Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERORIENTASI HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada kelas X SMAN 1 Baregbeg) Rizka Andhika Putra; Agie Hanggara
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 15, No 02 (2018): Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v15i02.1618

Abstract

Abstract: Penelitian ini dilatar belakangi bahwa kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang terpenting dalam proses pendidikan, yang pada dasarnya dilaksanakan dalam pendidikan formal yaitu sekolah, walaupun proses belajar mengajar bisa dilaksanakan kapan saja dan dimana saja. Penerapan pendekatan saintifik sebagai salah satu pendekatan yang wajib digunakan dalam kurtilas merupakan manifestasi dari pendekatan kontruksivisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan pendekatan saintifik berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS) di SMAN 1 Baregbeg; Gambaran pemahaman belajar siswa di SMAN 1 Baregbeg; Besarnya pengaruh pendekatan saintifik berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS) terhadap hasil belajar siswa di SMAN 1 Baregbeg. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey dengan menggunakan angket. Teknik analisis data yang digunakan dengan skala likert, uji koefisian korelasi dilanjutkan dengan penguujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Terdapat peningkatan pemahaman belajar peserta didik yang menggunakan pendekatan saintifik berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMAN 1 Baregbeg. Melalui pengisian angket kepada 54 siswa, yang diambil dari 9 siswa pada setiap kelasnya; Terdapat peningkatan pemahaman belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMAN 1 Baregbeg; Terdapat pengaruh pendekatan saintifik berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS) terhadap pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X di SMAN 1 Baregbeg.Kata Kunci : Higher Order Thinking Skills (HOTS), Pemahaman Belajar.
The Application of Simple Accounting Format In Tradisional Shop Dedeh Dedeh; Dendy Syaiful Akbar; Rizka Andhika Putra
Sosio e-Kons Vol 11, No 3 (2019): Sosio e-Kons
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/sosioekons.v11i3.4385

Abstract

This study offers to determine the ability of 20 types of MSMEs to trade in the environment around the Universitas Galuh Ciamis campus. The research method used was an experimental method, in which we applied a simple accounting format to their business. The analysis technique used is a different test (t-test) through scores obtained from test results to them before and subsequently applied to a simple accounting format. The results obtained show their low skills in preparing financial statements, as evidenced by the tests before applying a simple accounting format obtained an average score of 27.80. After applying the accounting format, improvements are made to those who prepare financial statements using a simple accounting format. From the test results applied a simple accounting format, obtained an average score of 71.20. So it can be concluded from the changes that occur before and after applying a simple accounting format for MSMEs in the type of business in the environment around the Universitas Galuh Ciamis campus.
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN TIPE TALKING STICK Nur Rizqi Arifin; Rizka Andhika Putra; Nina Herlina
Wahana Pendidikan Vol 8, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/wa.v8i2.5600

Abstract

The low learning outcomes are motivated by various factors including the use of learning models by educators. Research objectives for; 1) The level of student learning outcomes in the initial and final measurements using the Numbered Head Together (NHT) cooperative learning model and the talking stick type cooperative learning model. 2) Differences in student learning outcomes in the final measurement between those using the Numbered Head Together (NHT) cooperative learning model and the talking stick type cooperative learning model. The research method used is the experimental method. The data analysis technique used is homogeneity test, N-Gain, and t-test. The results of the study: 1) There are differences in the level of student learning outcomes in the initial and final measurements using the numbered head together (NHT) cooperative learning model and the talking stick type cooperative learning model. 2) There is an increase in student learning outcomes using the talking stick type of cooperative learning model. With the N-Gain value, students' learning outcomes from pretest to posttest are in the low category. 3) There is an increase in student learning outcomes using the Numbered Head Together (NHT) learning model and those using the Talking Stick Cooperative Learning Model in the posttest measurement in the experimental class and control class.Rendahnya hasil belajar dilatarbelakangi oleh berbagai faktor diantaranya penggunaan model pembelajaran oleh pendidik. Tujuan penelitian untuk; 1) Tingkat hasil belajar peserta didik pada pengukuran awal dan akhir yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick. 2) Perbedaan hasil belajar peserta didik pada pengukuran akhir antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji homogenitas, N-Gain, dan Uji-t. Hasil penelitian: 1) Terdapat perbedaan tingkat hasil belajar peserta didik pada pengukuran awal dan akhir yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick. 2) Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Dengan nilai N-Gain hasil belajar peserta didik dari pretest ke posttest termasuk kategori rendah. 3) Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick pada pengukuran posttest di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
PENGARUH LABA BADAN USAHA MILIK DESA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DESA Kurnia Widi Ramadhan; Ilah Ilah; Rizka Andhika Putra
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 2 (2022): JUNI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i2.7702

Abstract

Badan usaha milik desa merupakan lembaga usaha yang bergerak dalam bidang pengelolaan aset-aset dan sumber daya ekonomi desa dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh laba badan usaha milik desa terhadap pendapatan asli desa di Desa Parung Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, nilai korelasi atau hubungan (r) dan menjelaskan persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat disebut koefisien determinasi dan dikuadratkan (r). Dari output diperoleh koefisien determinasi (kd) yaitu pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil uji hipotesis diperoleh nilai t-tabel sebesar dan t hitung. Hal ini menunjukkan bahwa keuntungan BUMDes berdampak pada pendapatan asli desa. Dengan kata lain, Badan Usaha Milik Desa berpengaruh terhadap pendapatan asli desa.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL Dinda Putri Handayani; Maman Herman; Rizka Andhika Putra
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.128 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i3.6330

Abstract

Hasil belajar peserta didik yang masih rendah merupakan masalah didalam penelitian ini, mengingat hasil belajar adalah faktor penting karena dijadikan salah satu tolak ukur pencapaian proses pembelajaran. Hasil belajar peserta didik yang masih rendah ini dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar peserta didik yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif  Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation) pada pengukuran awal dan pengukuran akhir di kelas eksperimen. (2) Perbedaan hasil belajar peserta didik yang menggunakan Model Pembelajaran Konvensional pada pengukuran awal dan pengukuran akhir di kelas kontrol. (3) Perbedaan hasil belajar peserta didik yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Invstigation) dengan yang menggunakan Model Pembelajaran Konvensional pada pengukuran akhir. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan desain Quasi Eksperimental Design Nonequivalent Control  Group Design. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melalui test, metode observasi dan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dengan uji korelasi product  moment  kemudian menganalisis koefisien korelasi dengan uji validitas dan normalitas, dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji t dan N-Gain. Populasi terdiri dari 56 orang yaitu kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen sebanyak 28 peserta didik dan kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol sebanyak 28 peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest) di kelas eksperimen yang menggunakan Model Pembeljaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation) dengan memperoleh peninkatan rata-rata yang cukup baik (signifikan) dengan N-Gain nya sebesar 0,75, an kelas kontrol yang menggunakan Model Pembelajaran Konvensional memperoleh peningkatan yang cukup (signifikan) dengan N-Gain nya yaitu sebesar 0,52 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Baregbeg. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation), Model  Pembelajaran   Konvensional, Hasil Belajar.
ANALISIS INVESTASI PEMBANGUNAN INSTALASI AIR BERSIH DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENINGKATAN PENDAPATAN PDAM KOTA BANDUNG RIZKA ANDHIKA PUTRA
Jurnal Edukasi (Ekonomi, Pendidikan dan Akuntansi) Vol 4, No 2 (2016): April (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.787 KB) | DOI: 10.25157/je.v4i2.1000

Abstract

Terjadi ketidakseimbangan antara laju pertumbuhan penduduk, permintaan kebutuhan air bersih, dengan penyediaan air bersih yang pada akhirnya akan menimbulkan keterbatasan penyaluran dan pendistribusian air bersih kepada masyarakat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat dalam wilayah Bandung dan sekitarnya. Untuk mengatasi masalah ini maka perlu dibuat suatu sistem yang memadai dalam pengelolaan air bersih tersebut. Dengan demikian bagi pengguna air bersih dapat memenuhi kebutuhan air bersihnya. Sebagai Badan Usaha Milik Daerah, PDAM Kota Bandung selain mempunyai misi untuk melayani kebutuhan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan bagi masyarakat juga harus dikelola sebagaimana perusahaan yang selalu mempertimbangkan aspek-aspek kelayakan suatu rencana investasi, operasi dan pemeliharaan (operation dan maintenance). Tujuan penelitian ini untuk memperoleh perspektif gambaran dan informasi tentang kelayakan investasi pengelolaan air minum dengan kriteria-kriteria investasi yang ada dalam menghitung dan menguji kelayakan investasi tersebut dan menguji seberapa besar pengaruhnya terhadap pendapatan PDAM Kota Bandung. Oleh karena itu bentuk rancangan penelitiannya adalah analisis deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang analisis kelayakan investasi pengelolaan air minum pada PDAM Kota Bandung. Sedangkan penelitian verifikatif adalah untuk menguji hipokarya ilmiah melalui pengumpulan data yang akurat dan tepat serta lengkap. Berdasarkan hasil pembahasan dan pengujian analisis jalur menunjukkan bahwa Investasi memiliki pengaruh yang positif terhadap Pendapatan pada proyek investasi pembangunan instalasi air bersih PDAM Kota Bandung, dan metode penilaian investasi yaitu Net Present Value dan Probabality Index adalah metode yang sangat cocok digunakan untuk proyek pembangunan instalasi air bersih di PDAM Kota Bandung.Kata Kunci: Instalasi Air Bersih dan Pendapatan PDAM
PENGARUH PENERAPAN PERHITUNGAN BIAYA KUALITAS TERHADAP LABA KOTOR (Suatu Kasus pada WN. Ampera Cab. Ciamis Tahun 2018) Rizka Andhika Putra
Jurnal Edukasi (Ekonomi, Pendidikan dan Akuntansi) Vol 6, No 2 (2018): November
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.613 KB) | DOI: 10.25157/je.v6i2.2666

Abstract

Perusahaan dituntut untuk bisa bersaing dalam penguasaan pasar dari berbagai segmen, yaitu melalui adanya pengakuan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan. Dengan upaya tersebut, diharapkan perusahaan tidak akan kehilangan pasar, karena pasar merupakan komponen penting dari aktivitas ekonomi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan senantiasa diharuskan melakukan inovasi dan evaluasi terhadap barang hasil produksinya agar dapat diketahui bagaimana kondisi pasar saat ini. Salah satu hal yang utama dalam pengembangan produk adalah dengan tetap menjaga dan memperhatikan kualitas barang. Hal ini bukanlah suatu permasalahan baru dalam perusahaan, karena kualitas merupakan suatu hal yang harus diperhatikan agar barang produksi dapat diterima oleh masyarakat. Saat ini konsumen lebih bebas menentukan pilihan yang juga mengakibatkan posisi tawar menjadi lebih baik, dan menjadikan konsumen sebagai aset yang berharga bagi perusahaan tersebut. Oleh karena itu, maka perusahaan harus dapat menjaga kualitas produknya agar konsumen puas terhadap produk yang dibelinya. Selanjutnya perusahaan dapat meningkatkan laba operasi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Biaya Kualitas pada WN Ampera Cabang Ciamis, Laba Kotor pada WN Ampera Cabang Ciamis, dan Pengaruh penerapan Perhitungan Biaya Kualitas Terhadap Laba Kotor pada WN Ampera Cabang Ciamis. Penelitian menggunakan metode deskriptif korelasional. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui teknik studi dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi liniear sederhana, korelasi product moment dan koefisien determinasi. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji t. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan korelasi product moment terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penerapan perhitungan biaya kualitas terhadap laba kotor pada WN. Ampera Cab. Ciamis. Jadi, meningkatnya biaya kualitas suatu produk, maka kualitas produk tersebut akan lebih baik sehingga akan meningkatkan volume penjualan dan perolehan laba kotor.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE DENGAN TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Studi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Menganalisis Perpajakan dalam Pembangunan Ekonomi Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Baregbeg) Rizka Andhika Putra; Anggita Martina Pratama
Jurnal Edukasi (Ekonomi, Pendidikan dan Akuntansi) Vol 7, No 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.994 KB) | DOI: 10.25157/je.v7i1.2672

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa rendahnya hasil belajar siswa. Beberapa faktor kendalanya yaitu kurangnya pemahaman siswa terhadap materi, proses belajar mengajar belum melibatkan siswa secara aktif, serta kurangnya inovasi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Peningkatan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Everyone Is A Teacher Here pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest). 2) Peningkatan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question And Getting Answer pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest). 3) Perbedaan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Everyone Is A Teacher Here dengan tipe Giving Question And Getting Answer pada pengukuran akhir (posttest). Adapun metode yang digunakan yaitu eksperimen dengan Nonequivalence Control Group Design. Sedangkan uji analisis data menggunakan N-Gain dan pengujian hipotesis menggunakan t-test. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Everyone Is A Teacher Here dengan tipe Giving Question And Getting Asnwer dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ekonomi pada kelas XI IPS SMA Negeri 1 Baregbeg. Berdasarkan hasil penelitian diketahui: 1) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Everyone Is A Teacher Here pada pengukuran awal (pretest) sebesar 37,85 dan pengukuran akhir (posttest) sebesar 79,26 dengan rata-rata N-Gain bernilai 0,66 dengan kategori sedang. 2) terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question And Getting Answer pada pengukuran awal (pretest) sebesar 32,83 dan pengukuran akhir (posttest) sebesar 72,66 dengan rata-rata N-Gain 0,58 dengan kategori sedang. 3) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Everyone Is A Teacher Here dengan tipe Giving Question And Getting Answer pada pengukuran akhir (posttest).
Implementasi Penjaminan Mutu Internal dalam Meningkatkan Mutu Perguruan Tinggi Swasta Rizka Andhika Putra; Ayi Najmul Hidayat
Jurnal Edukasi (Ekonomi, Pendidikan dan Akuntansi) Vol 10, No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/je.v10i2.9068

Abstract

Berdasarkan data BAN PT ada beberapa Progam Studi pada PTS maupun akreditasi institusi masih terakreditasi C, bahkan masih ada PTS belum memiliki penjaminan mutu internal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan: (1) Kebijakan mutu dalam implementasi penjaminan mutu internal, (2) Kapasitas organisasi dalam implementasi penjaminan mutu internal, (3) Proses implementasi penjaminan mutu internal, (4) Dampak implementasi penjaminan mutu internal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Temuan penelitian menunjukkan (1) Kebijakan mutu dalam implementasi penjaminan mutu internal sebagai upaya peningkatan tahapan dari teaching university menuju tahapan excelent teaching university dalam mewujudkan universitas yang unggul. (2) Kapasitas organisasi dalam implementasi penjaminan mutu internal ditunjukkan melalui kepemimpinan yang efektif, teknologi informasi, infrastruktur, keuangan, sumber daya manusia, nilai dan budaya perguruan tinggi yang meliputi sikap, kebiasaan, perilaku berorganisasi, etos kerja, berkarya, melayani, berinteraksi dengan kolega, pimpinan, dan masyarakat dengan hasil yang baik. (3) Proses implementasi penjamin mutu internal telah mengimplementasikan penjaminan mutu internal pada tingkat universitas, fakultas, program studi, dan unit pelaksana lainnya untuk menjamin kesesuaian dan kepastian terhadap norma, standar, pedoman, peraturan, dan manual yang berlaku. (4) Dampak implementasi penjaminan mutu internal menunjukkan bahwa perguruan tinggi telah memiliki akreditasi institusi dengan peringkat akreditasi B dari BAN-PT yang ditunjukkan oleh kapasitas institusi dan efektivitas pendidikan. Secara umum bahwa perguruan tinggi yang diteliti telah mengimplementasikan penjaminan mutu internal dengan baik hal ini ditunjukkan dengan hasil akreditasi perguruan tinggi dengan akreditasi B.
PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MODEL KONVENSIONAL Dewi Nawang Wulan; Maman Herman; Rizka Andhika Putra
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i1.6407

Abstract

Kemampuan berpikir kritis peserta didik kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih berpusat kepada guru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest). (2) Perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest). (3) Perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) dan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada pengukuran akhir (posttest). Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan tipe yang digunakan Pretest-Posttest Control Grup Design. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melalui test, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan uji korelasi product moment kemudian menganalisis koefisien korelasi dengan uji validitas dan normalitas, dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji t dan uji N-Gain. Populasi terdiri dari 44 orang peserta didik dan semuanya digunakan sebagai sampel. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest) di kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) memperoleh peningkatan rata-rata yang baik (tinggi) dengan N-GAIN 0,78 dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional memperoleh peningkatan rata-rata yang cukup (sedang) dengan N-GAIN 0,44 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Sukadana.