Claim Missing Document
Check
Articles

Kampanye Akun Instagram @Nonawoman dalam Mematahkan Stigma Seputar Menstruasi di Kalangan Masyarakat Cindy Young; Septia Winduwati
Koneksi Vol. 6 No. 2 (2022): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v6i2.15728

Abstract

Gender inequality has existed since a long time ago. Women are often seen as muted group and known as a weak figure. Various stigmas about women also appear in everyday life. For example stigma about menstruation. There are many views in society that consider menstruation as something taboo and must be covered up. That viewpoint of menstruation also happening in Indonesia. This is due to the limitations of education and communication. Various feminism campaign movements were also present as an effort so that women have the same equality as men did. In this research, author uses a qualitative approach with case study method to find out the campaign movement by @Nonawoman in their Instagram account to break the stigma about menstruation in society. Subject that chosen as key informan was the co-founders of Nonawoman. The purpose of this research to know about background, implementation and feedback of the campaign that carried out by Nonawoman. Based on research, author find out that this campaign received positively in society, especially by women. Ketidaksetaraan gender sudah terjadi sejak zaman dahulu. Perempuan tidak jarang dianggap sebagai kelompok bungkam dan dipandang sebagai sosok yang lemah. Berbagai stigma tentang perempuan pun bermunculan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya yakni stigma menstruasi. Banyak pandangan dalam masyarakat yang menganggap menstruasi sebagai sesuatu yang tabu dan harus ditutupi. Pandangan terkait menstruasi tersebut pun terjadi di Indonesia. Hal ini disebabkan karena keterbatasan edukasi dan komunikasi. Berbagai gerakan kampanye feminisme pun hadir sebagai upaya agar perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengetahui gerakan kampanye yang dilakukan oleh akun Instagram @Nonawoman dalam mematahkan stigma seputar menstruasi di kalangan masyarakat. Subjek yang dipilih sebagai key informan dalam penelitian ini adalah co-founder of Nonawoman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang, pelaksanaan dan umpan balik dari kampanye yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, kampanye ini mendapat umpan balik yang positif dari masyarakat khususnya perempuan.
Komunikasi Antarpribadi Caregiver dan Penyintas Gangguan Mental dalam Membangun Hubungan Elvira Aprilia; Septia Winduwati
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.15933

Abstract

This study examines interpersonal communication between caregivers and survivors of mental health disorders in building relationships. This study wanted to determine how the communication aspect occurred to the survivors of mental health disorders. This study uses a descriptive qualitative approach. Data was collected using interviews, documentation, and a literature study. The data analysis technique involved is collecting, reducing, displaying, and finally drawing conclusions. This study found that interpersonal communication is important in building relationships. The existence of communication aspects, namely openness, empathy, support, positive feelings, and equality in communication relationships, can be a simple treatment for survivors. Survivors want to be heard and believed in what they tell and go through. A caregiver must also have emotional control to remain calm and have high patience in dealing with survivors, especially in the face of rapidly changing moods. Penelitian ini meneliti tentang komunikasi antarpribadi antara caregiver dan penyintas gangguan mental health dalam membangun hubungan. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana aspek komunikasi yang terjadi terhadap para penyintas gangguan kesehatan mental. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, display data, dan yang terakhir pengambilan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi antarpribadi adalah hal yang penting dalam membangun hubungan. Adanya aspek komunikasi yaitu keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan kesetaraan dalam hubungan komunikasi dapat menjadi salah satu treatment sederhana bagi para penyintas. Para penyintas hanya ingin didengar dan dipercayai dengan apa yang mereka cerita dan lalui. Seorang caregiver, juga harus mempunyai kontrol emosi agar tetap tenang serta kesabaran yang tinggi dalam menghadapi penyintas terutama menghadapi keadaan suasana hati penyintas yang cepat berubah.
Representasi Nilai-Nilai Kepahlawanan Karakter Severus Snape dalam Film Harry Potter & the Deathly Hallows Ivania Ariella Christianto; Septia Winduwati
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.15985

Abstract

Harry Potter And The deathly Hallows tells the story of the struggle of the hogwarrts magic school students against an extremely powerful evil wizard, and this evil wizard keeps horcux (part of the soul stored in objects) that must be found and destroyed which causes a great magic war. In this study, the author wanted to examine one of the characters named Severus Snape who represented the value of heroism. The method used by researchers is the Semiotics method of Charles Sanders Peirce. Researchers analyzed using the main elements of semiotics to examine scenes in the fim that concluded that the character Severus Snape underwent character development that represented the values of heroism. Film Harry Potter And The Deathly Hallows menceritakan tentang perjuangan murid sekolah sihir Hogwarrts melawan penyihir jahat yang sangat kuat, dan penyihir jahat ini menyimpan Horcux yang harus ditemukan dan dihancurkan yang menyebabkan perang sihir yang hebat. Dalam penelitian ini penulis ingin meneliti salah satu karakter bernama Severus Snape yang merepresentasikan nilai-nilai kepahlawanan. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode Semiotika Charles Sanders Peirce. Peneliti menganalisis menggunakan elemen utama semiotika untuk menelaah adegan di dalam fim yang memberikan kesimpulan bahwa karakter Severus Snape mengalami pengembangan karakter sehingga merepresentasikan nilai-nilai kepahlawanan.
Pemanfaatan Media Sosial TikTok Sebagai Sarana Edukasi Bahasa Isyarat Indonesia Dinda Natalia; Septia Winduwati
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.16034

Abstract

TikTok is a social media for short videos uploaded by users. TikTok can be a means of educating Indonesian Sign Language or BISINDO which is a language used visually to communicate both lip movements and specific hand movements. The purpose of this study was to determine the use of TikTok social media as a means of sign language education, especially on the TikTok account of Deaf Friends @Nurhildahamid29. This research will explore a number of theories of communication science, internet and social media, computer mediated communication (CMC), and persuasive communication. The methodology in this research is a case study with a qualitative approach and descriptive nature. Data collection techniques were carried out by in-depth interviews and online data collection. The result of this research is that TikTok social media can be used easily for Deaf Friends as a means of education for BISINDO. TikTok is the right educational media for young people in the age range of 14-24 years. The fact shows that many viewers are motivated and ask Teman Tuli for help to help the audience communicate well using BISINDO. TikTok merupakan media sosial video pendek yang diunggah oleh pengguna. TikTok dapat menjadi sarana edukasi Bahasa Isyarat Indonesia atau BISINDO yang merupakan bahasa yang digunakan secara visualisasi untuk berkomunikasi baik secara gerakan bibir maupun gerakan tangan yang secara spesifik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan media sosial TikTok sebagai sarana edukasi bahasa isyarat terutama pada akun TikTok Teman Tuli @Nurhildahamid29. Penelitian ini akan digali dengan sejumlah teori ilmu komunikasi, internet dan media sosial, computer mediated communication (CMC), dan komunikasi persuasif. Metodologi dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan sifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan pengumpulan data secara daring. Hasil dari penelitian ini adalah media sosial TikTok dapat dimanfaatkan dengan mudah untuk Teman Tuli sebagai sarana edukasi BISINDO. TikTok merupakan media edukasi yang tepat bagi anak muda pada rentang usia 14-24 tahun. Fakta menunjukkan bahwa banyak penonton yang termotivasi serta meminta tolong kepada Teman Tuli untuk membantu penonton berkomunikasi dengan baik menggunakan BISINDO.
Analisis Semiotika Gejala Post Traumatic Stress Disorder dalam Serial Stranger Things Season 4 Felycia Angelyn; Septia Winduwati
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.21275

Abstract

The state of mass communication currently functions as a transmission of values and social representation in society, one of which is the Stranger Things Season 4 Series. This series is a work of fiction that raises the issue of mental health. The focus of this research is to show how the symptoms of Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) are manifested in the characters of Max Mayfield and Chrissy Cunningham through the scenes observed and chosen by the researcher. The theoretical concepts used in this study are mass communication, communication psychology, and semiotics. This study uses a qualitative method research approach with Charles Sanders Pierce's semiotic analysis technique. The researcher collects and completes the data analysis by interviewing expert sources, studying documentation, and studying the literature. The result of this study is the Stranger Things Season 4 series as a mass communication work, wants to show a representation of social reality related to PTSD symptoms. PTSD symptoms are represented mostly through non-verbal signs such as (a) eyes that are not focused but when they feel cornered their gaze changes to a sharp one (b) tone of voice that seems hesitant in answering but rises when they are offended (c) facial expressions that significantly change according to the context of the conversation (d) repetitive hand and foot movements (e) actions shown such as when taking medicine, vomiting, and protecting oneself by sitting while covering one's ears in the corner of the toilet cubicle when under hallucination. Furthermore, The Stranger Things Season 4 series also conveys a message to the audience that a child can experience trauma as a result of parental verbal abuse. Kemajuan komunikasi massa saat ini berfungsi sebagai transmisi nilai dan representasi sosial di masyarakat salah satunya Serial Stranger Things Season 4. Serial ini merupakan karya fiksi yang mengangkat isu kesehatan mental. Fokus dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bagaimana gejala-gejala Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) diangkat pada karakter Max Mayfield dan Chrissy Cunningham melalui adegan-adegan yang telah dipilih peneliti. Konsep teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi massa, psikologi komunikasi, dan semiotika. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian metode kualitatif dengan teknik analisis semiotika Charles Sanders Pierce. Peneliti mengumpulkan dan melengkapi data analisis dengan cara wawancara narasumber ahli, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah serial Stranger Things Season 4 sebagai karya komunikasi massa ingin menunjukkan representasi realita sosial terkait dengan gejala PTSD. Gejala PTSD direpresentasikan paling banyak melalui tanda non verbal seperti (a) tatapan mata yang tidak fokus namun saat merasa tersudutkan tatapannya berubah menjadi tajam (b) nada bicara yang terkesan ragu dalam menjawab namun meninggi ketika sedang tersinggung (c) raut wajah yang secara signifikan berubah sesuai konteks percakapan (d) gerakan tangan dan kaki yang dilakukan secara berulang (e) tindakan yang diperlihatkan seperti saat meminum obat, memuntahkan sesuatu, dan melindungi diri dengan duduk sambil menutup telinga di sudut bilik toilet saat berhalusinasi. Serial Stranger Things Season 4 juga menyampaikan pesan kepada audiens bahwa seorang anak dapat mengalami trauma akibat kekerasan verbal yang dilontarkan oleh orang tua.
Representasi Standar Kecantikan Wanita di Media Sosial Instagram @springsummerstyle Giorgiana Garcia; Septia Winduwati
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.21313

Abstract

In this modern age, Instagram is used as a platform to convey messages about female beauty ideals.These messages are conveyed through visual imagery. The Instagram account @Springsummerstyle visualizes the ideal representation of female beauty. This survey questions the depiction of beauty on the @Springsummerstyle Instagram account. In the midst of this phenomenon, the media is offering beauty standards with a physical beauty orientation. This work uses a text analysis approach with Roland Barthes' semiotic concepts, including signifiers, meanings and mythological meanings, to define signs in @Springsummerstyle download. The data collection techniques used by the authors are interviews and documentation. Using a qualitative approach, this study shows how @Springsummerstyle presents standards of beauty. That is, a woman should have an ideal height and figure: slim, flat stomach, not fat, etc. Di zaman modern ini, Instagram digunakan sebagai platform untuk menyampaikan pesan tentang standar kecantikan wanita. Pesan-pesan ini disampaikan melalui gambar visual. Representasi kecantikan ideal perempuan divisualisasikan oleh akun Instagram @Springsummerstyle. Penelitian ini menyoal representasi kecantikan pada akun Instagram @Springsummerstyle. Di tengah fenomena tersebut, media menawarkan standar kecantikan dengan orientasi kecantikan fisik. Karya ini menggunakan pendekatan analitik tekstual dengan konsep semiotik Roland Barthes yang mencakup penanda, makna, dan makna mitos untuk mendefinisikan karakter dalam unggahan @Springsummerstyle. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah wawancara dan juga dokumentasi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menampilkan bagaimana @Springsummerstyle menampilkan standar kecantikan yaitu bahwa wanita harus memiliki tinggi dan bentuk tubuh yang ideal, yaitu ramping, perut rata, tidak berlemak, dan lainnya.
ANALISA MEDIA SOSIAL DAN KOMUNIKASI PROMOSI PADA PEMENGARUH MAKRO DI MEDIA SOSIAL Wulan Purnama Sari; Septia Winduwati
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v7i1.22804

Abstract

Tren media sosial memunculkan beragam dampak di berbagai ranah kehidupan. Berbagai manfaat yang disuguhkan oleh media sosial ini dimanfaatkan oleh para pemengaruh atau yang kerap disapa influencer. Pemengaruh mikro dan makro pun dianggap paling efektif dalam kegiatan komunikasi promosi produk dan merek, karena jumlah pengikut mereka yang tidak terlalu besar sehingga semua unggahan dapat diterima dan dipahami oleh khalayak. Tingkat kepercayaan terhadap mereka juga tinggi sebab mereka tampak seperti "orang biasa", bukan selebriti, serta memiliki target yang segmented dan interaksi dengan pengikutnya lebih intens. Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan komunikasi promosi yang dilakukan oleh pemengaruh makro di media sosial, serta mengekspolarasi dan mendeskripsikan pemetaan engagement media sosial yang dimiliki oleh pemengaruh makro. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode social network analysis dengan menggunakan bantuan dari perangkat lunak social media analytics yaitu analisa.io. Subjek penelitian ini adalah akun media sosial pemengaruh @fellexandro pada media sosial Instagram. Objek penelitian ini adalah komunikasi promosi pemengaruh di media sosial Instagram. Penelitian ini menemukan bahwa pemengaruh makro @fellexandro efektif dalam melakukan komunikasi promosi produk, di mana unggahannya memperoleh engagement yang tinggi karena mengandung storytelling yang relevansinya besar dengan audiens. Kemudian juga ditemukan bahwa tidak hanya promosi atas sebuah produk atau merek, konten dengan relevansi yang tinggi dengan audiens juga secara nyata efektif "mempromosikan" sebuah gagasan atau nilai tertentu.   Social media trends have had a variety of effects in all facets of life. Influencers, or those who are frequently referred to as influencers, make use of the different advantages that social media offers. The public can accept and understand all uploads since micro and macro influences are seen to be the most effective in product and brand promotion communication efforts due to their followers' numbers. They have segmented audiences, more extensive connections with their followers, and they appear to be "regular people," not celebrities, all of which contribute to their high level of trustworthiness. In this study, the researcher seeks to examine and describe the mapping of social media engagement owned by macro influencers, as well as evaluate and describe promotional communications made by macro influencers on social media. The social network analysis method was employed by researchers in a quantitative manner with the aid of the social media analytics tool Anali.io. The Instagram social media influencer account @fellexandro is the focus of this study. This study's focus is on Instagram social media influence promotion communication. This study discovered that the macro influencer @fellexandro was successful at promoting products, as seen by the strong interaction his uploads received due to the audience-relevant storytelling they featured. Then it was discovered that content with high audience relevance is also highly effective at "promoting" a concept or a particular value. This is in addition to product or brand promotion.
Minat Beli di Kalangan Anak Muda sebagai Dampak Terpaan Konten YouTube Battle YouTube Tasyi Athasyia Septia Winduwati; Safira Amelia
Inter Script : Journal of Creative Communication Vol 5, No 2 (2023): Inter Script : Journal of Creative Communication
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33376/is.v5i2.2294

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan mendasar dalam pola perilaku konsumen, terutama di kalangan anak muda. Dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan pada tahun 2021, YouTube merupakan salah satu platform paling populer di dunia. Di tengah laju kemajuan teknologi ini, YouTube telah menjadi salah satu platform media sosial terkemuka yang berperan penting dalam membentuk preferensi konsumen dan perilaku pembelian. Salah satu jenis konten yang memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi minat beli adalah video review produk karena dapat memberikan pandangan mendalam tentang kelebihan dan kelemahan suatu produk, dan dapat menjadi pertimbangan penting bagi anak muda sebelum memutuskan untuk membeli. Tasyi Athasyia merupakan seorang YouTuber yang selalu membuat konten tentang kuliner, mulai dari berbagi resep, jajan kuliner hingga review sebuah makanan dan minuman. Salah satu kontennya yang fenomenal dan viral di kalangan masyarakat adalah konten battle. Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengukur seberapa besar pengaruh terpaan konten battle terhadap minat beli para subscribers YouTube Tasyi Athasyia di kalangan anak muda. Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survei dengan cara menyebarkan kuesioner secara tertutup. Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan konten battle YouTube Tasyi Athasyia berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli. Koefisien sebesar 6,446 yang menunjukan artinya tanpa adanya pengaruh dari terpaan media (X), maka dapat diperoleh nilai prediksi nilai minat beli (Y) adalah 6,446. Lalu untuk koefisien regresi dari variabel terpaan media sebesar 0,432, sehingga dinyatakan bahwa “terdapat pengaruh positif signifikan”, artinya semakin baik terpaan media (X) akan berpengaruh signifikan terhadap semakin baik minat beli (Y).Kata kunci: minat beli, Tasyi Athasyia, terpaan media, YouTube
Selektivitas Gen Z dalam Memilih Media Informasi di Instagram (Studi Kasus Mahasiswa Di Jakarta) Bagas Syarip Hidayatullah; Septia Winduwati
Prologia Vol. 7 No. 2 (2023): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v7i2.21430

Abstract

Social media is not only used as a means of entertainment. This cannot be separated from technological developments that are increasingly developing and forming new lifestyles for people. the use of social media has no limits, users can freely take advantage of what is in it. All features available in the known space in cyberspace can be used for online business, entertainment, information and communication in cyberspace, which can connect all Internet users in the world so that distances are not visible. This study aims to determine the selectivity and motives of students in Jakarta in fulfilling information needs on Instagram. The theory that researchers use is the Use and Gratification theory with a qualitative descriptive research method. The data obtained in this study were obtained through interviews and documentation. The results obtained from this study were that seven out of eight students in Jakarta read information media on Instagram with informational motives. And six of the eight informants continued to read the media even though they were not registered with the press council. Media sosial tidak hanya digunakan sebagai sarana hiburan. Hal tersebut tidak lepas dari perkembangan teknologi yang semakin berkembang dan membentuk pola hidup yang baru bagi masyarakat. Pemakaian media sosial tidak memiliki batasan, pengguna dapat memenfaatkan secara bebas apa yang ada didalamnya. Semua fitur yang tersedia di ruang yang dikenal di dunia maya dapat digunakan untuk bisnis online, hiburan, informasi dan komunikasi di dunia maya, yang dapat menghubungkan semua pengguna Internet di dunia sehingga jarak tidak terlihat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui selektivitas dan motif mahasiswa di Jakarta dalam memenuhi kebutuhan informasi di Instagram. Teori yang peneliti gunakan adalah teori use and gratification dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan melalui wawancara, dan dokumentasi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah tujuh dari delapan mahasiswa di Jakarta membaca media informasi di instagram dengan motif informasi dan enam dari delapan informan tetap membaca media tersebut meskipun tidak terdaftar di dewan pers.
Representasi Persahabatan dalam Anime One Piece Episode of Merry Hansen Liu; Septia Winduwati
Koneksi Vol. 7 No. 2 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i2.21432

Abstract

Anime is a form of culture in Japan. By using this anime, Japan can show its cultural values ​​in a unique, creative and modern way. The author's goal is to conduct research on the One Piece Episode of Merry anime to find out how friendship is represented by applying mass communication theory, advertising, representation, friendship. , and the semiotics of Charles Sander Peirce. The approach used is a qualitative approach with a descriptive type along with Charles Sander Peirce's semiotics as an analytical technique. In this study, the meaning and values ​​of friendship were found in the anime One Piece Episode of Merry, namely a sense of self-sacrifice, mutual care, and mutual support shown by the Straw Hat Crew. Anime merupakan salah satu bentuk budaya di negara Jepang. Dengan menggunakan anime ini Jepang bisa memperlihatkan nilai-nilai budaya dengan cara yang unik, kreatif dan modern. Tujuan penulis melakukan penelitian terhadap anime One Piece Episode of Merry untuk mengetahui bagaimana persahabatan itu direpresentasikan yang dengan menerapkan teori komunikasi massa, iklan, representasi, persahabatan, dan semiotika Charles Sander Peirce. Pendekatan yang dipakai adalah  pendekatan  kualitatif  dengan  jenis  deskriptif  beserta  semiotik Charles  Sander Peirce sebagai  teknik  analisis.  Dalam  penelitian  ini,  ditemukan  makna  dan nilai-nilai persahabatan dalam anime One Piece Episode of Merry yaitu rasa rela berkorban, saling peduli, saling mendukung satu sama lain yang ditunjukkan oleh Straw Hat Crew.