Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

TINJAUAN TARIF INA-CBGS PADA PASIEN KASUS INFARK MIOKARD AKUT DI RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO KOTA SEMARANG BULAN JANUARI–JUNI TAHUN 2018 AGIWAHYUANTO, FAIK
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 3 (2019): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v4i3.65

Abstract

Dari hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, penyakit jantung adalah penyakit tidak menular tertinggi di Indonesia. Jumlah pasien BPJS Kesehatan dengan kasus serangan jantung di Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T Wongsonegoro Semarang, pada Januari-Juni 2018 adalah 53 pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dalam tingkat INA-CBGs pada pasien dengan kasus Acute Myocard Infarct (AMI) di K.R.M.T. Rumah Sakit Umum Daerah Wongsonegoro Semarang pada semester 1 tahun 2018 (Januari-Juni). Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan metode observasi. Objek penelitian adalah laporan indeks penyakit infark miokard akut dan hasil pengelompokan INA-CBGs. Analisis data menggunakan teknik univariat atau persentase. Hasilnya adalah jenis kelas perawatan tertinggi adalah kelas 3 (58,49), kelas 1 tingkat INA-CBGs antara 5.495.300 hingga 14.138.500, kelas 2 antara 4.710.300 hingga 8.410.800, kelas 3 antara 3.925.200 hingga 10.099.000. Saran, rumah sakit harus membuat jalur klinis untuk penyakit infark miokard akut sehingga dokter memiliki pedoman untuk memberikan pengobatan yang tepat, sehingga kualitas dan biaya dapat dikendalikan. Memberikan informasi kepada dokter untuk menulis diagnosa sesuai dengan aturan ICD 10 dan ICD 9 CM. Kata kunci: Tingkat INA-CBGs, Serangan Jantung, Deskriptif
MUTU PELAYANAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PENDAFTARAN PASIEN DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN (TPPRJ) PUSKESMAS NGALIYAN KOTA SEMARANG Agiwahyuanto, Faik; Hari Noegroho, Ferdiansyah
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 8 No 3 (2019): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.004 KB) | DOI: 10.30989/mik.v8i3.330

Abstract

Background: Minimum Service Standards (SPM) in outpatient services at the Ngaliyan Community Health Center reads the standard time to serve old patients ie 5 minutes while patients are only 7 minutes. Based on the initial survey of 10 outpatients in the Ngaliyan Health Center divided into 5 old patients and 5 new patients, it was found that on average the officers served the old patients ie 18 minutes 17 seconds and the new patients were 18 minutes 32 seconds. Objective: This study aims to analyze the service quality minimum (SPM) of TPPRJ inpatient registration at the Ngaliyan Health Center Semarang City. Methods: This study used an observational analytic research design with cross-sectional approach at Ngaliyan Public Health Center Semarang City. The sampling technique used purposive sampling with total sample are 20 respondents. Analysis data using univariate with percentage. Result: The results showed that in 1st stage average time service old patients is 6 minutes 13 seconds and new patients is 12 minutes 6 seconds. In 2nd stage average time service old patients is 11 minutes 3 seconds and new patients is 12 minutes 6 seconds. Conclusion: SPM service quality of inpatients registration influenced by inpatient waiting time.
Satisfaction Index of Employees on Service Quality through Quality Leadership at Three Hospitals B-Type, Central Java Province Agiwahyuanto, Faik; Suharyo, Suharyo; Ayusasmita, Via; Widjasena, Baju
Unnes Journal of Public Health Vol 10 No 1 (2021): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang (UNNES) in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujph.v10i1.36806

Abstract

One achievement of leadership style is job satisfaction. Therefore, this research aims to analyze the effect of job satisfaction on service quality through the leadership of hospital directors at various Type B Regional General Hospitals. This was done by processing data contained in the Decree of the Minister of Administrative Reform (Kepmenpan) No. Kep/25/M.PAN/2/2004. The research had a cross sectional study design and 500 samples who were employees from both civil servants and BLUD (300 respondents from hospital B type at Semarang city, 100 from Jepara regency, and 100 from Kendal regency). A simple random sampling was the technique used to obtain the subjects. Data processing and analysis was performed using the Community Satisfaction Index of Government Agencies Service Units. The results show that employee satisfaction index, service quality and the quality leadership of hospital B type at Semarang city and at Kendal Regency is decreasing. But hospital B type at Jepara regency is increasing. Therefore, a transformational leadership style can increase employee satisfaction.
Tarif Rumah Sakit dengan Tarif INA-CBGs Pasien Rawat Inap Agiwahyuanto, Faik; Widianawati, Evina; Wulan, Widya Ratna; Putri, Rizqi Basuki
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No 4 (2020): HIGEIA: October 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4i4.37117

Abstract

Endemic diseases which have quite a high prevalence are cases of DHF. In Indonesia alone DHF numbered 68,407 cases in 2017. The average DHF patient in the RSUD K.R.Tong Wongsonegoro Semarang City was 5.45%. The aim of the study was to analyze differences in hospital rates with INA-CBGs rates in inpatients of DHF cases in the RSUD K.R.T. Wongsonegoro Semarang City in 2018. The type of this research is descriptive analysis, researcher describes difference in hospital tariffs with the rates of INA-CBGs in the RSUD K.R.T. Wongsonegoro, Semarang City. The method used is observation on the index of DHF cases. The subjects in this study were 73 respondents and data analyze using univariate. The results showed that the length of stay and severity level can affect the variation of hospital rates, but the INA-CBGs rate results will remain the same according to the treatment class and severity level even though hospital rates vary. With the difference in higher hospital rates, the management section coordinates the hospital tariff setting and the hospital organization section proposes to increase the INA-CBGs rate to BPJS.
Analisis Literasi Kartu Menuju Sehat terhadap Peningkatan Kualitas dan Mutu Kader Posyandu Agiwahyuanto, Faik; Ernawati, Dyah
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 5 No 1 (2021): HIGEIA: January 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v5i1.38811

Abstract

Posyandu merupakan salah satu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelanggraan pembangunan kesehatan. Peningkatan kualitas dan mutu kader Posyandu dalam pengisian riwayat kesehatan anak di buku Kartu Menuju Sehat (KMS) salah satunya dipengaruhi oleh literasi KMS. Dengan KMS gangguan pertumbuhan dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat. Penelitian ini bertujuan menganalisis literasi KMS terhadap peningkatan kualitas dan mutu kader Posyandu dalam pengisian riwayat kesehatan anak di buku KMS. Jenis penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2020. Data diperoleh dengan wawancara Focus Groub Discussion (FGD) dan penyuluhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Focus Groub Discussion (FGD) tentang literasi KMS dan penyuluhan dan penyampaian tentang Peningkatan Kualitas Kader Posyandu (Gasurkes Puskesmas Dempet) dalam Pengisian Riwayat Kesehatan di Buku KIA melalui Literasi KMS berjalan dengan lancar. Simpulan penelitian ini adalah dengan literasi KMS telah terjadi peningkatan kualitas dan mutu kader Posyandu dalam pengisian riwayat kesehatan anak di buku KMS.
Tarif Rumah Sakit dengan Tarif INA-CBGs Pasien Rawat Inap Agiwahyuanto, Faik; Widianawati, Evina; Wulan, Widya Ratna; Putri, Rizqi Basuki
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No 4 (2020): HIGEIA: October 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4i4.37117

Abstract

Endemic diseases which have quite a high prevalence are cases of DHF. In Indonesia alone DHF numbered 68,407 cases in 2017. The average DHF patient in the RSUD K.R.Tong Wongsonegoro Semarang City was 5.45%. The aim of the study was to analyze differences in hospital rates with INA-CBGs rates in inpatients of DHF cases in the RSUD K.R.T. Wongsonegoro Semarang City in 2018. The type of this research is descriptive analysis, researcher describes difference in hospital tariffs with the rates of INA-CBGs in the RSUD K.R.T. Wongsonegoro, Semarang City. The method used is observation on the index of DHF cases. The subjects in this study were 73 respondents and data analyze using univariate. The results showed that the length of stay and severity level can affect the variation of hospital rates, but the INA-CBGs rate results will remain the same according to the treatment class and severity level even though hospital rates vary. With the difference in higher hospital rates, the management section coordinates the hospital tariff setting and the hospital organization section proposes to increase the INA-CBGs rate to BPJS.
Analisis Literasi Kartu Menuju Sehat terhadap Peningkatan Kualitas dan Mutu Kader Posyandu Agiwahyuanto, Faik; Ernawati, Dyah
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 5 No 1 (2021): HIGEIA: January 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v5i1.38811

Abstract

Posyandu merupakan salah satu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelanggraan pembangunan kesehatan. Peningkatan kualitas dan mutu kader Posyandu dalam pengisian riwayat kesehatan anak di buku Kartu Menuju Sehat (KMS) salah satunya dipengaruhi oleh literasi KMS. Dengan KMS gangguan pertumbuhan dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat. Penelitian ini bertujuan menganalisis literasi KMS terhadap peningkatan kualitas dan mutu kader Posyandu dalam pengisian riwayat kesehatan anak di buku KMS. Jenis penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2020. Data diperoleh dengan wawancara Focus Groub Discussion (FGD) dan penyuluhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Focus Groub Discussion (FGD) tentang literasi KMS dan penyuluhan dan penyampaian tentang Peningkatan Kualitas Kader Posyandu (Gasurkes Puskesmas Dempet) dalam Pengisian Riwayat Kesehatan di Buku KIA melalui Literasi KMS berjalan dengan lancar. Simpulan penelitian ini adalah dengan literasi KMS telah terjadi peningkatan kualitas dan mutu kader Posyandu dalam pengisian riwayat kesehatan anak di buku KMS.
JENIS KELAMIN, USIA DAN PENDIDIKAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET PADA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KOTA SEMARANG Sylvia Anjani; Enny Rachmani; Fitria Wulandari; Faik Agiwahyuanto
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 20, No 2 (2022): VISIKES (SUPLEMEN)
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v20i2Supp.5921

Abstract

Semarang Smart City merupakan perbaikan layanan di semua sektor termasuk sektor kesehatan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan dikembangkannya sistem informasi kesehatan. Menurut APJII, jumlah pengguna internet di Indonesia untuk tenaga kesehatan masih sangat rendah sebesar 0,1%. Keberhasilan penerapan teknologi dan informasi perlu diimbangi dengan kemampuan yang dimiliki petugas kesehatan. Maka perlu kita mengetahui hubungan jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan dengan penggunaan internet pada tenaga kesehatan di PuskesmasKota Semarang. Jenis penelitian kuantitatif dengan uji statistik chisquare. Sampel dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan (medis dan penunjang medis) di Puskesmas Kota Semarang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 397 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitianmenunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara jeniskelamin dengan perilaku penggunaan internet dengan mobilephone (pv=0,021) dan komputer (pv=0,028), terdapat hubungan yang signifikat pula tingkat pendidikan dengan perilaku penggunaan internet dengan mobile phone (pv=0,004) dan komputer (pv=0,000), namun tidak ada hubungan yang signifikanantara usia dengan penggunaan internet dengan mobile phone (pv=0,841) dan komputer (pv=0,136). Ketersediaan internet dikantor dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya untuk mendukung pelayanan kesehatan bukan untuk mengakses hiburan yang dapat berdampak pada produktifitas kerja. Selain itu, diperlukan upaya peningkatan literasi teknologi informasikomunikasi pada tenaga kesehatan.
Hubungan perilaku hidup sehat orang tua balita dengan literasi KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai sumber informasi tumbuh kembang balita Dyah Ernawati; Faik Agiwahyuanto
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 18, No 2 (2020): VISIKES (SUPLEMENT)
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.952 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v18i2.3672

Abstract

Masa tumbuh kembang anak adalah suatu masa dimana anak tersebut mencapai tinggi badan, berat badan, dan perkembangan dari sisi motorik kasar serta halus secara optimal. Masa tumbuh kembang anak ada di usia 0-5 tahun, usia keemasan (the golden ages period). Hal ini penting, karena termasuk dalam 1000 hari kehidupan pertama. Dalam rangka pemenuhan gizi balita, maka dibentuklah Posyandu sebagai sarana untuk memantau tumbuh kembang anak serta tempat untuk memberikan pemberian makanan tambahan dan pemberian vitamin. Untuk itu  maka penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan literasi KMS dengan perilaku sehat orang tua balita.Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif yaitu menggunakan kuesioner untuk mengetahui budaya perilaku hidup sehat orang tua, dan literasi buku KMS. Selanjutnya dilakukan dilakukan pelatihan literasi buku KMS dan perilaku hidup sehat. Hasil kuesioner dianalisis secara kuantitatif.Hasil penelitian bahwa Sig literasi KMS pada perilaku hidup sehat orang tua = 0,000 < 0,05 dan Sig perilaku hidup sehat orang tua pada literasi KMS =0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak artinya Ada korelasi/ hubungan antara Literasi KMS dan Perilaku hidup sehat orang tua.Ibu dengan balita dianjurkan untuk memperbarui data di KMS setiap bulan dengan membawa balita ke posyandu untuk ditimbang. Dengan memantau pertumbuhan anak melalui KMS ini, dokter dapat menentukan apakah seorang anak tumbuh normal, atau mengalami gangguan pertumbuhan sehingga dapat didagnosis dan ditangani lebih dini. Kata Kunci: KMS, Perilaku Sehat Orang Tua, Balita, Posyandu
PENYEBAB PERBEDAAN TARIF INA-CBGs PADA KASUS SECTIO CAESAREAN DENGAN INDIKASI MALPRESENTASI DI RSUD TUGUREJO KOTA SEMARANG TAHUN 2018 Faik Agiwahyuanto; Indriati - -
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 19, No 01 (2020)
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.424 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v19i01.3775

Abstract

Caesarean sectio action was a surgical activity carried out through the slicing of the abdominal wall which will later be used to remove the fetus. Based on the results of the initial survey, it shows that the percentage rate in one year in caesarean sectio at Tugurejo Regional Hospital Semarang is 29%, it shows that the percentage of caesarean sectio measures has not met the WHO standard of 5-15% in one year. Caesarean sectio was performed based on medical indications, in Semarang Tugurejo Regional Hospital there were 39 indications of malpresentations that were carried out by sectional caesarean actions 2018. The research design wass descriptive study with an observation method on the DRM and the patient claim result sheet for Caesarean section. Data collection techniques using documentation. Data sources use secondary data. Data samples were 39 cases of caesarean sectio with indication of malpresentation. Data analysis uses univariate or percentage techniques. The results of the study were the rates of INA-CBGs in caesarean sectio patients affected by primary diagnoses, secondary diagnoses, and actions that can affect the INA-CBGs code on severity level or severity of patients, and the class of patient care while supporting examinations do not affect INA-CBGs rates in a manner live.Keywords: Causing, difference, tariffs INA-CBGs, Sectio Caesarean,Malpresentations