Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA DI PUSKESMAS CH.M.TIAHAHU Asmin, Elpira
Syifa'Medika Vol 11, No 1 (2020): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v11i1.2149

Abstract

ABSTRAK Kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada WUS (Wanita Usia Subur). Hampir 50% penderita kanker serviks ternyata tidak melakukan pemeriksaan IVA. Cakupan skrining deteksi dini kanker serviks di Indonesia melalui pemeriksaan IVA masih sangat rendah, yakni sekitar 5%, padahal cakupan skrining yang efektif dalam  menurunkan angka kesakitan dan angka kematian karena kanker serviks adalah 85%. Tujuan penelitian  ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan minat wanita usia subur terhadap pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) di puskesmas Ch.M.Tiahahu Kota Ambon. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan November 2018 dengan populasi adalah Wanita Usia Subur yang berdomisili di Kota Ambon. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan sikap responden sebagian besar dalam kategori kurang yaitu 81,8 % dan 69,3%. Hal ini berpengaruh terhadap minat pemeriksaan IVA responden hanya 40,9 %. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahwa tingkat pengetahuan (p = 0,002) dan sikap (p = 0,001) berpengaruh terhadap minat WUS (Wanita Usia Subur) melakukan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat). Disarankan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Ch. M. Tiahahu agar lebih sering melakukan penyuluhan tentang kanker serviks dan pemeriksaan IVA minimal 2 kali dalam satu bulan kepada WUS di wilayah kerjanya.  Kata kunci : WUS,  kanker serviks, IVA ABSTRACTCervical cancer is one of the highest causes of death in women of childbearing age. Nearly 50% of cervical cancer sufferers apparently do not do an Visual Inspection of Acetic Acid. The coverage of early cervical cancer screening in Indonesia through Visual Inspection of Acetic Acid is still very low, which is around 5%, whereas the effective screening coverage in reducing morbidity and mortality due to cervical cancer is 85%. The purpose of this study was to determine the relationship of the level of knowledge and attitudes with the interest of women of childbearing age to the inspection of acetic acid visual inspection in the health center Ch.M.Tiahahu Ambon City. This study is an observational analytic study with cross sectional design. The study was conducted in November 2018 with a population of Fertile Age Women who live in Ambon City. Samples were taken by purposive sampling technique. The results showed that the level of knowledge and attitudes of respondents were mostly in the poor category namely 81.8% and 69.3%. This affects the interest of respondents Visual Inspection of Acetic Acid only 40.9%. From the results of the study it can be concluded that the level of knowledge (p = 0.002) and attitude (p = 0.001) influences the interest of women of childbearing age conducting Visual Inspection of Acetic Acid. It is recommended to health workers in Puskesmas Ch. M. Tiahahu to make more frequent counseling about cervical cancer and IVA examination at least 2 times a month to women of childbearing age in the working area. Keywords: women of childbearing age, cervical cancer, Visual Inspection of Acetic Acid
EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KEPADA MASYARAKAT DESA AIR SALOBAR UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19 Yunita, Melda; Astuti, Eka; Asmin, Elpira; Ohiwal, Morgan; Nurdin, Sukmawati
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5198

Abstract

ABSTRAKSerangan dari wabah Corona Virus atau Covid-19 telah menyebar di seluruh level wilayah Indonesia dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) perlu diterapkan di tengah situasi pandemi ini guna mencegah penyebaran Covid-19, khususnya di Desa Air Salobar mengingat di desa tersebut belum pernah dilakukan penyuluhan ataupun sosialisasi mengenai PHBS. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Desa Air Salobar mengenai pentingnya menerapkan PHBS untuk mencegah diri dan keluarga terhindar dari infeksi Covid-19. Edukasi diberikan kepada 25 orang masyarakat Desa Air Salobar RT/RW 003/005 Kecamatan Nusaniwe Ambon. Materi disampaikan secara lisan dengan metode ceramah menggunakan LCD/Proyektor, diikuti sesi diskusi atau Focus Group Discussion (FGD), dan demonstrasi cara mencuci tangan yang baik dan benar dan praktikknya oleh responden. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa edukasi berjalan dengan lancar dan diikuti antusiasme dari masyarakat Desa Air Salobar, dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang bertanya saat sesi diskusi dan aktifnya responden dalam demonstrasi dan praktik mencuci tangan yang baik dan benar bersama fasilitator. Kata kunci : edukasi; covid-19; PHBS; FGD. ABSTRACTThe attack from the Corona Virus or Covid-19 outbreak has spread across all levels of Indonesia and resulted in many deaths. Clean and healthy living behavior (PHBS) needs to be implemented in the midst of this pandemic situation to prevent the spread of Covid-19, especially in Air Salobar Village considering that there has never been any counseling or socialization about PHBS. This activity aims to educate the people of Air Salobar Village about the importance of implementing PHBS to prevent themselves and their families from being infected with Covid-19. Education was given to 25 people in Air Salobar Village, RT/RW 003/005, Nusaniwe Subdistrict, Ambon. The material was delivered orally using a lecture method using an LCD/Projector, followed by a discussion session or Focus Group Discussion (FGD), and demonstrations on how to wash hands properly and in practice by respondents. The results of the activity showed that education went smoothly and was followed by enthusiasm from the people of Air Salobar Village, as evidenced by the many people who asked questions during the discussion session and the active participation of respondents in demonstrations and good and correct hand washing practices with the facilitator. Keywords : education; covid-19; PHBS; FGD.
ASI Eksklusif dan Imunisasi Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 9-24 Bulan di Puskesmas Rumah Tiga, Ambon Asmin, Elpira; Abdullah, Mujahidah Rofifah
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2021): August
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i2.487

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tinggi badan tidak sesuai dengan usia akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu sejak di kandungan ibu sampai usia anak dua tahun. Berdasarkan data dari Riskesdas 2018 Provinsi Maluku, prevalensi stunting ialah 34,02%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ASI Eksklusif dan Imunisasi dengan kejadian stunting pada anak di Puskesmas Rumah Tiga Kota Ambon. Penelitian ini merupakan pengolahan data sekunder dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak usia 9-24 bulan yang terdata di Puskesmas Rumah Tiga pada tahun 2019-2020 berjumlah 559 anak. Hasil penelitian menunjukan dari 559 anak yang menjadi sampel penelitian, 27,2% anak mengalami stunting dan 72,8% tidak mengalami stunting. ASI Eksklusif dan imunisasi berhubungan dengan kejadian stunting. ASI Eksklusif memiliki cakupan yang masih rendah. Diharapkan adanya program pendampingan untuk ibu menyusui, agar dapat meningkatkan pemberian ASI Eksklusif dan pemberian ASI hingga anak usia 2 tahun. Hal ini setidaknya dapat membantu mencegah stunting pada anak di Puskesmas Rumah Tiga, Ambon
KURANG ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL DI KOTA AMBON, 2019 Maskat, Samsyah Rony; Titaley, Christiana R.; Asmin, Elpira; Hutagalung, Johan B.
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i1.431

Abstract

Di Indonesia, proporsi kurang energi kronik (KEK) tahun 2018 pada ibu hamil sebesar 17,3%.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Kecamatan Leitimur Selatan dan Teluk Ambon, Kota Ambon. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan bulan Agustus-September 2019. Analisis regresi logistik digunakan untuk mengidentifikasi faktor yang behubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Dari 260 responden yang diwawancarai, prevalensi KEK adalah 20,8%. Faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian KEK adalah status anemia, paritas, dan penyedia layanan antenatal care. Odds kejadian KEK lebih tinggi pada ibu dengan anemia dibandingkan ibu yang tidak mengalami anemia (aOR=2,27; 95% CI: 1,12-3,93; p=0,022). Akan tetapi, odds kejadian KEK lebih rendah pada ibu dengan kehamilan pertama dibandingkan ibu dengan yang telah memiliki satu sampai tiga anak (aOR=0,35; 95% CI: 0,15-0,81; p=0,015) dan pada ibu yang memeriksakan kehamilan ke tenaga bidan atau perawat, dibandingkan ibu yang memeriksakan kehamilan ke tenaga dokter/spesialis (aOR=0,49; 95% CI: 0,24-0,99; p=0,050). Penelitian ini menunjukkan perlunya intervensi promosi kesehatan termasuk saat periode pre-konsepsi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mengkonsumsi makanan yang variatif dengan gizi seimbang, mendorong kepatuhan minum tablet tambah besi terutama selama kehamilan sampai pemberian makanan terfotifikasi bagi masyarakat. Selain itu, diperlukan juga upaya untuk meningkatkan kemampuan seluruh tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kehamilan yang berkualitas untuk mendeteksi dini kejadian KEK, meningkatkan status gizi kehamilan, serta edukasi tentang keluarga berencana untuk merencanakan jumlah anak secara baik.
KURANG ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL DI KOTA AMBON, 2019 Samsyah Rony Maskat; Christiana R. Titaley; Elpira Asmin; Johan B. Hutagalung
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i1.431

Abstract

Di Indonesia, proporsi kurang energi kronik (KEK) tahun 2018 pada ibu hamil sebesar 17,3%.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Kecamatan Leitimur Selatan dan Teluk Ambon, Kota Ambon. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan bulan Agustus-September 2019. Analisis regresi logistik digunakan untuk mengidentifikasi faktor yang behubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Dari 260 responden yang diwawancarai, prevalensi KEK adalah 20,8%. Faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian KEK adalah status anemia, paritas, dan penyedia layanan antenatal care. Odds kejadian KEK lebih tinggi pada ibu dengan anemia dibandingkan ibu yang tidak mengalami anemia (aOR=2,27; 95% CI: 1,12-3,93; p=0,022). Akan tetapi, odds kejadian KEK lebih rendah pada ibu dengan kehamilan pertama dibandingkan ibu dengan yang telah memiliki satu sampai tiga anak (aOR=0,35; 95% CI: 0,15-0,81; p=0,015) dan pada ibu yang memeriksakan kehamilan ke tenaga bidan atau perawat, dibandingkan ibu yang memeriksakan kehamilan ke tenaga dokter/spesialis (aOR=0,49; 95% CI: 0,24-0,99; p=0,050). Penelitian ini menunjukkan perlunya intervensi promosi kesehatan termasuk saat periode pre-konsepsi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mengkonsumsi makanan yang variatif dengan gizi seimbang, mendorong kepatuhan minum tablet tambah besi terutama selama kehamilan sampai pemberian makanan terfotifikasi bagi masyarakat. Selain itu, diperlukan juga upaya untuk meningkatkan kemampuan seluruh tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kehamilan yang berkualitas untuk mendeteksi dini kejadian KEK, meningkatkan status gizi kehamilan, serta edukasi tentang keluarga berencana untuk merencanakan jumlah anak secara baik.
ASI Eksklusif dan Imunisasi Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 9-24 Bulan di Puskesmas Rumah Tiga, Ambon Elpira Asmin; Mujahidah Rofifah Abdullah
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2021): August
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i2.487

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tinggi badan tidak sesuai dengan usia akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu sejak di kandungan ibu sampai usia anak dua tahun. Berdasarkan data dari Riskesdas 2018 Provinsi Maluku, prevalensi stunting ialah 34,02%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ASI Eksklusif dan Imunisasi dengan kejadian stunting pada anak di Puskesmas Rumah Tiga Kota Ambon. Penelitian ini merupakan pengolahan data sekunder dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak usia 9-24 bulan yang terdata di Puskesmas Rumah Tiga pada tahun 2019-2020 berjumlah 559 anak. Hasil penelitian menunjukan dari 559 anak yang menjadi sampel penelitian, 27,2% anak mengalami stunting dan 72,8% tidak mengalami stunting. ASI Eksklusif dan imunisasi berhubungan dengan kejadian stunting. ASI Eksklusif memiliki cakupan yang masih rendah. Diharapkan adanya program pendampingan untuk ibu menyusui, agar dapat meningkatkan pemberian ASI Eksklusif dan pemberian ASI hingga anak usia 2 tahun. Hal ini setidaknya dapat membantu mencegah stunting pada anak di Puskesmas Rumah Tiga, Ambon
Faktor Pendukung Perilaku Seksual Remaja Di Provinsi Maluku elpira asmin; Sari Kistiana
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 24 No 3 (2021): Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/hsr.v24i3.4281

Abstract

Premarital sexual behavior among adolescents of Maluku Province is four percent, which was higher than the national figure, making it the fifth-highest in adolescents’ premarital sexual behavior, after West Papua (10%), Papua (5%), North Sulawesi (5%) and North Maluku (4%). This study is based on the 2019 Adolescents’ Performance and Accountability Survey of Population, Family Planning, and Family Development to analyze the relationship between enabling factors and adolescents’ sexual behavior. This research is a quantitative study, which is correlative analytic with a cross-sectional study approach. The total sample was 241 adolescents age 10-24 years and not married. The analysis found significant factors related to adolescents’ sexual behavior were exposure to family planning information (p = 0.011), exposure to“genre” information (p = 0.015), exposure to STIs information (p <0.001), exposure to HIV / AIDS information (p = 0.001), exposure to drugs information (p = 0.026) and discussion of menstruation / wet dreams (p <0.001). This study suggests a breakthrough innovation in providing information which is not only through mass media but also social media such as Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, or reproductive health applications. Abstrak Maluku merupakan provinsi yang berada pada urutan kelima dengan persentase hubungan seksual pranikah di kalangan remaja tertinggi, setelah Papua Barat (10%), Papua (5%), Sulawesi Utara (5%) dan Maluku Utara (4%). Angka hubungan seksual pranikah di Provinsi Maluku pada tahun 2019 tiga persen lebih tinggi dari angka nasional, yaitu empat persen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor pendukung perilaku seksual remaja di Provinsi Maluku berdasarkan data Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (SKAP) Remaja Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional study. Besar sampel dalam analisis 241 remaja yang berusia 10-24 tahun dan belum menikah. Hasil regresi logistik menunjukkan lima variabel keterpaparan informasi yang signifikan berhubungan dengan perilaku seksual remaja, antara lain keterpaparan informasi tentang KB (p=0,011), keterpaparan informasi tentang generasi berencana (p=0,015), keterpaparan informasi tentang IMS (p<0,001), keterpaparan informasi tentang HIV/AIDS (p=0,001), keterpaparan informasi tentang NAPZA (p=0,026) dan diskusi haid/mimpi basah (p<0,001). Disarankan perlunya inovasi dalam saluran pemberian informasi, tidak hanya media massa tetapi juga melalui media sosial seperti Instagram, facebook, twitter, melalui youtube ataupun juga melalui aplikasi khusus mengenai kesehatan reproduksi.
PENGGUNAAN MEDIA MASSA DAN SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA Elpira Asmin; Josepina Mainase
Molucca Medica VOLUME 13, NOMOR 1, APRIL 2020
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.153 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2020.v13.i1.24

Abstract

Pendahuluan. Perilaku seksual pada remaja yang melewati batas kewajaran yang dilakukan remaja mempunyai dampak besar bagi remaja dan pasangannya. Perilaku seksual yang dilakukan remaja dengan pasangannya mulai dari ciuman bibir sampai berhubungan seksual merupakan perilaku seksual berisiko, yang mempunyai dampak pada peningkatan masalah-masalah seksual seperti kehamilan tidak diinginkan, married by accident, aborsi, penyakit kelamin infeksi menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media massa dan sosial ekonomi orang tua terhadap perilaku seksual remaja. Metode. Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pasapua Ambon diambil dengan teknik stratified random sampling. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media massa di kalangan remaja yang berperilaku seksual berisiko adalah sebesar 84 %. Sedangkan remaja yang memiliki sosial ekonomi orang tua yang rendah yang berperilaku seksual berisiko sebesar 74,3 %. Kesimpulan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media massa terhadap perilaku seksual remaja (p =0,0001) dan tidak ada pengaruh sosial ekonomi orang tua terhadap perilaku seksual remaja (p =0,835).
EVALUASI CAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMUNITAS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA Johan Bension Hutagalung; Farah Cristina Noya; Stazia Noija; Filda Vionita Irene de Lima; Elpira Asmin
Molucca Medica VOLUME 13, NOMOR 1, APRIL 2020
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.058 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2020.v13.i1.58

Abstract

Pendahuluan.Community-based medical education (CBME) atau pembelajaran kedokteran berbasis komunitas merupakan implementasi pendidikan kedokteran yang secara spesifik terkait konteks sosial atau komunitas, dimana mahasiswa kedokteran menjadi bagian dari komunitas sosial dan medis yang saling berperan aktif. Penelitian tentang penerapan CBME telah dikembangkan secara luas, namun belum pernah dilakukan di Maluku. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui capain kompetensi pembelajaran berbasis komunitas pada mahasiswa kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura. Metode. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, teknik total sampling, dengan menggunakan instrument penelitian berupa kuisioner terhadap 9 orang mahasiswa co-ass bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat. Hasil. Dari penelitian ini menunjukkan capaian kompetensi pembelajaran berbasis komunitas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura cenderung didominasi pada level kompetensi ‘know’ dan ‘know how’. Kesimpulan. Implementasi dan evaluasi CBME perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk peningkatan kompetensi mahasiswa.
KEMAMPUAN REGULASI EMOSI PADA PEREMPUAN PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA Andris Noya; Erlin Kiriwenno; Elpira Asmin
Molucca Medica VOLUME 13, NOMOR 2, OKTOBER 2020
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.625 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2020.v13.i2.6

Abstract

HIV/AIDS merupakan salah satu fenomena global dewasa ini. Berbagai cara dilakukan oleh ODHA untuk meningkatkan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan regulasi emosi pada perempuan penderita HIV/AIDS di Kabupaten Maluku Tenggara. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jumlah responden sebanyak lima orang. Pemilihan informan dilakukan dengan cara snowball sampling. Karakteristik responden adalah perempuan dewasa yang berstatus ibu rumah tangga, penderita HIV aktif, berusia kurang lebih dua puluh lima tahun sampai empat puluh lima tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan penderita HIV/AIDS di Kabupaten Maluku Tenggara belum maksimal dalam meregulasi emosi. Emosi yang paling banyak muncul adalah emosi negative. Kemampuan regulasi emosi yang rendah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan fisik dan metal penderita.