luas IUP 3.205 ha. Dalam kegiatan penambangan tambang terbuka, kestabilan lereng menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan terhadap kegiatan penambangan yang beroperasi setiap harinya. Kondisi geometri lereng pada desain pit dengan kondisi aktual di lapangan berbeda juga merupakan salah satu masalah kesetabilan lereng. Lereng tambang yang aman dan stabil akan menjamin kelancaran kegiatan operasi penambangan, maka dari itu diperlukan analisis kestabilan lereng dan desain lereng tambang  yang optimal untuk menunjang proses kegiatan operasi penambangan yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan di Pit Bengkirai dengan menggunakan data bor geoteknik GPBF-03 pada PT Guruh Putra Bersama (GPB). Kondisi kestabilan lereng  pada PT Guruh Putra Bersama (GPB) berdasarkan hasil analisis kestabilan lereng di Pit Bengkirai termasuk lereng yang stabil atau aman karena nilai FK1,3. Lereng tunggal pada daerah jalan dumping memiliki nilai FK sebesar 3,193 dengan tinggi lereng 8,6 meter dan sudut lereng 51,36°. Lereng keseluruhan pada Peta Situasi Tambang dan desain pit memiliki nilai FK sebesar 3,992 dan 3,286. Nilai FK pada lereng keseluruhan memiliki selisih 0,706 dikarenakan kedua geometri lereng keseluruhan berbeda, baik tinggi lereng maupun sudut lereng.  Namun karena kedua lereng keseluruhan memiliki nilai FK1,3 maka lereng tersebut stabil dan geometri lereng pada peta situasi tambang tidak perlu ubah dimensinya.
ANALISIS PENGARUH LAJU PEMBEBANAN TERHADAP KUAT TEKAN UNIAKSIAL BATU GAMPING DAN BATU PERIDOTIT Abdul Hamid S.; Sahrul Sahrul; Rina Rembah
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2022: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan dua jenis sampel batuan yaitu sampel batu gamping yang diambil di PT. Diamond Alfa Propertindo, Kecamatan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah dan sampel batu peridotit yang diambil di PT. Karyatama Konawe Utara (KKU), Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju pembebanan terhadap kuat tekan uniaksial batu gamping dan batu peridotit. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji kuat tekan uniaksial (UCS), yang merupakan uji untuk menentukan kekuatan batuan di bawah satu komponen tegangan (uniaksial). Sampel yang akan digunakan pada pengujian ini berbentuk silinder yang akan ditekan sampai sampel batuan tersebut mengalami keruntuhan dengan menggunakan mesin tekan (Compression Machine). Jumlah sampel yang digunakan yaitu 6 sampel (3 sampel batu gamping dan 3 sampel batu peridotit) kemudian akan di uji kuat tekan uniaksial dengan laju pembabanan 15000 KPa/s (15 MPa/s), 30000 KPa/s (30 MPa/s) dan 50000 KPa/s (50 MPa/s). Hasil penelitian dari uji kuat tekan uniaksial pada batu gamping dengan kode sampel SG 1 memiliki nilai tertinggi yaitu 4,78 MPa, sedangkan SG 2 dan SG 3 memiliki nilai 4,01 MPa dan 3,82 MPa. Untuk kuat tekan uniaksial batu peridotit nilai yang paling tinggi dimiliki oleh sampel dengan kode SP 1 yaitu 2,73 MPa, sedangkan sampel dengan kode SP 2 memiliki nilai 2,43 MPa dan SP 3 memiliki nilai sebesar 2,12 MPa. Berdasarkan hasil analisis laju pembebanaan terhadap nilai kuat tekan uniaksial pada batu gamping dan batu peridotit diperoleh bahwa laju pembebanan mempengaruhi nilai kuat tekan uniaksial dan memiliki hubungan yang bersifat kebalikan atau negatif dimana seiring dengan dinaikkan laju pembebanan maka nilai kuat tekan uniaksial batu gamping dan batu peridotit menurun.Penelitian ini menggunakan dua jenis sampel batuan yaitu sampel batu gamping yang diambil di PT. Diamond Alfa Propertindo, Kecamatan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah dan sampel batu peridotit yang diambil di PT. Karyatama Konawe Utara (KKU), Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju pembebanan terhadap kuat tekan uniaksial batu gamping dan batu peridotit. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji kuat tekan uniaksial (UCS), yang merupakan uji untuk menentukan kekuatan batuan di bawah satu komponen tegangan (uniaksial). Sampel yang akan digunakan pada pengujian ini berbentuk silinder yang akan ditekan sampai sampel batuan tersebut mengalami keruntuhan dengan menggunakan mesin tekan (Compression Machine). Jumlah sampel yang digunakan yaitu 6 sampel (3 sampel batu gamping dan 3 sampel batu peridotit) kemudian akan di uji kuat tekan uniaksial dengan laju pembabanan 15000 KPa/s (15 MPa/s), 30000 KPa/s (30 MPa/s) dan 50000 KPa/s (50 MPa/s). Hasil penelitian dari uji kuat tekan uniaksial pada batu gamping dengan kode sampel SG 1 memiliki nilai tertinggi yaitu 4,78 MPa, sedangkan SG 2 dan SG 3 memiliki nilai 4,01 MPa dan 3,82 MPa. Untuk kuat tekan uniaksial batu peridotit nilai yang paling tinggi dimiliki oleh sampel dengan kode SP 1 yaitu 2,73 MPa, sedangkan sampel dengan kode SP 2 memiliki nilai 2,43 MPa dan SP 3 memiliki nilai sebesar 2,12 MPa. Berdasarkan hasil analisis laju pembebanaan terhadap nilai kuat tekan uniaksial pada batu gamping dan batu peridotit diperoleh bahwa laju pembebanan mempengaruhi nilai kuat tekan uniaksial dan memiliki hubungan yang bersifat kebalikan atau negatif dimana seiring dengan dinaikkan laju pembebanan maka nilai kuat tekan uniaksial batu gamping dan batu peridotit menurun.
Perancangan Geometri Jalan Tambang Pada Pit 3E PT. Aneka Nusantara Internasional Faisal Jamaluddin
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 5, No 1 (2023): April
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v5i1.69

Abstract

Peneltian ini bertujuan  untuk membahas terkait perancangan jalan tambang yang sesuai dengan standar geometri jalan. Perancangan geometri jalan tambang mengacu pada Keputusan Menteri ESDM No.1827/K/30/MEM/2018 dan AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) tahun 1993. Geometri jalan tambang meliputi lebar jalan lurus, lebar jalan pada tikungan, kemiringan jalan, kemiringan melintang dan superelevasi yang dibandingkan dengan perhitungan secara teoritis berdasarkan AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials). Perancangan jalan tambang dilakukan pada Pit 3E dengan menggunakan beberapa perangkat lunak seperti Surpac, ArcGis, AutoCAD dan Google Earth Pro. Adapun hasil perhitungan standar geometri jalan tambang meliputi nilai lebar jalan lurus minimum 9,28 m, lebar jalan pada belokan minimum 14,4 m, kemiringan jalan maksimum 12%, cross fall maksimum 2%, serta superelevasi maksimum 1,33%. Berdasarkan hasil pengukuran kondisi geometri jalan tambang yang ada saat ini, masih didapatkan beberapa segmen yang belum memenuhi standar geometri jalan tambang. Berikut ini adalah data hasil pengukuran geometri jalan tambang : lebar jalan lurus 3,4 m sampai 7,4 meter; lebar jalan belokan 7,2 meter sampai 20,8 meter; dan kemiringan jalan 5,01 % sampai 17,25 %; Oleh karena itu, perlunya dilakukan pembuatan jalan tambang yang sesuai dengan standar dari Keputusan Menteri ESDM No.1827/K/30/MEM/2018 dan AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials).American Association of state highway and transportation officials (AASHTO), 2018. “A Policy on Geometric Design of Highways and Streets 7 Edition” Washington DC, Amerika Serikat.Head of Mine Engineering Departement, Standard Operating Procedure “Desain Jalan Tambang” PT. Darma Henwa Tbk. Jakarta.Jamaluddin, Faisal. 2021. “Studi Geometri Jalan tambang Berdasarkan Kepmen ESDM Nomor 1827 K/30/MEM 2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik Pada PT. Putra Mekongga Sejahtera”. Jurusan Tenik Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sembilanbelas November. KolakaJenius, Abdul Rauf. 2018. “Evaluasi Geometri Jalan Angkut dari Pit ke Disposal di PT. Awokgading Sarira Nusantara Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan” UPN Veteran. YogyakartaKeputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 1827 K/30/MEM /2018. Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik.Mustofa, Adip. 2016. “Perbaikan Jalan Angkut Tambang : Pengaruh Perubahan Struktur Lapis Jalan Terhadap Produktivitas Alat Angkut”. FT Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin.PT. Fortino Artha Sejahtera. 2022. “Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Biaya PT. Aneka Nusantara Internasional Tahun 2022”. Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.Rifandy Akhmad dan Mohammad Noor Ryan. 2016. “Evaluasi Geometri Jalan Tambang (Ramp) Pada Kegiatan Pengupasan Tanah Penutup Di Pit Seam 12 PT. Kitadin Job Site Embalut Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara”. Kutai Kartanegara Sidabuntar, Geniusman. 2018. “Metodologi Perancangan Jalan Angkut Batubara Dari Aspek Sipil dan Manajemen Keselamatan Di PT. Lahai Coal”. Prosiding XXVII dan Kongres X PerhapiSuwandhi, Awang. 2004. “Perencanaan Jalan Tambang”. Diklat Perencanaan Tambang Terbuka. Universitas Islam Bandung.
Pengaruh Koefisien Seismic Load Terhadap Faktor Keamanan Lereng Pada Penambangan Nikel Di Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan La Ode Dzakir; Rina Rembah; Sahrul Poalahi Salu; Muhammad Ilham Kadar
MINING SCIENCE AND TECHNOLOGY JOURNAL Vol 2 No 1 (2023): MINETECH JOURNAL
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.243 KB) | DOI: 10.2021/minetech journal.v2i1.448

Abstract

Kestabilan lereng dipengaruhi oleh faktor alam seperti kondisi hirdrologi dan hidrogeologi, kondisi struktur geologi dan beban dinamis yang disebabkan oleh getaran alat berat maupun getaran akibat gempa bumi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh koefisien seismik load terhadap faktor keamanan lereng. Penelitian diawali dengan melakukan pengujian laboratorium terhadap sampel tanah untuk mengetahui sifat fisik dan sifat mekanik tanah. Setelah memperoleh data sifat fisik dan mekanik tanah, selanjutnya dilakukan analisis kestabilan lereng menggunakan metode limit equilibrium dengan bantuan software slide. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa pengaruh koefisien seismic load terhadap faktor keamanan lereng sangat signifikan. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa semakin besar beban seismik yang bekerja pada lereng maka semakin rendah nilai faktor keamanan lerengnya (kondisi lereng semakin tidak stabil).
Analisis Biaya Produksi Excavator (Sewa dan Milik Sendiri) pada PT. Meta Estetika Graha (MEG) Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara Sahrul Poalahi Salu; Hasriyanti Hasriyanti; Rina Astuti
MINING SCIENCE AND TECHNOLOGY JOURNAL Vol 2 No 2 (2023): MINETECH JOURNAL
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2021/minetech journal.v2i2.483

Abstract

PT. Meta Estetika Graha (MEG) berlokasi di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Melakukan pengadaan alat Excavator sendiri sebanyak 6 unit, 1 unit digunakan pada kegiatan pemuatan ore di pit bas. Namun kegiatan penambangan dapat terganggu yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya terjadi kerusakan alat dan kekurangan alat. Sehingga masalah tersebut dapat menyebabkan biaya produksi penambangan yang harus dikeluarkan menjadi lebih besar, kegiatan produksi dapat terganggu sehingga tidak mencapai target produksi yang telah ditetapkan perbulannya. Sehingga PT. Meta Estetika Graha (MEG) menyewa sebagian Excavator dari PT. Satria Sulawesi Jaya Satu (SJS) sebanyak 2 unit,1 unit digunakan pada kegiatan pemuatan ore di Stockpile. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya antara sewa dan kepemilikan Excavator dan mengetahui biaya yang dikeluarkan dan mana yang lebih ekonomis antara sewa dan kepemilikan Excavator dalam kegiatan pemuatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan memperoleh hasil bahwa kemampuan produksi alat muat milik sendiri Excavator Komatsu PC 210 pada kegiatan pemuatan ore di pit bas yaitu 76.982,40 ton/bulan dan alat muat sewa Excavator Komatsu PC 210 pada kegiatan pemuatan ore di stockpile mampu memproduksi 72.368,10 ton/bulan. Biaya kepemilikan dan biaya operasional pada kegiatan pemuatan bijih nikel di pit bas untuk alat Excavator Komatsu PC 210 sebanyak 1 unit sebesar Rp.155.633.622/bulan. Biaya sewa alat pada kegiatan pemuatan bijih nikel di stockpile untuk alat Excavator Komatsu PC 210 sebanyak 1 unit sebesar Rp.145.800.000/bulan. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemuatan bijih nikel lebih ekonomis jika menggunakan alternatif sewa alat muat dibandingkan dengan kepemilikan alat muat karena biaya yang harus dikeluarkan lebih sedikit.
Pengaruh Geometri Peledakan terhadap Perolehan Fragmentasi Batu Gamping di PT. Diamond Alfa Propertindo Ahmad Halir; Sahrul Poalahi Salu; La Ode Dzakir
MINING SCIENCE AND TECHNOLOGY JOURNAL Vol 2 No 2 (2023): MINETECH JOURNAL
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2021/minetech journal.v2i2.487

Abstract

Kegiatan peledakan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membongkar material batuan dari batuan induknya. Dalam kegiatan peledakan fragmentasi batuan merupakan tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan suatu peledakan. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk melihat pengaruh geometri peledakan terhadap fragmentasi hasil peledakan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa geometri peledakan aktual nilai rata-rata geometri peledakan burden 3 m, Spacing 3 m, Stemming 1 m kedalaman lubang 5,6 m, isian bahan peledak 4 m dan diameter lubang ledak 3 inci, Hasil fragmentasi peledakan aktual yang diperoleh dengan mengunakan split dekstop diperoleh rata-rata fragmentasi sebesar 23,407 cm, Geomteri peledakan ideal menurut R.L.Ash adalah burden 2,5 m, spacing 3 m, stemming 1,75 m, subdrilling 0,75 m, kedalaman lubang 6,75 m, tinggi jenjang 6 m, isian bahan peledak 5 m, Hasil fragmentasi berdasarkan rancangan geometri peledakan ideal yang diperoleh dengan mengunakan teori R.L Ash adalah sebesar 22,866 cm.
Sosialisasi Pembentukan Desa Binaan dan Program Kerja di Dusun IV Lanipa-nipa, Desa Sulaho, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara La Ode Dzakir; Rina Rembah; Sahrul Poalahi Salu; Arif Arif; Suwarto Suwarto; Rizki Kumalasari; Nurfasiha Nurfasiha; Hasriyanti Hasriyanti; Syahrul Syahrul; Isram Yano Yatjong
ANOA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS TEKNIK Vol 1 No 02 (2023): Edisi Juni Tahun 2023 ANOA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UMKENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51454/anoa.v1i02.226

Abstract

Masyarakat dusun IV Lanipa-nipa, desa Sulaho, kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara berpendapat bahwa kegiatan penambangan yang berlangsung disekitar desa tersebut tidak memberikan dampak positif terhadap pendapatan masyarakat desa. Olehnya itu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pembentukan desa binaan dan program kerja agar masyarakat dapat memperoleh sumber pendapatan dari aktivitas kegiatan penambangan yang berlangsung di desa Sulaho. Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam pembentukan desa binaan pada dusun IV Lanipa-nipa, akan melaksanakan program kerja yang akan memberikan sumber pendapatan lebih bagi masyarakat antara lain adalah pembentukan karang taruna dan bumdes, pembuatan pupuk organik, penyediaan bibit tanaman lokal, penataan lahan reklamasi dan pasca tambang dan pembentukan sentra industri kreatif.
Perbandingan Tonase Kemajuan Tambang Menggunakan Metode Mine Survey Terhadap Realisasi Penambangan di Bukit Everest PT. Antam Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara Sahrul Poalahi Salu; Chanro Silaban
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 8 No 1 (2024): G-Tech, Vol. 8 No. 1 Januari 2024
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/gtech.v8i1.3789

Abstract

Mount Everest, one of PT's mining areas. ANTAM Tbk. UBPN Southeast Sulawesi. To find out the actual mining tonnage, it is done in two ways, namely the weighing method and the truck counting method. The weighing method is applied to high-grade saprolite ore (HGSO) material with Ni content ≥ 1.80%, while the truck counting method is applied to two materials, namely low-grade saprolite ore (LGSO) with a content of 1, 50% ≤ Ni < 1.80% and overburden material (OB). This survey was conducted to compare the actual mining tonnage with the mining progress tonnage using the Mine Survey method. Calculation of the tonnage of the mine survey using the Surpac 6.3 software. Based on the results of the calculations carried out, the difference in the tonnage produced between the mining realization using the mine survey method, namely high-grade saprolite ore and low-grade saprolite ore material, shows that the actual mining tonnage is larger than that of the mine survey method of tailings material is that determined by the mine survey method Tonnage higher than the mining realization.