Abstrak. Penyakit diare merupakan penyakit yang ditandai dengan frekuensi buang air besar yang ditandai dengan berubahnya bentuk tinja dengan frekuensi lebih dari biasanya (lebih dari 3 kali dalam kurun satu hari) dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lembek atau encer, dengan atau tanpa darah/lendir dalam tinja tersebut sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus dalam tinja tersebut yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme termasuk bakteri, virus dan parasit lainnya seperti jamur, cacing, dan protozoa. Berdasarkan data dari Puskesmas Tanggetada angka kesakitan berdasarkan 10 urutan terbesar Puskesmas Tanggetada Bulan Januari-Desember kasus diare menempati urutan ke 3.Pada tahun2019 terdapat 132 penderita diare, pada tahun 2020 terdapat 133, dan pada tahun 2021 sebanyak 107 penderita kasus diare terhitung dari bulan januari –september. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan (penyediaan air bersih, penggunaan jamban, tempat pembuangan sampah, Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan higiene perorangan terhada kejadian diare pada masyarakat pesisir Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka Tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif analitik dengan menggunakan Cross Sectional Study dengan sampel penelitian sebanyak 185 responden dari populasi sebanyak 354 masyarakat. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara penyediaan air bersih dengan kejadian diare (p- value = 0,000<0.05), ada hubungan antara penggunaan jamban keluarga dengan kejadian diare (p-value= 0,000<0.05), ada hubungan antara saluran pembuangan air limbah dengan kejadian diare (p-value =0,001<0.05), ada hubungan antara tempat pembuangan sampah dengan kejadian diare (p-value =0,030<0.05), ada hubungan yang bermakna antara higiene perorangan dengan kejadian diare (p-valu = 0,027<0.05). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara penyediaan air bersih, penggunaan jamban keluarga, saluran penggunaan air limbah (SPAL), tempat pembuangan sampah dan higiene perorangan dengan kejadian diare. Absctract. Diarrhea is a disease characterized by the frequency of defecation which is characterized by changes in the shape of the stool with a frequency more than usual (more than 3 times in one day) with changes in the consistency of the stool to become soft or watery, with or without blood/mucus in the stool. as a result of the occurrence of an inflammatory process in the stomach or intestines in the stool caused by infectious microorganisms including bacteria, viruses and other parasites such as fungi, worms, and protozoa. Based on data from the Tanggetada Health Center, the morbidity rate is based on the 10 largest sequences of the Tanggetada Health Center. In January-December cases of diarrhea ranked 3. In 2019 there were 132 diarrhea sufferers, in 2020 there were 133, and in 2021 there were 107 cases of diarrhea starting from the month of January. January – September. This study aims to determine the relationship between environmental sanitation (providing clean water, use of latrines, waste disposal sites, Waste Water Disposal Channels (SPAL) and personal hygiene to the incidence of diarrhea in the coastal community of Anaiwoi Village, Tanggetada District, Kolaka Regency in 2022. The research method used is quantitative analysis using a Cross Sectional Study with a research sample of 185 population from a population of 354 people. Data analysis uses the chi square test. The results of this study indicate that there is a relationship between clean water supply and the incidence of diarrhea (p-value = 0.000 <0.05 ), there is a relationship between the use of family latrines with the incidence of diarrhea (p-value = 0.000 <0.05), there is a relationship between sewerage and the incidence of diarrhea (p-value = 0.001 <0.05), there is a relationship between landfills and the incidence of diarrhea (p-value = 0.030 <0.05), there is a significant relationship between hygiene pero with the incidence of diarrhea (p-value = 0.027 <0.05). The conclusion in this study is that there is a relationship between the provision of clean water, the use of family latrines, the use of waste water channels (SPAL), waste disposal sites and personal hygiene with the incidence of diarrhea.