Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

PERAWATAN MANDIRI HIPERTENSI DAN PEMANFAATAN LAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL PENDERITA HIPERTENSI DI DENPASAR Ni Kadek Sutini; I Gede Putu Darma Suyasa
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v5i2.289

Abstract

ABSTRAKHipertensi semakin sering terjadi pada masyarakat di Indonesia dan dianggap sebagai salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Meskipun upaya pengelolaan hipertensi dengan pendekatan farmakologi dan nonfarmakologi termasuk pendekatan pelayanan kesehatan tradisional telah dilakukan, namun prevalensi hipertensi dan kematian akibat hipertensi masih tetap tinggi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perawatan mandiri hipertensi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional pada pasien hipertensi di Denpasar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Responden adalah 100 pasien yang direkrut melalui consecutive sampling di 4 Puskesmas di Denpasar. Kuesioner yang divalidasi tentang manajemen diri dari diet, aktivitas fisik, manajemen stres, konsumsi alkohol, merokok, kepatuhan pengobatan dan penggunaan layanan kesehatan tradisional, digunakan untuk mengumpulkan data. Data dianalis secara univariate mengunakan SPSS versi 20.0. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa usia rata-rata responden adalah 55 tahun (berkisar 17-80 tahun), dan 50,4% adalah perempuan. Dalam perawatan mandiri hipertensi, sebagian besar responden menunjukkan perawatan mandiri yang memadai di 5 domain (72% untuk perawatan mandiri diet, 74% untuk perawatan mandiri stres, 97% membatasi konsumsi alkohol, 95% menghindari merokok dan 89% patuh dengan konsumsi obat). Namun, 63% responden menunjukkan perawatan mandiri yang buruk pada aktivitas fisik. Selain itu, hanya 25% responden yang menggunakan pelayanan kesehatan tradisional untuk mengelola hipertensinya. Kesimpulan: Meskipun perawatan mandiri hipertensi sudah baik, penanganan pada aktivitas fisik dan penggunaan pelayanan kesehatan tradisional perlu tingkatkan. Praktisi kesehatan disarankan untuk mempromosikan aktivitas fisik dan penggunaan layanan kesehatan tradisional untuk mengelola hipertensi.Kata kunci: Hipertensi, Layanan Kesehatan Tradisional, Perawatan MandiriHypertension Self-Care and Utilization of Traditional Health Services for Hypertensive Patients in DenpasarABSTRACTHypertension is increasingly common in Indonesia and is considered one of the leading causes of morbidity and mortality. Although efforts to manage hypertension with pharmacological and non-pharmacological approaches, including traditional health care approaches, have been conducted, the prevalence of hypertension and death due to hypertension is still high. Objective: This research aimed to identify hypertension self-care and utilization of traditional health services in hypertensive patients in Denpasar. Methods: This research was a descriptive study with a cross-sectional approach. Respondents were 100 patients who were recruited using consecutive sampling at 4 health centers in Denpasar. A validated questionnaire on self-management on diet, physical activity, stress management, alcohol consumption, smoking, medication adherence, and utilization of traditional health services were used to collect data. Data were analysed for univariate statistics using SPSS version 20.0. Results: The results showed that the average age of the respondents was 55 years (range 17-80 years), and 50.4% were women. In hypertension self-care, most respondents indicated adequate self-care in 5 domains (72% for diet self-care, 74% for stress self-care, 97% limiting alcohol consumption, 95% avoiding smoking, and 89% adhering to drug consumption). However, 63% of respondents indicated poor self-care in physical activity. In addition, only 25% of respondents used traditional health services to manage their hypertension. Conclusion: Although hypertension self-care is considered adequate, the management of physical activity and the utilization of traditional health services should be improved. It is suggested that health practitioners should promote physical activity and the utilization of traditional health services to manage hypertension.Keywords: Hypertension, Traditional Health Services, Self-Care
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN RISIKO KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEMULUNG I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., MNg., P.HD.
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v6i3.292

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan personal hygiene dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan risiko kejadian penyakit dermatitis kontak pada pemulung di Denpasar. Metode: Desain penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah pemulung yang berada di TPA Suwung Denpasar berjumlah 175 responden yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data yang digunakan yaitu uji univariat dan uji bivariat dengan Spearman Rho. Hasil: Dari 175 responden, 61,7% adalah laki-laki dan 38,3% adalah perempuan, serta sebagian besar berusia usia <45 tahun (57,1%). Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah responden memiliki personal hygiene buruk (64%), tidak menggunakan APD (66,3%), serta berisiko mengalami dermatitis kontak (65,7%). Terdapat hubungan antar variabel dengan korelasi kuat (p-value <0,001; r = -0,721 untuk personal hygiene dan -0,717 untuk penggunaan APD). Diskusi: Personal hygiene yang buruk dan penggunaan APD yang tidak lengkap pada pemulung akan berakibat rentan terhadap infeksi bakteri dan penyakit patogen penyebab dermatitis kontak. Kesimpulan: Pemulung diharapkan memerhatikan kebersihan perorangan serta menggunakan APD saat bekerja.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA KEPERAWATAN TERHADAP COMPLEMENTARY AND ALTERNATIVE MEDICINE I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., MNg., P.HD.
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v6i3.290

Abstract

Latar Belakang. Tingginya penggunaan CAM (Complementary and Alternative Medicine) oleh masyarakat tidak dibarengi dengan keterbukaan masyarakat terhadap penggunaan CAM pada tenaga kesehatan, termasuk perawat. Perawat jarang mengkaji penggunaan CAM pada klien karena keterbatasan pengetahuan dan sikap skeptis terhadap CAM. Pengetahuan dan sikap yang baik terhadap CAM perlu dilatih sejak menjadi mahasiswa keperawatan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap mahasiswa keperawatan ITEKES Bali terhadap CAM. Metode. Desain penelitian ini deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional dengan populasi seluruh mahasiswa tingkat IV Program Studi Sarjana Keperawatan. Jumlah sampel sebanyak 152 responden. Instrumen penelitian dengan kuesioner online dan dianalisis menggunakan Spearman’s rho. Hasil. Dari 152 responden, mayoritas adalah perempuan (84,9%) dan berusia 21 tahun (56,6%). Temuan menunjukkan 70,40% responden berpengetahuan baik, 27% responden berpengetahuan cukup, dan 2,60% responden berpengetahuan kurang. Sebanyak 73,70% responden bersikap baik dan 26,30% responden memiliki sikap yang cukup. Ada hubungan signifikan yang positif dengan kekuatan korelasi sedang antara 2 variabel, n = 152, p < 0,05, r = 0,520. Semakin baik pengetahuan, maka semakin baik sikap terhadap CAM. Simpulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan dan variabel sikap terhadap CAM. Mahasiswa Keperawatan diharapkan meningkatkan pengetahuan terhadap CAM.Kata Kunci: Complementary and Alternative Medicine, Pengetahuan, Sikap
Co-Authors A.A. Ayu Yuliati Darmini AAA Yuliati Darmini Adnyanita, Anak Agung Istri Citra Agus Ari Pratama Anak Agung Istri Citra Adnyanita Anak Agung Istri Wulan Krisnandari Anggari, Inggita Arinjaya, I Gede Eka Asthadi Mahendra Bhandesa, Asthadi Mahendra Gst Ayu Dwina Mastryagung Gusti Ayu Dwina Mastryagung I Gusti Ayu Puja Astuti Dewi I Kadek Nuryanto I Ketut Alit Adianta I Ketut Swarjana I Komang Wirayasa I Made Rismawan I Nyoman Arya Maha Putra I Wayan Remiasa Ida Ayu Ningrat Pangruating Diyu Ida Ayu Suptika Strisanti Ida Bagus Putu Rai Suryawan Idah Ayu Wulandari IGA Rai Rahayuni IGN Made Kusuma Negara Inggita Anggari Intan Julia Anastasia Kadek Ayu Ananda Maharini Kadek Buja Harditya Kesari Darmapatni, Ni Wayan ketut hendra yanti dewi Ketut Widia Komang Asrini Widya Tri Lestari Komang Ayu Purnama Dewi Komang Rosa Tri Anggaraeni komang suarningsih Made Dian Shanti Kusuma Made Rismawan Made Rismawan Nadya Treesna Wulansari Ni Kadek Devariyani Swantari Ni Kadek Devariyani Swantari Ni Kadek Sriasih Ni Kadek Sutini Ni Kadek Sutini Ni Kadek Sutini Ni Komang Ady Tri Hapsari Ni Komang Tri Agustini Ni Komang Tri Agustini Ni Luh Putu Inca Buntari Agustini Ni Luh Putu Mira Santana Sari Ni Luh Putu Mira Santana Sari Ni Made Dewi Wahyunadi Ni Made Milapastiniari Ni Made Nurtini Ni Putu Ayu J. Sastamidhyani Ni Putu Ayu Jelantik Sastamidhyani Ni Putu Kamaryati Ni Putu Kristiani Ni Wayan Kesari Darmapatni Ni Wayan Kesari Dharmapatni Ni Wayan Manik Parwati Ni Wayan Sukma Antari Nurhayati Nurhayati Putu Adinda Saraswati Putu Awik Sirna Wardani Putu Desi Yulistina Putu Noviana Sagitarini Putu Sundari Dewi Putu Yudara Sandra Sarah K Wulandari Sarah K. Wulandari Serinadi, Desak Made Sri Ariani Sri Dewi Megayanti suarningsih, komang Sukma Wisnu Yoga Suyasa, Agus Baratha widia, ketut yanti dewi, ketut hendra