Pendidikan inklusi sebaiknya diterapkan sejak di PAUD tetapi belum semua PAUD mampu menjadi penyelenggara pendidikan inklusi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi sosial yang terjadi antara siswa reguler dengan siswa berkebutuhan khusus, serta bagaimana perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang terjadi pada PAUD inklusi berbasis pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini berupa narasumber yaitu kepala sekolah, guru dan peserta didik. Objek penelitian ini adalah mengamati secara mendalam aktivitas pembelajaran, interaksi sosial orang-orang atau peserta didik yang berada di TK inklusi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah di lapangan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan kurikulum 2013 digunakan untuk siswa reguler dan anak berkebutuhan khusus, perencanaan pembelajaran dilakukan tidak bersamaan, pelaksanaan pembelajaran menerapkan kegiatan pembuka, inti dan penutup, pendalaman materi agama dikaitkan dengan ajaran aqidah, akhlak dan fiqih, evaluasi pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus menggunakan metode observasi, catatan anekdot dan percakapan, sosialisasi peserta didik reguler dan peserta didik berkebutuhan khusus berjalan baik, sosialisasi peserta didik berkebutuhan khusus dan guru berjalan baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Program PAUD inklusi berbasis pendidikan Islam (menerapkan perencanaan pembelajaran berupa program tahunan, rencana pembelajaran bulanan, rencana pembelajaran mingguan dan rencana pembelajaran harian.