Sylvie Wirawati
Program Studi S1 PWK, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

(STUDI KASUS: TAMAN MENTENG, JAKARTA PUSAT) Rizqi Kusumaningrum Henuhili; Sylvie Wirawati; Liong Ju Tjung
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v3i2.12851

Abstract

Taman Menteng is one of the city parks in DKI Jakarta, located on HOS Cokroaminoto street and has an area of 24,546 m2. Taman Menteng is known as the city park that has many facilities. Ranging from sports courts, children's playground, toilets, places of worship, parking lots, to two cultural halls (greenhouses). Unfortunately, menteng park has not been revitalized since it's establishment, in 2007. This may reduce the satisfaction of visitors. As for the purpose of this study, it is (1) to know the role of menteng park on its surroundings,(2) to know the characteristics of visitors, (3) to know the availability of Taman Menteng facilities for visitors' satisfaction, and (4) to know what facilities to add or reduce. This research is using quantitative approach. The number of samples in this study is 160. The Importance Performance Analysis (IPA) method is the method of analysis used for the study. The results of the study shows that Taman Menteng visitors still find little satisfaction in some of the existing facilities - toilets, dumpsters, ramp, children’s playground, pavements, sports courts, and the calisthenics area. Keywords: Facilities; Taman Menteng; Visitor satisfactionAbstrakTaman Menteng yang merupakan salah satu taman kota di DKI Jakarta, terletak di Jalan HOS Cokroaminoto dan memiliki luas sebesar 24.546 m2. Taman Menteng dikenal sebagai taman kota yang memiliki banyak fasilitas. Mulai dari lapangan olahraga, taman bermain anak, toilet, tempat ibadah, gedung parkir, hingga dua ruang serbaguna (rumah kaca). Sayangnya, Taman Menteng belum pernah direvitalisasi sejak pertama dibangun, yaitu tahun 2007. Hal ini bisa saja mengurangi kepuasan pengunjung. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui peran Taman Menteng terhadap lingkungan sekitarnya, (2) mengetahui karakteristik pengunjung, (3) mengetahui pengaruh ketersediaan fasilitas Taman Menteng terhadap kepuasan pengunjung, dan (4) mengetahui fasilitas apa yang harus ditambah atau dikurangi. Penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 160 responden. Metode Importance Performance Analysis (IPA) merupakan metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah pengunjung Taman Menteng masih kurang puas terhadap beberapa fasilitas yang ada, yaitu toilet, tempat sampah, ramp, area bermain anak, perkerasan, lapangan olahraga, dan area calisthenics.
PENATAAN KAWASAN SEKITAR STASIUN SUDIMARA DENGAN KONSEP TOD (TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT) Bisma Wikanthyasa Irawan; Liong Ju Tjung; Sylvie Wirawati
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 2, No 2 (2020): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v2i2.8855

Abstract

South Tangerang has become one of the residential choices for commuters. Mayor of the city of South Tangerang said that more than 50% of its residents work in Special Capital Region of Jakarta. The transportation that commuters use for their daily activities is the KRL Commuter Line. Sudimara Train Station, located in South Tangerang, is the second highest station in the KRL Commuter Line in passenger acquisition, totaling 7.623.530 passengers in 2018. Based on Perda No. 9 of 2019 Concerning Regional Spatial Plans of 2011 – 2031, Sudimara Station is one of the stations designated to be developed into the TOD area. The proliferation of residential developments in South Tangerang makes the distance between the dwelling and transit points far apart, private vehicles are one way to the transit point, causing traffic congestion due to inadequate road capacity and the number of side obstacles. The lack of integration between available modes of transportation exacerbates this situation. Therefore, an arrangement will be made in the area around Sudimara Station by using the TOD concept. This is intended to achieve harmony between the station as a transit point and the residential area and its facilities. Before doing this, will first be done searching for potentials and problems that will arise from the plan. The research method that I use is quantitative and qualitative. This research will provide results in the form of a regional arrangement master plan with the TOD concept. Keywords: Integration; Residential; Sudimara; Transit Oriented Development (TOD) AbstrakKota Tangerang Selatan menjadi salah satu kota pilihan hunian bagi para komuter. Walikota Tangerang Selatan mengatakan bahwa lebih dari 50% warganya bekerja di DKI Jakarta. Transportasi yang digunakan para komuter untuk beraktivitas sehari-hari adalah KRL Commuter Line. Stasiun Sudimara yang terletak di Kota Tangerang Selatan merupakan stasiun tertinggi kedua pada sistem KRL Commuter Line di Jalur Rangkasbitung dalam perolehan penumpang, sebanyak 7.623.530 penumpang pada tahun 2018. Berdasarkan Perda No. 9 Tahun 2019 Tentang RTRW Tahun 2011 – 2031, Stasiun Sudimara menjadi salah satu stasiun yang ditunjuk untuk dikembangkan menjadi kawasan TOD (Transit Oriented Development). Menjamurnya pengembangan hunian di Kota Tangerang Selatan membuat jarak antara hunian dengan titik simpul transit berjauhan, kendaraan pribadi merupakan salah satu cara menuju titik transit, sehingga menyebabkan kepadatan lalu lintas akibat kapasitas jalan yang kurang memadai dan banyaknya hambatan samping. Tidak terintegrasinya antar moda transportasi yang tersedia memperparah keadaan ini. Oleh sebab itu, akan dilakukan penataan pada area sekitar Stasiun Sudimara dengan memakai konsep TOD. Hal ini dimaksudkan agar tercapainya keharmonisan antara stasiun sebagai titik transit dan kawasan hunian beserta fasilitasnya. Sebelum melakukan hal tersebut, dilakukan terlebih dahulu pencarian potensi serta masalah yang akan ditimbulkan dari rencana tersebut. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini akan memberikan hasil berupa rencana induk penataan kawasan dengan konsep TOD.
PENATAAN KAWASAN WISATA PANTAI GESING KECAMATAN PANGGANG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA Hana Grace Yosephine; Irwan Wipranata; Sylvie Wirawati
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v3i2.12892

Abstract

The Gesing Beach tourist area is one of the tourist destinations in Gunungkidul Regency and is managed by the Gunungkidul Regency Tourism Office. The Gesing Beach tourist area was inaugurated in 2017, Gesing Beach is a beach with a landscape shape in the form of white sand beaches, hills and beaches. This tourist area is unique in its small waves and soft and light cream colored beach sand. The existing condition of the Gesing Beach Tourism Area which has natural scenery and good natural conditions, as well as its own uniqueness. However, the available potential cannot be utilized optimally because it does not yet have the facilities, facilities and infrastructure that support existing activities and potentials. In addition, the manager of the Gesing Beach tourist area has not promoted this tourist area so that there are still many visitors who do not know this tourist area, besides the lack of information makes this tourist area not widely known to people. The Gesing Beach tourist area still does not have adequate facilities, facilities and infrastructure such as trash cans, gazebos, souvenir shops, guest houses, directional signs, street lights, telecommunications networks, clean water, etc. existing facilities, build the required facilities and infrastructure. Keywords: Facilities; Facilities and Infrastructure; Promotion; Coastal Planning AbstrakKawasan wisata Pantai Gesing merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Kabupaten Gunungkidul  dan dikelolah oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. Kawasan wisata Pantai Gesing diresmikan pada tahun 2017, Pantai Gesing adalah pantai dengan bentuk bentang alam berupa pantai pasir putih, bukit dan pantai kawasan wisata ini memiliki keunikan pada ombak yang kecil dan pasir pantai yang halus serta berwarna krem terang. Kondisi eksisting dari Kawasan Wisata Pantai Gesing yang memiliki pemandangan alam dan kondisi alam yang baik, serta keunikan tersendiri. Namun, potensi yang tersedia belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena belum memiliki fasilitas, sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan dan potensi yang ada. Selain itu, pengelola kawasan wisata Pantai Gesing belum melakukan promosi untuk kawasn wisata ini sehingga masih banyak pengunjung yang tidak mengetahui kawsan wisata ini, selain itu minimnya informasi semakin membuat kawasan wisata ini tidak banyak diketahui pengunjung. Kawasan wisata Pantai Gesing masih belum memiliki fasilitas, sarana dan prasarana yang memadai seperti tempat sampah, gazebo, kios souvenir, guest house, rambu petunjuk arah, lampu jalan, jaringan telekomunikasi, air bersih dll sehingga kawasan wisata Pantai Gesing memerlukan penataan untuk menata dan memperbaiki fasilitas yang telah ada, membangun fasilitas serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
RENCANA PENGELOLAAN TAMAN HUTAN KOTA PENJARINGAN, JAKARTA UTARA Merrilin Lauren; Sylvie Wirawati; Liong Ju Tjung
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v3i2.12853

Abstract

The procurement of green open space is one of the important things for the balance of the ecosystem for urban residents. One of the green open spaces in Jakarta which also has a function as a water catchment area in the northern part of Jakarta is the Penjaringan City Forest Park. However, the utilization of the Penjaringan City Forest Park has not been optimal with various management problems that exist in the park, so this research was conducted to identify the physical conditions and potentials and problems in the park by using location analysis, attractiveness analysis, facilities and infrastructure analysis, best practices analysis, as well as using the visitor's point of view, namely the perception and preference of visitors to management in evaluating management at the Penjaringan City Forest Park. From the results of the evaluation, a management plan was prepared which was used as a proposed management plan for the manager of the Penjaringan City Forest Park, North Jakarta. Keywords: Management; Planning; Urban Forest Park.AbstrakPengadaan ruang terbuka hijau menjadi salah satu hal yang penting bagi keseimbangan ekosistem bagi warga perkotaan. Salah satu ruang terbuka hijau di jakarta yang juga memiliki fungsi sebagai ruang resapan air di bagian utara jakarta yaitu Taman Hutan Kota Penjaringan. Namun pemanfaatan Taman Hutan Kota Penjaringan belum optimal dengan masih dapat dijumpai berbagai permasalahan pengelolaan yang ada pada taman tersebut sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik serta potensi dan masalah pada taman dengan menggunakan analisis lokasi, analis daya tarik, analisis sarana dan prasarana, analisis best practices, serta menggunakan sudut pandang pengunjung yaitu persepsi dan preferensi pengunjung terhadap pengelolaan dalam melakukan evaluasi pengelolaan di Taman Hutan Kota Penjaringan. Dari hasil evaluasi yang ada dilakukan penyusunan rencana pengelolaan yang dijadikan usulan rencana pengelolaan bagi pengelola Taman Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara. 
STUDI PERKEMBANGAN PERUMAHAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS DI CITRA RAYA Fredrick Effendy; Liong Ju Tjung; Sylvie Wirawati
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 2, No 2 (2020): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v2i2.8841

Abstract

Citra Raya is one of the new town in the Regency of Tangerang, Banten, which has been developed since 1994. This is the largest project of the Ciputra Group that stands on an area of 2,760 hectares. The development of Citra Raya is so rapid, the area of land that has been developed reaches 1,000 hectares. Currently Citra Raya has 51 residential clusters, including EcoHome which is the first apartment product. Citra Raya continues to present a variety of the latest facilities to meet the needs of its residents. The built facilities also continue to increase in scale as the services of Citra Raya develop. The purpose of this study is to determine the chronology / timeline of the development of housing and facilities in Citra Raya, determine the adequacy of the number of facilities built in Citra Raya to the standard needs of facilities, and knowing the relationship between housing development and the provision of facilities in Citra Raya. Data collection in this research was carried out by field surveys, interviews with developers, electronic media, and literature studies. Then there are five analyzes carried out, namely analysis of the development of Citra Raya, analysis of housing development, analysis of facility provision, analysis of facility adequacy, and analysis of the relationship between housing and facility development. Based on the results of the study note that the facilities in Citra Raya are sufficient for the residents in it. Even though some of the facilities are still lacking in terms of numbers, when viewed from the area of land that has been developed it meets existing standards. Then the development of housing and provision of facilities in Citra Raya has a strong positive relationship. The increase in the number of houses was also followed by the increase in the number of facilities. Keywords: development, facility, housing AbstrakCitra Raya merupakan salah satu kota baru yang berada di Kabupaten Tangerang, Banten, yang telah dikembangkan sejak tahun 1994. Proyek terbesar Ciputra Group ini berdiri di atas lahan seluas 2.760 hektar. Perkembangan Citra Raya begitu pesat, luas lahan yang telah dikembangkan mencapai 1.000 hektar. Saat ini Citra Raya memiliki 51 cluster perumahan, termasuk EcoHome yang merupakan produk apartemen pertama. Citra Raya terus menghadirkan beragam fasilitas terbaru untuk memenuhi kebutuhan penghuninya. Fasilitas yang dibangun juga terus bertambah skala pelayanannya seiring dengan berkembangnya Citra Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kronologi / timeline perkembangan perumahan dan fasilitas di Citra Raya, mengetahui ketercukupan jumlah fasilitas yang terbangun di Citra Raya terhadap standar kebutuhan fasilitas, dan mengetahui hubungan antara perkembangan perumahan dan penyediaan fasilitas di Citra Raya. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara survei lapangan, wawancara dengan pengembang, media elektronik, serta studi pustaka. Lalu terdapat lima analisis yang dilakukan, yaitu analisis perkembangan Citra Raya, analisis perkembangan perumahan, analisis penyediaan fasilitas, analisis ketercukupan fasilitas, dan analisis hubungan perkembangan perumahan dan fasilitas. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa fasilitas yang ada di Citra Raya telah mencukupi kebutuhan penghuni di dalamnya. Meskipun beberapa fasilitas masih kurang dari segi jumlahnya, namun jika dilihat dari luas lahan yang terbangun telah memenuhi standar yang ada. Lalu perkembangan hunian dan penyediaan fasilitas di Citra Raya memiliki hubungan yang kuat positif. Bertambahnya jumlah hunian juga diikuti dengan bertambahnya jumlah fasilitas.
EVALUASI PENERAPAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL) KAWASAN WISATA PANTAI TELUK PENYU DAN BENTENG PENDEM Eka Lusiana; Sylvie Wirawati
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 2, No 1 (2020): APRIL
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v2i1.7291

Abstract

The Teluk Penyu Beach and Benteng Pendem tourism areas, are two different tours in one area, located in South Cilacap Subdistrict, Cilacap Regency, Central Java. Document of Building and Environmental Planning (RTBL) of the area in its implementation are some  compatible plans that will be compared with the general guideline factors of the RTBL and the needs of the community, traders and visitors. So the authors will Evaluate the Implementation of Building and Environmental Planning (RTBL) in the Teluk Penyu Beach and Benteng Pendem tourism area. The purpose of this study is to evaluate the RTBL of the Teluk Penyu Beach and Benteng Pendem viewed from the document physical plan of the RTBL, policies or laws related to the RTBL guidelines, existing attractiveness, and perceptions and satisfaction from the visitors and community side to facilities and plans on the Teluk Penyu Beach, and the suitability to RTBL guiding factors. To achieve these objectives, several analyzes were using analytical tools such as descriptive, cartesian diagrams, and CSI. So the results of the analysis can be used to assess how to the suitability of the physical plan of the RTBL. Keywords: Building and Environmental Planning (RTBL); physical plan; rtbl general guidelinesAbstrakKawasan wisata Pantai Teluk Penyu dan Benteng Pendem, merupakan dua jenis wisata berbeda yang berada pada satu kawasan, yang terletak di Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) pada kawasan ini dalam penerapannya terdapat beberapa rencana yang tidak sesuai baik dengan kebutuhan masyarakat dan pengunjung, maupun dengan kebijakannya, yang kemudian akan dibandingkan dengan beberapa faktor-faktor pedoman umum RTBL dan kebutuhan masyarakat sekitar, pedagang/pelaku usaha dan pengunjung. Sehingga penulis akan melakukan Evaluasi Penerapan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan wisata Pantai Teluk Penyu dan Benteng Pendem. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengevaluasi RTBL Pantai Teluk Penyu dan Benteng Pendem dilihat dari dokumen rencana fisik RTBL, kebijakan atau undang-undang terkait Pedoman RTBL, daya tarik eksisting, dan persepsi dan kepuasan dari sisi pengunjung dan masyarakat/pelaku usaha terhadap fasilitas dan rencana di Pantai Teluk Penyu, dan kesesuaian dengan faktor-faktor pedoman umum RTBL. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan beberapa analisis dengan menggunakan alat analisis seperti deskriptif, diagram kartesisus, dan csi. Sehingga hasil dari analisis yang dilakukan tersebut dapat digunakan untuk menilai bagaimana kesesuaian rencana fisik dari RTBL dengan pedoman umum dan kebutuhan masyarakat.
STUDI ASPEK HUNIAN BERKELANJUTAN PADA RUSUNAWA (OBJEK STUDI : RUSUNAWA RAWA BEBEK) Abraham Marcelino Sihombing; Sylvie Wirawati; I G Oka Sindhu Pribadi
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v3i2.12852

Abstract

Rental Flats is a housing program that is used to solve housing problems. The Jakarta government, has one of its visions, namely the realization of sustainable settlements. It is certain that the purpose of building this flats cannot be separated from the aspects of sustainable housing which combines environmental, social and economic aspects into the development strategy to ensure the integrity of the environment as well as the safety, ability, welfare, and quality of current and future generations. Therefore, the purpose of choose the Rawa Bebek flats as study object is because this is one of the flats that built by Jakarta based on this vision and the purpose of this study is to see the forms of implementation of sustainable aspects that has been doing and evaluate them, so that apart from conducting studies, also can provide suggestions and recommendations on aspects of sustainable housing that need to be improved. The research method used is descriptive qualitative method. The results obtained are that in the application of sustainability aspects, especially in Rawa Bebek flats, environmental aspects are aspects that need to be improved a lot. Because in this aspect the Rawa Bebek flats already has the system, but it has not been running optimally. Meanwhile, the social and economic aspects of Rawa Bebek Rusunawa has been running quite well in their implementation. The Result, Rawa Bebek Flats has implemented many aspects of sustainable housing, although these aspects need to be improved in order to achieve a better sustainable settlement. Keywords: Flats; Sustainable Housing; Sustainable  AbstrakRumah Susun Sewa merupakan program perumahan yang digunakan untuk mengatasi masalah perumahan khususnya di daerah perkotaan. Pemerintah DKI Jakarta dalam pembangunannya, memiliki salah satu visinya yaitu  dapat terwujudnya permukiman yang berkelanjutan. Dipastikan bahwa tujuan dibangunya rusunawa ini tidak lepas dari aspek – aspek hunian berkelanjutan yang dimana memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kedalam strategi pembangunan untuk menjami keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu generasi saat ini dan generas masa depan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi terhadap Rusunawa Rawa Bebek salah satu rusunawa yang dibangun oleh DKI Jakarta dengan berlandaskan visi tersebut untuk melihat bentuk penerapan – penerapan aspek berkelanjutan yang telah dilakukan dan melakukan evaluasi terhadapnya sehingga selain melakukan studi juga dapat memberikan saran dan rekomendasi terhadap aspek – aspek hunian keberlanjutan yang perlu ditingkatkan. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian yang didapatkan adalah bahwa dalam penerapan aspek – aspek keberlanjutan khususnya di Rusunawa Rawa Bebek, aspek lingkungan merupakan aspek yang perlu banyak ditingkatkan. Karena pada aspek tersebut Rusunawa Rawa Bebek sudah memiliki sistemnya, tetapi belum berjalan optimal. Sedangkan untuk aspek sosial dan ekonomi Rusunawa Rawa Bebek sudah berjalan cukup baik dalam penerapanya. Dengan hasil ini, Rusunawa Rawa Bebek sudah menerapkan banyak aspek hunian berkelanjutan walaupun berbagai aspek tersebut perlu ditingkatkan agar tercapai suatu permukiman yang berkelanjutan yang lebih baik.
KERJASAMA PENGELOLAAN ASET M BLOC SPACE MELALUI SISTEM KERJASAMA USAHA PERUM PERURI DAN PT. RUANG RIANG MILENIAL Violetta Ciptafiani; Sylvie Wirawati
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 4 No. 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v4i2.22450

Abstract

Due to the ease of access to public transportation modes, as well as the large potential for regional development, the use of land and buildings in Blok M area is important so that the potential is not wasted. One of the locations that has the potential for the development in the Blok M area is the land and buildings owned by Perum Peruri. Initially, the use of land and buildings in the Perum Peruri area was not maximized and was neglected due to difficulties in managing assets owned. However, this condition has changed since the collaboration between Perum Peruri and PT. Ruang Riang Milenial are collaborated in managing property asset of several buildings belonging to Perum Peruri and made it as M Bloc Space in 2019. This collaboration, has the aim of being able to manage Perum Peruri assets in order to maximize their potential, as well as to provide a new atmosphere for Blok M which is now starting to have a decrease in visitor interest. In addition, the development of M Bloc Space also indirectly encourages people who are interested in coming to the location by using public transportation whose access is only needed by foot. This study conducted using a qualitative analysis method to be able to study the process and results of the collaboration between Perum Peruri and PT. Millennials' Space to be able to build and manage M Bloc Space until it exists and is known as it is now. Keywords:  Collaboration; M Bloc Space; Perum Peruri; PT. Ruang Riang Milenial; Property Asset Management Abstrak Kemudahan akan akses terhadap moda transportasi umum, serta potensi pengembangan kawasan yang besar, pemanfaatan lahan dan bangunan yang terdapat dalam kawasan Blok M adalah hal yang penting agar potensi yang dimiliki tidak terbuang sia-sia. Salah satu lokasi yang memiliki potensi pengembangan dalam kawasan Blok M adalah lahan dan bangunan yang dimiliki Perum Peruri. Mulanya, kondisi lahan dan bangunan dalam kawasan Perum Peruri tidak termaksimalkan penggunaannya dan terbengkalai karena adanya kesulitan pengelolaan aset yang dimiliki. Namun hal ini berubah sejak adanya kerjasama yang terjalin antara Perum Peruri dan PT. Ruang Riang Milenial yang bekerjasama dalam manajemen aset properti beberapa bangunan milik Perum Peruri dan menjadikannya sebagai M Bloc Space pada tahun 2019. Kerjasama yang terjalin ini, selain memiliki tujuan untuk dapat mengelola aset Perum Peruri agar dapat memaksimalkan potensinya dilakukan juga agar dapat memberikan suasana baru bagi kawasan Blok M yang kini mulai memiliki penurunan minat pengunjung. Selain itu, pengembangan kawasan M Bloc Space juga secara tidak langsung mendorong masyarakat yang berminat untuk datang ke lokasi untuk dapat memanfaatkan penggunaan moda transportasi umum yang aksesnya hanya dibutuhkan dengan berjalan kaki. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis kualitatif untuk bisa mempelajari proses dan hasil kerjasama yang terjalin antara Perum Peruri dan PT. Ruang Riang Milenial untuk dapat membangun dan mengelola M Bloc Space hingga ada dan dikenal seperti sekarang.
TINGKAT KEPUASAN PENGHUNI APATEMEN CITRA LAKE SUITE TERHADAP PELAYANAN KEPADA PENGHUNI (OBJEK STUDI: APARTEMEN CITRALAKE SUITE CITRA 6 JAKARTA BARAT) Stephen Stephen; Liong Ju Tjung; Sylvie Wirawati
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 4 No. 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v4i2.22451

Abstract

Due to the limited land available, and the increasingly expensive landed house prices, many new developers are developing vertical housing, one of which is apartments. An apartment is a building that can be used as a residence by dividing it into several rooms or groups of rooms separated by a partition (boundary). Apartments are also one of the most popular types of vertical housing, especially among residents of DKI Jakarta. Apartment developments are built for upper-middle class residents, and the equipment for each apartment is different from that of a simple flat. The purpose of building vertical housing (apartments) is to meet housing needs for middle and high income people. With just 1 tower, you can make several apartment units in it, this is much more efficient and effective in using and utilizing the limited land in DKI Jakarta. Inside the apartment, there are facilities, as well as the quality of service provided by the apartment, this is done so that apartment residents can feel the comfort that exists while living in the apartment. There are five dimensions of service quality, namely physical evidence, reliability, responsiveness, assurance and certainty, and giving attention. The CitraLake Suite Apartment is one of the apartments that provides facilities and services that are quite comfortable for apartment residents, so a study will be conducted on the CitraLake Suite apartment, how the satisfaction level of the residents of the CitraLake Suite apartment during their stay in this apartment, and the level of service provided by the apartment will be. the manager of this CitraLake suite apartment. The data is obtained by distributing questionnaires to the residents of the CitraLake Suite apartment, then the data will be processed using the Importance Performance Analysis method. By conducting this study, we will find out whether the residents of the CitraLake Suite apartment are satisfied with the services provided. Keyword: Apartment; Service quality; Level of occupant satisfaction; Importance Performance Analysis Abstrak Akibat adanya keterbatasan lahan yang ada, dan harga rumah tapak (landed house) yang semakin mahal, maka banyak developer baru yang mengembangkan hunian berbentuk vertikal salah satunya yaitu apartemen. Apartemen adalah suatu bangunan yang dapat digunakan sebagai tempat tinggal dengan membaginya menjadi beberapa ruangan atau kelompok ruangan yang dipisahkan oleh sekat (batas). Apartemen juga menjadi salah satu tipe hunian vertikal yang paling diminati, terutama  di kalangan warga DKI Jakarta. Pengembangan apartemen dibangun untuk penghuni kelas menengah ke atas, dan perlengkapan setiap apartemen berbeda dengan rumah susun sederhana. Tujuan pembangunan hunian vertikal (apartemen) adalah untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah dan tinggi.  Dengan 1 tower saja dapat membuat beberapa unit apartemen di dalamnya, ini jauh lebih efisien dan efektif dalam mempergunakan dan memanfaatkan lahan yang terbatas di DKI Jakarta. Didalam apartemen, terdapat fasilitas – fasilitas, dan juga kualitas pelayanan yang diberikan oleh apartemen, hal itu dilakukan agar penghuni apartemen dapat merasakan kenyamanan yang ada selama tinggal di apartemen. Terdapat lima dimensi kualitas pelayanan yaitu bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan dan kepastian, serta memberikan perhatian. Apartemen CitraLake Suite merupakan salah satu apartemen yang memberikan fasilitas dan juga pelayanan yang cukup nyaman bagi para penghuni apartemen, sehingga akan dilakukan studi pada apartemen CitraLake suite, bagaimana tingkat kepuasan penghuni apartemen CitraLake Suite selama tinggal di apartemen ini, dan bagaimana tingkat pelayanan yang diberikan oleh pengelola apartemen CitraLake suite ini. Data diperoleh dengan melakukan penyebaran kuisioner kepada para penghuni apartemen CitraLake Suite, kemudian data tersebut akan diolah menggunakan metode Importance Performance Analysis. Dengan melakukan studi ini kita akan mengetahui apakah penghuni apartemen CitraLake Suite sudah puas terhadap pelayanan yang diberikan.
STUDI PENGELOLAAN TENANT MALL OUTDOOR FOOD AND BEVERAGE Putra Adhitama; Sylvie Wirawati
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 4 No. 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v4i2.22452

Abstract

The Breeze BSD is one of the outdoor food and beverage malls managed by The Breeze BSD manager under PT SinarMas which was inaugurated in 2013. Qualitative Data: Physical condition Management of tenants and outdoor food and beverage mall facilities The Breeze Quantitative Data: Quantitative data is data obtained from the manager and the results of the respondent's questionnaire. The author received field facts obtained from several visitors to The Breeze related to the existing facilities. The visitors said that the facilities were in the form of restaurants, elevators, hand washing areas, sports & entertainment areas, etc. In addition, there are also facilities that lack facilities that need to be added. For example, adding toilet points, motorbike parking slots, hangout areas, live music areas, ATM centers. The impact of the COVID-19 pandemic caused several tenants to close and reduce employees due to not being able to pay employees and pay rent so that The Breeze's income decreased quite significantly. Based on the field facts above, the author wants to do more in-depth research on Knowing management's efforts in managing tenants and facilities. Keywords: food and beverage; outdoor; Management; Tenant mall Abstrak The Breeze BSD merupakan salah satu mall outdoor food and beverage yang dikelola oleh pengelola The Breeze BSD dibawahi oleh PT SinarMas diresmikan pada tahun 2013. Data Kualitatif : Kondisi fisik Pengelolaan tenant dan fasilitas mall outdoor food and beverage The Breeze Data Kuantitatif : Data kuantitatif merupakan data yang didapat dari pengelola dan hasil kuesioner responden.Penulis mendapat fakta lapang yang diperoleh dari beberapa pengunjung The Breeze terkait dengan fasilitas yang ada. Pengunjung-pengunjung tersebut mengatakan bahwa fasilitas berupa restoran, lift, temapt cuci tangan, area sport & entertainment dll. Selain itu, terdapat juga fasilitas yang kurang fasilitas yang perlu ditambah. Misalnya, penambahan titik toilet, slot parkir motor, area nongkrong, area music live, atm center. penambahan titik toilet, slot parkir motor, area meet up, area music live, atm center. Berdasarkan fakta lapang di atas, penulis ingin melakukan penelitian lebih dalam mengenai Mengetahui upaya manajemen dalam mengelola tenant dan fasilitas.