Sylvie Wirawati
Program Studi S1 PWK, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

RE-FEASIBILITY STUDY PENGEMBANGAN APARTEMEN CISAUK POINT DENGAN METODE SENSITIVITAS UNTUK OPTIMALISASI INVESTASI Dodi Liem; Sylvie Wirawati; Irwan Wipranata
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v3i2.12820

Abstract

Cisauk Point Apartment is part and one of LRT City, which applies the TOD concept. Cisauk Point Apartment is located right next to Cisauk Station, where Cisauk Station itself serves KRL Commuter Line and integrates with Intermoda BSD City. With all the potential of the Cisauk Point Apartment, it is interesting for the author to conduct a re-feasibility study of this apartment’s development. The objectives of this study include knowing the return on investment from the Cisauk Point Apartment’s development after being hampered by the COVID-19 pandemic; and knowing the variables that affect the sensitivity of return on investment from the Cisauk Point Apartments development. Re-feasibility studies were conducted for projects that had used higher than expected costs or time resources, leading to concerns over the validity of the original feasibility studies. The purpose of the re-feasibility study is to prevent budget waste and to improve the efficiency of financial management by making transparent and fair decisions through objective and neutral investigations of the validity of property development projects. Sensitivity analysis is a technique in which different values of certain key variables are tested to see how sensitive the investment returns are to possible changes in assumptions. Investment optimization is an action or process to make the investment of a project produce the best and most profitable returns, and the investment can also be more effective and efficient. The research method uses a qualitative approach with discounted cash flow methods and sensitivity analysis. The study found that the investment in Cisauk Point development was still feasible despite the COVID-19 pandemic, and the most influential variable on investment feasibility was the increase in selling prices. Keywords:  Cisauk Point; Investment; Sensitivity AbstrakApartemen Cisauk Point merupakan bagian dan salah satu kawasan dari LRT City, yang menerapkan konsep TOD. Apartemen Cisauk Point berlokasi tepat di sisi Stasiun Cisauk, dimana Stasiun Cisauk sendiri melayani KRL Commuter Line dan terintegrasi dengan Intermoda BSD City. Dengan segala potensi yang dimiliki lahan pengembangan Cisauk Point, menarik bagi penulis untuk melakukan re-feasibility study atau studi kelayakan ulang terhadap pengembangan apartemen ini. Tujuan penelitian ini antara lain, yaitu mengetahui pengembalian investasi dari pengembangan Apartemen Cisauk Point setelah terhambat akibat pandemi COVID-19; dan mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi sensitivitas pengembalian investasi dari pengembangan Apartemen Cisauk Point. Re-feasibility study dilakukan untuk proyek-proyek yang telah menggunakan biaya atau sumber daya waktu yang lebih tinggi dari yang diharapkan, yang mengarah ke kekhawatiran atas validitas studi kelayakan asli. Tujuan re-feasibility study adalah untuk mencegah pemborosan anggaran dan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan dengan pengambilan keputusan yang transparan dan adil melalui investigasi yang objektif dan netral terhadap validitas proyek pengembangan properti. Analisis sensitivitas merupakan teknik dimana nilai yang berbeda dari variabel kunci tertentu adalah diuji untuk melihat seberapa sensitif hasil investasi terhadap kemungkinan perubahan asumsi. Optimalisasi investasi merupakan suatu tindakan atau proses untuk membuat investasi dari suatu proyek dapat menghasilkan pengembalian yang terbaik dan paling menguntungkan, serta investasi tersebut juga dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Metode penelitian, menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode discounted cash flow dan analisis sensitivitas. Penelitian menemukan bahwa investasi pengembangan Cisauk Point masih layak meski adanya Pandemi COVID-19, dan variabel yang paling berpengaruh kelayakan investasi adalah kenaikan harga jual.
EVALUASI KONSEP KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) STASIUN CISAUK, KECAMATAN CISAUK, KABUPATEN TANGERANG, BANTEN. (STUDI KASUS STASIUN CISAUK, KECAMATAN CISAUK, KABUPATEN TANGERANG) Beryllium Safiullah Ahmad; Sylvie Wirawati; B. Irwan Wipranata
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v3i2.12913

Abstract

City development with the concept of Transit Oriented Development (TOD) is a city development that relies on mass transportation modes, the concept of Transit Oriented Development (TOD) in the City, namely as a buffer for the capital against cities that are around the city center. Recently, Transit Oriented Development (TOD) has become a solution to integrate housing with mass transportation so as to facilitate access to the capital, in the development of Transit Oriented Development (TOD) there are special standards that follow standard assessment criteria both nationally and internationally. Transit Oriented Development Cisauk Station is one of the Transit Oriented Developments being developed in Tangerang Regency, as well as the Capital City Supporting City. The purpose of this study is to analyze the suitability of the development of the Transit Oriented Development (TOD) area of Cisauk Station, both based on the Tangerang Regency Spatial Planning (RTRW) Regulations 2011-2031 and based on the criteria of the Standard Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) to determine the suitability of the Transit Oriented area. Development (TOD) Cisauk Station. Based on the results of the evaluation of theanalysis scorecard using comparative qualitative methods resulted in the suitability of theProject of Transit Oriented Development (TOD)Cisauk Station against theof criteriathe Standard Institute For Transportation and Development Policy (ITDP) with aspects of walking/walking, cycling/cycle, connecting/connecting, public transportation /transit, mixing, compressing, compacting, and shifting, then the Transit Oriented Development (TOD) of Cisauk Station has met the standard criteria for Transit Oriented Development TOD) and has a percentage value of 55% – 69% from 100% assessment. The researcher knows that the results of the evaluation of the Transit Oriented Development (TOD) Cisauk Station are included in the category of theassessment class criteria Bronze, this result was obtained by the researchers by comparing the research data and the assessment criteria based on the International Institute For Transportation and Development Policy (ITDP).  Keywords: Evaluation; Transit Oriented Development; Criteria Standard Institute For Transportation and Development Policy (ITDP);  Cisauk Station.  AbstrakPengembangan kota dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) merupakan pengembangan kota yang bertumpu pada moda transportasi massal, konsep Transit Oriented Development (TOD) di Kota yaitu sebagai penyangga Ibukota terhadap kota – kota yang berada di sekitar pusat kota. Belakangan ini Transit Oriented Development (TOD) menjadi solusi untuk mengintergrasikan hunian dengan transportasi massal sehingga memudahkan akses menuju ibukota, dalam pengembangan Transit Oriented Development (TOD) terdapat standar khusus yang mengikuti kriteria standar penilaian baik secara nasional maupun internasional. Transit Oriented Development Stasiun Cisauk merupakan salah satu Transit Oriented Development yang sedang dikembangkan di Kabupaten Tangerang, sekaligus sebagai Kota Penyangga Ibukota. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesesuaian pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Cisauk baik berdasarkan Peraturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tangerang 2011 – 2031 maupun berdasarkan kriteria Standard Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) untuk mengetahui kesesuaian kawasan Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Cisauk. Berdasarkan hasil dari evaluasi analisis scorecard dengan menggunakan metode kualitatif komparatif menghasilkan kesesuaian Proyek Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Cisauk terhadap kriteria Standard Institute For Transportation and Development Policy (ITDP) dengan aspek berjalan/walk, bersepeda/cycle, menghubungkan/connect, angkutan umum/transit, pembauran/mix, memadatkan/densify, merapatkan/compact, dan beralih/shift, maka Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Cisauk sudah memenuhi kriteria standar Transit Oriented Development TOD) dan memiliki nilai persentase 55% – 69% dari 100% penilaian. Peneliti mengetahui bahwa hasil evaluasi Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Cisauk masuk dalam katagori kriteria kelas penilaian Bronze, hasil ini di dapatkan oleh peneliti dengan mengkomparatifkan data hasil penelitian dan kriteria penilaian berdasarkan International Institute For Transportation and Development Policy (ITDP).
STUDI KEBERHASILAN PENGELOLAAN OBJEK WISATA BERBASIS COMMUNITY BASED TOURISM (CBT), OBJEK STUDI : PANTAI NGURBLOAT, KABUPATEN MALUKU TENGGARA Qhalfiah Hairun Bandjar; B. Irwan Wipranata; Sylvie Wirawati
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v3i2.12836

Abstract

One of regions in Indonesia that have natural tourism potential are Eastern Indonesia, where Eastern Indonesia has beautiful natural tourism potential although there is still little development being done, such as Maluku Province. One of the regional income sectors of Maluku Province is the tourism sector because it has potential in the field of tourism, besides that it can be seen from the number of tourists visiting who increase by 10% every year. This shows that Maluku Province has advantages in the tourism sector, especially marine tourism, one of the areas in Maluku Province that has potential is Southeast Maluku Regency with Ngurbloat Beach tourist attraction. Ngurbloat Beach is a tourist attraction by applying the concept of Community Based Tourism (CBT) whose management involves village communities, tourism awareness groups and the management. With CBT-based management, Ngurbloat Beach has received 3 awards, one of which is being the best tourism object in Southeast Maluku Regency. The main purpose of this study was to determine the success factors for managing CBT-based Ngurbloat Beach tourism objects. This research is a descriptive research with qualitative and quantitative approaches. The qualitative approach was carried out by means of field surveys and in-depth interviews with related parties. The quantitative approach was done by having tourists fill out questionnaires at the Ngurbloat Beach tourist attraction. There are five methods of analysis used in this study, namely location analysis, attractiveness analysis, perception and preference analysis, analysis of management based on Community Based Tourism (CBT) and analysis of the success factors of CBT-based management. The results of this research are in the form of factors that influence the success in managing Ngurbloat Beach tourism objects based on Community Based Tourism (CBT).  Keywords:  Community Based Tourism; Ngurbloat beach; Success factors AbstrakSalah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi wisata alam adalah Indonesia bagian Timur, dimana Indonesia Timur memiliki potensi wisata alam yang indah walaupun masih sedikit pembangunan yang dilakukan, seperti Provinsi Maluku. Salah satu sektor pendapatan daerah Provinsi Maluku adalah sektor pariwisata karena memiliki potensi di bidang pariwisata, selain itu dapat dilihat dari jumlah wisatawan yang meningkat sebesar 10% tiap tahunnya. Hal ini menunjukkan Provinsi Maluku memiliki keunggulan di sektor pariwisata terutama wisata bahari, salah satu daerah di Provinsi Maluku yang memiliki potensi yaitu Kabupaten Maluku Tenggara dengan objek wisata Pantai Ngurbloat. Pantai Ngurbloat merupakan objek wisata dengan menerapkan konsep Community Based Tourism (CBT) yang pengolahannya melibatkan masyarakat desa, kelompok sadar wisata dan pihak pengelola. Dengan pengelolaan berbasis CBT, Pantai Ngurbloat telah mendapatkan 3 penghargaan, salah satunya menjadi wisata terbaik di Kabupaten Maluku Tenggara. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor keberhasilan pengelolaan objek wisata Pantai Ngurbloat yang berbasis CBT.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan cara survey lapangan dan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan pihak terkait sedangkan pendekatan kuantitatif dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh wisatawan objek wisata Pantai Ngurbloat. Terdapat lima analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis lokasi, analisis daya tarik, analisis persepsi dan preferensi, analisis pengelolaan berbasis Community Based Tourism (CBT) dan analisis faktor-faktor keberhasilan pengelolaan berbasis CBT. Hasil dari penelitian ini berupa 6 faktor terkait konsep CBT dari 10 faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pengelolaan objek wisata Pantai Ngurbloat berbasis Community Based Tourism (CBT).
PERENCANAAN KAWASAN WISATA GUNUNG CABE, KABUPATEN BOGOR Muhamad Shidqi Shadiqin; Suryono Herlambang; Sylvie Wirawati
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 2, No 2 (2020): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v2i2.8879

Abstract

Gunung Cabe Tourism Area is one of the tourism areas owned by Perhutani KPH Bogor and managed by LMDH Bina Lestari. Gunung Cabe Tourism Area is located in Cikuda Village, Parungpanjang District, Bogor Regency, and has an area of 14 ha. This tourist area has a characteristic that is the natural scenery from the top of Mount Chili with rock view so that many visitors come to the Mount Cabe Tourism Area, besides that many visitors come to this tourist area to practice motocross. This Mount Cabe Tourism Area has the potential of its natural beauty, and the area has the potential for motocross communities to do the exercises. But in this tourist area is still lacking of facilities, infrastructure, and tourist facilities so that the potential that exists in the area of this area becomes less visible. The author conducted several analyzes such as site and site analysis, tourist attraction analysis, tourism concept analysis, best practice analysis, and analysis of spatial requirements so as to produce proposals and Planning for the Gunung Cabe Tourism Area planned with the concept of geotourism. Keywords: Geotourism; Gunung Cabe Tourism Area; Planning; Tourism Potential Abstrak Kawasan Wisata Gunung Cabe merupakan salah satu kawasan wisata yang dimiliki oleh Perhutani KPH Bogor dan dikelola oleh LMDH Bina Lestari. Kawasan Wisata Gunung Cabe terletak di Desa Cikuda, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, dan memilik luas 14 ha. Kawasan wisata ini memiliki ciri khas yaitu pemandangan alam dari atas Puncak Gunung Cabe dengan view bebatuan sehingga pengunjung banyak yang mendatangi Kawasan Wisata Gunung Cabe, selain itu banyak pengunjung yang datang ke kawasan wisata ini untuk berlatih motocross. Kawasan Wisata Gunung Cabe ini memiliki potensi keindahan alamnya, dan kawasan memiliki potensi untuk para komunitas motocross untuk melakukan latihan. Namun pada kawasan wisata ini masih kekurangan dari sarana, prasrana, dan fasilitas wisata sehingga potensi yang ada di area kawasan ini menjadi kurang terlihat. penulis melakukan beberapa analisis seperti analisis lokasi dan tapak, analisis daya tarik wisata, analisis konsep wisata, analisis best practice, dan analisis kebutuhan ruang sehingga menghasilkan usulan dan Perencanaan Kawasan Wisata Gunung Cabe yang direncanakan dengan konsep geowisata.  
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BOROBUDUR HIGHLAND DENGAN KONSEP NOMADIC TOURISM (OBJEK STUDI: ZONA OTORITA KAWASAN PARIWISATA BOROBUDUR, KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH) Gabriela Bunga Permata Sari; Parino Rahardjo; Sylvie Wirawati
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 1, No 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v1i2.4595

Abstract

The government issued 10 Priority Tourism Destinations consisting of 7 KSPN (National Tourism Strategic Areas) and 3 KEK (Special Economic Zones), one of which was Borobudur. The Borobudur Highland Tourism Area was developed with the concept of Nomadic Tourism determined by the Ministry of Tourism. However, there is no planning and development for this tourist area. With qualitative and quantitative methods, 8 analyzes were carried out, namely analysis of carrying capacity of the environment, location analysis, site analysis, analysis of nomadic tourism components, analysis of best practices, market analysis, plan analysis, development and investment analysis. The purpose and objective of this study is to develop a plan for the development and potential of products that will be developed in the Borobudur Highland Tourism Area with the concept of nomadic tourism. The results to be issued are development plans in the form of a master plan. AbstrakPemerintah mengeluarkan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas yang terdiri dari 7 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) dan 3 KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), salah satunya adalah Borobudur. Kawasan Wisata Borobudur Highland dikembangkan dengan konsep Nomadic Tourism yang ditentukan oleh Kementrian Pariwisata. Namun, belum ada perencaaan dan pengembangan untuk kawasan wisata ini. Dengan metode kualitatif dan kuantitatif dilakukan 8 analisis yaitu analisis daya dukung lingkungan, analisis lokasi, analisis tapak, analisis komponen nomadic tourism, analisis best practices, analisis pasar, analisis rencana pengembangan dan analisis investasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun rencana pengembangan dan potensi produk yang dikembangkan di Kawasan Wisata Borobudur Highland dengan konsep nomadic tourism. Hasilnya yaitu rencana pengembangan dalam bentuk masterplan.
STRATEGI PENGELOLAAN TAMAN KOTA SEBAGAI DESTINASI WISATA (OBJEK STUDI : TAMAN KOTA 2 BSD, KOTA TANGERANG SELATAN) Alya Permata Asti; Sylvie Wirawati; Liong Ju Tjung
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v3i2.12899

Abstract

Taman Kota 2 BSD is one of the public spaces in South Tangerang City that functions as a green open space which has a land area of 69,834 m2 and provides various kinds of facilities and natural and artificial beauty to overcome environmental problems in urban areas. Taman Kota 2 BSD has been operating since 2006 which was initially developed by PT. Bumi Serpong Damai Tbk, and given to the Tangerang Regency Government which was then given to the South Tangerang City Government after becoming an autonomous region as one of the regional assets. Taman Kota 2 BSD is one of the locations that is expected to become a city tourist destination, which provides sports, recreation, education and culinary facilities. However, in reality the management of this park has not been able to meet the needs of the community and cannot carry out its role properly as a public and social facility. The purpose of this study was to determine the potential and problems contained in the park, to determine the performance of park management and to propose management strategies for Taman Kota 2 BSD. Data collection in this study was carried out by means of field surveys, interviews, distributing questionnaires and literature studies. To find out how management strategies can be applied, the authors use analysis (location, physical condition, attractiveness, best practice, visitor perceptions and preferences, management strategy). The results of the author's research are in the form of a proposed strategy for the management of Taman Kota 2 BSD in order to achieve sustainable conservation.Keywords: Management; Strategy; Urban ParkAbstrak Taman Kota 2 BSD merupakan salah satu ruang publik di Kota Tangerang Selatan yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau yang memiliki luas lahan sebesar 69.834 m2 dan menyediakan berbagai macam fasilitas serta keindahan alam maupun buatan untuk mengatasi permasalahan lingkungan di kawasan perkotaan. Taman Kota 2 BSD telah beroperasi sejak tahun 2006 yang dikembangkan pada awal mula oleh PT. Bumi Serpong Damai Tbk, dan diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang yang kemudian diberikan kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan setelah menjadi daerah otonom sebagai salah satu aset daerah. Taman Kota 2 BSD merupakan salah satu lokasi yang diharapkan dapat menjadi destinasi wisata kota, yang menyediakan fasilitas olahraga, rekreasi, edukasi dan kuliner. Namun pada kenyataan pengelolaan taman ini belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak dapat melaksanakan perannya dengan baik sebagai fasilitas umum dan sosial. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi dan masalah yang terdapat pada taman, mengetahui kinerja pengelolaan taman dan memberikan usulan strategi pengelolaan untuk Taman Kota 2 BSD. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara survei lapangan, wawancara, penyebaran kuesioner dan studi pustaka. Untuk mengetahui bagaimana strategi pengelolaan yang dapat diterapkan, penulis menggunakan analisis (lokasi, kondisi fisik, daya tarik, best practice, persepsi dan preferensi pengunjung, strategi pengelolaan). Hasil penelitian penulis yaitu berupa usulan strategi terhadap kegiatan pengelolaan Taman Kota 2 BSD agar tercapai konservasi berkelanjutan. 
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN MALL BARU DI KOTA HARAPAN INDAH Raul Acacia; Liong Ju Tjung; Sylvie Wirawati
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 2, No 2 (2020): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v2i2.8851

Abstract

The growth of property continues to increase significantly in Indonesia, especially centered on the Jakarta causing satellite cities such as Bekasi Regency to be one of the options in property Development. Damai Putra Group as one of the developers to create a new township that is directly adjacent with Jakarta, especially East Jakarta. With good accessibility and now there is also public transport, it will increase the activity and value of land in Kota Harapan IndahDamai Putra Group sees this as an opportunity, with a number that has begun to be quite densely populated in Kota Harapan Indah wanting to provide supporting facilities to build new mall in Kota Harapan Indah. This feasibility study aims to determine the potential and threats that exist and also minimize risks, and studying the feasibility especially in financial, and also produce the concept of mall in accordance with current market trends and conditions. In this case, the author uses several methods to collect data with primary and secondary data collection, namely field surveys, interviews, and documentation. In this case the authors conducted several analyzes to achieve the objectives consisting of location and site analysis, market analysis, development concept analysis, and investment analysis. The results of this feasibility study based on the analysis that has been done show that this land is eligible to be developed into a mall.Keywords : Shopping Mall; Investment; Feasibility StudyAbstrakPertumbuhan properti yang terus meningkat secara signifikan di Indonesia, terutama berpusat pada kota Jakarta menyebabkan kota-kota satelit seperti Kabupaten Bekasi menjadi salah satu pilihan dalam pengembangan properti, Damai Putra Group selaku salah satu pengembang yang besar membuat kota baru yang letaknya berbatasan dengan Jakarta, tepatnya Jakarta Timur. Dengan aksesibilitas yang baik dan saat ini pula sudah ada transportasi umum maka akan semakin meningkatkan aktifitas dan nilai lahan di Kota Harapan Indah. Damai Putra Group melihat ini sebagai peluang , dengan sudah mulai cukup padatnya kepadatan penduduk di Kota Harapan Indah ingin menyediakan fasilitas komersial pendukung yaitu membangun mall baru di Kota Harapan Indah. Studi  kelayakan ini memiliki tujuan utama untuk meminimalisir resiko dan juga untuk mengetahui potensi dan ancaman yang ada, serta bertujuan untuk mengetahui kelayakan pembangunan secara finansial, dan juga menghasilkan konsep mall sesuai dengan tren dan kondisi pasar saat ini. Dalam hal ini penulis menggunakan beberapa cara untuk mengumpulkan data dengan pengumpulan primer maupun sekunder, yaitu survei lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Penulis melakukan beberapa analisis untuk mencapai tujuan itu berupa analisis lokasi dan tapak, analisis pasar, analisis konsep pengembangan, dan analisis investasi. Hasil dari studi kelayakan ini  berdasarkan analisis yang telah dilakukan menunjukan bahwa lahan ini layak untuk dikembangkan menjadi mall. 
RENCANA PENATAAN AREA FASILITAS PENUNJANG YANG BERORIENTASI PADA AKTIVITAS BANDAR UDARA Rudi Suhardi; Parino Rahardjo; Sylvie Wirawati
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 1, No 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v1i2.4588

Abstract

Soekarno-Hatta Airport is one of the Indonesian International airport located in the city of Tangerang with the top 20 busiest from 2010 to 2017 in the world, the area of facilities supporting the activities of Soekarno Hatta Airport which is set on Plan layout of Tangerang City area and plan Detail layout of urban area airport.The airport support area is an area that has facilities that directly and indirectly support airport activities, such as air aircraft workshop facilities, warehousing, sports, lodging, shops, restaurants, Golf courses, green open spaces, parking, leisure, and offices.But the Area that has been designated as a supporting facility does not work properly and maximally, so it needs to be rearranged to function properly.The authors use 5 methods of analysis, namely policy analysis, best practice, Location & site, market, and the need for space to produce a proposal to plan the arrangement of area facilities supporting Soekarno Hatta Airport with an Airport Oriented approach Activities.AbstrakBandara Soekarno Hatta adalah salah satu Bandara International Indonesia yang terletak di Kota Tangerang dengan peringkat 20 besar tersibuk sejak tahun 2010 hingga 2017 di dunia, area fasilitas penunjang aktivitas Bandara Soekarno Hatta yang ditetapkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang dan Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perkotaan Bandara. Area fasilitas penunjang bandar udara adalah area yang memiliki fasilitas-fasilitas yang secara langsung dan tidak langsung menunjang kegiatan bandar udara, seperti fasilitas perbengkelan pesawat udara, pergudangan, olah raga, penginapan, toko, restoran, lapangan golf, ruang terbuka hijau, perparkiran, rekreasi, dan perkantoran. Namun Area yang telah ditetapkan sebagai fasilitas penunjang tidak berfungsi dengan seharusnya dan maksimal, sehingga perlu dilakukan penataan kembali agar bisa berfungsi dengan semestinya. Penulis menggunakan 5 metode analisis, yaitu analisis kebijakan, best practice, lokasi & tapak, pasar, dan kebutuhan ruang untuk menghasilkan usulan rencana penataan area fasilitas penunjang Bandara Soekarno Hatta dengan pendekatan Airport Oriented Activities.
STUDI PENYEDIAAN FASILITAS DAN PERKEMBANGAN KOTA BARU DALAM RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHUNI (STUDI KASUS : KOTA HARAPAN INDAH, BEKASI) Della Miyono; Sylvie Wirawati; I G. Oka Sindhu Pribadi
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v3i2.12818

Abstract

Kota Harapan Indah (KHI) is one of the residential areas located on the eastern border of Jakarta that being developed with the concept of a new town. KHI has a total land area of 2.200 Ha and 700 Ha has been developed into a residence equipped with various facilities. Currently, there are 32 residential clusters and 1 non-cluster that are already in operation and will continue to grow given the presence of vertical residential projects in 2019 and an increase in the number of residential clusters in 2020. As a new town, the addition of occupancy that occurred in KHI is important to be balanced with the appropriate number of facilities in order to support ongoing residential activities. However based on the current observations, it is suspected that the number of resident that continues to grow in KHI has not been matched by the number of appropriate facilities. This study aims to see the development of KHI and find out whether the development and provision of facilities carried out at KHI has met the needs of the residents of the area. The methods used in this study are the timeline, comparative, and correlation method. There are four analyzes carried out in this study, namely analysis of the development of KHI, analysis of residential development, analysis of development and provision of facilities and lastly is correlation analysis between residential development and the addition of facilities in KHI. The results of this study show the development of KHI during two development periods, where in the first period it developed towards the south of the KHI area and in the second period it leads to the north, also shows that the provision of facilities at KHI had mostly met the standards of providing city facilities. Keywords: facilities; new town; development; provision; correlationAbstrakKota Harapan Indah (KHI) merupakan salah satu kawasan permukiman berlokasi di perbatasan timur Jakarta yang dikembangan dengan konsep kota baru. KHI memiliki total luas lahan sebesar 2,200 Ha dan sebesar 700 Ha sudah dikembangkan menjadi hunian yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Saat ini terdapat 32 cluster dan 1 non-cluster hunian yang sudah beroperasi dan akan terus bertambah melihat adanya proyek hunian vertikal pada tahun 2019 dan ada penambahan jumlah cluster hunian pada tahun 2020. Sebagai sebuah kota baru, penambahan hunian yang terjadi di KHI penting untuk diimbangi dengan jumlah fasilitas yang sesuai agar dapat mendukung kegiatan hunian yang berlangsung. Namun berdasarkan hasil pengamatan saat ini, diduga jumlah hunian yang terus berkembang di KHI belum diimbangi dengan jumlah fasilitas yang sesuai. Studi ini bertujuan untuk melihat perkembangan KHI dan mengetahui apakah perkembangan juga penyediaan fasilitas yang di lakukan di KHI sudah memenuhi kebutuhan penghuni kawasan tersebut. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode timeline, metode komparatif, dan metode korelasi. Terdapat empat analisis yang dilakukan dalam studi ini yaitu analisis perkembangan KHI, analisis perkembangan hunian, analisis perkembangan dan penyediaan fasilitas dan analisis hubungan perkembangan hunian dengan penambahan fasilitas di KHI. Hasil dari studi ini memperlihatkan perkembangan KHI selama dua periode pengembangan, dimana pada periode pertama berkembang mengarah ke selatan wilayah KHI dan pada periode kedua mengarah ke utara, juga menunjukan bahwa penyediaan fasilitas di KHI sebagian besar sudah memenuhi standar penyediaan fasilitas kota.  
STRATEGI PENGELOLAAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAYA TARIK PASAR SENI ANCOL Yudhistira Pratama; Sylvie Wirawati; B. Irwan Wipranata
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v3i2.12891

Abstract

The market is generally known to the public as a place for transactions between sellers and buyers. However, there is a different market than usual, namely the Ancol Art Market which is part of a tourist destination. This art market is a place intended for artists to collaborate and get public appreciation. In addition, it is also intended as a Recreative and Educational Public Open Space for the community to carry out activities and gather. Ancol Art Market was once so popular and attracted local tourists as well as foreign tourists. However, along with technological developments and trends, the way people appreciate art has changed. Until now, arts and cultural activities there are less highlighted and promoted. Therefore, the main objective of this research is to propose a management strategy in increasing the attractiveness, promotion and determination of the appropriate brand image in order to increase public interest in the Ancol Art Market. In addition, the development of this tourist attraction is expected to be able to improve the economy of artists/craftsmen in it and educate the public about art and culture. This research is a descriptive research with a qualitative approach. Qualitative data collection was carried out by conducting field surveys to tourist sites and in-depth interviews with several related sources. This research has obtained results in the form of proposed management strategies that can be used in increasing the attractiveness, promotion and determination of the Ancol Art Market brand image. Keywords : Art market; Attractiveness; Management Strategy; Promotion; Tourism Management AbstrakPasar umumnya dikenal masyarakat sebagai tempat transaksi antara penjual dan pembeli. Namun terdapat pasar yang berbeda dari biasanya, yaitu Pasar Seni Ancol yang merupakan bagian dari destinasi wisata. Pasar seni ini merupakan wadah yang diperuntukan bagi seniman untuk bisa berkolaborasi dan mendapat apresiasi publik. Selain itu, juga ditujukan sebagai Ruang Terbuka Publik yang Rekreatif dan Edukatif bagi masyarakat dalam beraktifitas dan berkumpul.  Pasar Seni Ancol dahulu pernah begitu populer dan menarik minat wisatawan lokal juga wisatawan mancanegara. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan trend, cara masyarakat dalam mengapresiasi seni telah berubah. Hingga saat ini kegiatan seni dan budaya di sana kurang di sorot dan dipromosikan. Oleh sebab itu tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan usulan strategi pengelolaan dalam meningkatkan daya tarik, promosi dan penentuan brandimage yang sesuai guna meningkatkan minat masyarakat terhadap Pasar Seni Ancol. Selain itu, berkembangnya objek wisata ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian seniman/pengrajin di dalamnya dan mengedukasi masyarakat mengenai kesenian dan budaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan melakukan survey lapangan ke lokasi wisata dan wawancara mendalam dengan beberapa narasumber terkait. Penelitian ini telah mendapatkan hasil berupa usulan strategi penglelolaan yang dapat digunakan dalam meningkatkan daya tarik, promosi dan penentuan brand image Pasar Seni Ancol.